Manan
Latar
Belakang
Katarak Senilis paling sering dijumpai dan penyebab utama gangguan penglihatan dan
kebutaan
Lensa
Katarak
Keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya (Ilyas, 2004)
Katarak
Senilis
Kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu usia di atas 50 tahun (Ocampo and Foster, 2005)
Etiologi
Katarak Senilis
Faktor makanan
Krisis dehidrasi Merokok
Patofisiologi
Kerusakan oksidatif
Klasifikasi
Lokasi
1.
2.
Katarak kortical
3.
Klasifikasi
Burrato
FR
(+)
Usia
Grade I < 50 th
Visus
> 6/12
Nucleus
lunak
Lensa
sedikit keruh, warna keputihan seperti katarak subkapsular posterior Korteks berwarna abu-abu
Grade II
(+)
6/12 6/30
Grade III
(-)
6/30 3/60
Grade IV
> 65 th
(-)
3/60 1/300
Grade V
> 65 th
(-)
> 1/300
sangat keras, warna kecoklatan hingga kehitaman (brunescent cataract / black cataract)
Stadium
Katarak
INSIPIEN IMATUR
Sebagian Bertambah (air masuk)
MATUR
Seluruh Normal
HIPERMATUR
Masif Berkurang (air + masa lensa keluar)
Ringan Normal
Iris
Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test
Normal
Normal Normal Negatif
Terdorong
Dangkal Sempit Positif
Normal
Normal Normal Negatif
Tremulans
Dalam Terbuka Pseudopos
Penyulit
Glaukoma
Uveitis + glaukoma
Katarak matur
Katarak hipermatur
Anamnesa
Pmx Fisik
Penglihatan seperti berasap, tajam penglihatan yang menurun secara progresif Visus mudur yang derajatnya tergantung lokalisasi dan tebal tipisnya kekeruhan Bercak-bercak putih yang tak bergerak. Diplopia monocular
Pemeriksaan Ketajaman Visual Opasifikasi lentikular Leukokoria Tes bayangan iris (iris shadow)
Pmx Penunjang
Oftalmoskopi direk Slitlamp biomicroscopy Evaluasi fundus USG A-scan dan Bscan
Differential Diagnosa
Katarak traumatik.
Katarak komplikata
Kelainan bola mata bagian belakang seperti tumor intraokular, retinal detachment yang sudah lama
Indikasi Operasi
Teknik
Operasi
Fakoemulsifikasi
Nama
Register Jenis Usia Alamat Agama Pekerjaan MRS
Kelamin
: : : : :
: : :
Tn. M.J 1021517 Laki-laki 88 tahun Tegal Pasangan RT 04/ RW 08 Pakis Kembar Malang Islam Pensiunan 4 Agustus 2010
KU
Pasien mengeluh mata kabur sebelah kanan mulai kurang lebih satu tahun yang lalu. Mata kabur semakin memberat akhir-akhir ini. Sebelumnya pasien pernah periksa ke poli mata RSSA pada bulan Mei 2008 dengan keluhan mata kabur dan telah didiagnosa sebagai katarak dan dianjurkan untuk melakukan operasi namun pasien menolak karena merasa masih baik-baik saja. Pasien datang ke poli mata RSSA pada bulan Agustus 2010 karena keluhan mata kabur semakin memberat sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari. Pasien kontrol ke poli RSSA sebanyak 4 kali. Riwayat cekot-cekot (-), kemeng (), mual (-), muntah (-), pusing (-), silau (-), mata merah (-), trauma (-). Keluhan mata kiri tidak ada.
Riwayat
penyakit dahulu :
Riwayat
keluarga:
Riwayat
pengobatan:
Oculi Sinistra
5/40 Cum S-15 -> 5/20 PH 1/15 spasme (), edema () CI (), PCI () Jernih Dalam
Visus
Iris
Pupil Lensa TIO
Diagnosa
ODS PSC
Rencana
Terapi
Oculi Sinistra
1/300 Cum (-), PH(-) spasme (), edema () CI (), PCI () Jernih Dalam rad. line (+) round, midriasis ec midriatil Keruh rata
Visus
spasme (), edema () CI (), PCI () Jernih Dalam rad. line (+) round, midriasis ec midriatil Keruh tidak rata di kapsul posterior
(-)
FR
(+) suram
Keratometri
Diagnosa
Rencana
Terapi
Pro OD CE+IOL/LA Pasien setuju Cek Lab Keratometri Biometri + USG ODS + Ukuran lensa Control bila hasil lab (+)
Oculi Sinistra
1/300
Visus
5/60
S-3,00 5/15
spasme (), edema () CI (), PCI () Jernih Dalam rad. line (+) round, midriasis ec midriatil Keruh rata Palpebra Conjungtiva Cornea COA Iris Pupil Lensa spasme (), edema () CI (), PCI () Jernih Dalam rad. line (+) round, midriasis ec midriatil Keruh tidak rata di kapsul posterior (-) FR (+) suram Detail sulit dievaluasi 7/5,5 TIO 5/5,5
Diagnosa
Rencana
Terapi
Pro OD CE+IOL/LA Jadwal tgl 5/8/2010 Lab (+) USG (+) Tensi 110/80 mmHg
DL
Leukosit Hb Trombosit
18,1 mg/dl 1,0 mg/dl : : : 35 14, 6 24,1 mg/dl (K: 13,2) (K: 30,1)
Kholesterol HDL
Kholesterol LDL
: 98
mg/dl
Rencana
Monitoring
KIE
Pengertian katarak Penanganan pada katarak Komplikasi yang bisa terjadi pada katarak
Prognosis
Visam : dubia ad bonam Sanam : dubia ad bonam Vitam : dubia ad bonam Kosmetik : dubia ad bonam
Operasi
Terapi
Post Op:
Oculi Dextra 6/15 f PH (-) spasme (+), edema () SCH (+), CI (-), PCI () Visus Palpebra Conjungtiva
Cornea
COA Iris Pupil Lensa TIO
Jernih
Dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Keruh tidak rata 5/5,5
Dx
Tx
Oculi Dextra
Oculi Sinistra
6/15 f PH (-)
spasme (+), edema () SCH (+), CI (-), PCI () Striae (+) di sentral, oedem Dalam, sisa visco (+) Tremulans (+), rad. line (+) round, RP (+), 3mm IOL on place 7/5,5
Visus
Palpebra Conjungtiva Cornea COA Iris Pupil Lensa TIO
5/60
spasme(-), edema (-) CI (-), PCI (-) jernih dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Keruh tidak rata 6/5,5
Dx
Tx
Tobroson eye-drop 8x1 OD Asam mefenamat tablet 3x500 mg Acc KRS dr Nad, Sp.M Control senin (9/8/2010)
Oculi Dextra 6/15 f PH (-) spasme (-), edema () SCH (+), CI (-), PCI () Visus Palpebra Conjungtiva
Cornea
jernih
Dalam, sisa visco (+) rad. line (+) round, RP (+), 3mm IOL on place
dalam rad. line (+) round, RP (+), 3mm Keruh tidak rata
Dx
Tx
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu usia di atas 50 tahun
1. 2. 3.
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
Penurunan visus secara bertahap Kekeruhan lensa dan leukokoria pada kedua mata Fundus refleks negative OD Fundus reflex yang suram dengan detail yang sulit dievaluasi OS
Epitel lensa mengalami perubahan karena usianya, berkurangnya densitas sel epitel lensa dan diferensiasi yang menyimpang dari serat lensa
Silau ketika pasien melihat sumber cahaya terjadi difusi dari warna putih yang terang dan cahaya warna lain di sekitarnya secara drastis mengurangi ketajaman visual
FR negative Visus 3/60 hingga 1/300, Nucleus keras warna kuning kecoklatan Usia lebih 65 tahun
Refleks fundus positif Visus 6/12 hingga 6/30 Nukleus sedikit keras, tampak sedikit kekuningan serta gambaran seperti katarak subkapsular posterior.
Memperbaiki visus gangguan aktivitas seharian Katarak bilateral ekstraksi pada mata dengan visus paling jelek Indikasi kosmetik leukokoria
Fungsi
koreksi terhadap afakia tidak dipilih penggunaan kacamata afakia tidak dipilih penggunaan lensa kontak
PROGNOSIS BAIK
Pengertian katarak
Faktor resiko
Patofisiologi