Anda di halaman 1dari 14

Sejarah WP OPPT

Sejarah WP OPPT

KMK 84/KMK.03/2002

Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP OPPT) adalah Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan grosir dan atau eceran barang-barang konsumsi melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar di beberapa lokasi, tidak termasuk perdagangan kendaraan bermotor dan restoran.

Dengan tarif 2% (dua persen) dari jumlah peredaran bruto berdasarkan pembukuan atau pencatatan setiap bulan. Dibayarkan atas nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing tempat usaha/gerai (outlet).

UU No. 36 Tahun 2008 (UU PPh)


Berdasarkan Pasal 25 ayat (7) huruf c UU nomor 36 Tahun 2008 beserta memori penjelasannya, WP OPPT yaitu Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha Besarnya angsuran pajak paling tinggi sebesar 0,75% (nol koma tujuh lima persen) dari peredaran bruto.

Batasan pengertian ini memang masih belum jelas, dan menimbulkan banyak tafsir. Bisa dibayangkan, bahwa semua Wajib Pajak orang pribadi yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha, termasuk WP OPPT.
Batasan ini terlalu luas, karena dapat diartikan semua Wajib Pajak orang pribadi termasuk dalam pengertian WP OPPT, kecuali yang tidak memiliki tempat usaha.

PMK No. 255/PMK.03/2008

WP OPPT adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan yang mempunyai tempat usaha lebih dari satu, atau mempunyai tempat usaha yang berbeda alamat dengan domisili. Besarnya angsuran PPh Pasal 25, ditetapkan sebesar 0,75% (nol koma tujuh lima persen) dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha tersebut. Batasan ini lebih sempit dengan UU PPh, yaitu hanya Wajib Pajak Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan, tetapi melenceng dari peraturan di atasnya, yaitu dalam hal jumlah tempat usaha.

Maka dengan berpegang pada UU 36 Th 2008 dan PMK No. 255/PMK.03/2008


WP OPPT adalah : Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan yang mempunyai tempat usaha lebih dari satu; atau Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan yang mempunyai tempat usaha yang berbeda dengan domisili (meskipun hanya satu tempat usaha).

1.

2.

PMK No. 208/PMK.03/2009 Mulai berlaku 10 Desember 2009

Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah Wajib Pajak Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha.

Perbedaan PMK 255 dengan PMK 208

Semula : Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan. Menjadi : Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer.

Semula : Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan yang mempunyai tempat usaha lebih dari satu, atau mempunyai tempat usaha yang berbeda alamat dengan domisili. Menjadi : Wajib Pajak Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha.
Dengan demikian, dapat ditarik suatu simpulan bahwa mulai tanggal 10 Desember 2009 semua Wajib Pajak Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer (pedagang eceran) adalah termasuk dalam pengertian WP OPPT.

Sedangkan pengertian pedagang pengecer (pedagang eceran) yang baku adalah berdasarkan PP Nomor 143 Tahun 2000, yaitu :

1.

2.

Pedagang Eceran adalah Pengusaha yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya melakukan usaha perdagangan dengan cara sebagai berikut: Menyerahkan Barang Kena Pajak melalui suatu tempat penjualan eceran seperti toko, kios, atau dengan cara penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen akhir, atau dengan cara penjualan yang dilakukan dari rumah ke rumah; dan Menyediakan Barang Kena Pajak yang diserahkan di tempat penjualan secara eceran tersebut; dan

3.

Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak atau lelang dan pada umumnya bersifat tunai, dan pembeli pada umumnya datang ke tempat penjualan tersebut langsung membawa sendiri Barang Kena Pajak yang dibelinya.

PER - 32/PJ/2010 dan SE 77/PJ/2010 (Sampai saat ini masih berlaku)

Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Pengecer yang mempunyai 1 (satu) atau lebih tempat usaha. Sedangkan Pedagang Pengecer adalah orang pribadi yang melakukan: a. penjualan barang baik secara grosir maupun eceran; dan/atau b. penyerahan jasa, melalui suatu tempat usaha Batasan ini nampaknya dikembalikan sebagaimana amanat UU PPh, namun memang masih dipersempit sedikit

Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk WP OPPT, ditetapkan sebesar 0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing tempat usaha. Dan pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 ini merupakan kredit pajak atas Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tahun Pajak yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai