PENDAHULUAN
1
BAB II
ILUSTRASI KASUS
Nama : Tn. L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : Menikah
Usia : 66 tahun 9 bulan 9 hari
Agama : Islam
Alamat : Kp. Nyalindung RT 005/005, Kec. Pelabuhan Ratu,
Kab. Sukabumi
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal masuk RS : 20 September 2018
Tanggal pemeriksaan : 24 September 2018 (hari
rawat ke-5)
2.2 Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis (dengan Tn.D, Ny.S selaku anak
pertama dan kedua dari pasien)
Keluhan utama : Sesak nafas sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien, namun di
lingkungan tempat tinggal pasien terdapat beberapa tetangga yang mengalami batuk
4
berdahak (tidak diketahui sebabnya apa). Pasien tinggal di lingkungan yang cukup
padat penduduknya, rumah pasien berhimpittan dengan rumah sebelahnya dan
berlokasi di gang sempit. Rumah pasien memiliki ventilasi yang baik (terdapat
jendela di setiap ruangan) dan cahaya matahari dapat menyinari seluruh ruangan.
6
Riwayat Kebiasaan :
- Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun. Merokok sebanyak
2-3 batang/ hari. Namun pasien dapat mengkonsumsi hingga satu bungkus
rokrok/ hari ketika sedang bekerja (mencari ikan di laut). Pasien berhenti
merokok sekitar 3 tahun lalu (saat mulai sakit-sakitan).
- Kebiasaan konsumsi alkohol disangkal.
2.4 Resume
Tn. P 21 tahun, datang ke IGD RSUD Syamsudin, S.H dengan keluhan
demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam tipe kontinyu disertai dengan keluhan
8
mual dan muntah, pusing, arthralgia, nyeri epigastrium, serta timbul petekie pada
tangan dan kaki. Keluhan disertai nafsu makan menurun, badan terasa lemas, dan
abdomen terasa penuh. Pasien mengeluh konstipasi 3 hari, namun sekarang sudah
bisa BAB dan berwarna pucat. BAK seperti teh sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat
bepergian ke daerah timur (-), nyeri pada bagian betis (-), mimisan (-), dan sering
lebam (-). Pasien mengeluhkan kadang-kadang batuk sejak 1 bulan yang lalu,
dahak (-), dyspnea (-). Riwayat TB paru, sedang dalam pengobatan OAT bulan
ke-5. Pasien mengkonsumsi obat TB kategori pertama fase lanjutan (Rifampicin,
Isoniazid) 3 tablet sebanyak 3x dalam 1 minggu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit sedang
dengan kesadaran compos mentis, status gizi baik. Tanda vital dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik (+/+), mukosa oral
kering, bibir kering, cor/pulmo dalam batas normal, palpasi abdomen ditemukan
hepatomegali dan nyeri tekan epigastrium, Terdapat petekie pada kedua lengan
dan tungkai.
9
Gula Darah 94 mg/dL <140
Sewaktu
AST (SGOT) 23 U/l <37
ALT (SGPT) 11 U/l <42
Albumin *2,3 *1,8
Ureum 24 mg/dL 19-43
Kreatinin 0,76 mg/dL 0,66-1,25
Pemeriksaan Hasil
Eritrosit Normokrom normositer, sel normoblas (-) / negatif
Leukosit Populasi leukosit cukup, limfositosis relatif, neutropenia
ringan, limfosit atipik, sel muda/blas (-) / negatif
Trombosit Populasi trombosit sedikit / trombositopenia berat,
morfologi normal
Kesan Trombositopenia berat ec? infeksi virus dengue?
bagaimana klinis?
- Pemeriksaan EKG
10
- Pemeriksaan Radiologi
Rontgen Thorax - 20/9/18
Ekspertise Ro Thorax:
Top schwarte bilateral dengan penarikan trakea ke kanan dan hilik ke superior,
Ro Abdomen - 21/9/18
11
Ekspertise Ro abdomen:
Preperitoneal fat jelas, psoas line jelas, kontur kedua ginjal jelas, distribusi udara
dalam kolon dalam batas normal, distribusi udara dalam usus halus dalam batas normal, tidak
tampak konkremen opak, masih tampak bayangan udara di rongga pelvis, tampak bayangan
opak di abdomen kanan atas sampai tengah yang tampaknya mendesak usus-usus ke inferior
Kesan: bayangan opak di abdomen kanan atas sampai tengah suspek hepatomegali, tidak
tampak tanda-tanda ileus, tidak tampak urolithiasis opak.
12
Ekspertise USG Doppler:
Daerah kutis dan subkutis tampak edematous. Pada tes kompresi lumen vena kava subclavia sinistra
tampak kolaps sempurna. Tampak flow pada vena subclavia sinistra. Pada tes kompresi lumen vena
axillaris, brachialis, ulnaris dan radialis sinistra tidak kolaps. Tidak tampak flow pada vena axillaris,
brachialis, ulnarisa dan radialis sinistra. Tidak tampak bayangan hiperechoic di axilla.
Kesan suspek deep vein thrombosis setinggi vena axillaris sinistra.
2.8 Tatalaksana
- IVFD NaCl 0,9% 2000 cc/24 jam
- OAT
- Rifampisin 1x1
- Pirazinamid 1x2
- Isoniazid 1x3
- Etambutol 1x1
- Metronidazole 3x500mg
- Ceftraxone 2x1g vial IV
- Imipenem
- Heparin 3x5000 U SC
- Warfarin (noticil) 1 x 1mg (1/2 tab)
- Pantoprazole
13
- Ondansetron 3x4mg IV
- Plasbumin
- Ketorolac 2x1 amp kp
- Furosemid 1x1 amp
- Microlax supp
2.9 Prognosis
- Quo ad vitam : Dubia ad bonam
- Quo ad fungsionam : Dubia ad malam
- Quo ad sanatioam : Dubia ad malam
14
Follow Up Pasien
Tgl S O A P
Tgl S O A P
Tgl S O A P
15
26/9/ Demam (-) TD : 120/70 mmHg DHF + Pulang
2018 Batuk (-) N : 78 x/menit DIH ec Curcuma 3x1
H-7 Nyeri perut (-) P: 20 x/menit OAT +
Nyeri badan (-) S : 36,5 C TB Paru
Makan dan Mata : sklera ikterik +/+
Minum baik Thorax : cor/pulmo dbn
BAB warna agak Abdomen : datar, supel,
pucat BU (+) 8 x/menit,
BAK baik hepatomegali (2 jadi
BAC)
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2 detik,
edema -/-/-/-, bintik-
bintik kemerahan pada
ke-2 tungkai minimal.
Tgl S O A P
Tgl S O A P
16
H-8 Nyeri perut (-) P: 20 x/menit OAT +
Nyeri badan (-) S : 36,5 C TB Paru
Makan dan Mata : sklera ikterik +/+
Minum baik Thorax : cor/pulmo dbn
BAB warna agak Abdomen : datar, supel,
pucat BU (+) 8 x/menit,
BAK baik hepatomegali (2 jadi
BAC)
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2 detik,
edema -/-/-/-, bintik-
bintik kemerahan pada
ke-2 tungkai minimal.
24/9/2018 H-5
17
18
BAB III
KAJIAN KASUS
Pemeriksaan Fisik
- Mata : Sklera ikterik (+/+).
- Mulut : Mukosa oral kering, bibir kering
- Palpasi abdomen : Nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (+) hepar
teraba 2 jari BAC dan 3 jadi BPX (tepi tumpul,
permukaan datar, tidak nyeri)
- Kulit : Terdapat bintik-bintik kemerahan pada kedua lengan
dan tungkai
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :
- 20-08-2018 : Trombosit 12.000/mL,
- 21-08-2018 : Trombosit 15.000/mL,
Morfologi darah tepi : Trombositopenia berat susp.ec infeksi
virus dengue (lihat klinis pasien)
Dari data yang didapat, diagnosis kerja pada pasien ini adalah Dengue
Hemorrhagic Fever
19
Diagnosis banding :
- Malaria
- Leptospirosis
Rencana diagnostik :
- Pemeriksaan fungsi hepar : SGOT & SGPT
- Pemeriksaan elektrolit
- Serologi marker : IgM anti-dengue, IgG anti-dengue
- Pemeriksaan antigen NS1
Treatment
- IVFD NaCl 0,9% 2000 cc/24 jam
- Ceftriaxone 2 x 1g IV
- Dexamethasone 2x5mg IV
- Omeprazole 1 x 40mg IV
- Ondansetron 2 x 4mg IV
- Vitamin K 1x10 mg IV
- Paracetamol 3 x 500mg PO
- Cek Hb, Ht, Trombosit tiap 24 jam
Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Pemeriksaan Fisik
- Mata : Sklera ikterik (+/+).
- Palpasi abdomen : Nyeri tekan epigastrium (+), hepatomegali (+) hepar
20
teraba 2 jari BAC dan 3 jadi BPX (tepi tumpul,
permukaan datar, tidak nyeri)
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :
- 21-08-2018 : SGOT : 615 U/l, SGPT : 203 U/l
Dari data yang didapat, diagnosis kerja pada pasien ini adalah Drug
Induced Hepatitis e.c. OAT
Diagnosis banding :
- Acute viral hepatitis
- Obstruksi hepar
Rencana diagnostik :
- Pemeriksaan fungsi hepar : Bilirubin total, direct indirect, alkaline
phosphatase, SGOT & SGPT
- Serologi marker : HBsAg, IgM anti-HAV, IgM anti-HBc, Anti-HCV
Treatment
- OAT dihentikan, diganti dengan
- Streptomicin 1 X 750 mg
- Oflofloxacin 2 X 400 mg
- Etambutol 1X 1 gr
- Proliva cap 2 X 1
- Curcuma tab 3 X 1
Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad malam
- Quo ad sanationam : dubia ad malam
21
- Riwayat TB paru, sedang dalam pengobatan OAT bulan ke-5. Pasien
mengkonsumsi obat TB kategori pertama fase lanjutan (Rifampicin,
Isoniazid) 3 tablet sebanyak 3x dalam 1 minggu.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pada thorax dalam batas normal baik paru maupun jantung.
Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen thorax dalam batas normal.
Dari data yang didapat, diagnosis kerja pada pasien ini adalah TB Paru
Rencana diagnostik :
- Cek sputum BTA 3x
Treatment
- OAT kategori 1 fase lanjutan (Rifampicin 75mg, Isoniazid 50mg) 3 tablet
sebanyak 3x seminggu. (OAT dihentikan)
- OAT diganti
Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad malam
22
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan prognosis:
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
23