Anda di halaman 1dari 2

Pemilihan Material Kedokteran Gigi Sesuai dengan perkembangan budaya dan modernisasi, maka kebutuhan masyarakat semakin luas

dan kompleks sesuai dengan era kemajuannya, sehingga perlu pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang meliputi : keamanan, efikasi (kemanjuran), dan longevity dari material yang digunakan di kedokteran gigi. Permasalahannya longevity dalam klinik belum banyak dibahas dan disajikan dalam standard yang ada. Untuk itu perlu dipahami tentang persyaratan dalam pemilihan biomaterial kedokteran gigi dari aspek performance laboratoris dan performance klinis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat modern ini. Pemilihan material kedokteran gigi yang akan digunakan dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut memerlukan asesmen performance laboratoris dan performance klinis. 1. Performance laboratoris Uji performance laboratoris yang dilakukan adalah uji setelah setting berupa sifat fisik, mekanikal, termal dan kimiawi. Hasil uji performance laboratories ini dapat ditemukan dalam standard yang dianjurkan oleh badan spesifik uji standard. Sebagai contoh persyaratan biomaterial kedokteran gigi diregulasi oleh organisasi internasional spesifik standarisasi misalnya dari ISO dan FDI. Kedua badan ini melakukan kerjasama dalam regulasi standard material kedokteran gigi dengan membentuk komite teknik dan sub komite untuk menangani bidang masing-masing. Organisasi lain yang ikut dalam penjaminan mutu standard biomaterial adalah ADA. Produk yang diterima ADA pada umumnya lebih dari 5 tahun dan selama masa berlaku tersebut selalu dilakukan analisis dan peninjauan setiap waktu diperlukan. Produk-produk lama, kurang laku di pasaran, tidak efektif atau membahayakan bagi kesehatan akan dinyatakan unacceptable setelah diputuskan oleh konsil dan hasilnya dipublikasikan melalui jurnal ADA. Uji performance laboratoris yang ada sampai saat ini dapat dikatakan sudah dapat mewakili sebagai salah satu acuan dalam pemilihan material kedokteran. Pada uji performance laboratories sebenarnya juga telah dilakukan simulasi yang menggambarkan kondisi dan aktivitas yang ada dalam lingkungan mulut. Contoh perubahan warna yang terjadi pada resin akrilik, restorasi komposit, dapat dilakukan simulasi dengan perendaman larutan berwarna, keasaman tertentu, termal siklik yang menggambarkan berbagai kondisi yang terjadi secara fisiologis (minum-minuman berwarna, makanminum bersifat asam, perubahan panas-dingin waktu makan atau minum dan lainnya).

Simulasi laboratoris tersebut sudah memberikan sedikit gambaran kemungkinan kegagalan yang akan terjadi.

2. Performance klinis Performance klinis material kedokteran gigi yang berupa longevity sampai saat ini masih sangat terbatas, maka perlu dilakukan pendataan longevity material yang diaplikasikan di bidang kedokteran gigi yang dapat dilakukan melalui penelitian secara cross sectional dan longitudinal clinical trials. Hasil uji performance klinis sampai saat ini jarang didapatkan dan selama ini satu-satunya material kedokteran gigi yang mempunyai keawetan dalam pemakaian adalah amalgam. Sampai saat ini material amalgam dipilih sebagai standard normal dibandingkan dengan longevity material lainnya. Dalam percobaan klinik terkendali dalam jangka panjang diperoleh keawetan pemakaian amalgam sekitar 24 tahun.

Daftar Pustaka : Widjijono. 2006. Tampilan Klinik Biomaterial Kedokteran Gigi Masa Depan. Yogyakarta: UGM.

Anda mungkin juga menyukai