Atau bahkan pada proses ini logam pengisi dapat tidak diberikan
sama sekali., sehingga hanya terjadi penyambungan karena
pencairan antara dua logam induk saja.
Untuk kuat arus sampai kirakira 200 A, pembakar yang digunakan tanpa
penndingin air, melainkan menggunakan pendinginanudara sekitar dan
aliran gas pelindungnya. Pada kuat arus yang lebih tinggi (> 200 A),
menggunakan pembakar yang berpendingin air
.
Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) adalah nama dalam bahasa
Inggris untuk Wolfram Inert Gas (WIG schweissen) dalam bahasa
Jerman atau kalau dalam bahasa Indonesia dapat kita sebut sebagai
las busur gas elektroda tungsten.
6. Nosel gas (6 & 9). Nosel gas terbuat dari keramik yang
mudah pecah, oleh karena itu perlu dijaga jaga jangan sampai
jatuh dan kena benturan atau pukulan. Gunakan nosel dengan
ukuran yang sesuai kebutuhannya. Melepas dan memasang
nosel gas cukup dengan tangan (jangan mengunakan alat!).
Gunakan kertas gosok untuk membersihkan nosel gas yang
sudah kotor.
Pada pengelasan busur listrik, sumber energi berasal dari listrik yang
dirubah menjadi energi panas (Heat Input).
Semakin tebal pelat yang akan dilas maka makin tinggi arus las yang
diperlukan. Sehingga akan memungkinkan penetrasi logam las
terhadap logam induk semakin dalam.
Dapat dibayangkan, jika arus yang tinggi dipakai untuk pengelasan
pelat tipis, maka dapat dipastikan bukan penyambungan yang
diperoleh melainkan pelat tadi menjadi berlubang
Kecepatan Pengelasan
Makin tinggi arus las yang diberikan maka proses pencairan
elektroda akan makin cepat. Kecepatan pencairan elektroda yang
tidak diimbangi dengan kecepatan pengelasan akan menyebabkan
penumpukan cairan logam las dipermukaan logam induk