MYCOSIS DERMATOMYCOSIS
DERMATOFITOSIS
NON-DERMATOFITOSIS
Jamur kulit digunakan untuk kelompok tiga jenis jamur yang sering menyebabkan penyakit kulit pada manusia, hewan : Mycrosporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Dijumpai sekitar 40 spesies
3
Biakan koloni Trichophyton mentagrophytes berkisar dari granuler sampai serbuk, mikrokonidia Hifa yang menyerupai kumparan pada T. rubrum
Konidia yang paling banyak , besar, berdinding kasar, multiseluler, dan berbentuk kumparan pada ujung-ujung hifa. Spesies Microsporum biasanya menyebabkan infeksi kulit dan rambut M. canis banyak makrokonidia 8-15 sel, berdinding tebal M. gypseum banyak makrokonidia tdd 4-6 sel
Monotipik , makrokonidia berbentuk tongkat, hanya tdd 1-5 sel, pada koloni yang berwarna kuning kehijau-hijauan, -- mudah bermutasi menjadi btk pertumbuhan berwarna putih . Menyerang kulit dan kuku, tidak menyerang rambut.
Trikhofitin, suatu ekstrak kasar dari dermatofita Peptida galaktomannan merupakan komponen reaktif. Karbohidrat dihubungkanrespon segera, sedangkan peptida respon lambat
7
Beberapa gambaran klinik infeksi dermatofita : Tinea corporis Tinea pedis (athletes foot) Tinea cruris (jock itch) Tinea capitis Tinea barbae Tinea unguium Dermatofitid (reaksi id) 9
Tinea Versikolor Lesi-lesi terutama daerah dada, punggung, leher, dan lengan atas. Lesi-lesi berkisar dari depigmentasi sampai merah kecoklatan dan hanya mempunyai nilai kosmetik.
10
Tinea Capitis
Cara: Woods Lamp didekatkan pada lesi, maka akan timbul warna kehijauan.
Tinea Cruris
Tinea unguium
Candidiasuis Cutis
Pytiriasis Versicolor
PERIKSAAN PENUNJANG
Kerokan kulit
Tutup dengan cover glass
positif ada hifa dan atau spora negatif Tidak ditemuka n hifa atau spora Amati di bawah mikroskop tanpa minyak immersi. Pertama dengan pembesaran 10x kemudian 40x
KOH Microsposum sp
Gram staining
Letakkan spesimen pada gelas objek Pulas dg lar. karbolgentaviolet 60 detik, cuci denga air suling
Tambahkan alkohol 95% hingga tidak ada warna violet, cuci dengan air suling
Pulas dengan safranin selama 10 detik, cuci dengan aquades dan biarkan sampai kering
Waktu inkubasi
Minimal 4 minggu Biasanya kultur positif didapatkan dalam 7-10 hari Candida & Aspergillus - 24 sampai 72 jam
mikroskoppik
E. floccoum M. audouinii
Koloni seperti bulu ayam dengan lipatan di tengah pigmen kuning hingga abuabu pudar-hijau. Perubahan pigmen kuning hingga coklat
Tanpa mikrokonidia. banyak yang tipis dan berdinding tipis. makrokonidia berbentuk seperti pentungan
M. canis
Lipatan dan putih hingga abu-abu luas dengan jarak alur yang radial. Pigmen coklat hingga merah muda kekuningkuningan. Kuning pada PDA. Tidak ada pertumbuhan pada polished rice.
Beberapa microconidia. kebanyakan berdinding tipis dan echinulate macroconidia dengan tombol di ujung.
M. gypseum
Datar, putih hinggu kuning terang, seperti ram but yang kasar, dengan alur pertumbuhan radial yang dekat. Perubahan pigmen dari kuning ke orange. Kuning pada PDA. Tumbuh pada polished rice
Berkelompok disekitar mikrokonidia, makrokonidia jarang berbentuk seperti cerutu, biasanya hyfa spiral. Perforasi rambut positif
T.mentagropytes
c. Identifikasi spesies Mlz -- gambaran morfologi pada agar LN & KOH 20% & tinta Parker blue/black mengacu pd tabel Ashbee dkk
d. Pada agar Sabouraud dekstrosa media ASD dapat dilakukan utk semua jenis jamur
e. Reaksi Katalase
DTM
SDA
Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan Molekuler
PCR
Amplifikasi region DNA , hanya dlm tabung reaksi, tanpa dimasukkan ke sel (in vivo).
Primer dan DNA Strand denaturation and primer annealing Primer extension
Denaturation 95C
Annealing 50-60C
Extension 72C
Polymerase chain reaction (PCR) Mendeteksi jamur dermatomikosis secara tepat Mampu mengamplifikasi asam nukleat dalam jumlah yang sangat kecil Langsung diekstraksi dari spesimen klinis
Menggabungkan amplifikasi DNA PCR dan deteksi neon probe Lebih unggul dibandingkan PCR konvensional Sensitifitas dan spesifisitas setara dengan PCR konvensional dan lebih sensitif dari kultur Mengurangi waktu turnarround dibandingkan dengan tes PCR konvensional dengan menghilangkan proses post amplification Mengurangi kontaminasi dengan jamur lain
DNA Sequencing
Genomic DNA extraction Universal (specific) primer design
NCBI, RDP, ERRD
PCR reaction
PCR product purification Directed sequencing (Full length SEQ)
SEQ data edit
Data analysis
Proses sequencing
Masih banyak jenis jamur yang memerlukan kultur untuk identifikasi diperlukan gebrakan lebih lanjut di bidang molekuler Studi ke depan mengarahkan pada liqui bead dan microarray meningkatkan kecepatan dan akurasi pengujian diagnostik jamur Microarray menunjukkan ketelitian 100% namun teknik ini masih berpotensi crosscontamination dan hasil positif palsu
Deteksi Antibodi IgE Anti-Malassezia. Antibody IgE spesifik pada serum pasien DA dan kontrol yaitu individu yang sehat di uji dengan mengandung AlasSTAT (Nippon DPC, Tokyo, Japan) Reaktivitas ditentukan dalam hal titer antibody, yaitu positif (lebih dari 0,35 iu/ml) atau negatif (koreaksi dari 0,35 iu/ml).4,10,11
Lawrence Khoo
Fungal Skin Infection (Ringworm) Antifungals for Skin Infections (Topical and Oral) to treat skin problems caused by fungi or yeast.
Topical antifungals are usually applied to the affected area twice a day. Youll probably need to take your medication for 1-2 weeks after the rash has healed.
Topical antifungals : Lamisil (terbinafine) Lotrimin (clotrimazole) Miconazole (Micatin, ZeaSORB) Tinactin (tolnaftate) Loprox (ciclopirox) Naftin (naftifine) Oxistat (oxiconazole) Oral antifungals Onychomycosis (fungal nail infection) Tinea capitis (ringworm in the scalp) Commonly used oral antifungals include: Griseofulvin (Grifulvin) Lamisil (terbinafine) Sporanox (itraconazole)
80-an :
Kerjanya:
Topikal: dari yg non specifik spt: whitfield, castellanis Paint, gentian Violet,dll ------> Terbaru
Daftar Pustaka: Rippon JW. Medical Mycology : The Patoghenic Fungi. edisi ke-3. Tokyo ; WB. Saunders co.1988: 154-159 Kwon-Chung KJ. Medical Mycology: The Fungi. Chapter 1st..1992: 3-34 Roth RR. James WD. Microbiology of the skin. Resident flora, Ecology, Infection. J Am Acad Dermatol.1989.20: 367-390. Ignatov A, Elizabeth J K. .Molecular cell biology and molecular genetics of Histoplasma capsulatum. International Journal of Medical Microbiology.2002. 5/6: 349 Adams. DJ..(2004). Fungal cell wall chitinases and glucanases. Microbiology, Britain. 150: 20292035 Herrera. JR. Claudia G. L.et all..Yeast-mycelial dimorphism of haploid and diploid strains of Ustiago maydis. 1999.141: 695-703. F. Marxa U. B. Leiterb and I. P.csib. .The Penicillium chrysogenum antifungal.A promising tool for the development of new antifungal therapies and fungal cell biology studies.Cell. Mol. Life Sci. 65. 2008:445 454
THANK YOU
for Your Attention
46