Manajemen Berbasis Sekolah

Amanat UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar pijakkan reformasi pendidikan di Indonesia yang terus diupayakaan implementasinya seiring dengan desentralisasi pemerintahan. Salah satu trategi pemerintah dalam meningkatkan Mutu Pendidikan yaitu dengan memberi kewenangan sampai ke tingkat sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah( MBS) untuk memperkuat demokrasi pendidikan, yang merupakan jawaban atas penerapan Sistim pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2005. Khususnya di Sulawesi Utara Kegiatan Bimtek MBS yang dilaksanakan dalam dua tahap mendapat respons positif dari pemangku kepentingan di Kabupaten/Kota. Hal ini dibuktikan dengan keikut sertaan sepuluh Kabupaten/Kota yang terpilih dan berkomitmen mengimplementasikan pada satuan pendidikan diwilayah kerja masing-masing. Salah satu peserta dari Anggota DPRD Komisi III Bidang Pendidikan Bolaang Mongondow Bpk. Hairun Mokoginta mampu meyakinkan Pemerintah Daerah dengan mengalokasikan dalam dana APBD Revisi Tahun Anggaran 2013 sebesar 300 juta rupiah. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Kabupten/Kota di Indonesia yang menjadi sasaran MBS untuk memprogram dan memasukkan melalui APBD di daerah masing-masing, untuk pembinaan sekolah melalui MBS sehingga memberikan peningkatan pada mutu pendidikan di Sekolah Dasar, berupa meningkatnya hasil belajar siswa, menurunnya tingkat putus sekolah, dan pelaksanaan manajemen sekolah lebih transparan dan akuntabel, serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program pendidikan.

Bpk. Hairun Mokoginta

(Anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow)

Bpk.Drs. Ferry Sangian, MAP (Kabid PLB dan Dikdas), danTim Pembina MBS Provinsi Sulut serta Bpk. Hairun Mokoginta (Anggota DPRD Bolaang Mongondow) sedang bercakap-cakap.

Nampak Bpk Hairun Mokoginta sedang menyampaikan sekaligus memotivasi peserta Semiloka Tim Pengembang Bimtek MBS Tingkat Kab./ Kota Tahap II di hadapan Narasumber pusat Dr. Achmad Supriyanto, M.Pd. M.Si.