Anda di halaman 1dari 7

MODUL ENTEROHEPATIK LBM 3 STEP 1

SGOT : Pertanda adanya kerusakan sel miokondrium dan sel otot rangka. Singkatan SGOT adalah Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (AST/Aspartate aminotransferase). SGPT : Singkatan SGPT adalah Serum Glutamic Pyruvic Transmirase (ALT/Alanin aminotransferase). Pertanda adanya respon kerusakan pada sel parenkim hati.

STEP 2
; ;

SGOT dan SGPT di atas normal 7 bulan yang lalu pasien menderita Hepatitis Akut Dari keterangan di atas, maka kami menyimpulkan pasien menderita penyakit hepar kronis. DD nya antara lain :
o o o o

Hepatitis Kronis Sirosis Hati Ca Hepatoselluler Perlemakan Hati (Fatty Liver) alkoholic maupun non alkoholic

STEP 3
;

Hepatitis Kronis
1

Definisi Hepatitis kronis adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung terus menerus dan paling sedikit 6 bulan.

Etiologi Infeksi virus hepatitis B, C, dan D. Alkohol.

Obat-obatan. Kelebihan zat tembaga (Cu).


3

Patogenesis HBV ( melalui parenteral ) Partikel Dane ( peredaran darah ) hati ( mengalami replikasi virus ) partikel Dane utuh HBV mengakifkan respon imun non spesifik ( dibantu oleh sel NK dan NKT respon imun spesifik aktif ( oleh sel limfosit B dan T ) aktivasi sel CD8 + terjadi setelah kontak reseptor sel T dg kompleks peptide VHB MHC kelas I yg ada pada permukaan dinding sel hati dan pada permukaan APC dan dibantu oleh rangsangan sl CD4+ yg sebelumnya mengalami kontak dengan komplek peptida VHB MHC kelas II pd dinding APC sel T CD8+ mengeliminasi virus pada sel hati yg terinfeksi nekrosis hati meningkatnya ALT ( mekanisme sitolitik ) sel T CD4+ akan mengaktivasi sel limfosit B memproduksi antibody ( anti-HBs, anti-HBe, anti-HBc)

Patofisiologi 3 fase :
-

Immunotoleransi : replika virus sangat tinggi, nekroinflamasinya sangat minimal. HbsAg, HbeAg, IgM Anti-HBc positif. Perjalanan penyakit menjadi hepatitis kronis persisten (nekroinflamasi di daerah portal). Immunoaktif/immunoeliminasi : nekroinflamasinya sangat jelas. Seromarker Positif???? Perjalanan penyakit menjadi hepatitis kronis aktif Non replikatif/residual : replikasi menghilang, molekul DNA berinteraksi dengan genome hepatosit, nekroinflamasinya hilang. HbsAg dan HbeAg hilang, digantikan anti-Hbs dan anti-Hbe positif. IgM anti-Hbc digantikan dengan IgG antiHbc. Pada saat ini menjadi fase ???????

Klasifikasi
-

Hepatitis Kronis Persisten

Hepatitis Kronis Aktif

Manifestasi klinis
; Masih aktif : simtomatik, gejala menyerupai hepatitis akut.

Lelah, anoreksia, lemah, bisa timbul sedikit ikterus.


; Karier VHB yang inaktif : Asimtomatik diam-diam menjadi

sirosis hati.
7

Diagnosis
-

Anamnesis : timbul gejala klinis dari hepatitis kronis PF : Hepatomegali, splenomegali, ikterus. PP : Seromarker (HbsAg, HbeAg positif), SGOT dan SGPT

DD
-

Sirosis Hepatis Ca Hepatoselluler

Penatalaksanaan
HbIg : pengobatan terpilih untuk mencegah infeksi HBV. Ribovirin : untuk menyaring sel-sel virus agar tidak sampai ke hepar . Lamivudin : untuk Hepatitis B kronik, fungsinya ?????

10

Prognosis Hepatitis Kronis Persisten prognosis baik Hepatitis Kronis Aktif prognosisnya buruk, bisa menjadi sirosis hepatis

Sirosis Hati
1

Definisi

Sirosis Hepatis adalah suatu keadaan disorganisasi yang difus dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis.
2

Etiologi Penyalahgunaan alkohol. Infeksi virus Hepatitis Kronis. Penyakit autoimun. Penyakit saluran empedu.

Patogenesis Kematian sel hati, regenerasi, dan fibrosis progresif. Etiologi kematian hepatosit regenerasi fibrosis tumpukan kolagen I, III, dan IV di lobulus dan sel endotel sinusoid mengubah sel-sel sinusoid menjadi vaskuler bertekanan tinggi terganggunya distribusi protein antar sel menyebabkan sirosis hepatis.

Patofisiologi LI

Klasifikasi Berdasarkan bentuk nodulnya :


-

Makronodul : diameter > 3mm Mikronodul : diameter < 3mm Campuran : ada dua-duanya Kompensata : tanda dan gejalanya belum jelas Dekompensata : tanda dan gejalanya sudah jelas

Manifestasi klinis

Asites (penurunan rasio albumin) Hipertensi portal : Spider navy, fenektasi vena-vena abdomen, asites Varises esofagus : hematemesis (keluar lewat mulut), hemetemesis melena (keluar lewat anus) Kelainan hormon (hormon apa saja???): Rambut ketiak dan pubis rontok, atrofi testis, atrofi mm.pectoralis, ginekomastia (pembesaran payudara pada laki-laki akibat peningkatan aldosteron), Splenomegali : aliran darah a.lienalis kembali ke lien (jika terjadi hipertensi porta) retensi natrium, perubahan kuku murchrche, eritema palmaris

Diagnosis
-

Anamnesis : adanya hemetemesis, PF :


;

Inspeksi : spider navy, asites (perutnya buncit dan glamber = perut katak), eritema palmaris, ginekomastia, pucat, konjungtiva anemis, ikterus pada kulit dan sklera mata Auskultasi : bunyi crick dan gurgles panjang Palpasi : splenomegali, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, undulasi positif Perkusi : pekak alih +, pekak sisi +, kalau cairan

; ;

nya penuh suaranya ????


-

PP : Pemeriksaan kadar albumin dan globulin, SGOT dan SGPT, pemeriksaan bilirubin total dan unconjugated (B1), USG (liver span mengecil : lobus dextra < 6cm, lobus sinistra < 4 cm), Pemeriksaan Darah Rutin (untuk tatalaksana/Hb)

DD
-

Hepatitis kronis Ca Hepatoselluler

9 10 ;

Penatalaksanaan Prognosis

Ca Hepatoselluler
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Definisi Etiologi Patogenesis Patofisiologi Manifestasi klinis Diagnosis DD Penatalaksanaan Prognosis

Perlemakan Hati (Fatty Liver) alkoholic maupun non alkoholic


1 2 3 4 5 6 7 8

Definisi Etiologi Patogenesis Patofisiologi Manifestasi klinis Diagnosis DD Penatalaksanaan

Prognosis

Anda mungkin juga menyukai