Anda di halaman 1dari 16

Routing Protocol

1. Imaniar Restika Fadjrin (D311006) 2. Erwandani Ulistiawati (D311019) 3. Gregorius Dwi Perkasa (D311035) 4. Febriani Eka Lestari (D311043)

Pengertian Routing Protocol


Routing Protokol merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi. Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol.

A. Interior Routing Protocol


Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling

berhubungan. Interior routing protocol mempunyai beberapa


macam implemantasi protocol, yaitu :

RIP (Routing Information Protocol)


Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector

algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada ruting
apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut ini.

OSPF (Open Shortest Path First)


Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai

host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya


melalui dua atau lebih rute secara paralel

B. Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam

satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung.
Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Informasi routing

yang dipertukarkan bernama reachability information (informasi


keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior :

EGP (Exterior Gateway Protocol)


Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang

berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : Kalau


hendak pergi ke AS nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya .

Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain


tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa

mempertimbangkan rute terbaik.

BGP (Border Gateway Protocol)


BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mempertukarkan reachability information

Administrative Distance (AD)


Pada umumnya protocol routing mempunyai struktur metric dan algoritma yang berbeda dengan protocol yang lain. Pada jaringan yang memiliki beberapa routing protocol, pertukaran informasi routing dan kemampuan untuk memilih jalur terbaik

sangatlah penting.
Administrative distance (AD) adalah fitur yang dimiliki oleh router untuk memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang sama dari dua

routing protocol yang berbeda. Administrative distance menyatakan reliability


dari sebuah routing protocol. Tiap routing protocol diprioritaskan terhadap yang lain dengan bantuan besaran/nilai Administrative Distance (AD).

Routing Loop
Routing Loop adalah suatu kondisi di mana sebuah paket terus ditransmisikan dalam serangkaian

router tanpa pernah mencapai jaringan tujuan.


Sebuah routing loop dapat terjadi ketika dua atau lebih router. memiliki routing informasi yang salah menunjukkan bahwa jalan yang valid ke destination unreachable.

Kemungkinan akibat dari Loop


Salah mengkunfigurasi rute : Tidak dikonfigurasi dengan benar rute redistribusi (redistribusi

adalah proses penerusan informasi routing dari satu protokol routing untuk routing dan protokol
lain yang dibahas dalam CCNP tingkat program). Tabel routing tidak konsisten tidak diperbarui karena memperlambat konvergensi dalam jaringan. Rute salah di kunfirmasi atau di install. Jika terjadi perubahan topologi pada jaringan router atau PC router, router atau PC router akan segera meng-update informasi routing. Proses update informasi routing di tiap-tiap router atau PC router dilakukan secara bertahap. Akibatnya router

atau PC router yang lokasinya jauh akan lebih lama menerima informasi perubahan jaringan
yang telah terjadi di suatu lokasi. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya masalah routing loop, yang dapat menghabiskan bandwidth dan menambah beban router untuk melakukan pekerjaan yang tidak berguna.

HOP Maksimum
Masalah routing loops bisa disebut sebagai counting to infinity (menghitung sampai tak terhingga) (Todd Lammle, 2004, p274). Tanpa suatu jenis campur tangan, jumlah hop akan meningkat secara terus menerus setiap kali paket melalui sebuah router. Untuk memecahkan masalah tersebut, perlu didefinisikan jumlah hop maksimum. Hop maksimum adalah jumlah hop paling besar untuk mengirimkan suatu paket. Misal, RIP memiliki hop maksimumnya 15, maka apapun yang memerlukan 16 hop akan dianggap tidak terjangkau (unreachable) dan

paket yang dikirimkan akan mati.

Split Horizon
Split Horizon digunakan untuk mencegah keadaan itu. Jika routing update ke jaringan 1 dari router A, B atau D tidak dapat mengirimkan informasi mengenai jaringan 1 kembali ke router A. Split Horizon mengurangi informasi routing yang salah dan mengurangi beban routing.

Hold Down

Ketika router menerima update dari tetangganya, dimana isi informasinya menyatakan bahwa jaringan sebelumnya tidak dapat diakses, router menandai jalur yang putus tersebut dan mulai melakukan holddown timer. Sebelum holddown timer habis waktunya, jika update diterima dari tetangga yang sama, hal ini menyatakan bahwa jaringan dapat diakses, router memberi tanda bahwa jaringan dapat diakses dan menghapus holddown timer.

Pada saat update berasal dari tetangga yang lain dengan metric ke jaringan lebih baik, maka router menandai ke jaringan itu sebagai tanda dapat diakses dan menghapus holddown timer. Jika update berasal dari router yang berbeda lagi dengan metric yang lebih besar sebelum holddown timer habis waktunya, update tidak dihiraukan.

Referensi
http://www.g-excess.com/4658/pengertian-dan-definisi-dari-routing-

protocol-dalam-router/
http://kuliah.imm.web.id/jaringan-komputer2/02%20%20ROUTING.ppt

http://ada-webinfo.blogspot.com/2012/01/pengertian-routingloop.html http://mirror.kioss.undip.ac.id/pustaka-

bebas/ebook/CISCO/Modul%20CCNA%20BAHASA%20INDONE
SIA/cisco2-7.pdf

Anda mungkin juga menyukai