Pengaruh Restrukturisasi Organisasi Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Kinerja
Pengaruh Restrukturisasi Organisasi Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Kinerja
AYU FURRY ELLYANA DINDA WIDYANINGRUM IKA WAHYUNING LESTARI INDAH ARTIKA JAYA NEGARA ITA ULUMIYAH VORITA ERNA BUDIARTI YURIZA PRAMESWARI REZA SEPTIAN NUGRAHA LUHUR NURMALA RIZQI
LATAR BELAKANG
OTONOMI DAERAH
BIROKRASI YANG BESAR DAN GEMUK
KABUPATEN JEMBRANA (MASA KEPEMIMIMPINAN I GEDE WINASA)
STRATEGI BARU
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
Rumusan Masalah 1. Bagaimana restrukturisasi organisasi di Kabupaten Jembrana? 2. Bagaimana pengaruh restrukturisasi organisasi terhadap efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintah? Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui restrukturisasi organisasi di Kabupaten Jembrana 2. Untuk mengetahui pengaruh restrukturisasi organisasi terhadap efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintah?
TINJAUAN PUSTAKA
Restrukturisasi organisasi merupakan keberanian secara sadar untuk melibatkan lembaga-lembaga independen di dalam melakukan analisa sehingga kerja dan kinerja yang dihasilkan benar-benar terhindar dari pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif dan kepentingan fragmatis. restrukturisasi organisasi pemerintahan yang mengarah pada terciptanya perilaku organisasi dengan kinerja yang efektif dan efisien, berarti restrukturisasi itu harus mengarah pada terciptannya lembaga atau organisasi pemerintahan yang lebih ramping, tetapi kaya dengan fungsi.
1. Kelompok Ekonomi (tugasnya memfasilitasi hal-hal yang berhubungan dengan produksi, pasar dan modal) 2. Kelompok Peningkatan(tugasnya berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia) 3. Kelompok Layanan Publik (tugasnya memfasilitasi serta memberikan pelayanan infrastruktur, prasarana, administrastif dan informatif kepada masyarakat) 4. Kelompok Penunjang (untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja masing-masing kelompok)
Lanjutan..
Sementara dari sisi efisiensi, akan berpengaruh terhadap besaran dana atau anggaran yang harus dikeluarkan. Seperti misalnya pengeluaran biaya pemeliharaan kantor jauh lebih efisien dibandingkan sebelum diadakannya restrukturisasi. Untuk memperkuat agenda restrukturisasi dan profesionalisasi birokrasi yaitu dengan strategi pendukung, berupa efisiensi pemanfaatan aset-aset daerah dan memperbaiki prosedur keuangan yang dikenal dengan nama sisdur (sistem dan prosedur).
Kabupaten Jembrana menjalankan mekanisme pengerjaan berbagai proyek pembangunan dengan menerapkan pola yang dikenal OE (Owner Estimated). Di dalam Pole OE ini, anggaran yang tertuang dalam pos-pos anggaran daerah (APBD) bukanlah merupakan standar satu-sastunya nilai pengerjaan sebuah proyek. Dengan penerapan pola OE di dalam penyelenggaraan berbagai proyek pembangunan, dari sisi efisiensi pemerintah sangat diuntungkan karena dengan pola ini dapat dilakukan penghematanpenghematan dan menyempurnakan efisiensi dalam prilaku celahcelah terjadinya KKN. Sistem Gudang ini diterapkan dengan manajemen kontrol pada sisi masuknya barang , maka dengan cara ini setiap pembelian dan pengeluaran barang harus melewati satu pintu.
kesimpulan
Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan relokasi terhadap seluruh lembaga pemerintahan yang ada ke dalam satu kompleks dan areal. Sehingga,dapat tercipta efektivitas kinerja serta efisiensi yang tidak sedikit, selain itu pengawasan terhadap disiplin aparatur pemerintahan dapat dilakukan lebih efektif dan sistematis. Dari sisi efisiensi, akan berpengaruh terhadap besaran dana atau anggaran yang harus dikeluarkan.