Anda di halaman 1dari 5

Bandar Udara Internasional Putri Juliana

Bandar Udara Internasional Putri Juliana (atau Princess Juliana International Airport atau Bandar Udara Internasional Saint Maarten) adalah sebuah bandar udara yang terletak di Pulau Saint Martin Belanda. Bandar udara ini dinamai dari nama putri yaitu Putri Juliana, yang mendarat di sini pada tahun 1944 sebagai putri mahkota. Bandar udara ini mulanya merupakan sebuah lapangan udara militer kemudian diubah menjadi bandar udara umum pada tahun 1943. Pada tahun 1964, bandar udara ini didesain ulang dan dipindahkan, dengan sebuah bangunan terminal baru dan menara pengendali. Fasilitas tersebut kemudian ditingkatkan pada tahun 1985 dan 2001. Bandar Udara Internasional Putri Juliana memiliki apron utama seluas 72500 m2 dan 5000 m2 untuk apron lain di sebelah timur. Untuk menangani kargo, terdapat apron seluas 7000 m2. Bangunan terminal 4 lantai yang baru menawarkan ruang seluas 27000 m2. Fasilitas yang tersedia termasuk 42 meja check-in, 8 meja transit, 11 gerbang boarding. Untuk penumpang yang tiba, tersedia 10 stan imigrasi dan untuk keberangkatan tersedia 5 stan emigrasi. Bangunan ini juga memiliki 40 unit kedai. Untuk melayani pertumbuhan lalu lintas pesawat pribadi, internasional dan lokal, Bandar Udara Internasional Putri Juliana memiliki bangunan Fixed Base Operators. Sejak secara resmi dibukanya menara kendali yang baru, PJIA Air Traffic Controllers memiliki 2 sistem radar yang dapat digunakan mereka dengan jangkauan sepanjang 50 mil laut dan 250 mil laut. Pemandu lalu lintas udara bandar mengatur 4.000 mil laut persegi ruang udara di sekitar bandar. Di samping melayani pendekatan, kendali menara dan darat di bandar udara, juga melayani kendali pendekatan untuk Bandar Udara Internasional Clayton J. Lloyd (Anguilla), Bandar Udara L'Esprance (St Martin, Hindia Barat Perancis), Bandar Udara Gustaf III (Saint-Barthlemy, Hindia Barat Perancis), Bandar Udara F.D. Roosevelt (Sint Eustatius), dan Bandar Udara Juancho E. Yrausquin (Saba). Untuk keperluan navigasi, bandar udara ini dilengkapi dengan VOR/DME dan NDB. Jam buka bandar udara ini adalah dari pukul 07:00 hingga pukul 21:00. Bandar udara ini termasuk unik karena memiliki lintasan yang sangat pendek. Karena pendeknya landasan ini, pesawat harus mendekati pulau dengan terbang sangat rendah. Penerbangan mendekati Bandara Internasional Putri Juliana juga harus melewati atas air, tepatnya Pantai Maho. Karena pendekatan ke landasan pacu 10 berada di atas air,
Ulfa Fertyas C Page 1

pilot dapat menjadi tidak terarahkan mengenai ketinggiannya saat beroperasi dengan aturan visual flight. Pemeriksaan instrumen, digabungkan dengan pengalaman dan kehatihatian dapat mengurangi masalah yang dapat muncul. Malahan, pemberangkatan dari Landasan pacu 10 memiliki lebih banyak "kesulitan" daripada pendekatannya, dengan terdapatnya pegunungan di jalur pemberangkatan. Walaupun dengan pendekatan yang terbilang sulit, tidak terdapat riwayat kecelakaan besar di bandar udara tersebut, tercatat ALM Penerbangan 980 kecelakaan 30 mil dari St. Croix pada 2 Mei 1970, setelah beberapa percobaan pendaratan yang tidak berhasil di bandar udara ini. Meskipun belum ada kecelakaan yang serius, tetapi pada saat lepas landas maupun mendarat efek semburan jet (Jet blast) dari pesawat tersebut dapat menyebabkan kecelakaan fatal bagi turis yang berada di sekitarnya.

Ulfa Fertyas C

Page 2

Pesawat terbang mendarat dilihat dari pantai.

Bangunan terminal baru dilihat dari dalam.

Ulfa Fertyas C

Page 3

Bandar Udara Internasional Putri Juliana tampak dari kokpit pesawat.

Tanda peringatan, bahaya berdiri terlalu dekat dengan pagar bandar udara di Pantai Maho.
Ulfa Fertyas C Page 4

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Putri_Juliana http://www.incrediblediary.com/08-nightmare-for-pilots.html

Ulfa Fertyas C

Page 5

Anda mungkin juga menyukai