TAHUN 1848-1908
XI MIPA 2
Disusun oleh :
1) Inggrit Febriani (16)
2) Irsanti Widuri Pangestika (17)
3) Lintang Egan Dinda Maharani (18)
4) Maulia Apriliyani (19)
5) Meutya Kautsar Prasetya (20)
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang adannya Perjuangan Rakyat Bali melawan
pemerintahan Kolonial Belanda.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Juariah, S.Pd selaku guru Mata Pelajaran
Sejarah Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita semua.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................1
KATA PENGANTAR ..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BATASAN MASALAH...........................................................................................4
SEJARAH PERANG BALI......................................................................................5
1. Latar Belakang Perang Bali..................................................................................5
2. Penyebab umum dan khusus Perang Bali.............................................................6
3. Kronologi Perang Bali..........................................................................................7
4. Tokoh yang terlibat dalam Perang Bali................................................................9
5. Dampak ditimbulkan dari Perang Bali................................................................10
6. Nilai yang dapat diteladani dari Perang Bali.......................................................11
KESIMPULAN.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
3
BATASAN MASALAH
1. Apa yang melatarbelakangi peperangan di Bali?
2. Apa penyebab umum dan khusus terjadinya Perang Bali?
3. Bagaimanakah kronologi Perang Bali terjadi?
4. Siapa tokoh-tokoh yang terlibat dalam Perang Bali?
5. Apa dampak yang ditimbulkan dari Perang Bali?
6. Nilai apa yang dapat diteladani dari Perang Bali?
4
SEJARAH PERANG BALI
1848-1908
Perang Bali merupakan pertempuran antara kerajaan Bali dengan Pemerintah Hindia
Belanda sekitar tahun 1846 hingga 1908. Perang ini melibatkan 3 kali pertempuran yaitu
Perang Bali I, Perang Bali II dan Perang Bali III. Latar belakang terjadinya perang Bali
diawali dengan kedatangan Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman merupakan
seorang penjelajah asal Belanda yang lahir di tahun 1565. Beliau berkeliling menjelajah
dan menemukan adanya jalur pelayaran dari daerah Eropa menuju Indonesia. Beliau pula
yang akhirnya menemukan bahwa Indonesia kaya akan rempah-rempah dan memulai
perdagangan rempah untuk Belanda.
Ketika beliau singgah di pulau Bali, masyarakat serta pemerintah kerajaan masih
menerima dengan baik. Hingga suatu ketika di tahun 1841 dan 1843, sudah dapat ditebak
bahwa Belanda meminta suatu kesepakatan dengan kerajaan-kerajaan di Bali. Sayangnya
masyarakat disana tidak terima. Salah satunya adalah raja dari salah satu kerajaan di Bali
yaitu kerajaan Buleleng. Raja Buleleng seringkali melanggar kesepakatan sehingga
pemerintah Belanda dibuat geram. Pemerintah Belanda juga lelah karena adanya hukum
tradisi Tawan Karang yang terjadi di Bali.
Tawan Karang merupakan suatu hak istimewa dari raja-raja di pulau Bali untuk dapat
mengambil, menyita atau merampas kapal apapun beserta muatannya yang terdampar di
wilayah perairan mereka. Tradisi ini dibuktikan dengan adanya 2 prasasti yang ditemukan
yaitu Prasasti Bebetin AI dan Prasasti Sembiran. Lantaran hal itulah, pihak Belanda
melancarkan aksi perlawanan berupa Perang Bali I di tahun 1846.
Sayangnya Perang Bali I tidak membuahkan hasil hingga akhirnya berlanjut ke Perang
Bali II di tahun 1848 dan Perang Bali III di tahun 1849. Ketiga perang Bali ini sama-sama
dilatar-belakangi oleh pihak Belanda yang menginginkan tradisi Tawan Karang untuk
dihapuskan.
5
2. Penyebab umum dan khusus Perang Bali
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, adapun Perang Bali terjadi
karena beberapa sebab umum dan sebab khusus yang diantaranya sebagai berikut:
Tawan Karang merupakan hak kerajaan di Bali yang menyita dan merampas kapal beserta
isinya yang telah memasuki daerah wilayah kekuasaan mereka.
Peperangan tersebut diantaranya adalah Perang Jagaraga tahun 1849, Perang Kusumba
1894, Perang Badung 1906 dan Balikan Wongaya tahun 1906.
6
3. Kronologi Perang Bali
Keinginan Belanda untuk menguasai Bali dimulai sejak tahun 1841 dan seluruh raja di
Bali untuk menandatangani sebuah perjanjian.
Sayangnya tidak semua kerajaan di Bali sepakat dengan hal tersebut. Apalagi
terdapat hak Tawan Karang yang terjadi di Bali. Pihak kerajaan Bali akan menyita kapal-
kapal yang memasuki area wilayah mereka. Karena hal itulah membuat Belanda tidak
dapat bergerak untuk dapat menguasai Bali sepenuhnya.
Pada tahun 1844, di pantai Prancak dan Pantai Sangsit (pantai di Buleleng bagian
timur) terjadi perampasan kapal-kapal Belanda yang terdampar di pantai tersebut. Timbul
percekcokan antara Buleleng dengan Belanda. Belanda menuntut agar Kerajaan Buleleng
agar melaksanakan perjanjian 1843, yakni melepaskan hak Tawan Karang. Tuntutan
Belanda tidak diindahkan oleh Raja Buleleng I Gusti Ngurah Made Karangasem
7
Benteng Jagaraga diserang oleh Belanda, namun gagal karena Belanda belum
mengetahui medan yang sebenarnya dan siasat pertahanan. I Gusti Ketut Jelantik bersama
seluruh laskarnya setelah memperoleh kemenangan, bertekad untuk mempertahankan
benteng Jagaraga sampai titik darah penghabisan kehormatan kerajaan Buleleng dan
rakyat Bali demi
Mereka menyerang dari dua arah, yaitu arah depan dan dari arah belakang
Benteng Jagaraga. Pertempuran sengit tak dapat dielakkan lagi, terutama pada posisi di
mana I Gusti Ketut Jelantik berada. Benteng Jagaraga dihujani tembakan meriam dengan
gencar. Korban telah berjatuhan di pihak Buleleng. Kendatipun demikian, tidak ada
seorang pun lascar Jagaraga yang mundur atau melarikan diri. Mereka semuanya gugur
dan Benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Mulai saat itulah Belanda menguasai Bali
Utara.
Akhir Perlawanan
8
4. Tokoh yang terlibat dalam Perang Bali
1. Raja Buleleng
2. Raja Karangasem
9
5. Dampak yang ditimbulkan dari Perang Bali
1. Bidang Politik
Dampak dan akibat Perang Bali di bidang politik adalah seluruh Pulau Bali dikuasai oleh
Belanda dan raja-raja Bali kehilangan kekuasaan.
2. Bidang Ekonomi
Dampak dan akibat Perang Bali di bidang ekonomi adalah monopoli yang dilakukan Belanda
semakin banyak. Bali merupakan daerah yang strategis sehingga Belanda sangat berambisi
untuk menguasai Bali.
3. Bidang Sosial
Dampak dan akibat Perang Bali di bidang sosial adalah banyak kebijakan yang diubah oleh
Belanda. Beberapa upacara adat juga dihapus oleh Belanda.
10
6. Nilai yang dapat diteladani dari Perang Bali
Sebagai hikmah yang dapat dipetik darin perang Jagaraga ini adalah, tercermin bagi
kita sekarng suatu jiwa kepahlawanan, patriotism bagi rakyat Bali. Hal ini didorong
karena dilandasi oleh ajaran ajaran keagamaan Hindu yang dianut oleh masyarakat Bali,
seperti ajaran satyam yaitu kebenaran atau nidihin kepatutan. Di samping rasa kesetiaan
kepada Tri Guru dalam hal ini kepada Guru Wisesa yaitu Raja sebagai Kepala
Pemerintahan.
Hikmah yang lain dari perang Jagaraga adalah mengilhami kejadian kejadian
berikutnya dimana nanti timbul perang puputan Badung, puputan klungkung, dan puputan
margarana. Disamping itu mendorong timbulnya jiwa nasionalisme sebagai akibat
timbulnya rasa harga diri, tidak ingin kedaulatannya dilanggar oleh bangsa lain.
11
KESIMPULAN
Ditinju dari kedatangan orang-orang Belanda pertama kali di Bali yang dilakukan oleh
sebuah ekspedisi dibawah pimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1597, ternyata
kunjungan yang pertama itu memperlihatkan sifat-sifat persahabatan yang saling hormat
menghormati.
Kemudian barulah dilanjutkan dengan hubungan yang bersifat politik yang dating dari
pihak Belanda, seperti yang terjadi pada tahun 1826, dimana Belanda secara licik dengan
tekanan-tekanan berat telah mengadakan ikatan perjanjian dengan raja-raja di Bali yang
bersifat mengurangi kekuasaan Belanda di Bali.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Misha. I Gusti Ngurah Rai. (1964). Sejarah Perang Jagaraga. Denpasar: Badan
Perpustakaan Daerah Propinsi Bali.
5. https://www.selasar.com/perang-bali/
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bali_I
7. https://haloedukasi.com/perang-bali
13