ELEKTRO HIDROLIK
Lembar Informasi
Lembar Informasi
HO 1
ELEKTRO-HIDROLIK
Group: ... 1.
Lembar Informasi
HO 2
Keuntungan Elektro-hidrolik :
Lembar Informasi
HO 3
Gambar I : Alternator Pembangkit arus searah ( DC ) Arus searah dibangkitkan dengan cara elektrolisis. Alat elektrolisis terdiri atas bak larutan garam ( saline solution ) dan ke dalamnya dicelupkan pelat tembaga dan pelat seng sebagai eletroda. Maka terjadi reaksi kimia dan hasilnya menyebabkan pelat seng bertambah muatan elektronnya dari larutan sehingga membuatnya bermuatan negatif. Pada saat yang sama pelat tembaga cenderung kehilangan beberapa elektronnya, sehingga menyebabkan pelet tembaga bermuatan positif. Jika kedua pelat itu dihubungkan dengan kawat tembaga yang merupakan konduktor yang baik, elektron dari pelat seng akan mengalir melalui kawat tembaga ke pelat tembaga dan kembali ke pelat seng melalui larutan. Gerakan elektron dari benda bermuatan negatif ke benda bermuatan positif (kekurangan elektron) melalui konduktor inilah yang disebut arus listrik dan lintasan tempat dia mengalir disebut rangkaian (circuit). Arus listrik semacam ini disebut listrik arus searah (DC = direct current) dan konstruksi semacam ini disebut baterai. (gambar 2 ) Para peneliti terdahulu mengakui bahwa arus listrik adalah gerakan muatan negatif (elektron) sepanjang konduktor. Karena arah aliran arus pada waktu dulu belum diketahui, sayangnya dipilih secara sebarang yaitu arah aliran dari positif ke negatif.
HO 4
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 3
Lembar Informasi
Gambar 2 : Baterai Alat-alat sensor atau alat kontrol pada elektro-pneumatik/hidrolik biasanya menggunakan listrik arus searah. Power-supply yang bekerja dengan listrik arus bolak-balik ( AC ) akan memberikan keluaran ( out-put ) arus searah, karena di dalam power supply terdapat rectifier yang mengubah arus AC menjadi arus DC. Power supply ini harus diletakkan atau dipasang pada bagian mesin atau sistem yang cukup ventilasi dan jangan sampai justru menularkan panasnya ke bagian yang sensitif terhadap panas . Perhatikan gambar 3 berikut ini.
HO 5
Lembar Informasi
Gambar 4 : Sirkuit elektrik Hubungan antara kuat arus, besar tahanan dan tinggi voltage (tegangan) dirumuskan dalam hukum Ohm dengan rumus sebagai berikut : Dimana I = kuat arus V= R.I V = tegangan R = tahanan Sedangkan daya listrik dapat dihitung dengan rumus berikut : Dimana : P = daya listrik P= V.I V = tegangan I = kuat arus Bila diketahui V = 10 V R=5 Maka kuat arus I = V / R = 10 / 5 = 2 A. dan daya P = 10 . 2 = 20 W
Lembar Informasi
HO 6
Amp.meter
Amp.meter
HO 7
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 6
Lembar Informasi
HO 8
Lembar Informasi
Switching Element
HO 9
Lembar Informasi
HO 10
Lembar Informasi
Gambar 6
HO 11
10
Lembar Informasi
Gambar 7a
Gambar 7b
Gb.7a mengukur pada skala 10 V Gb.7b mengukur pada skala 100 V Gb.7c penempatan multi meter Mengukur Kuat Arus Gambar 7c
Gb.8 menunjukkan pengukuran kuat arus menggunakan ampere meter. Penempatan ampere meter seperti pada gambar.
Gambar 8
HO 12
11
Lembar Informasi
Lay-out Sirkuit, agar mengikuti aliran signal (isyarat) pada rantai kontrol yaitu dari sumber energi, signal input sampai ke final signal dan disusun dari bawah ke atas. Silinder dan katup-katup digambar mendatar, kemudian cara kerja silinder dari kiri ke kanan.( lihat gambar 9 ). Lay-out Sirkuit, agar disusun mengikuti aliran signal elektrik pada rantai kontrol yaitu dari kutup positif ke negatif dan dari atas ke bawah. Sirkuit yang menggunakan kontrol-kontrol relay dapat dibagi atas bagian kontrol dan bagian daya ( power ) serta komponennya disusun dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan operasi. Ini hanya merupakan suatu anjuran bila mungkin disusun seperti itu. (lihat gambar 10 b ) Tenaga hidrolik digambar pada posisi ON . Tenaga listrik digambar pada posisi OFF
Hal ini berarti bahwa Sirkuit hidrolik telah siap dioperasikan karena semua bagian dari sistem telah berisi tekanan fluida.Tetapi katup-katup berada pada posisi netral belum dioperasikan. Control loop system. Apabila Sirkuit hidrolik terdiri atas beberapa aktuator sehingga sistem kontrolnya cukup kompleks, maka penggambarannya perlu dibagi-bagi menjadi beberapa individual control loop system dengan catatan sebagai berikut : Setiap satu aktuator bersamaan dengan sistem kontrolnya dibuat satu control loop system. Control loop system berikutnya digambar secara berurutan dari kiri ke kanan dan diberi tanda dengan nomor urut Apabila memungkinkan, control loop system ini digambar berurutan sesuai dengan urutan geraknya.
HO 13
12
Lembar Informasi
Gambar 9
Jadi hal penting dalam sistem operasi adalah pengembangan dan pemeliharaan dokumendokumen yang menyediakan informasi-informasi yang komplit dan akurat tentang : Urutan kerja dari sistem. Informasi ini akan digunakan baik oleh desainer maupun oleh maintener ( Petugas pemeliharaan ). Sambungan antar komponen di dalam Sirkuit. Instalatur dan pemakai perlu memahami cara kerja Sirkuit. Ini perlu wiring diagram yang menunjukkan nomor dan titik sambungan.
Fungsi dari Sirkuit disajikan tanpa tambahan-tambahan informasi yang tak perlu. Apabila Sirkuit cukup kompleks maka informasinya perlu didapat dari kombinasi antara Sirkuit diagram dan wiring diagram.
HO 14
13
Lembar Informasi
Untuk pengembangan Sirkuit elektro-hidrolik kita awali dengan pengembangan diagram Sirkuit elektrik. Untuk menggambarkan diagram Sirkuit elektrik kita ikuti pedoman berikut : Terminal Kontak Penggambaran untuk terminal peralatan kontak (switching devices) penggambarannya seperti pada gambar 10 berikut ini. Nomor-nomor kontak untuk NO, NC dan change over ditetapkan seperti gambar.
Gambar 10 a Terminal relay Untuk terminal relay penggambarannya seperti pada gambar 11. Nomor-nomor kode berati sebagai berikut : Digit pertama adalah nomor urut yang menunjukkan nomor koil relay. Digit kedua menunjkkan fungsi kontak seperti pada gambar 10
Gambar 10 b
HO 15
Lembar Informasi
positif (+24 V ) melalui terminal 3 yang kontak dengan terminal 4 terus ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah posisi katup pengarah (dalam hal ini shut off valve) pada Sirkuit hidrolik, maka bekerjalah katup tersebut. Apabila push button dilepas, arus terputus, solenoid tidak bekerja lagi dan mungkin pegas katup mengembalikan ke posisi semula. (2) 2.2.2 Diagram Sirkuit indirect control.
Sirkuit ( rangkaian ) terdiri atas push button switch S1, coil relay K1, kontak relay K1 dan tahanan Y1 berupa solenoid (Gambar 11, kanan). Arus tidak langsung dari push button ke solenoid tetapi melalui coil relay yang mengaktifkan kontak relay, yang menhubungkan terminal13 dan14 sehingga arus mengalir ke solenoid. Maka dari itu Sirkuit ini disebut indirect control. Coil relay adalah sebuah elektro magnetik yang apabila dialiri arus akan terjadi medan magnet yang mampu menggerakkan kontak relay untuk menyambung (ON) atau putus ( OFF ).
Gambar 11
HO 16
Lembar Informasi
Gambar 12
HO 17
16
Lembar Informasi
Diagram simbol kontak Simbol-simbol kontak yang biasanya ditempatkan di bawah gambar saluran listrik menunjukkan bahwa koil relay mengoperasikan kontak-kontak relay pada saluran mana saja. Misalnya angka 7 pada gambar 13 berikut menunjukkan bahwa kontak relay NC ada pada saluran 7.
Gambar 13
2.3 Diagram Fungsi Urutan fungsi-fungsi pengendali mekanik, hidrolik, pneumatik maupun elektrik, perlu ditunjukkan di dalam suatu diagram yang disebut diagram fungsi Diagram fungsi ini terdiri atas : Displacement step diagram ialah diagram yang menunjukkan urutan kerja unit penggerak.(lihat gambar 14)
Gambar 14
HO 18
17
Lembar Informasi
Gambar 15
Control diagram menunjukkan status kontak dari switching element dalam memberikan isyarat baik isyarat masukan (signal input) maupun isyarat pemroses (processing signal). Sebaiknya control diagram ini disatukan dengan step diagram. (lihat gambar 16)
Gambar 16
HO 19
18
Lembar Informasi
Gambar 17
HO 20
19
Lembar Informasi
Gambar 18
HO 21
20
Lembar Informasi
Gambar 19
HO 22
21
Lembar Informasi
HO 23
22
Lembar Informasi
Gambar 21a
Gambar 21b
HO 24
Conjunction(AND) isyarat keluaran mempunyai nilai 1, apabila semua isyarat .. masukan mempunyai nilai 1. Disjunction(OR) isyarat keluaran akan mempunyai nilai 1 apabila paling tidak ada satu (1) isyarat masukan yang bernilai 1
Untuk operasi logika yang lain seperti : NAND, NOR, EXOR dan lain-lain merupakan pengembangan atau penggabungan dari dasar operasi logika tersebut di atas. Dalam implementasinya operasi logika menggunakan simbol-simbol yang disebut gerbang logika atau logic gate seperti yang terlihat pada gambar 22 di bawah ini. Ada model- model penggambaran simbol, yang dalam pemakaiannya harus memilih salah satu.
23
Lembar Informasi
HO 25
Gambar 23
24
Lembar Informasi
Gambar 24
HO 26
Gambar 25
25
Lembar Informasi
Gambar 27a
HO 27
Gambar 28a merupakan Gambar 27b diagram sirkuit hidrolik yang menggunakan 4/2.DCV., single solenoid , spring centred. Contoh : Untuk mengoperasikan Sirkuit elektro hidrolik menggunakan fungsi logika EXOR. solenoid Y1 digunakan sirkuit elektrik dengan fungsi logika EXOR karena diinginkan agar sirkuit dapat dioperasikan baik dengan tangan maupun dengan kaki (salah satu). Gambar 28b adalah salah satu alternatif bentuk sirkuit EXOR yang menggunakan switch change over dan gambar 28c Technical Education Development center merupakan alternatif lain.
Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc.
26
Lembar Informasi
Gambar 28a
HO 28
Gambar 28b Coba analisis cara kerja Sirkuit pada gambar 28c berikut ini.
27
Lembar Informasi
Gambar 28c
HO 29
Gambar 29a
28
Lembar Informasi
Gambar 29b
HO 30
29
Lembar Informasi
Gambar 30a
HO 31
Gambar 30b
30
Lembar Informasi
Gambar 30c
HO 32
o Step 2 o
Pada waktu S3 dioperasikan koil relay K1 bekerja mengoperasikan kontak relay K1 pada saluran 3 untuk latching dan K1 pada saluran 10. Solenoid Y1 mendapat arus dan bekerja menggerakkan / mengubah posisi katup sehingga katup mengontrol piston untuk bergerak maju. Sambil piston bergerak maju tekanan fluida meningkat dan mengoperasikan pressure switch B1 untuk menyalakan lampu indikator. Piston mencapai titik mati depan dan menekan limit switch S2.(Catatan: pada waktu piston bergerak maju, limit switch S1 terbuka sehingga koil relay K2 mati dan kontak relay K2 pada saluran 8 menyambung lagi). Koil relay K4 mendapat arus dan bekerja mengoperasikan kontak relay K4 pada saluran 9 untuk mengunci (latching) serta kontak relay K4 pada saluran 2 (membuka). Arus pada koil K1 putus sehingga arus pada solenoid Y1 juga putus. Posisi katup kembali netral oleh pegas sehingga katup mengontroll gerakan piston mundur. Siklus gerakan piston ini dikatakan selesai apabila piston telah kembali ke posisi semula yaitu pada titik mati belakang.
31
o o
Step 3 o
Lembar Informasi
Untuk mengoperasikan lagi maka start push button S3 harus dioperasikan kembali.
Perhatikan gambar 31a, 31b dan 31c pada halaman berikut ini.
HO 33
32
Lembar Informasi
Gambar 31a
HO 34
Gambar 31b
33
Lembar Informasi
Gambar 31c
HO 35
Gambar 32: Prinsip elektro-magnetik Prinsip Kerja Solenoid Pada prinsipnya solenoid terdiri atas kumparan kawat yang melilit pada besi lunak (iron core) dan angker (armature). Apabila kumparan kawat tembaga dialiri arus (DC) maka di dalam kumparan tersebut terjadilah medan magnet dan besi lunak juga menjadi magnet (elektromagnet). Dengan kekuatan magnet ini angker ditarik dan bergerak mendorong langsung torak-katup (spool) atau mendorong pemandunya (Gambar 34) Solenoid mempunyai dua posisi akhir yaitu : Posisi pertama yaitu pada waktu solenoid dialiri arus listrik dan disebut posisi kerja (posisi C gambar 33) Posisi kedua yaitu pada waktu solenoid tidak dialiri listrik (de-energised) dan disebut posisi netral (posisi A). Pada awalnya medan magnetik masih kecil sehingga belum mampu menggerakkan torak kecil (spool) katup pengarah (posisi B). Setelah medan magnetik mencapai cukup besar barulah solenoid bekerja dengan penuh (posisi C).
34
Lembar Informasi
HO 36
Komponen Kelistrikan(Lanjutan)
Gambar 33
Macam-macam solenoid : Solenoid AC yaitu solenoid yang dioperasikan dengan arus bolak-balik (AC) Solenoid DC yaitu solenoid yang dioperasikan dengan arus searah (DC)
Solenoid DC ada dua macam bila ditinjau dari konstruksinya yaitu wet solenoid dan dry solenoid, sedangkan AC solenoid selalu dibuat dry solenoid. o o Wet solenoid yaitu apabila ruang armature berisi oli hidrolik.(gambar 34) Dry solenoid yaitu apabila solenoid diisolasi dari oli hidrolik (gambar 35)
Gambar 34
HO 37
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 35
Lembar Informasi
Komponen Kelistrikan(Lanjutan)
Gambar 35 Keuntungan penggunaan DC solenoid antara lain : Mudah dihidupkan ( switch on ) Tenaga untuk menghidupkan kecil Switching operation lembut Holding power rendah Tidak bising Lama service life mencapai 100 x 106 kali kerja.
