Anda di halaman 1dari 20

2013

MAKALAH
Pengharum Ruangan plus Anti NyamukSweety Nomos aromatic
(TUGAS TEKNOLOGI FORMULASI)

OLEH : Elisabeth Farneubun Yohanes K. Tokan Solita Sabrina Wenny Budi Yanti 1243057013 1143050098 1343057033 1043050037

1|Page

KELAS PAGI 10/18/2013

I.

PENDAHULUAN

1. Spesifikasi produk : Nama


Oil Cinnamomi Oil Citrus Na. CMC Propilen glikol Alkohol 96% Aqua dest

: Nomos aromatikum

2. Kandungannya :

II.

TUJUAN :
Untuk menciptakan terobosan baru masa kini yang belum ada di pasaran.

INOVASI :
Gel Pengharum ruangan plus anti nyamuk dengan berbagai bentuk yang lucu dan unik.

2|Page

III.

TINJAUAN ZAT AKTIF

Gel pengharum ruangan merupakan produk rumah tangga dalam bentuk sediaan gel yang melepaskan wangi ke ruangan melalui udara. Gel adalah sistem padat atau setengah padat dari paling sedikit dua konstituen yang terdiri atas massa seperti pagar yang rapat dan diselusupi oleh cairan . Pengharum ruangan dalam bentuk sedian gel dalam penggunaannya lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan pengharum ruangan dalam bentuk cair karena harus disemprot ke ruangan terlebih dahulu. Selain itu, pengharum ruangan dalam bentuk sediaan gel ini lebih mudah dalam hal penyimpanan dan pengemasannya.

Tiga tipe pengharum berasal dari pertimbangan bahwa aroma penutup atau pelindung mempunyai bau yang lebih lembut, kadang-kadang membuat inaktif atau bersifat membius syaraf olfaktori, menurunkan sensitifitas terhadap bau tidak enak, dan bereaksi jika berpasangan dengan bau tidak enak yang spesifik untuk melemahkan gabungan pengharum dan intensitas bau. Sebagian besar parfum yang digunakan dalam praktek adalah parfum kategori pertama. Sebagian kecil seperti formaldehid, asetaldehid dan sebagainya ditemukan dalam kategori kedua. Grup ketiga dibatasi oleh spesifikasi keaktifan parfum itu sendiri dan terbatas juga dalam jumlahnya.

Empat elemen (notes) parfum yaitu, base, middle, top dan bridge. Elemen base akan melekat lebih lama di kulit dan harumnya lebih kuat, seperti vanili, cengkih, dan minyak nilam. Wangi middle notes biasanya baru terasa setelah setengah jam parfum disemprotkan, contohnya geranium dan kenanga. Top notes yang terdapat dalam citrus dan floral akan tercium saat pertama kali di semprotkan. Sementara bridge notes dipakai untuk menyatukan ketiga elemen lainya.

Parfum dideskripsikan dengan perumpamaan musik yang memiliki tiga not/notes yang membentuk harmoni wangian. Masing-masing note tercium seiring waktu dengan dimulai dari impresi pertama dari top note diikuti oleh middle note yang telah mendalam dan base note yang sedikit demi sedikit muncul di akhir.Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing.

3|Page

1. Top notes

Wangi yang langsung tercium ketika parfum disemprotkan. Top notes mengandung molekul yang ringan dan kecil yang dapat berevaporasi cepat. Top note membentuk impresi pertama dari parfum. Minyak lemon adalah salah satu minyak atsiri yang termasuk top notes.

2. Middle notes

Wangi yang muncul setelah top notes mulai memudar. Middle note mengandung inti dari parfum dan juga bertindak sebagai topeng bagi base note yang sering kali tidak tercium enak pada pertama kalinya, namun menjadi enak seiring waktu. Notes ini juga sering disebut heart note. Minyak atsiri yang termasuk dalam kategori middle notes adalah minyak lavender, minyak sereh wangi, dan minyak kenanga.

3. Base notes

Wangi dari sebuah parfum yang muncul seiring memudarnya middle notes. Base dan middle notes adalah tema wangian utama dari sebuah parfum. Base notes memberikan kedalaman yang solid dari parfum. Kandungan dari notes ini biasanya kaya dan dalam, dan tidak tercium setidaknya sampai 30 menit pemakaian. Wangi top dan middle notes terpengaruhi oleh wangi dari base notes. Minyak nilam termasuk dalam kategori base note .

Gel pengharum ruangan anti serangga disusun oleh beberapa macam bahan di antaranya adalah bahan pembentuk gel, bahan tambahan, bahan pewangi, bahan pengikat wangi, dan bahan aktif penolak serangga.

4|Page

IV. RANCANGAN FORMULA


Tabel 2. Rancangan formula gel anti nyamuk
Bahan Cinnamomi oil Citrus oil Na.CMC Propilen glikol Alkohol 96 % Aqua dest 5 15 30 ad 100 Basis F.1 15 2 3 17 30 ad 100 F.II 15 2 4 17 20 ad 100 F.III 15 5 6 17 30 ad 100

V. SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAHAN

1. Minyak Kayu manis ( oil Cinnamomum burmannii )


Cinnamomum burmannii (Kayu Manis) merupakan salah satu jenis dari famili Lauraceae. Tumbuhan ini banyak terdapat di daerah sub tropis dan tropis. Penelitian terhadap minyak atsiri dari Cinnamomum burmannii yang berasal dari Guangzhou, China yang dilakukan oleh Wang dkk (2009) melaporkan bahwa komponen mayor minyak atsiri yang terkandung adalah transsinamaldehid (60,72%), eugenol (17,62%) dan kumarin (13,39%). Minyak atsiri adalahsenyawa organik yan diperoleh dari hasil metabolit sekunder tanaman yang komposisi kimia minyak atsiri tergantung pada jenis tumbuhan, daerah tempat tumbuh, iklim, dan bagian yang diambil minyaknya. Minyaknya banyak digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma dalam industri makanan, minuman, farmasi, rokok dan kosmetik. Manfaat lain minyak kayu manis dipaki sebagi obat tradisioal, yaitu mengeluarkan angin dan membangkitkan selera makan atau menguatkan lambung (Rismunandar dan Paimin, 2001).

5|Page

2. Minyak Lemon ( Citrus oil )


Minyak lemon diambil dari bagian kulit buahnya dengan cara pengepresan dingin maupun penyulingan uap. Tetapi jika digunakan penyulingan uap akan menghasilkan minyak dengan kualitas rendah. Rendemen minyak berkisar antara 0.35% - 0.65% (berdasarkan berat buah lemon). Minyak lemon termasuk ke dalam genus Citrus. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di antaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, -pinen, mirsen, -pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, -kariofilen, dan -terpineol

Komponen penyusun minyak lemon berdasarkan hasil GCMS adalah limonene dengan jumlah 76.28%, mirsen 1.33%, osimen 1.37%, linalool 0.56%, nonanal 0.54%, geraniol 0.98%, -sitral 5.58%, dan z-sitral 7.70% (Sukmawaty 2002). Menurut Oktovina (2006), minyak jeruk lemon (Citrus limon) dihasilkan dengan teknik ekstraksi dari bagian kulit buah. Komponen kimia bahan aktifnya meliputi senyawa limonene, sitral, dan sitronellal. Warna cairannya hijau kekuningan hingga kecoklatan. Wewangiannya beraroma jeruk asam yang segar dan khas.

Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk lemon juga bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aromaterapi. Aroma jeruk lemon dapat menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk lemon mengandung senyawa limonen. Minyak atsiri jeruk lemon juga mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk.

6|Page

3. Propilen glikol
Propilen glikol adalah propana-1,2-diol dengan rumus molekul C3H8O2 dan berat molekul 76,10 (Depkes RI 1995). Propilen glikol berupa cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, dan higroskopik. Propilen glikol dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) dan dengan kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah dan dengan minyak lemak. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, antimikroba,disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk vitamin, dan kosolven yang dapat bercampur dengan air. Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol digunakan dalam konsentrasi 10-30% larutan aerosol, 10-25% larutan oral, 10-60% larutan parenteral dan 0-80% larutan topikal. Propilen glikol digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri makanan maupun kosmetik, dan dapat dikatakan relatif non toksik. Dalam formulasi atau teknologi farmasi, propilen glikol secara luas digunakan sebagai pelarut, pengekstrak dan pengawet makanan dalam berbagai sediaan farmasi parenteral dan non parenteral.

Tabel 1. Karakteristik propilen glikol

Karakteristik Propilen Glikol

Keterangan

Kandungan C3H8O8 Pemerian

Tidak kurang dari 99,5%. Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, menyerap air pada udara lembab.

7|Page

Kelarutan

Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. Pelarut, pembasah (konsentrasi untuk

Kegunaan

sediaan topical = 15%), pengawet untuk sediaan parenteral dan non parenteral, humektan, plastisizer, zat penstabil untuk vitamin dan kosolven yang dapat campur dengan air.

Sifat propilen glikol hampir sama dengan gliserin hanya saja propilen glikol lebih mudah melarutkan berbagai jenis zat. Sama seperti gliserin fungsi propilen glikol adalah sebagai humektan, namun fungsi dalam formula krim adalah sebagai pembawa emulsifier sehingga emulsi menjadi lebih stabil. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai humektan pada sediaan salep, propilen glikol digunakan pada konsentrasi 15%, sedangkan sebagai preservatif digunakan pada konsentrasi 15-30% (Rowe et al. 2003).

4. Na.CMC ( Natrium Carboxymethylcellulose )

Kadar konsentrasi dalam ge : 3 6 % Pemerian : Berwarna putih,tidak berbau,tidak berasa,berbentuk serbuk putih dan higroskopis Fungsi : Pengental Titik lebur : 227 : C 252 : C Kelarutan : 1. Praktis tidak larut dalam aseton,etanol 95%,eter dan toluen. 2. Mudah larut dalam air dengan berbagai temperatur.

8|Page

VII.

CARA PEMBUATAN
1. Alat dan Bahan
Alat alat : Bahan :

Timbangan digital Cawan uap Beaker glass Batang pengaduk Lumpang dan Alu Kompor Gelas ukur

Cinnamomi oil Citrus oil Alkohol 96 % Aqua dest Na. CMC (Natrium Carboximethyl Cellulose) Propilen glikol

2. Cara kerja :
1) Timbang masing masing bahan dan ukur cairan. 2) Masukkan cinnamomi oil dan citrus oil ke dalam beaker glass/cawan uap aduk, tambahkan propilen glikol aduk ada homogen. (camp. 1 ) 3) Na CMC dalam cawan uap tambahkan aqua dest sedikit demi sedikit, panaskan di waterbath ad terbentuk massa gel. 4) Setelah terbentuk massa gel tambahkan alkohol 96% q.s, aduk ad homogen basis gel. (camp. 2 ) 5) Tambahkan camp. 1 ke dalam camp.2 aduk dengan kuat ad homogen. 6) Tambahkan alkohol q.s dan aqua dest ad 100.gerus ad homogeny sampai terbentuk massa gel yang sempurna. 7) Masukkan ke dalam cetakan, dan dsimpan dalam lemari pendingin atau kulkas, agar membeku. 8) Masukkan ke dalam wadah untuk dikemas (plastik dan unit box)

9|Page

VI.

HASIL DAN DATA.


Tabel 2.Hasil pengisian kuisioner produk Sweety Nomos Aromatic

No.

Jenis penilaian

1 2 4

2 4

3 3

4 4

5 4

6 5

7 4

8 5

10 4

Nama produk

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kemasan F.I F.II F.III Warna Aroma Bentuk Inovasi Harga

5 5 2 3 5 5 5 3 2 37

4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

3 3 3 2 3 4 3 4 3 32

4 3 3 3 4 4 5 4 5 38

4 4 3 5 4 5 4 4 3 40

4 4 4 4 3 4 3 3 2 35

5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

4 4 4 4 3 4 3 4 3 37

5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

4 4 4 3 4 3 3 4 4 37

Ni ai

395

10 | P a g e

VII. PERHITUNGAN
1. Nilai Rata-rata :

Nilai Rata rata

395 10

= 39,5

Nilai keseluruhan =

39,5 10

= 3,95

2. Biaya No Nama Bahan / Zat Satuan /Kemasan a. Pembelian P 1 eMinyak lemon 2 3 nMinyak kayu manis j Kertas foto u a l a Penjualan n Sweety Nomos Aromatic Total Pembelian Rp. 28.250,00 Jumlah Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

Botol Botol Lembar

1 1 3

14.250 8.000 2.000

14.250 8.000 6.000

Dos

22.700;

