Anda di halaman 1dari 24

Cronik kidney disease/gagal ginjal kronik

Kelompok 20 : Fitri yona Nova natalia

A. Latar belakang
Ginjal merupakan organ sistem urinaria yang terletak disebelah kanan dan kiri tulang belakang di luar rongga peritonium. Setiap ginjal mempunyai panjang 6 - 7,5 cm, dan tebal 1,5 - 2,5 cm. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gr. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer & Bare, 2002).

Con`t
Gagal ginjal kronik masih menjadi masalah besar bagi dunia. Selain sulit disembuhkan, biaya perawatan dan penyembuhannya sangat mahal. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dilaporkan bahwa pada tahun 1999 pasien gagal ginjal kronik berkisar 8.429.000 orang. Menurut data dari Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI) jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia diperkirakan 60.000 orang dengan pertambahan 4.400 pasien baru setiap tahun. Sementara jumlah mesin hemodialisis yang ada di Indonesia sekitar 1.000 unit. Jumlah ini hanya bisa melayani 4.000 orang setiap tahun.

B. definisi
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer & Bare, 2002). Gagal ginjal kronis (GGK) ditandai oleh kerusakan fungsi ginjal secara progresif dan ireversibel dalam berbagai periode waktu, dan beberapa bulan hingga beberapa dekade. Gagal ginjal kronis terjadi karena sejumlah keadaan yang nefron tidak berfungsi secara permanen dan penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) (Chang, dkk., 2010).

Gambar CKD

C. Etiologi
a. Penyebab pre-renal: berupa gangguan aliran darah kearah ginjal sehingga ginjal kekurangan suplai darah --> kurang oksigen dengan akibat lebih lanjut jaringan ginjal mengalami kerusakan. b. Penyebab renal: berupa gangguan/ kerusakan yang mengenai jaringan ginjal sendiri, misal: kerusakan akibat penyakit diabetes mellitus (diabetic nephropathy), hipertensi (hypertensive nephropathy), penyakit sistem kekebalan tubuh seperti SLE (Systemic Lupus Erythematosus), peradangan, keracunan obat, kista dalam ginjal, berbagai gangguan aliran darah di dalam ginjal yang merusak jaringan ginjal

Con`t
c. Penyebab post renal: berupa gangguan/ hambatan aliran keluar (output) urin sehingga terjadi aliran balik urin ke arah ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, misal: akibat adanya sumbatan atau penyempitan pada saluran pengeluaran urin antara ginjal sampai ujung saluran kencing. Contoh: adanya batu pada ureter sampai urethra, penyempitan akibat saluran tertekuk penyempitan akibat pembesaran kelenjar prostat, tumor.

D. klasifikasi
a. b. c. d. e. Stadium I : LFG> 90 Stadium II : LFG 60 89 Stadium III: LFG 30 59 Stadium IV : LFG 15 29 Stadium V : LFG < 15 atau dialisis

E. Manifestasi klinis
1. Perubahan berkemih poliuria dan nukturia 2. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa.
Dapat terjadi edema dan hipertensi. Kelebihan cairan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung kongesif, edema paru, dan efusi perikardium serta efusi pleura.

3. Sindrom uremia Pruritus dan mual, muntah 4. Gangguan kardiovaskuler Hipertensi

Con`t
5. Gangguan pernafasan Dispnea akibat kelebihan cairan, edema paru, pleuritis uremia, dan efusi pleura sering ditemukan pada pasien gagal ginjal. 6. Gangguan neurologi keletihan dan kesulitan konsentrasi hingga kejang, stupor, dan koma. Neuropati perifer juga terjadi dan pasien mengeluh restless leg syndrome dan parestesia (rasa terbakar) pada kedua kaki.

Con`t
7. Gangguan metabolic dan endokrin Gangguan ini meliputi: hiperglikemia, hiperinsulinemia, abnormalitas uji toleransi glukosa, dan hiperlipidemia. 8. Disfungsi hematologi dan imunologi Anemia, perdarahan 9. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, mual, dan muntah

Con`t
10. Gangguan muskuloskeletal osteodistrofi ginjal yaitu suatu sindrom perubahan skeletal yang terjadi pada penyakit ginjal kronis 11. Gangguan integumen Kulit pucat (karena anemia), dan kering serta bersisik 12. Disfungsi reproduksi Hormon pria dan wanita menurun dan mereka mengalami penurunan libido serta masalah infertilitas

F. Evaluasi Diagnostik
1. Pemeriksaan darah 2. Biopsy ginjal 1. X-Ray , CT-Scan pada ginjal, MRI, atau USG menunjukkan ukuran ginjal mengecil. 3. Gravitasi khusus urin

G. Patofisiologi
Penyakit gagal ginjal kronik disebabkan oleh penyakit sistemik seperti diabetes melitus, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi yang tidak terkontrol, infeksi, medikasi dan agen toksik sehingga menyebabkan fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan kedalam urine) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak tertimbun produk sampah maka gejala akan semakin berat.

Con`t
Menurunnya filtrasi glomerulus akibat tidak berfungsinya glomeruli klirens kreatinin akan menurun dan kadar kreatinin akan meningkat.selain itu, kadar nitrogen urea darah (BUN) biasanya meningkat. Kreatinin serum merupakan indikator yang paling sensitif dari fungsi renal karena substansi ini diproduksi langsung oleh tubuh.

Con`t
Selain itu,respon ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit seharihari tidak terjadi sehingga natrium dan cairan tertahan ditubuh sehingga miningkatkan resiko terjadinya edema, gagal jantung kongesif, dan hipertensi.

WOC teori

Askep teori

Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


a. b. c. d. Dialisis Penanganan hiperkalemia Mempertahankan keseimbangan cairan Obat-obatan

Con`t
Penatalaksanaan penyakit gagal ginjal kronis meliputi: a. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya. b. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid (comorbid condition) c. Memperlambat perburukan fungsi ginjal d. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi e. Terapi pengganti ginjal berupa dialysis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2009).

Kasus
Ny. P 47 tahun masuk ke Rumah Sakit RSUD Arifin Achmad karena penyakit ginjal yang dialaminya yang diawali dengan sakit pinggang. Keluarga klien mengatakan klien mengalami hal ini sejak 3 tahun yang lalu, klien awalnya mengira hanya penyakit biasa saja sehingga klien hanya membeli obat diwarung/ jamu untuk mengurangi rasa sakit terhadap penyakitnya tersebut, klien juga tidak pernah memeriksakan keadaannya kerumah sakit. Keluarga juga mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensi yang sudah lama dideritanya. Kondisi klien semakin lama semakin memburuk sehingga keluarga membawa klien kerumah sakit. Selain itu keluarga juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini pasien BAK dengan jumlah yang sedikit. Hasil pemeriksaan labor didapatkan Ureum 380, Kreatinin 15 dan Hb 6,2 mg/dl, SGOT 19, SGPT 30. Dilakukan pemeriksaan USG pada kedua ginjal didapatkan kedua ginjal tampak mengecil. Saat ini klien mengeluh mual sehingga tidak nafsu makan dan juga sering mengalami muntah, tubuh klien terlihat lemah, pucat, kulit kering, klien sering menggaruk bagian tubuhnya karena rasa gatal (pruritus) dan perut membesar dengan kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 70 x/menit, suhu 36,60 C, pernafasan 24 x/menit.

Askep dan WOC kasus

kuis

Thank you

Anda mungkin juga menyukai