Kekurangan penggunaan DC solenoid antara lain : Over voltages dapat terjadi selama cut-off Membutuhkan peredam bunga api. Switching time perlu waktu lama. Apabila yang ada arus AC maka diperlukan rectifier. Pada saat switch-off sering timbul kelebihan tegangan dan mengakibatkan titik kontak menjadi cepat aus.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut antara lain dengan memasang ARC quenching dengan kombinasi Resistor (R) dan capacitor secara seri ( gambar 36.a ) atau memasang diode (D) parallel dengan solenoid coil (L) . ( gambar 36.b )
HO 38
Komponen Kelistrikan(Lanjutan)
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 36
Lembar Informasi
Gambar 36a
Gambar 36b Penggunaan AC solenoid . Keuntungan : Switching time cepat Tenaga penarik besar Tidak terjadi bunga api Tidak perlu rectifier Kerugian : Dalam perakitannya, solenoid langsung disekrupkan pada bodi katup.(gambar 37). Hal ini untuk memudahkan penggantian apabila terjadi kelainan (malfunction) . Plug Connector untuk katup Solenoid Arus dialirkan melalui line socket dengan menggunakan captive chese head screw.
Technical Education Development center cam-macam . Gambar Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc.
Benturan mekanik besar Perlu arus tinggi, kenaikan suhu tinggi Tidak awet Jumlah kali switching terbatas tergantung panjang langkah torak Berisik ( bising ) Sensitive terhadap overload.
HO 39
Bentuk housing dari line socket ada berma38 berikut ini menunjukkan beberapa contoh.
37
Lembar Informasi
Gambar 37
Gambar 38
3.2 Switch
Switch diinstal pada Sirkuit elektrik dan berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan arus dari sumber energi ke pemakai. Ditinjau dari cara mengoperasikannya switch dikelompokkan menjadi dua yaitu ; push button (tombol) dan control switch (saklar) . Pada kedua jenis ini menurut cara operasinya juga dapat dibedakan yaitu : Normally closed contacts. Normally open contacts. Changeover contacts
Push button (tombol) akan membuka atau menyambungkan arus sesaat saja yaitu selama tombol dioperasikan (ditekan). Control switch(saklar) akan membuka atau menyambung dengan mengunci yaitu posisi kontak akan terkunci selama saklar belum diubah posisinya.
HO 40
38
Lembar Informasi
Gambar 39
Gambar di atas (gambar 39) adalah switch push button normally closed. Closed disini berarti terminal (titik-titik kontaknya) berhubungan sehingga arus listrik dapat mengalir ke Sirkuit. Push button NO
Gambar 40 Gambar 40 di atas adalah push button Normally open artinya dalam keadaan netral atau sebelum dioperasikan, terminal (titik kontak) belum tersambung; jadi arus belum dapat mengalir.
HO 41
39
Lembar Informasi
Gambar 41
Gambar 41 di atas adalah tombol changeover yaitu apabila tombol ditekan akan memutuskan arus pada saluran yang satu tapi menyambungkan saluran yang lain. 3.3 Pengindera (Sensor) Pengindera atau sensor berfungsi untuk menangkap suatu informasi tentang status dari suatu sistem dan kemudian meneruskan informasi tersebut ke dalam sistem pengendalian (control sistem). Dalam sistem elektro hidrolik sensor digunakan sebagai berikut : Untuk mengukur dan memantau tekanan dan suhu fluida. Untuk mengindera posisi piston/aktuator. Ada bermacam-macam alat pengindera antara lain : Limit switch Biasanya limit switch ini dioperasikan secara mekanik yaitu oleh sentuhan piston pada roller.
Gambar 42
HO 42
40
Lembar Informasi
Gambar 43 3.4 Pengindera tanpa kontak (Proximity sensor) Yang dimaksud dengan proximity sensor ialah bahwa dalam proses menangkap informasi tidak ada kontak langsung secara mekanik antara alat sensor dan yang disensor. Ada beberapa macam antara lain : Reed switch ialah sensor yang dioperasikan secara magnetis (Magnetically activated proximity sensor) Reed switch biasanya digunakan untuk mendeteksi posisi akhir (posisi tertentu) dari torak atau posisi sudut bagi rotary actuator
Gambar 44
HO 43
41
Lembar Informasi
Gambar 45
Capacitive proximity sensor Sensor ini digunakan untuk mengukur perubahan capacitance dalam capacitor elektrik apabila didekatkan pada obyek.
Gambar 46
HO 44
Gambar 47a
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 42
Lembar Informasi
Gambar 47c
HO 45
43
Lembar Informasi
Gambar 48a
Gambar 48b
HO 46
44
Lembar Informasi
Gambar 49
HO 47
04.Pemeliharaan Kelistrikan
4.1 Pra Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah suatu kegiatan persiapan yang bertujuan agar nantinya pelaksanaan pemeliharaan berjalan lebih lancar . Kegiatannya antara lain : Penyiapan peralatan pemeliharaan, semakin lengkap akan semakin baik. Penyiapan bahan-bahan pemeliharaan terutama yang dipakai secara rutin sepertii bahan pembersih, bahan pelumas, bahan pencegah korosi dan lain-lain. Pemasangan mesin/peralatan pemeliharaan. yang memberi peluang untuk pelaksanaan
Instalasi tenaga baik tenaga listrik maupun tenaga fluida harus memenuhii persyaratan. Persiapan administrasi pemeliharaan termasuk dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan/dibuat.
Salah satu contoh yang berhubungan dengan elektro-hidrolik adalah : Processor element seperti relay-relay dapat dipasang pada satu kontrol panel kemudian panel-panel dipasang pada control cabinet, yang mana orang dapat melaksanakan pemeliharaan seperti penyetelan atau penggantian komponen dan sebagainya . Konektor, pengawatan dan selang-selang udara yang masuk ataupun yang keluar dari cabinet perlu diberi tanda yang jelas dengan penomeran atau dengan warna sesuai dengan diagram Sirkuit . Kemudian control kabinet diberi pintu transparan (dari kaca) yang terkunci sehingga operator atau petugas yang terkait dapat melihat tetapi tetap aman. .
45
Lembar Informasi
Dalam menginstal atau memasang peralatan baik mekanik, elektrik, hidrolik, pneumatic maupun yang lain harus diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan bahkan mengurangi downtime. Hal ini dapat disebutkan sebagai berikut : Untuk kelistrikan : Kebutuhan suplai tenaga listrik harus mencukupi. Posisi pemasangan power suplai di dalam control cabinet harus memungkinkan masih mendapat pendinginan karena power suplai memancarkan panas. Atau pasanglah kipas angin ( fan) pada control cabinet. Pasang short circuit protection seperti fuses, circuit breakers, electronic load sensing, atau heat shrink tubing pada jaringan. Gunakan kabel-kabel berwarna dan pasang sesuai dengan aturan untuk memudahkan identifikasi. Diameter suplai line (selang utama) harus mencukupi untuk seluruh sistem. Unit tenaga harus diset pada tekanan hidrolik yang benar sesuai dengan desain. Katup-katup dan konektor harus dilabel secara jelas.
HO 48
Lembar Informasi
Contoh :
Berikut ini adalah salah satu contoh diagram Sirkuit kelistrikan (electrical circuit diagram ) dengan desain pengawatan ( wiring diagram ) dan terminal alocations list. Lihat gambar 50a dan gambar 50b berikut ini.
HO 49
Gambar 50a
47
Lembar Informasi
Gambar 50b
48
Tugas
Tugas-tugas Praktik
Task 1
Catatan : Untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut dianjurkan setiap peserta bekerja individual pada setiap working station. Apabila hal itu tidak memungkinkan, dapat dilaksanakan kerja kelompok pada setiap working station, maksimum tiga orang setiap kelompok ( group.).
1.3 Dengan menggunakan alat-alat ukur listrik, periksa arus yang masuk ke power supply dan yang keluar dari power supply (output). 1.4 Kenali / perhatikan simbol-simbol kelistrikan yang ada pada power supply dan jelaskan simbol apa yang anda temui tersebut. .. .. . .. .
Task 2
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 49
Tugas
d. Persiapkan komponenkomponen yang akan digunakan kemudian rakitlah sirkuit tersebut. e. Periksa rakitan sirkuit kemudian operasikan sirkuit itu.
Gambar berikut ini adalah diagram sirkuit elektro hidrolik. Bandingkan dengan tugas 2, kemudian selesaikan tugas berikut : a. b. Lengkapilah diagram-diagram tersebut ! Sebutkan komponen sirkuit. yang nama-nama ada pada
c. d.
Jelaskan cara kerjanya Persiapkan komponen yang sirkuit tersebut pada profile Periksa rakitan sirkuit tadi dan kemudian operasikan !
50
Tugas
Task 4
Tugas 4 (Sirkuit mengunci)
Mesin stemping seperti gambar di bawah menggunakan sirkuit hidrolik dengan silinder kerja ganda tetapi dikendalikan dengan katup 3/2 single solenoid. Aliran fluida begitu keluar dari pompa diatur oleh flow control. Kecepatan piston maju diharapkan dapat ditingkatkan oleh fluida arus balik.
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 51
Tugas
Setelah membaca informasi tersebut selesaikanlah tugas-tugas berikut : Sempurnakanlah diagram-diagram sirkuit . Sebutkan nama-nama komponen yang digunakan Jelaskan cara kerja masing-masing Buatlah rakitan dari Sirkuit tersebut pada profile plate kemudian operasikan. Coba analisis efisiensi penggunaan katup 3/2 single solenoid untuk mengoperasikan silinder kerja ganda . Coba fikirkan bagaimana mengoperasikan silinder kerja ganda menggunakan katup 4/2 single solenoid.
Task 5
Tugas 4 (Lanjutan)
52
Tugas
Task 6
Tugas 5 (Fungsi logika)
Pintu dapur boiler dioperasikan dengan double acting hydraulic cylinder yang dikendalikan oleh katup 4/2 single solenoid. Pintu dapat dibuka dengan tangan atau dengan kaki. Begitu tombol ditekan begitu pintu membuka dan begitu tombol dilepas pintu langsung menutup. Dari informasi tersebut selesaikan tugas-tugas di bawah ini: Gambarkan diagram Sirkuit hidrolik. Sempurnakan diagram Sirkuit elektrik .
53
Tugas
Sebutkan nama-nama komponennya Analisis cara kerja masing-masing Rakitlah Sirkuit elektro hidrolik tadi pada profile plate.
Task 7
Tugas 6 (Sirkuit berurutan )
Sebuah alat bantu perakitan menggunakan Sirkuit hidrolik dengan sebuah silinder kerja ganda dan sebuah motor hidrolik. Cara kerjanya adalah : Bila tombol start S1 ditekan , silinder bergerak maju untuk menekan bush plastik ke dalam benda kerja baja. Ketika tekanan di dalam ruang silinder mencapai 4,5 Mpa = 45 bar maka pressure switch B1 bekerja dan menggerakkan motor hidrolik untuk memutar baut dan mendrong pen ke dalam benda kerja. Ketika tombol S2 ditekan maka silinder bergerak mundur dan motor berhenti. Jelaskan cara bekerjanya melalui diagram fungsi dan diagram Sirkuit.
54
Tugas
Task 8
Tugas 6 (Lanjutan)
Sirkuit hidrolik
55
Tugas
Sirkuit elektrik
Task 9
Tugas 7 (Sirkuit Otomatis)
Selesaikan diagram Sirkuit hidrolik dan Sirkuit elektrik di bawah ini, apabila cara kerja Sirkuit adalah sebagai berikut : Pada posisi awal seperti gambar, sensor switch NO yang dipasang pada akhir langkah mundur tersambung. Apabila switch ON/OFF di ON kan, piston bergerak maju. Pada akhir langkah maju limit switch NO ditekan oleh piston sehingga piston bergerak mundur. Gerak maju dapat diatur sedang gerak mundur dipercepat. Demikian seterusnya selama switch ON/OFF atau saklar dioperasikan, Sirkuit tetap berjalan. Setelah itu rakitlah sirkuit tersebut berdasarkan susunan anda kemudian operasikan
56
Tugas
Task 10
Tugas 8 (Sirkuit interloct)
Selesaikan diagram Sirkuit di bawah ini , untuk Sirkuit interlock, yaitu apabila salah satu solenoid masih diberi arus maka solenoid yang lain tidak dapat dioperasikan.
57
Tugas
+ 24 V * * * *
0V
58
Tugas
Task 11
Tugas 9 ( Sirkuit elektro-hidrolik dengan dua silinder kerja ganda.)
Dengan menggunakan stasion pemindah hidrolis paket-paket benda kerja dipindahkan darii konveyor X yang jatuh pada silinder A , kemudian diangkat oleh silinder A . Paket pada posisi di atas kemudian silinder B mendorong paket tersebut jatuh ke konveyor Y. Setelah itu kedua silinder kembali ke posisi semula secara serempak. Perhatikan uraian di atas dan gambar-gambar serta diagram Sirkuit berkut kemudian selesaikan tugas-tugas ini. Analisis cara kerja Sirkuit elektro hidrolik tersebut. Pilih komponen-komponen seperti yang tercantum dalam daftar. Rakitlah Sirkuit tersebut pada profile plate. Operasikan Sirkuit tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain. Setelah selesai desmantle ( bongkar ) Sirkuit tersebut dan bereskan dengan tertib semua alat dan komponennya.
59
Tugas
Task 12
Tugas 9 (Lanjutan)
Diagram Fungsi Sirkuit hidrolik
Task 13
60
Tugas
Tugas 9 ( Lanjutan)
Diagram Sirkuit hidrolik
Task 14
Tugas 9 ( Lanjutan )
Diagram Sirkuit elektrik ( practical assembly )
Technical Education Development center Sisjono / Paket Elektro Hidrolik .Doc. 61
Tugas
Task 15
Tugas 10 (Komponen kelistrikan) Persiapkan komponen-komponen kelistrikan yang ada pada training unit anda, kemudian : Identifikasi konstruksi setiap komponen.
62
Tugas
Sebutkan nama-nama bagian setiap komponen Coba ditest dengan alat ukur listrik apakah komponen tersebut dalam keadaan baik. Catatlah kondisi setiap komponen.
Komponen-komponen tersebut antara lain : a. Switch-switch pada training unit b. Katup-katup Solenoid c. Box relay d. Pressure switch e. Reed switch
Task 16
Tugas 11 (Pemeliharaan kelistrikan)
a. Coba analisis apabila tugas nomor 8 terjadi troubel yaitu pada waktu piston mencapai titik mati depan dan menyentuh limit switch tetapi piston tidak kembali lagi.
63
Tugas
b. Lakukan fault tracing pada tugas nomor 9 bila permasalahannya adalah : silinder A maju kemudian disusul silinder B, tetapi silinder A tidak mau kembali.dan Sirkuit berhenti.
TUGAS
1. Sebutkan nama-nama komponen hidrolik dan komponen elektrik pada sirkuit elektro hidrolik berikut ini! 2. Jelaskan cara kerja sirkuit elektro berikut ini!
64
Tugas
65
Tugas
TUGAS
Perhatikan elektro gambar hidrolik sirkuit berikut,
kemudian kerjakan tugas: 1. Sebutkan namanama komponen hidrolik maupun komponen elektrik! 2. Jelaskan cara kerja sirkuit elektro hidrolik tersebut!
66