Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Doa Definisi doa secara etimologis berasal dari kata bahasa Arab (daa - yaduu duaa-an) yang

g berarti memohon atau meminta. Kata doa juga mempunyai beberapa makna atau arti lain yang merujuk kepada ayat-ayat Al Quran dan Al Hadist diantaranya (Mahfan, 2006). Menurut Ibnul Qayyim dalam kitabnya, BadaIul Fawaid menerangkan bahwa doa merupakan permohonan untuk segala sesuatu yang bermanfaat dan tuntutan untuk menjauhkan segala sesuatu yang mendatangkan kemudharatan. Doa merupakan suatu media komunikasi antara seseorang dengan sang Khalik (tuhan) dalam rangka memohon dan meminta hajat hidup di dunia maupun di akhirat, mengeluh, dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi, atau bentuk ketergantungan seseorang hamba yang lemah dan hina kepada Allah SWT (Tuhan yang Mahaperkasa dan Mahamulia). Imam Al Khathabi dalam kitabnya, Sya;nud Dua Menjelaskan bahwa doa adalah permohonan bantuan dari seorang hamba kepada tuhannya dengan menampakkan kefakiran kepada-Nya dan membebaskan diri dari keyakinan akan adanya kekuatan selain Allah SWT. Doa dalam hal ini juga termasuk dalam bentuk ibadah seorang hamba terhadap tuhannya. Beberapa hal yang terjadi dalam kehidupan, doa memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya adalah penggunaan doa sebagai terapi. Terapi doa merupakan suatu bentuk aplikasi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk memberikan pengobatan untuk kesembuhan seseorang. Doa dalam pengertian pendekatan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, banyak juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Quran. Bahkan Al-Quran banyak menyebutkan pula bahwa tadharu (berdoa dengan sepenuh hati) hanya akan muncul bila di sertai keikhlasan. Hal tesebut merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shalih. Dengan tadharu dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan. Dalam Al-Quran Allah telah menegaskan : Dan bersabarlah kamu ber sama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi : 28).

Anda mungkin juga menyukai