Praktikum Compounding
Praktikum Compounding
Praktikum Compounding
Dr Sabdo
Resep
Bobotsari, 25-11-09
R/ Furosemid tab XX S 1-0-0 R/ Letonal tab XX S 1-0-0 (da Carpiaton 25 mg) R/ ISDN tab XX S 2x1 R/ Viliron tab X S 1x 1 R/ Captopril 25 mg tab XX S 2x1
SKRINING RESEP
Admistrasi
Nama, Alamat: ada Sip: tidak ada Tanggal penulisan resep: ada Tanda R/: ada Nama obat, kekuatan obat, jumlah obat, bentuk sediaan: ada Aturan pakai: ada Nama dan Umur pasien : ada Bebat badan: tidak ada Jenis kelamin: tidak ada Tanda tangan atau paraf: ada
Farmasetis
1. Furosemid bentuk sediaan: tablet Kekuatan sediaan: 40 mg per tablet dosis: dewasa -1 tab/hari(mims) Kekuatan sediaan: 40 mg per tablet indikasi: Tablet furosemide diindikasikan pada orang dewasa dan pasien anak untuk pengobatan edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif, sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk sindrom nefrotik. Tablet furosemide sangat berguna ketika agen dengan potensi diuretik yang lebih besar yang diinginkan.
stabilitas dan inkompabilitas: dalam wadah tertutup baik, kelarutan praktis tidaklarut dalam air Cara pemberian: per oral
Lanjutan Farmasetis
2. Letonal (spironolakton) bentuk sediaan: tablet dosis: 25 mg, 100 mg Kekuatan sediaan: 25 mg atau 100 mg per tablet indikasi: hipertensi essensial, edema akibat payah jantung kangestif, sirosis hati dengan atau tanpa asites, sindrom nefrotik, hiperaldosteronisme primer, pencegahan hipokalemia pada penderita dengan digitalis, terapi tambahan pada hipotensi malignan
stabilitas dan inkompabilitas: dalam wadah tertutup terlindung dari cahaya Cara pemberian: per oral Kekuatan sediaan: 25 mg atau 100 mg per tablet
Lanjutan Farmasetis
3. ISDN bentuk sediaan: tablet sublingual dosis: 5 mg, Kekuatan sediaan: 5 mg per tablet Dosis dewasa (untuk lanjut usia harus diberikan dosis harian terendah dan selanjutnya dititrasi). Oral : Angina : 5-40 mg, 4 kali sehari, atau 40 mg setiap 8-12 jam, sediaan sustained release. Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit, maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga dapat digunakan pada Gagal jantung kongestif : dosis awal : 20 mg, 3-4 kali sehari. Dosis target : 120-160 mg/hari dalam dosis Spasme pada esofagus (unlabeled use) : 5-10 mg sebelum makan. Sublingual : 2.5 mg setelah makan.
indikasi: terapi angina pectoris, profilaksis serangan angina pada pasien dg penyakit koroner kronik, terapi klainan angina setelah infark miokardium stabilitas dan inkompabilitas: Simpan dalam temperatur kamar, sekitar 25C. Hindari cahaya. Tutup wadah rapat-rapat Cara pemberian: per oral
Lanjutan Farmasetis
4. Liviron kandungan: it B1 mononitrate 3 mg, vit B2 2 mg, vit B6 HCl 1 mg, vit B12 2 mcg, vit C 25 mg, folic acid 200 mcg, Ca pantothenate 3 mg, niacinamide 20 mg, dessicated liver extr 15 mg, Fe 15 mg, copper 300 mcg, dioctyl Na sulfosuccinate 20 mg bentuk sediaan: tablet
indikasi: obat hematinik dan tonik Stabilitas: disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya Cara pemberian: per oral
Lanjutan Farmasetis
5. Captopril bentuk sediaan: tablet kekuatan sediaan: 12,5 mg, 25 mg, 50 mg per tablet. Dosis: Hipertesi ringan sampai sedang, awal 12,5 mg 2 kali sehari. Pemeliharaan 25 mg 2 kali sehari, dapat ditingkatkan dengan selang waktu 2- 4 minggu. Maksimum 50 mg 2 kali sehari.
indikasi: hipertensi ringan sampai sedang, hipertensi berat. gagal jantung kongestif stabilitas dan inkompabilitas: Lindungi dari udara lembab Cara pemberian: per oral
Pertimbangan klinis
1. a) Efek samping: Furosemid: Rasa tidak enak di perut, hipotensi ortostatik, gangguan GI, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala. b) Letonal(spironolakton): ginekomastia, gangguan GI, mengantuk, letargi, urtikaria, gangguan mental, demam obat, ataksia, gangguan menstruasi, agranolositosis c) ISDN: Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolaps kardiovaskuler, takikardi, syok, kemerahan, Gastrointestinal: Mual, muntah, diare. Genitourinari: inkontinensia urin. Hematologi: Methemoglobinemia (jarang, bila overdosis). Neuromuskuler & skelet: Lemah/letih. Mata: Pandangan kabur. d) Viliron: e) Captopril: proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin, reaksi idiosiinkratik,ruam terutama pruritus,neutropenia,anemia,trombositopenia,hipotensi
a) Furosemid: dapat mempotensiasi kerja antihipertensi dtubokurarin. Dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida, sefalosporin, litium, salisilat, dlikosida jantung. Efektivitas diuretik diturunkan oleh probenezid, meningkatkan hipotensi ortostatik dengan alkohol, narkotik, barbiturat b) Letonal: resiko hiperkalemia meningkat dg ACEI, menghambat bersihan digoksin. Meningkatkan efek obat antihipertensi lain. Mengurangi respon vaskuler noradrenalin. c) ISDN: alkohol, obat hipertensi, obat simpatomimetik d) Viliron:e) Captopril: obat imunosupresan, seplemen K atau diuretik yang mengandung K, probenesid, AINS, diuretik, minosidin (www.drugbank.ca)
Permasalahan
1. Adanya interaksi obat antara captopril dan spironolakton(letonal) 2. Adanya banyak obat kardivaskular
Penyelesaian
1. Captopril dan spironolactone Spironolactone pada dosis rendah tidak memiliki efek pada tekanan darah, hipertrofi jantung, dan fibrosis baik ketegangan. Namun, dalam kombinasi dengan captopril, spironolactone mengurangi hipertrofi jantung lebih dari pengobatan kaptopril saja. Data ini menunjukkan bahwa penambahan spironolactone dosis rendah pengobatan kaptopril lebih efektif dalam mencegah perkembangan hipertrofi jantung dan disfungsi ventrikel dari kaptopril saja. Studi ini menunjukkan bahwa spironolactone gabungan dan terapi kaptopril mungkin berguna dalam pengobatan kardiomiopati hipertrofik.
2. Kombinasi obat antara furosemid, captopril, ISDN dan spironolakton memang diperlukan kombinasinya dalam pengobtan ini berdasarkan dari guideline Untuk mencegah Euvolemia (adalah peningkatan air bebas dengan perubahan kecil Na-tubuh.)
3. Adanya perbedaan frekuensi antara di resep dan guideline yang kami temukan bagaimana? apakah masih tergolong rasional? Captopril masih rasional menrut Dipiro dkk Menurut MIMS.com masih rasional