Anda di halaman 1dari 17

KESENIAN TARI BARONG

Disusun Oleh :

SMA NEGERI 2 KEBUMEN 2007/2008

PEGESAHAN
Karya tulis ini disahkan di bawah dan pembimbing pada : Hari Tanggal : :

Dan telah diterima sebagai bagian dari tugas akhir semester 2

Kebumen, Juni 2008 Pembimbing

Agus Harsono, S.Pd Nip. 131790287

MOTTO 1. Belajar adalah jembatan emas menuju kesuksesan. 2. Janganlah iri harta, tapi irilah dalam berprestasi 3. Orang yang pandai tetapi tidak ulet adalah orang bodoh. 4. Bergerak lebih cepat dan tepat merupakan pintu kesuksesan. 5. Carilah ilmu dari ayunan hingga ajal tiba.

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah ini dengan judul Kesenian Tari Barong. Dan sebagaimana manusia biasa, penulis tidak luput dari kekurangan dalam menulis makalah ini, lebih-lebih kami masih dalam taraf belajar. Sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan saran guna menyempurnakan hasil karya tulis ini. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Yth. Ibu Kepala SMA Negeri 2 Kebumen. 2. Yth. Bpk. Drs. Agus Harsono, selaku pembimbing dalam pembuatan karya tulis ini. 3. Yth. Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 2 Kebumen yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung. 4. Dan tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Semoga karya tulis ini bias digunakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin serta harapan kami dari penyusun semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca khususnya. Wassalamualaikum Wr.Wb Kebumen, Mei 2008

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. PENGESAHAN ......................................................................................... MOTTO ..................................................................................................... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI . BAB I PENDAHULUAN .. A. B. C. D. E. F. G. A. B. C. A. B. LAMPIRAN Latar Belakang Diadakan Karya Wisata Identifikasi Obyek Karya Wisata .. Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Observasi . Manfaat Observasi Metode Pengumpulan Data .. Kesenian Tari Barong dan Keberadaannya .. Nilai-Nilai Budaya Bangsa dan Nilai-Nilai Sejarah . Hubungan Tari Barong dengan Nilai Budaya Bangsa dan Sejarah Kesimpulan Saran

BAB II STUDI OBSERVASI .

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya Wisata Sekarang ini banyak pemuda yang kurang memperhatikan kelestarian hasil karya budaya bangsanya, terutama budaya yang berwujud peninggalan bersejarah, seperti seni kebudayaan, adat, candi, prasasti, dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Padahal tempat-tempat tersebut telah dijadikan objek wisata yang dapat menambah pendapatan daerah, maupun devisa negara. Misalnya di Pulau Bali, banyak terdapat tempat-tempat yang sangat indah bahkan sampai mengundang wisatawan mancanegara. Untuk meninjau lebih lanjut mengenai Pulau Bali maka kami siswa SMA Negeri 2 Kabumen mengadakan studitour dengan tujuan Bali dan Bandung sesuai dangan program OSIS SMA Negeri 2 Kebumen. Studitour ini sangat perlu untuk diadakan guna menambah wawasan dan pengalaman para siswa di luar sekolah juga dapat menumbuhkan kreatifitas, inspirasi, gagasan serta pola pikir yang positif seorang siswa terhadap suatu objek wisata yang dituju. Selain itu, studitour juga penting bagi siswa karena dengan studitour seorang siswa dapat mengetahui keadaan suatu objek tersebut secara mendetail atau lebih dalam. Sekaligus sebagai sarana rekreasi dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Walau studitour yang kami adakan ini meliputi 2 tujuan yaitu Bali dan Bandung, akan tetapi dalam karya tulis ini hanya akan dikaji tentang Bali, yaitu sebagai obyek studi adalah Tari Barong dan sebagai obyek tour antara lain: Garuda Wisnu Kencana, Tanjung Benoa, Pantai Kuta, Joger, Hutan Sangeh, Pasar Tenun Galuh, Kintamani, Pasar Seni Sokawati, Pantai Sanur, Sangeh, dan Bedugul.

B. Identifikasi Obyek Karya Wisata Studitour ini diadakan SMA Negeri 2 Kebumen pada tanggal 11-15 Mei 2008 dengan tujuan Bali. Obyek-obyek wisata yang kami kunjungi di Bali antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Garuda Wisnu Kencana Tanjung Benoa Joger Pantai Kuta Pusat Tenun Batik Galuh Pertunjukan Tari Barong Pusat Jajanan Bali (Mama Dewi) Kintamani Pasar Seni Sokawati Pantai Sanur Hutan Sangeh Bedugul

C. Pembatasan Masalah Karena banyaknya obyek wisata yang kami kunjungi, maka dalam hal ini penyusun membatasi bidang kajian observasi hanya pada satu obyek wisata saja yaitu Kesenian Tari Barong yang dikaitkan dengan nilai-nilai budaya bangsa serta nilai-nilai sejarah. Pembatasan masalah ini dilakukan karena terkait dengan keterbatasan penyusun Dalam waktu, tenaga dan biaya. D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat berdasarkan pertanyaan, yaitu: Seberapa jauh keterkaitan kesenian Tari Barong dengan nilai-nilai budaya bangsa serta nilai-nilai sejarah? Kesenian Tari Barong merupakan salah satu tarian Baliyang sering dipentaskan kepada wisatawan yang berkunjung di Bali. Tari Barong merupakan gambaran kehidupan rakyat Bali, yang berkisah pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Dalam tarian ini, Barong adalah makhluk mitologi melukiskan kebajikan dan Rangda adalah yang maha dasyat menggambarkan kebatilan. Kedua makhluk mitologi ini bertarung, tetapi Barong tidak dapat melumpuhkan kesaktian Sang Rangda. Karena sama kesaktiannya, mak pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi Keebajika melawan Kebatilan kemudian munculah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. E. Tujuan Observasi Tujuan Observasi adalah merupakan operasi analisis adri rumusan masalah di atas berupa Mendeskripsikan keberadaan kesenian Tari Barong dalam keterkaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa serta nilai-nilai sejarah.Tari Barong merupakan salah satu tarian Bali yang sering dipentaskan kepada wisatawan yang berkunjung je Bali. Tari Barong merupakan gambaran kehidupan rakyat Bali yang berkisah pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. F. Manfaat Observasi Dari kajian observasi, setidaknya diperoleh dua manfaat yaitu: 1). Secara Praktis Siswa dapat memahami khasanah kesenian Tari Barong di tanah air dan sekaligus dapat merenungkan bahwa budaya bangsa Inonesia masih

seperti dulu dan semakin memahami arti pentingnya belajar sejarah melalui observasi sejarah dalam kesenian Tari Barong. 2). Secara teoritis Hasil studi observasi ini dapat memperkaya studi atau kajian dari kesenian Tari Barong ini dan dapat dijadikan sebagai referensi dari studi observasi yang terkait serta sekaligus dapat dijadikan sebagai bukti empirik. G. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan karya tulis ini, kami menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Metode Observasi Metode observasi yaitu metode pengumpulan data-data yang dilakukan dengan jalan mengamati secara langung/melihat pada yang sesungguhnya. 2. Metode Literarur Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari buku, keterangan pembimbing, majalah, atau internet. 3. Metode Interview Metode ini dilakukan dengan jalan wawancara dengan pemandu wisata yang mendampingi kami selama mengunjungi obyek-obyek wisata.

BAB II STUDI OBSERVASI A. Keberadaan Kesenian Tari Barong Letak atau tempat terdapatnya kesenian Tari Barong adalah di Celuk Sokawati, Gi Anyar Telp. (0316) 294230 (Ofice). Letak office kesenian Tari Barong tidak jauh dari Pusat Tenun Galuh dan tempat Pusat Jajanan Bali. Letak office kesenian Tari Barong karena dilengkapi dengan areal yang sangat luas, sehingga para pengunjung dapat memarkirkan kendaraan mereka dengan aman dan nyaman. Selain letaknya strategis lingkungan tempat kesenian Tari Barong juga nyaman yaitu berada di sebuah Aula seperti Boleseum di Yunani. Jadi, para penonton duduk di sebuah tribun yang berbentuk setengah lingkaran dan tempat duduknya berundak-undak. Ini menjadikan para penonton nyaman untuk menikmati Tarian Barong. Dimulainya Tari Barong tidak dapat dipastikan karena Tari Barong tersebut merupakan budaya bangsa Indonesia yang sudah ada sejak jaman dahulu. Demikian juga siapa yang menciptakan Tarian Barong ini. Yang pasti adalah masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Bali khususnya. B. Tari Barong Tari Barong menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah makhluk mithologi melukiskan kebajikan. Dan Rangda adalah maha dasyat menggambarkan kebatilan. Gendhing Pembukaan

Barong dank era sedang berada di hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah satu dari mereka. Babak Pertama Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda seorang mencari pengikut-pengikut Dewi Kunthi yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya. Babak Kedua Pengikut-pengikut Pengikut Dewi Kunthi tiba. Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunthi yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Kedu-duanya menghadap patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunthi. Babak Ketiga Muncullah Dewi Kunthi dan anaknya Sahadewa dan Dewi Kunthi telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunthi tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan memasukkan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunthi menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuag Sahadewa ke dalam hutan. Dan patih itupun tak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan ke dalam hutan dan mengikatnya di muka istana Sang Rangda. Babak Keempat Turunlah Dewa Syiwa dan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah

Rangda untuk megoyak-oyak dan membunuh Sahadewa, tetapi tidak dapat di bunuhnya karena kekebalan yang dianugerahkan oleh Dewa Syiwa. Rangda menyerah kepada Sahadewa dan mohon untuk di selamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda. Babak Kelima Kalika adalah seorang pengikut Rangda mengahadap Sahadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian, dan ketika merubah diri menjadi babi hutan dan dalam pertarungan antara Sahadewa melawan babi hutan, Sahadewa mendapat kemenangan kemudian Kalika (babi hutan) ini berubah menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika berubah rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sahdewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sahadewa berubah rupa menjadi Barong. Karena sama saktinya, maka pertrungan antara Barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini terus abadi kebajikan melawan kebatilan kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong masingmasing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda. C. Nilai-Nilai Budaya Bangsa dan Nilai-Nilai Sejarah Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bentuk jamak dari budi yang berakal. Dengan demikian, budaya diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan akal. Oleh Koentjaraningrat budaya diterjemahkan daya dari budi atau akal. Manusia mempunyai kelebihan untuk menggunakan akalnya untuk mengatasi dalam merespon segala sesuatu baik lingkungan fisik, lingkungan social, lingkungan politik, dan sebagainya. Kami akan

mengambil beberapa pengertian kebudayaan dari beberapa ahli, yaitu sebagai berikut: Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soepardi Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Apakah bangsa itu? Mungkin pertanyaan ini sudah sering kita dengar. Bangsa adalah merupakan kesatuan manusia yang memiliki kesamaan latar belakang, bahasa, budaya, nasib, dan cita-cita. Dan apakah sejarah itu? Sejarah adalah sebuah cerita yang menceritakan tenteng kejadian pada masa lampau dan masih dikenang dan diceritakan atau diturunkan sampai sekarang. Dari definisi tersebut yang telah kita jelaskan, maka yang disebut budaya bangsa adalah suatu budaya atau akal yang dimiliki oleh manusia untuk membentuk suatu kesatuan manusia yang memiliki kesamaan latar belakang, bahasa, budaya, nasib, dan cita-cita. Hubungan budaya bangsa dengan sejarah adalah bahwa budaya bangsa adalah sesuatu yang sudah ada sejak zaman dahulu dan sampai sekarang masih ada. Secara tidak langsung, bahwa budaya bangsa itu berhubungan dengan sejarah yang dimana sejarah tersebut adalah cerita yang menceritakan tentang kejadian masa lampau. Dengan demikian, maka budaya bangsa sangat berkaitan dengan sejarah. D. Hubungan antara Kesenian Tari Barong dengan Nialai Budaya Bangsa dan Sejarah Kesenian Tari Barong ini terdapat di Celuk Sukawati, Gianyar Telp. (0316) 294230 yang tidak jauh dari Pusat Tenun Galuh. Tari Barong ini merupakan budaya bangsa Indonesia yang memberika pelajaran baik bagi

semua orang. Karena di sini dijelaskan dan digambarkan tentang kejahatan melawan kebaikan yang sama-sama kuatnya. Sehingga tidak ada yang lebih unggul dari keduanya. Sifat-sifat tersebut juga masih ada di sekitar kita. Keberadaan kesenian Tari Barong ini merupakan warisan dari orangorang yang hidup sebelum kita. Tari Barong ini perlu dilestarikan keberadaannya karena kesenian ini dapat memberi kita sebuah pelajaran yang bermanfaat bagi kita semua. Jika kesenian ini hilang, maka dapt merusak budaya bangsa Indonesia. Selain dapat dijadikan pelajaran kesenian ini dapat pula mendatangkan devisa yang cukup banyak bagi bangsa Indonesia. Karena selain masyarakat Indonesia sendiri yang menikmatinya para wisatawan asing juga banyak yang menyaksikan kesenian ini. Setelah kita menyaksikan kesenian ini, kita dapat merasakan nilai budaya bangsa yang tumbuh dalam diri kita sebagai generasi penerus bangsa ini. Maka dari itu, kita harus melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Jangan sampai budaya kita tertutup atau hilang karena adanya budaya barat yang telah dating ke Indonesia.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Di Pulau Bali ini teryata banyak sekali tempat-tempat wisata yang indah mulai dari pantai yang ada sampai tempat-tempat yang menyediakan jajanan Bali. Tempat-tempat wisata ini selalu terjaga kelestarian dan keindahannya sepanjang masa. Maka dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga diri apa yang telah kita miliki selama ini. Selain pantai-pantai yang ada, terdapat juga tarian yang banyak. Contohnya adalah Tari Barong yang telah kami bahas di depan. Ini juga merupakan salah satu kesenian yang terkenal di Bali sehingga mengundang banyak penonton. Dari yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Wisatawan yang dating dari luar negeri dapat menambah pendapatan devisa negara kita. Masyarakat Bali yang sebagian besar memeluk agama Hindhu memiliki aneka ragam kebudayaan diantaranya adlah upacara pembakaran mayat (Ngaben), tari-tarian misalnya Tari Barong, kerajinan yang cukup menonjol adalah tenun ikat, seni membuat patung, adanya subak dan lain-lain. Sebagai daerah wisata yang menarik Bali boleh berbangga karena berhasil mempertahankan nilai-nilai budaya tradisionalnya. Nilai-nilai itu terus dilestatrikannya meski lewat para wisatawan asing yang mendatangkan budaya luar yang dapat mempengaruhinya. B. Saran 1. Budaya Bali yang relevan perlu dilestarikan.

2. Pariwisata di pulau Bali perlu ditingkatkan mutunya.

DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun 2004, Sosiologi Kelas XI. Jakarta : Yudhistira www.Bali.go.id. www.Kuta-Bali.com www.Suara Merdeka.com www.MetroTV.News.Com

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai