Anda di halaman 1dari 4

Puisi Chairil Anwar SENJA DI PELABUHAN KECIL Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang,

rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. erjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap !"#$ 1. Unsur Leksikal Puisi Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar ini pemilihan diksinya berupa bahasa kias seperti pada penggalan bait berikut % menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. 2. Unsur Gramatikal Pada puisi ini mementingkan struktur kalimatya. &truktur kalimat tersebut berkaitan dengan kompleksitas kalimat. 'enis kalimat serta klausa dan (rasa dalam puisi di atas mementingkan struktur kalimat, puisi tersebut juga lebih mementingkan unsur estetisnya , dan kata)kata yang digunakan tidaklah sederhana. 3. Sarana et!rika a. Pema"asan

Pers!ni#ikasi, ialah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia di mana benda mati dapat berbuat dan berpikir seperti manusia. Personi(ikasi pada puisi tersebut terdapat pada bait ! baris * yaitu% +Kapal, perahu tiada berlaut,. Pada bait - yaitu% Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. radio dari segenap penjuru tak henti hentinya membujukkami. Pada bait * baris # yaitu% dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdeka $. Pen%iasatan Struktur 1. Perulan&an Bun%i &ajak Tengah Terdapat pada bait - baris - menyinggung muram, desir hari lari $erenang bait - baris * menemu bujuk pangkal akanan. Tidak $ergerak &ajak .alam bait ! baris # menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut. bait - baris - menyinggung muram, desir hari lari berenang bait * baris - menyisir semenanjung, masih pengap harap bait * baris * sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

&ajak Akhir

Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elan& menyinggung muram, desir hari lari berenan& menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. Tiada lagi. Aku sendiri. erjalan menyisir semenanjung, masih pengap hara' sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdeka' Asonansi Asonansi berupa bunyi /okal yang berupa /okal +ai, yaitu pada bait - baris menyinggung muram, desir hari lari berenang 2. Irama 0(oni .alam puisi ini terdapat e(oni% +ia, pada kata +tiang, +ia, pada kata +tiada, +au, pada kata +berlaut, +au, pada kata +berpaut, +au, pada kata +mau, 1okal yang mendominasi di sini adalah 2a2. Kako(oni .alam puisi ini terdapat% kako(oni +mp, yaitu pada kata +mem'ercaya, mem'ercepat, keem'at, kako(ani +ng, yaitu pada kata +gudan&, menyinggun&, semenanjun&, ujun&, kako(ani +gh, yaitu pada kata +men&(embus dan pen&(abisan, Konsonan yang mendominasi di sini adalah 2g2 ). Pen)itraan

Citraan Pendengaran .apat dilihat pada bait # baris # +dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap,. Citraan Penglihatan .apat dilihat pada bait ! baris - di antara gudang, rumah tua, pada cerita .apat dilihat pada bait ! baris * tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut .apat dilihat pada bait - baris ! Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang Citraan Gerak .apat dilihat pada bait * baris ! +Tiada lagi. Aku sendiri. !erjalan,

Anda mungkin juga menyukai