Bakteri enterotoksin diare sekretorik tanpa sel eksudat atau mengeluarkan sitotoksin yang menyebabkan disentri dengan gejala : diare, feses berisi lendir darah dan sel radang.
Diare sekretorik
Disentri
(Enterotoksik )
++
(Sitotoksik)
-
++
Shigella spp
Clostridium welchii ( C ) Yersinia enterocolitica Campylobacter Non-typhoidal salmonella Bacterial food poisoning
+ in early stages
+ + + ++
++
++ + + ++
-
I. Enteritis yang disebabkan oleh Escherichia coli toksigenik Terdiri dari 2 grup :
Diare ETEC disebut Travellers diarrhea (Turista) pada : turis domestik , atlet, pedagang, diplomat, turis asing. Pada negara-negara berkembang sering terjadi diare akibat EPEC.
Penularan
1. Makanan yang telah dikontaminasi
2. Air minum.
Patologi
ETEC : seperti kolera EPEC : seperti disentri
Gejala Klinis
- Masa inkubasi 48 - 72 jam.
- Gejala : diare hebat, demam, menggigil, mules, nyeri otot & sendi, kadang2 muntah.
kadang sembuh
Diagnosis
- Gejala.
- Pemeriksaan feses : ETEC : leko, eri ( - ). EPEC : leko, eri ( + ). - Kultur feses fese : E. coli ( + ).
Terapi
Rehidrasi. Tetrasiklin 4 x 250 mg
Kontrimoksasol 2 x 1 gr Selam 5 hari. ( Hati-hati pada anak dan wanita hamil ). Norfloksasin 2 x400mg 5 hari
II. Shigellosis
Sudah dibicarakan pada kuliah terdahulu.
Penyebab
- Clostridium Welchii ( PERFRINGENS ) Tipe C
tanah, daging babi & dlm feses pengidap asimptomatik. - Kuman keluarkan eksotoksin. Transmisi dari daging babi yang dimakan.
Patogenesis
Eksotoksin mudah rusak oleh tripsin pankreas.
Makanan 90 % ubi manis, protein rendah, inhibitor tripsin kurangi tripsin produksi toksin enteritis nekrotik berat.
Patologi
- Enteritis nekrotikans segmental yeyunum, duodenum, ileum dan kolon. - Dinding luar usus ditutup oleh eksudat seropurulen, bagian dalam berwarna hijau dan nekrosis menembus lapisan usus dinding tipis perforasi. - Mikroskopis : dinding usus edemateus, hemoragik dan diinfiltrasi oleh sel neutrofil.
Gejala Klinis
- Diare singkat sembuh cepat atau kematian enteritis nekrotik 85 %
- Masa inkubasi : 48 jam, bervariasi antara 24 jam s/d 1 minggu setelah makan daging yang terinfeksi.
- Gejala : demam, muntah, nyeri perut, kembung, diare, dengan berak berdarah atau seperti ter, disusul dehidrasi, toksemia, syok - Dapat meninggal dalam 24 jam.
Diagnosis Banding
- Gastroenteritis.
- Keracunan makanan.
- Peritonitis.
- Obstruksi ileus.
- Pancreatitis.
Diagnosis
Antibodi
Pengobatan
Pasang Nasogastric Tube (NGT)
Rehidrasi Penggantian elektrolit Antibiotika : Kloramfenikol, Ampicillin Kasus perforasi operasi.
Etiologi
Campylobacter yeyunei enteritis campylobacter.
Patogenesis
Gejala Klinis
Masa inkubasi : 2 - 10 hari, biasanya 5 hari.
Gejala : diare berat, feses seperti air, gejala disentri, pada rektum terdapat ulsera.
Diagnosis
Preparat langsung dengan pewarnaan larutan basic fuschin dalam air 1 %. 94 % kasus dapat didiagnosis dengan cara ini.
Terapi
Rehidrasi
Eritromisin 3 x 500 mg atau Doksisiklin 2 x 100 mg untuk 5 hari.
Pencegahan
- Menjaga kebersihan makanan dan higiene pemrosesan produk hewani.
- Deteksi kuman. dan pengobatan pengidap
KERACUNAN MAKANAN
Dpt terjadi oleh karena kuman salmonella non tifoidal.
- Sumber infeksi : manusia dan hewan. - Dosis infeksi : 105 - 106 kuman
Cara Penularan :
- Makanan : berasal dari unggas seperti : telor, daging, produk daging, susu, produk susu
- Hewan : Binatang kesayangan - Manusia : Fekal oral
Patologi
Salmonella berkembang di ileum masuk mukosa peradangan ulserasi
Gejala Klinis
- Diare
- Nyeri perut
- Demam 3 - 5 hari
Pemeriksaan Laboratorium
Komplikasi
Endokarditis
Abses Aneurisma aorta. Meningitis Artritis.
Osteomielitis
Diagnosis
Kultur feses.
Terapi
Kloramfenikol dosis 2 - 3 gr / hari selama 7 hari. - Ampicillin 3 x 1 gr. - Sefotaksim 3 x 1 gr, 7 hari - Seftriakson 1 x 2 gr, 7 hari - Pefloksasin 1 x 400 gr i.v, 7 hari
S.Aureus enterotoksin (protein dengan berat molekul rendah) larut dalam air stabil setelah direbus 30 menit.
- Transmisi : makanan yang terkontaminasi. - Sumber infeksi : tangan manusia yang mengolah makanan, tangan manusia yang terluka, kadang-kadang kuman dari hidung.
- Makanan yang sudah diproses dan dibiarkan selama 4 - 5 jam pada suhu 300 C mengandung toksin staphylococcus.
Bila disimpan di dlm lemari es dan dipanaskan kembali keracunan. Makanan tidak berbau dan kelihatan segar
Patologi
Gejala Klinis
Masa inkubasi 3 jam (1 - 6 jam) setelah makan yang terkontaminasi (tergantung kepada jumlah toksin). Gejala : hipersalivasi, nausea, vomitus, kejang perut, diare. dehidrasi atau syok. Tidak timbul demam Proses keracunan biasanya berlangsung 5 - 6 jam
Diagnosis
Terapi
Rehidrasi.
Pencegahan
- Enterotoksin tidak akan terbentuk pada suhu < 6,70 C.
- Makanan diracik / diolah simpan dalam lemari es.
- Makanan yang sudah dimasak sebaiknya dimakan secepatnya jangan dibiarkan dingin selama 5 - 6 jam.
SEKIAN