Anda di halaman 1dari 15

PROSES INDUSTRI KIMIA SABUN DAN DETERJEN

MARIA ABRAHAM SUKMAJATI ASTRID HERAWATI (125061100111005) VELLA PRINANDA NAWANTIKA (125061101111011)

SABUN
Sabun adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemak dengan alkali yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut sabun batang.

FUNGSI SABUN
Fungsi sabun adalah untuk: mengemulsi kotoran-kotoran berupa minyak dan zat pengotor lainnya.
Cara

kerja sabun untuk mengikat kotoran dengan cara mengikat minyak di dalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran yang melekat pada bagian aktif sabun akan dapat dibilas dengan mudah.

MEKANISME SABUN DAN DETERJEN MENGANGKAT LEMAK

BAHAN UNTUK INDUSTRI SABUN


Lemak (bahan utama): dapat berupa tallow (lemak sapi), greases, lard (lemak babi), palm oil, coconut oil, dll. Alkali (bahan utama): NaOH, KOH Air Katalis: ZnO Bahan aditif (meningkatkan kualitas sabun), seperti: NaCl, pengharum, pewarna, antioksidan.

PROSES PEMBUATAN SABUN

REAKSI YANG TERJADI

Hydrolyzer (terjadi hidrolisis lemak)

Mixer neutralization (terjadi reaksi netralisasi)

PENGERTIAN

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.

Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

BAHAN PEMBUATAN DETERJEN

Surfaktan : merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak).

Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Contohnya: Alkyl benzene sulfonate (ABS)

Builder : Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Contohnya: fosfat, silikat.

Aditif : Bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.

PEMBUATAN SURFAKTAN

PROSES PEMBUATAN DETERJEN

REAKSI DALAM PROSES PEMBUATAN DETERJEN

Sulfonasi

REAKSI DALAM PROSES PEMBUATAN DETERJEN

Sulfasi

REAKSI DALAM PROSES PEMBUATAN DETERJEN

Netralisasi dengan NaOH hasil sulfonasi (R I) dengan sulfasi (R II) ditambah NaOH terbentuk Na5P3O10, kemudian terjadi hidrasi Na5P3O10.6 H2O
Sodium Tripoliphosphate Hexahydrate

Na5P3O10 + 6 H2O
Sodium Tripoliphosphate

Anda mungkin juga menyukai