Anda di halaman 1dari 2

MIX - Marketing Communications - Indonesia's Leading Marcomm Magazine

Kecap Sedaap, Kecap Bango, Kecap ABC


Friday, 16 May 2008 Last Updated Friday, 16 May 2008

Panelis: Teguh B. Arianto, Managing Partner Berakar Komunikasi; Gandhi Suryoto, Managing Partner TGF-Lemonade; Yazied Syafaat, Creative Director Srengenge Advertising Jogja. Iklan: KECAP SEDAAP “Testimonial by Maudy Koesnaedy” Gandhi Suryoto Teguh B. Arianto Yazied Syafaat Konsep kreatif ** ** *** Komunikasi *** *** *** Eksekusi *** *** *** Komentar Ya inilah tipikal iklan kecap. Tidak ada inovasi sama sekali. Lebih hitam, lebih kental, alami dll.… Bahkan appetizing shot-nya pun sama dengan semua iklan kecap lain. Semua bilang kecap nomer 1. Detail menuliskan kata ‘Selebriti ‘ tidak menambah nilai apa-apa karena semua orang rasanya sudah tahu siapa Maudy Koesnaedi. Beauty shoot, romancing the product, standard banget ya. Klaimnya semua sama. Mungkin kalau brand-nya diganti sama kecap merk lain... still works. Gak ada unik selling point-nya. Endorser sepertinya hanya untuk hiasan belaka. Ide mengiklankan kecap dengan pendekatan fashio cukup membuat iklan dan produk ini berbeda. BANGO versi “Woman Call Chicken Saler” Iklan: KECAP

Gandhi Suryoto Teguh B. Arianto Yazied Syafaat Konsep kreatif *** *** **** Komunikasi *** *** **** Eksekusi *** **** **** Komentar Yang menarik dari iklan ini adalah terasa lebih mencerminkan realitas (elemen yang menurut saya sangat penting). Voice over yang mengatakan: ”Harapan Anda hanya Kecap Bango…” menguatkan product benefit dan menjadi solusi situasional. Dibanding dengan kompetitornya, iklan ini terlihat berbeda dan lebih menarik karena di-inject sebuah cerita singkat di dalamnya. Secara keseluruhan, iklan ini dikemas lebih down to earth, gak banyak tambahan kosmetik sehingga lebih terasa real. Iklan yang cukup berbeda dalam eksekusi dengan insight yang sangat kuat. Kecap Bango berani keluar dari iklan-iklan kecap yang generik. Iklan: KECAP ABC versi “Grandmother Taste of Food” Gandhi Suryoto Teguh B. Arianto Syafaat Yazied Konsep kreatif ** ** ** Komunikasi ** *** **** Eksekusi ** ** *** Komentar Maaf, tapi si nenek ini mengada-ada. Dan casting-nya buruk sekali. Judul commercial ini ditulis “Grandmother”, mungkin akan lebih menarik kalau dikembangkan dari hubungan mertua vs menantu, bukan nenek dan cucu” Meng-impress mertua/ibu/orang tua..., cara jualan tempoe doeloe, klise banget. Secara flow cerita terasa fake dan kaku dengan adanya scene sang menantu beserta suami dan anaknya berdiri manis di sebelah ibu mertua saat beliau mencicipi hidangan. Iklan ini kuat dalam pesan pemasaran untuk meng-counter pesaingnya. secara komunikasi tersampaikan secara jernih, meskipun eksekusinya sangat biasa saja. Keterangan Score: * sangat buruk, ** buruk, *** sedang/standard, **** baik, ***** sangat baik Komentar dari konsumen Narasumber: - Ramdhan Fista Apresia (Ramdhan), Jl. Sukarela No.19 Rt.02/Rw. 05 Ciledug Tanggerang, pegawai swasta. - Dian Puspasari (Dian), J. Kebon Kelapa No. 15 Jakarta Timur, pegawai swasta. Kecap Sedaap: Ramdhan Saya cukup tahu iklan ini. Yang paling saya ingat modelnya yang diperankan oleh Maudy Kusnaedy karena, menurut saya, Maudy itu sangat cantik. Tapi tidak ada yang sangat menarik dari iklan ini. Yang pasti, menurut saya, iklan ini menggambarkan sedapnya Kecap Sedaap. Dian Saya kurang begitu ingat iklan ini karena saya hanya beberapa kali menyaksikannya. Yang paling mengingatkan saya terhadap iklan ini adalah modelnya. Dan yang menarik dari iklan ini adalah bahwa Maudy Kusnaedy menjadi modelnya. Pesan yang saya tangkap, hanya mengambarkan bahwa Kecap Sedaap sangat gurih. Kecap Bango: Ramdhan Iya, saya cukup tahu iklan ini. Yang paling
http://mix.co.id Powered by Joomla! Generated: 21 April, 2012, 00:31

MIX - Marketing Communications - Indonesia's Leading Marcomm Magazine

saya ingat dari iklan tersebut adalah adegan pada saat seorang ibu mau beli ayam, tetapi ayamnya sudah habis. Akhirnya si ibu mengganti bahan masakan ayam dengan telur. Pesannya, menurut saya, memasak apa pun, bila memakai Kecap Bango sebagai bumbunya akan menjadi lebih enak. Dian Ingat banget iklan ini. Apalagi adegan pada saat ibu yang menjadi model dalam iklan tersebut sedang mengejar tukang ayam. Itu sangat mengambarkan susahnya mencari bahan untuk memasak. Yang menarik dari iklan ini, adalah pas si ibu tersebut mengganti bahan masakan yang tadinya ayam menjadi telur. Pesan yang saya tangkap dari iklan tersebut adalah bahwa masakan enak tidak harus dilihat dari bahannya tetapi dari kecapnya. Kecap ABC: Ramdhan Lumayan ingat karena model iklannya mengingatkan saya kepada nenek saya. Yang menarik dari iklan tersebut adalah nenek yang sedang mencicipi masakan menantunya. Pesan dari iklan tersebut adalah masakan yang dimasak dengan kecap ABC akan menjadi enak. Dian Saya ingat iklan ini. Yang ceritanya seorang nenek yang sedang mencicipi makanan yang dibuat oleh menantunya kan? Iklannya biasa saja, tidak ada yang sangat menarik. Pesannya menyarankan kepada konsumen untuk memilih kecap yang sesuai dengan masakannya. Panelis Ad Review: GANDHI SURYOTO, Managing Partner TGF-Lemonade Lulusan Institut Seni Indonesia Fakultas Seni Rupa dan Disain, Jurusan Disain Komunikasi ini sebetulnya sering menjadi anggota juri Ad Review Majalah MIX Marketing Xtra. Namun baru kali ini wajahnya kami muat di sini. Gandhi Suryoto memulai karirnya di dunia advertising sejak 1986 sebagai graphic designer. Sempat berkarir di berbagai agensi periklanan lokal dan internasional seperti Fortune Indonesia, Bates Indonesia, McCann Erickson, Leo Burnett Indonesia, DM Pratama, dan Dentsu Indonesia—sebagai art director dan creative director, Gandhi akhirnya memutuskan pindah kuandran menjadi seorang entrepreneur. Peraih penghargaan kreatif pada berbagai ajang kompetisi seperti Citra Pariwara, London International Advertising Awards, Times Asia Pacific Awards, dan New York Festivals ini pada Desember 2007 resmi mendirikan TGF-Lemonade bersama dua orang partner bisnisnya. Di sela-sela kesibukan profesionalnya, Gandhi masih menyempatkan diri membagi pengetahuannya dengan menjadi juri pada berbagai festival periklanan (Citra Pariwara, AP Adfest, Mobius International Award, dan Pinasthika Award) dan menjadi dosen pembina skripsi pada Jurusan DKV Universitas Taruma Negara Jakarta. TEGUH B. ARIANTO, Managing Partner BERAKAR KOMUNIKASI Teguh B. Arianto yang akrab disapa Caplak ini mulai terjun ke dunia advertising sejak 1996 di sebuah local agency. Pada 2000 Teguh bergabung dengan agensi internasional McCann Erickson. Selama tiga tahun pertama di McCann, lulusan Desain Grafis Universtitas Trisakti ini dipercaya menangani merek-merek The Coca-Cola Company. Dan lima tahun terakhir di McCann Erickson, Teguh dipercaya menangani merek-merek Nescafe, Bakmi GM, URC, Star Mild, X Mild, Sejati, Country, dan Bentoel Biru—lima merek terakhir merupakan merek-merek milik kelompok Bentoel. Merasa membutuhkan tantangan baru, sejak Maret 2008, pria kelahiran Bandung, 38 tahun silam, ini mendirikan agensi periklanan “Berakar Komunikasi” bersama partnernya, Yoga Adhitrisna. Yazied Syafaat, Creative Director Srengenge Advertising Jogja.

http://mix.co.id

Powered by Joomla!

Generated: 21 April, 2012, 00:31

Anda mungkin juga menyukai