Anda di halaman 1dari 5

Kanta pembesar biasanya mempunyai kuasa pembesar yang rendah: 26, dengan jenis kuasa rendah adalah lebih

biasa. Pada pembesaran yang lebih tinggi, kualiti imej kaca pembesar mudah menjadi lemah kerana herotan optik , terutamanya herotan sfera . Apabila lebih pembesaran atau imej yang lebih baik diperlukan, jenis pembesar tangan yang lain biasanya digunakan. Satu pembesar Coddington menghasilkan pembesaran yang lebih tinggi dengan kualiti pancaran yang lebih baik. Malah imej yang lebih baik boleh diperolehi dengan pembesar berbilang kanta, seperti tiga kali Hastings. Pembesar kuasa tinggi kadang-kadang dipasang di pemegang silinder atau kon tanpa pemegang. Ini dikenali sebagai "loupe". Pembesar sedemikian mampu mencecah sehingga kepada kira-kira 30, dan pada pembesaran ini bukaan pembesar menjadi amat kecil dan ia mesti diletakkan sangat dekat dengan kedua-dua objek dan mata. Untuk kegunaan mudah atau bagi pembesaran lebih melampaui kira-kira 30, seseorang sebaliknya perlu menggunakan mikroskop.

Pembesaran kanta pembesar bergantung pada di mana ia ditempatkan antara mata pengguna dengan objek yang sedang dilihat, dan jarak keseluruhan antara mereka. Kuasa pembesaran bersamaan dengan pembesaran angular (ini tidak patut dikelirukan dengan kuasa optik, yang merupakan sifat berbeza). Kuasa pembesaran merupakan nisbah saiz objek terbentuk pada retina pengguna dengan dan tanpa kanta.[3] Dengan kes "tanpa" kanta, ia biasanya dianggap bahawa pengguna akan membawa objek sehampir dengan mata yang mungkin tanpa ia menjadi kabur. Titik ini, dikenali sebagai titik dekat, berbeza menurut usia. Bagi anak muda ia boleh sehampir 5 cm, sementara pada orang lanjut usia ia mungkin sejauh sehingga dua meter. Pembesaran biasanya ditakrifkan menggunakan nilai "piwaian" 0.25 m. Kuasa pembesaran tertinggi didapati dengan meletakkan kanta sedekat mungkin dengan mata dan menggerakkan mata dan kanta bersama-sama bagi mendapatkan titik tumpuan terbaik. Objek biasanya akan juga dekat dengan kanta. Kuasa pe,mbesaran didapati dalam keadaan ini adalahMP0 = + 1, di mana merupakan kuasa optik pada dioptre, dan gandaan datang dari jarak tanggapan pada titik dekat ( m dari mata). Nilai kuasa pembesaran ini adalah yang biasanya digunakan bagi mencirikan pembesaran. Ia biasanya diberikan "m", di mana m = MP0. Ini kadang kada dikenali sebagai kuasa keseluruhan bagi pembesaran (sekali lagi, jangan dikelirukan dengan kuasa optik). Sungguhpun begitu, kanta pembesar yang tidak selalu digunakan seperti yang dinyatakan di atas. Ia adalah lebih selesa untuk meletakkan pembesar dekat dengan objek (satu jarak fokus jauhnya). Mata boleh dijarakkan lebih jauh, dan imej yang baik boleh diperolehi sangat mudah; tumpuan tidak begitu sensitif berbanding kedudukan sebenar mata. Kuasa pembesar dalam kes ini adalah kira-kira MP = .

Sebuah kaca pembesar tipikal mungkin mempunyai panjang fokus 25 cm, bersamaan dengan kuasa optik sekitar 4 dioptres. Pembesar tersebut akan dijual sebagai "2 " pembesar. Dalam penggunaan sebenar, seorang pemerhati dengan mata "tipikal" akan mendapatkan kuasa pembesar antara 1 dan 2, bergantung kepada di mana kanta diletakkan. Menggunakan prinsip ini, kaca pembesar juga boleh digunakan untuk memberi tumpuan cahaya, seperti untuk menumpukan perhatian sinaran matahari untuk mewujudkan satu tumpuan titik yang panas.

Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya


Juli 12, 2010 at 10:52 am 382 komentar
Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif

LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
About these ads

Teleskop atau Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat bendabenda yang sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas. Meskipun teropong sudah digunakan sejak abad ke 17 namun sampai sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang pertama kali menemukan teropong. Memang pada pada tanggal 2 oktober 1608 Hans Lippershey pernah yang ia sekarang membuat mecoba dikenal banyak mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai. Kemudian tahun 1609 Galileo membuat sebuah teropong panggung. teleskop itu dengan sebutan Setelah

macam teleskop dan mendapatkan banyak penemuan dalam bidang astronomis yang membuatnya terkenal. Teropong dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa 2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa

Teropong Bias Teropong bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya. Beberapa contoh teropong bias adalah : 1. Teropong bintang atau teropong astronomi 2. Teropong bumi 3. Teropong panggung 4. Teropong prisma atau binokuler Teropong Bintang Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati bendabenda angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler. Teropong Bumi Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik. Teropong panggung atau Teropong Galilei Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil. Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler. Teropong Prisma Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan teropong bumi menjadi relative panjang. Untuk menghindarinya maka lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki

yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai