LATAR BELAKANG
Berdasarkan laporan dari berbagai daerah menunjukan sekitar 45% makanan jajanan sekolah tercemar unsur fisik, kimia maupun mikrobiologi. Dari 17,6 kejadian keracunan di lingkungan sekolah, sebanyak 79,41%nya terjadi di SD (BPOM, 2008). Hasil Pengawasan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) oleh BPOM tahun 2008 menunjukan sebanyak 40% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat.
Hasil peneliatian tentang sekolah sehat yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas Tahun 2007 pada 640 SD di 20 Provinsi menunjukan sebanyak 40% belum memiliki kantin. Sementara dari yang telah memiliki kantin (60%) sebanyak 84,30 % kantinnya belum memenuhi syarat kesehatan.
PENGERTIAN
Kantin sekolah adalah tempat penjualan makanan yang dikelola oleh masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama hari sekolah.
Persyaratan kantin sekolah yang sehat adalah ketentuan-ketentuan yang bersifat teknis yang ditetapkan terhadap produk, peralatan, tempat dan penjamah makanan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara atau pengelola kantin sekolah
PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) umumnya dikenal sebagai pangan siap saji yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah.
Makanan yang dijual adalah makanan yang dimasak pada hari itu (fresh), seperti makanan lokal (gado-gado, lontong sayur, nasi uduk, tahu isi, pisang goreng, arem-arem dll) . Minuman yang dijual tidak boleh mengandung soda, pemanis buatan yang berlebih, pewarna bukan untuk makanan. Minuman yang boleh dijual seperti air mineral, jus buah dan teh. Minuman menggunakan air bersih dan matang Harga makanan dan minuman yang dijual terjangkau
Kunci 1 :
Jagalah kebersihan
Pisahkan panganan mentah dari panganan matang Masak dengan benar Jagalah panganan pada suhu yang tepat Gunakan air dan bahan baku yang aman
Kunci 2 :
Kunci 3 :
Kunci 4 :
Kunci 5 :