Anda di halaman 1dari 9

Pengaman Listrik Fuse (Pelebur)

Pelebur menurut besarnya tegangan kerjanya dapat dibedakan menjadi: 1.1. Pelebur tegangan rendah a. Cara kerjanya Cara kerja pengaman lebur adalah berdasarkan panas yang timbul akibat listrik yang mengalir pada elemen pengman lebur. a. Pada keadaan normal, yaitu arus yang mengalir pada elemen leburnya atau lebih kecil dari arus nominal (rating) dari pelebur, suhu elemen lebur (konstan). b. Pada keadaan arus yang melebihi arus nominalnya maka suhu elemen leburnya akan naik dengan cepat dan bila titik cairnya dicapai, maka elemen leburnya akan terputus. b. Karakteristik Pelebur Karakteristik waktu pemutusan yang bergantung dari perbandingan antara arus yang melalui elemen lebur dan arus nominal pelebur. o arus yang melalui elemen lebur o arus nominal pelebur o waktu pemutusan Pada grafik ditunjukan hubungan antara besarnya arus dan lamanya pemutusan makin besar harga arus yang mengalir makin cepat pula pemutusannya. Ada harga-harga tertentu diatas harga nominalnya belum dapat mengakibatkan putusnya pelebur, sehingga pelebur tersebut akan sesuai bila hanya digunakan sebagai pengaman terhadap gangguan hubung singkat.

Karakteristik waktu pemutusan yang bergantung dari perbandingan antara arus yang melalui elemen lebur dan arus nominal pelebur. I : arus yang melalui elemen lebur In : arus nominal pelebur t : waktu pemutusan c. Bentuk dan konstruksi pelebur Bentuk dan konstruksi dari pelebur banyak macamnya.entuk dan konstruksi dari pelebur banyak macamnya. Perbedaan tersebut di karenakan : a. kemampuan arus nominalnya b. penggunaannya Pelebur-pelebur dalam pemakaian praktis antara lain seperti: 1). Pengaman lebur sekrup Kemampuan pengaman pengaman lebur ini terbatas yaitu antara 6 sampai 100 Ampere. Untuk memudahkan mengetahui besarnya harga arus nominal masing-masing pelebur dapat dilihat pada sebelah luar patron yang diberi warna yang berbeda-bada untuk setiap harga nominalnya, Lihat tabel.

2). Pelebur pipa gelas Harga nominal dari pelebur ini kecil, antara 0,5 sampai 30 Ampere penggunaanya yaitu untuk pengaman dari alat-alat ukur, rele saluran lain di switch board (papan hubung bagi). Pemasangannya pada sepatu sekering.

3). Pelebur pita Kemampuan pelebur ini antara 6 sampai 500 Ampere. Bentuknya kompak dan ringan, dan mudah diganti kalau putus. Penggunaannya sebagai pengaman pada saluran induk atau saluran cabang untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. Pemasangannya pada pipa (tabung) porselin pada sepatu sekering

4). Pelebur kawat Bentuk pelebur hampir sama dengan pelebur pita, yang berbeda adalah elemen leburnya, yaitu berbentuk bulat. Kemampuannya lebih rendah dari pelebur pita yaitu antara 2 sampai 100 Ampere. Pemakaiannya pada saluran induk instalasi penerangan dan tenaga.

5). Pelebur tabung terbuka Pelebur ini mempunyai harga nominal sampai 100 Ampere. Penggunaanya sebagai pengaman saluran induk jaringan tegangan rendah, yaitu perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHBTR). Juga digunakan saluran cabang dari instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. Bila elemen lebur dari pelebur ini putus dapat diganti dengan mudah.

6). Pelebur tabung tertutup Harga arus nominal dari pelebur ini sama dengan pelebur tabung terbuka. Pada pelebur ini tabung bagian dalamnya berisi serbuk semacam porselin, tujuannya agar pada waktu pemutusan elemen lebur gas yang terjadi tidak terlalu banyak. Sehingga apabila digunakan pada tempat yang sempit dan tidak tertutup rapat tidak terlalu menjadikan masalah.

1.2. Pelebur tegangan tinggi a. Cara kerjanya Berdasarkan cara kerjanya maka pelebur TT/TM dapat dibedakan: 1). Pelebur penunguan arus nol (the curent a waiting zero type) Pelebur arus ini menginterupsi sempurna setelah arus ditunggu sama dengan 0 Pada saat tersebut medium/gas pemadaman akan memadsamkan seluruh busur dengan sempurna. Media/gas pemadaman yang digunakan,antara lain basic acid, minyak vakum. Pelebur ini menggunakan elemen lebur yang relatif pendek untuk merasakan adanya arus lebih dan saat dimulainya pembusur apian (arching) yang diperlukan untuk pemutusan. Pelebur yang termasuk jenis ini ialah explusion fuse, vacum fuse, oil fuse, cut out.

Explusion fuse dalam pemadaman akan melepas gas serta akan menimbulkan suara ledakan pada waktuy pemutusan sehingga membantu orang yang mendengarnya bahwa fuse link telah putus. Sehingga pelebur ini lebih sesuai untuk penggunaan luar/tempat terbuka. 2). Pelebur pergeseran nol arus Pelebur arus ini dalam waktu singkat yang dapat mengubah faktor daya yang rendah menjadi lebih tinggi dalam rangkaian, sehingga menggeser titk Arus =0 mendekati titik tegengan =0. b. Karakteristik pelebur Karakteristik dari pelebur tegangan tinggi adalah lamanya waktu pemutusan bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada peleburnya. Untuk Explusion fuse ada 2 tipe yaitu tipe K dan tipe T. perbedaan kurva antara kedua tipe didasarkan pada speed ratio, yaitu perbandingan antar arus leleh minimum pada 0,1 detik dan arus leleh minimum pada 300 atau 600 detik. Untuk fuse link tipe K (tipe lambat) speed ratio= 6-8. untuk fuse link tipe T (tipe lambat) speed ratio 10-13. Berdasarkan bentuk fisiknya maka pelebur dapat dibedakan menjadi:

a. Rumah sekring Gambar 1.1 memperlihatkan sebuah rumah sekring untuk memasang dalam kotak pengaman lebur. Jenis ini dilengkapi dengan terminal netral (terminal nol). Menurut ayat 630 B17 hantaran suplainya harus dihubungkan dengan kontak alas rumah sekring. Kalau hantaran suplai ini juga harus dihuungkan dengan rumah sekring lain, harus digunakan rumah sekring dengan dua terminal pada kontak alasnya. Sebab menurut ayat 741 A5 sub a satu terminal hanya boleh digunakan untuk satu kawat saja.

b.Tudung sekring Tudung sekring memiliki sebuah bumbung berulir jenis E 33, E27 atau E 16. tudung sekring juga memiliki sebuah jendela kaca kecil (lihat gambar). Kaca ini dapat dilepas untuk keperluan pengukuran. Setelah pengukurannya selesai kacanya harus dipasang kembali. Sebab kaca ini dimaksudkan untuk menutupi patron leburnya yang bertegangan. Selain itu, kalau patronnya tidak diberi tutup kaca, dan terjadi hubungan singkat, dapat timbul lidah api yang menjilat keluar. Diameter luar dari bumbung berulir jenis E33, E27 dan E16 masing masing sama dengan 33, 27 dan 16 mm. tudung sekring dengan ulir jenis jenis tersebut masing masing disebut jenis K III, K II dan K I. Tudung sekring jenis K III digunakan untuk patron dari 25 A sampai dengan 63 A. jenis K II digunakan untuk patron 2 A sampai dengan 25 A. jenis K I juga digunakan untuk 2 A sampai dengan 25 A, tetapi jarang dipakai.

c. Pengepas patron Pengepas patron memiliki lubang pas dengan diameter yang berbeda beda, tergantung pada arus nominalnya. Setiap pengepas patron diberi kode warna untuk menandai arus nominalnya. Juga patron leburnya diberi kode warna yang sama. Jadi patron lebur dan pengepas patron dengan arus nominal yang sama memiliki warna kode yang sama.

d. Patron lebur Patron lebur memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran beberapa logam lain, antara lain timbal, seng dan tembaga. Untuk kawat lebur digunakan perak, karena logam ini hamper tidak mengoksid, dan daya hantarnya tinggi. Jadi diameter kawat leburnya bisa sekecil mungkin, sehingga kalau kawatnya menjadi lebur, tidak akan timbul banyak uap. Kemungkinan terjadinya ledakan juga lebih kecil. Selain kawat lebur, dalam patron lebur juga terdapat kawat isyarat dari kawat kawat tahanan. Kawat isyarat ini di hubungkan paralel dengan kawat lebur. Karena tahanannya besar, arus yang mengalir dalam kawat isyarat hanya kecil. Pada ujung kawat isyarat terdapat sebuah piringan kecil berwarna berfungsi sebagai isyarat. Piringan isyarat ini menekan sebuah pegas kecil. Kalau kawat leburnya putus karena arus yang terlalu besar, kawat isyaratnya juga akan segera putus. Karena itu piringan isyaratnya akan lepas, sehingga dapat diketahui bahwa kawat leburnya telah putus. Dalam patron lebur juga terdapat pasir. Pasir ini dimaksudkan untuk memadamkan latu yang timbil kalau kawat leburnya putus. Dan juga untuk meningkatkan penyaluran panasnya. Diameter luar dari ujung patron lebur berbeda beda, tergantung pada arus nominalnya. Makin tinggi arus nominalnya, makin besar diameter ujung patronnya. Karena itu sebuah patron hanya dapat digunakan untuk pengepas patron yang arus nominalnya sama (jadi warna kodenya sama) atau yang arus nominalnya lebih tinggi, tetapi tidak sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai