Disusun Oleh :
Mengetahui,
Tophan Heri Wibowo, S.Kep., Ns., MAN Kiswo Utomo, S.Kep., Ns, MH
A. Definisi
Di bawah ini ada beberapa penyebab CKD menurut Price dan Wilson
(2006) diantaranya adalah penyakit infeksi tubula intestinal, penyakit
peradangan, penyakit vaskuler hipertensif, gangguan jaringan ikat, gangguan
kongenital dan herediter, penyakit metabolik, nefropati toksik, nefropati
obsruktif. Beberapa contoh dari golongan penyakit tersebut adalah :
1. Penyakit infeksi tubulointerstinal seperti pielo nefritis kronis dan refluks
nefropati.
2. Penyakit peradangan seperti glomerulonefritis.
3. Penyakit vaskular seperti hipertensi, nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, dan stenosis arteria renalis.
4. Gangguan jaringan ikat seperti Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, dan seklerosis sistemik progresif.
5. Gangguan kongenital dan herediter seperti penyakit ginjal polikistik, dan
asidosis tubulus ginjal.
6. Penyakit metabolik seperti diabetes militus, gout, dan hiperparatiroidisme,
serta amiloidosis.
7. Nefropati toksik seperti penyalah gunaan analgetik, dan nefropati timah.
8. Nefropati obstruktif seperti traktus urinarius bagian atas yang terdiri
dari batu, neoplasma, fibrosis retroperitoneal. Traktus urinarius bagian
bawah yang terdiri dari hipertropi prostat, setriktur uretra, anomali
kongenital leher vesika urinaria dan uretra.
C. Manifstasi Klinis
1. Fokus Pengkajian
Pengkajian fokus gagal ginjal kronis menurut Doenges (2000) yaitu :
a. Aktivitas / Istirahat Gejala :
1) Kelelahan ekstremitas, kelemahan, malaaise
2) Gangguan tidur (insomnia, gelisah, somnolen).
Tanda :
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak.
b. Sirkulasi Gejala :
1) Riwayat hipertensi lama atau berat.
2) Palpitasi, nyeri dada (angina).
Tanda :
a) Hipertensi, peningkatan vena jugularis, nadi kuat, edema
jaringan umum dan pitting pada telapak kaki dan telapak
tangan.
b) Disretmia jantung.
c) Nadi lemah, dan halus, hipotensi ortostatik menunjukkan
hipovolemia yang jarang pada penyakit tahap akhir.
d) Friction rub pericardial (respon terhadap akumulasi sisa).
e) Pucat, kulit kekuningan.
f) Kecederungan perdarahan.
c. Integritas Ego Gejala :
1) Faktor stress, contoh : finansial, hubungan, dan sebagainya.
2) Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda :
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang,
perubahan kepribadian.
d. Eliminasi
Gejala
1) Penuruna frekuensi urin, oliguri, anuria (gagal ginjal tahap lanjut)
2) Abdomen kembung, diare, atau konstipasi.
Tanda :
Perubahan warna urin, contoh : kuninng pekat, merah, coklat
berawan, oliguria, dapat menjadi anuria.
e. Makanan dan cairan Gejala :
1) Peningkatan BB cepat (edema) penurunan BB (malnutrisi).
2) Anoreksia, nyeri ulu hati, mual, muntah.
3) Rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia)
4) Penggunaan diuretik.
Tanda :
a) Distensi abdomen atau asites, pembesaran hati tahap akhir.
b) Penuruna turgor kulit dan kelmbapan.
c) Edema.
d) Penurunan otot, penuruna lemak, subkutan, penampilan tak
bertenaga.
f. Neurosensori Gejala :
1) Sakit kepala dan penglihatan kabur.
2) Kram otot/ kejang : sindrom “kaki gelisah” ; kebas dan rasa
terbakar pada kaki.
3) Kebas/ kesemutan dan kelmahan, khususnya ekstremita bawah
(neuropati perifer) Tanda :
a) Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau,
penurunan tingkat kesadaran, stupor, koma.
b) Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang.
c) Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis.
g. Nyeri/ kenyamanan Gejala :
1) Nyeri panggul, sakit kepala.
2) Kram otot/ nyeri kaki (memperburuk saat malam hari).
Tanda :
Perilaku hati-hati/ distraksi, gelisah.
h. Pernapasan Gejala :
1) Napas pendek, dispnea noktural proksimal.
2) Batuk dengan tanpa sputum kental dan banyak.
Tanda :
a) Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi dan kedalaman
(pernapasan kusmaul).
b) Batuk produktif dengan sputum merah muda dan encer (edema
paru).
i. Keamanan
Gejala :
Kulit gatal, ada berulangnya infeksi.
Tanda :
1) Pruritus.
2) Demam (sepsis, dehidrasi) : normotermia dapat secara aktual
terjadi peningkatan pada tubuh yang mengalami suhu tubuh lebih
rendah dari normal (efek gagal ginjal kronis/ depresi respon imun).
3) Petekie, area ekimosis pada kulit.
4) Fraktur tulang,: deposit fostfat kalsium (klasifikasi metastasi) pada
kulit, jaringan lunak, sendi keterbatasan gerak sendi.
j. Seksualitas Gejala :
Penurunan libido, amenore, infertilitas.
k. Interaksi Sosial Gejala :
Kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu bekerja,
mempertahankan fungsi peran biasanya dalam berkeluarga.
l. Penyuluhan/
pembelajaran Gejala :
1) Riwayat diabetes melitus (DM), keluarga (resiko tinggi untuk
gagal ginjal), penyakt polikistik, netresis herediter.
2) Riwayat terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan.
3) Penggunaan antibiotik nefrotoksik saat ini berulang.
2. Masalah Keperawatan
Merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang aktual atau potensial. Masalah aktual adalah masalah yang di temukan
pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang
kemudian hari akan terjadi(Herdman, 2011).
Masalah keperawatan teoritis yang muncul pada gagal ginjal kronis
adalah :
a. Kelebihan volume cairan
1) Definisi : keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami kelebihan caitran intraseluler atau interstisial
2) Batasan karakteristik :
a) Mayor
Edema
Kulit menegang, mengilat
b) Minor
Asupan lebig banyak dari haluaran
Sesak Napas
Kenaikan berat badan
3) Faktor yang berhubungan :
a) Gangguan mekanisme regulator, sekunder akibat gagal ginjal
akut atau kronik
b) Hipertensi portal, tekanan osmotic koloid plasma rendah, dan
retensi natrium, sekunder akibat penyakit hati, sirosis, kanker,
atau asites
c) Gangguan aliran balik vena, sekunder akibat (vena varikosa,
flebitis kronis, penyakit vascular perifer, imobilisasi, tombus)
b. Intoleran aktivitas
4) Definisi : penurunan kapasitas fisiologis seseorang untuk
melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau
dibutuhkan (magnan, 1987)
5) Batasan karakteristik :
c) Mayor (Harus ada, satu atau lebih)
Pernafasan : dyspnea, sesak nafas, peningkatan frekuensi
secara berlebihan, penuruna frekuensi
Nadi : lemah, peningkatan frekuensi secara berlebihan,
perubahan irama, penurunan frekuensi nadi, kegagalan
untuk kembali ke tingkat aktivitas sebelumnya setelah
tiga menit
Tekanan darah : kegagalan meningkatkan aktivitas,
peningkatan tekanan diastolic > 15 mmHg
d) Minor
Pucat atau sianosis
Konfusi
Vertigo
6) Faktor yang berhubungan :
a) Gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat :
Jantung : penyakit jantung kongenital, kardiomiopati, infark
miokard, gagal jantung kongestif, penyakit katup, disritmia,
angina.
Pernafasan : penyakit paru obstruktif menahun, atelectasis,
dysplasia bronkopulmonari
Sirkulasi : anemia, penyakit arteri perifer, hipovolemi
b) Peningkatan kebutuhan metabolic sekunder akibat :
Infeksi akut atau kronik : infeksi virus, mononucleosis,
hepatitis
Gangguan endokrin atau metabolic
Penyakit kronis : ginjal, hati, kanker, inflamasi,
musculoskeletal, neurologis
c) Ketidakadekuatan sumber energy sekunder akibat :
hypovolemia
PERENCANAAN
No
Kode
dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
NIC
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Syamsir, dkk. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Brunner & Suddarth. (2014). Textbook of Medical-Surgical Nursing. Edisi ke-
13.America : Woltes Kluwer Health.
Carpenito, L. J. 2013. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Jakarta : EGC.
Price, S.A & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6 Vol 2. Jakarta : EGC.
Suyono, S. (2001). Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2015.