Harga satuan Sweety nomos Aromatic

Rp. 22.700;

11 | P a g e

IX. PERHITUNGAN SKALA PILOT DAN SKALA PRODUKSI Diketahui : o Volume sampel yang dibutuhkan o Pilot o Produksi o Harga produk 1. Skala Pilot : = 10 L x 1000 ml = 10.000 ml = 10.000 ml / 100 ml = 100 botol Jadi, skala pilot : 100 x 22.700 = 2.270.000; 2. Skala Produksi : Produksi =100 L = 100.000 ml/100 ml = 1000 botol x 22.700; Jadi skala produksi : 22.700.000; : 100 ml : 10 50 L : 100 L : 22.700;

12 | P a g e

X. PEMBAHASAN :
1. Formula I : Uji Organoleptik Bau Warna Bentuk : Aromatis lemon : Kuning keruh : Kenyal, tidak homogen.

Pada formula I terlihat bahwa bentuk sediaan semi padat, tidak kokoh, hal ini dikarenakan Na. CMC sebagai gelling agent yang digunakan sedikit ( hanya 3 gr ). Pada formula ini sediaan masih belum merata, masih terdapat padatan padatan gelling agent yang belum larut. Hal tersebut diakibatkan proses pengadukkan gelling agent dengan aqua dest yang kurang homogen. Minyak lemon sebagai pengharum ruangan masih kurang harum, karena banyaknya penggunaaan alkohol mengakibatkan minyak lemon sudah menguap pada saat proses berlangsunggnya sehingga saat sediaan jadi, minyak lemon sudah tidak sewangi sebelumnya.

2. Formula II : Uji Organoleptik BAU : Aromatis lemon

Warna : Kuning merah Bentuk : Kenyal, lengket, homogen Formula II terlihat lebih homogen dari formula I. Hal ini dikarenakan dalam teknik perlakuaannya, formula II dilakukkan di waterbath sehingga uap panas di waterbath membantu homogenitas dari kelarutan antara Na. CMC dengan aqua dest. Bentuk sediaan formula II ini masih semi padat karena Na. CMC yang digunakan hanya lebih 1 gr dari formula I. Pada formula ini, alkohol yang digunakan sebanyak 20 ml supaya wangi minyak lemon tidak menguap terlalu banyak.

13 | P a g e

3. FORMULA III Uji Organoleptik Bau Warna Bentuk : aromatis lemon : kuning keruh, hijau tua : semi padat, kurang homogen

Pada formula III, hasil ini lebih memuaskan dibandingkan formula 1,2. Dari segi padatan, formula III lebih baik, karena penggunaan Na. CMC sebanyak 6 gr namun kurang homogen karena teknik pembuatannya masih menggunakan cara pada Formula 1. Selain, itu pada formula 3 ini kami mencoba menambahkan zat pewarna dan hal ini tidak mempengaruhi zat aktif, tetapi justru memberikan ketertarikan warna yang baik, dibandingkan warna yang sebelumnya. Dalam formula III wangi minyak lemon lebih dominan karena penggunaannya sebanyak 5 ml.

XI.

KESIMPULAN DAN SARAN :


a. Kesimpulan
Perlakuan atau teknik pembuatan yang baik adalah pada cara formula II yaitu, dengan menghasilkan gel yg lebih baik dan homogen. Semakin banyak Na.CMC yang digunakan semakin kental atau gel yang dihasilkan semakin bagus yaitu pada Formula 3. Warna yang lebih menarik adalah hijau tua pada formula III.

b. Saran :
Warna yang digunakan lebih menarik lagi. Bentuk gel lebih bervariasi lagi. Wadah dibuat lebih menarik lagi. Wangi yang digunakan lebih harum lagi.

14 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA :

1. Jurnal penelitian Farmasi Indonesia Formulasi Gell Minyak Kulit Kayu Manis sebagai sediaan Antinyamuk oleh Anita lukman,Emma susanti, Roli oktaviana. STIFAR Riau.2012,September. 2. Jurnal penelitian Bogor Agricultura ( IPB )

15 | P a g e

PROSES PEMBUATAN

16 | P a g e

PROSES PEMBUATAN MENGGUNAKAN WATERBATH

17 | P a g e

PROSES PENGEMASAN PRODUK

18 | P a g e

19 | P a g e

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai