Anda di halaman 1dari 2

* BULLYING *

Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti
seseorang dalam bentuk fisik verbal atau emosional atau psikologis oleh seseorang atau
kelompok yang merasa lebih kuat pada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara
berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita.

Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau
paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras,
agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis,
yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang
dimana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah
tangga, dan lingkungan.

kejahatan yang disengaja ini disebabkan oleh seseorang atau kelompok yang berniat
membuat kesal atau bahkan sampai membuat mental seseorang mengalami gangguan psikis.
Adapun faktor lainnya yaitu karena pembully ingin dianggap dan dikenal berkuasa, dan ingin
mendapat perhatian lebih serta mempunyai kenangan pahit yang membuat si pembully suka
menindas orang lain, serta kurangnya pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atau
hal ini digampangkan oleh pihak tertentu. Bullying ini terlihat biasa saja, namun akibatnya
sangat luar biasa hingga terganggunya mental korban.

Cyber bullying dapat diatasi jika dalam pikiran individu memiliki kesadaran untuk
berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak atau melakukan sesuatu, sehingga tidak menyakiti
perasaan orang lain dan permasalahan bullying ini dapat diatasi oleh pihak sekolah atau
keluarga yang harus ikut berkomitmen dalam perannya untuk mengatasi cyber bullying.

* Kemiskinan *

Kemiskinan adalah tingkat pendapatan individu atau kelompok yang tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Beberapa kebutuhan pokok yang sulit terpenuhi di
antaranya makan, pendidikan, tempat tinggal, dan lainnya. Umumnya, masyarakat yang dikategorikan
miskin memilih tinggal di kolong jembatan, gubuk, atau bantaran kali untuk tempat hidupnya.

Tidak jarang, beberapa orang miskin juga membangun rumah sendiri dengan tanah milik
negara. Fenomena kemiskinan ini memang sudah menjadi hal yang biasa di seluruh negara,
khususnya negara berkembang.
Salah satu faktor kemiskinan yang cukup mendominasi adalah struktur sosial dan perilaku.
Seperti perilaku yang konsumtif yaitu pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan juga masuk di
dalamnya. Beberapa faktor lainnya seperti rendahnya pendidikan dan ekonomi, serta musibah,
mengalami bangkrut, perbudakan, atau faktor lainnya.

Di balik banyaknya kemiskinan yang terjadi di masyarakat, pemerintah sebenarnya sudah


melakukan banyak usaha. Beberapa usaha yang dilakukan di antaranya memperluas lapangan
pekerjaan, menaikkan upah kerja, memberikan pendidikan gratis, dan menyediakan tempat tinggal
murah.

Tentu, untuk mengurangi tingkat kemiskinan, pemerintah memerlukan bantuan dari


masyarakat sekitar. Bantuan tersebut bisa berupa perilaku positif seperti menabung, tidak
menghamburkan uang, membantu orang, dan lainnya.

Seharusnya kemiskinan tidak perlu ada di Indonesia. Jika masyarakat bisa dan mau menerima
serta bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk seperti yang disebut diatas harus dapat
dihilangkan, dan kerjasama antara pemerintah degan masyarakat untuk mengelola kekayaan alam
sangat penting dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai