Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

Sirosis hati (liver cirrhosis) merupakan perjalanan patologi akhir berbagai macam penyakit hati. Istilah sirosis diperkenalkan pertama kali oleh Laennec pada tahun1826. Diambil bahasa Yunani scirrhus atau kirrhos yang artinya warna oranye dan dipakai untuk menunjukan warna oranye atau kuning kecoklatan permukaan hati yang tampak saat otopsi. Batasan fibrosis sendiri adalah penumpukan berlebihan matriks ekstaselular (seperti kolagen, glikoprotein, proteoglikan) dalam hati. Secara anatomis sirosis hati ialah terjadinya fibrosis yang sudah meluas dengan terbentuknya nodul-nodul pada semua bagian hati, tidak hanya pada satu lobulus saja. Sirosis hati ialah penyakit hati kronis dimana terjadi kerusakan sel hati yang terus menerus, dan terjadi regenerasi noduler serta proliferasi jaringan ikat yang difus untuk menahan terjadinya nekrose parenkim atau timbulnya inflamasi. Kejadian sirosis hati di Yogyakarta selama observasi 6 tahun (1969 1974) ditemukan 5,35% dari seluruh penderita yang dirawat di bagian penyakit dalam Rumah Sakit Pugeran Yogyakarta. Selama 1966 1974 ditemukan 5,2% dari seluruh penderita ynag dirawat di bagian penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Di RSUP Padang menurut selama tahun 1969 1972 ditemukan 39,3% penderita sirosis dari seluruh penderita penyakit hati. Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki laki daripada wanita, didapat perbandingan 1,6 : 1. Menurut ARYONO, 78% penderita sirosis dalam golongan umur 30 60 tahun. Puncaknya sekitar usia 40 49 tahun. Menurut JULIUS dan HANIF di RSUP Padang puncaknya antara 30 49 tahun, dan 64,8% pada laki laki.

BAB II LAPORAN KASUS : SIROSIS HEPATIS


2. 1 Identitas Umum Pasien Nama Jenis Kelamin Umur RM Alamat Pekerjaan Agama Ruangan Tanggal Masuk : Ny.M : Wanita : 55 Tahun : 002135 : Grogol, Jakarta : Buruh : Islam : IGD Mawar ICU : 20 Oktober 2012 pukul 14.10

Tanggal Pemeriksaan : 22 Oktober 2012

2. 2 Anamnesis Autoanamnesis sangeang Keluhan Utama : Demam 2 hari SMRS Pasien mengeluhkan demam 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus menerus, tidak pernah mencapai suhu normal. Selain demam, pasien juga mengeluhkan perut membesar sejak 1 minggu SMRS. Perut membesar disertai dengan nyeri ulu hati dan mual. Disangkal adanya muntah. Keluhan ini diikuti dengan bengkak pada kedua kaki sejak 3 minggu SMRS. Pasien juga mengeluhkan adanya sesak yang semakin lama semakin bertambah berat. Sesak timbul jika berjalan jauh atau tidur dalam posisi terlentang, sehingga pasien merasa lebih nyaman tidur dalam posisi setengah duduk. Pasien menyangkal sering terbangun di malam hari karena sesak nafas. Disangkal adanya batuk lama atau bunyi mengi pada saat bernafas Pasien mengeluh sejak 1 bulan SMRS merasa menjadi mudah lelah dan lemas, nafsu makan menurun. Mata pasien tampak menjadi kuning sejak 1 bulan SMRS. Sebelumnya pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama 10 bulan SMRS, namun sudah 3 bulan terakhir tidak kontrol. Obat-obatan yang rutin diminum oleh pasien adalah Furosemid, Ranitidine dan antasida.

BAB : frekuensi 1x/hari, keras, berwarna hitam BAK : warna kuning pekat seperti air teh sejak 1 bulan SMRS, jumlah sedikitsedikit. RPD : HT (-) DM (-) Sakit Kuning (-) Kebiasaan : Merokok + Sudah berhenti k.l 20 tahun yang lalu, minum minuman beralkohol (+)

Anda mungkin juga menyukai