Konsep Dasar Termodinamika 09
Konsep Dasar Termodinamika 09
Berdasarkan sifat interaksi antara sistem dan lingkungan, sistem dibedakan : Sistem terbuka, antara sistem dan lingkungan masih terjadi pertukaran energi dan materi ( dq 0 ; dm 0) Sistem tertutup; hanya dimungkinkan adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan (dq 0 ; dm = 0) Sistem terisolasi / tersekat ; tidak dimungkinkan adanya perubahan materi atau energi (dq = 0 ; dm = 0)
Variabel Termodinamika
Variabel intensif : variabel termodinamika yg tidak tergantung pada jumlah materi. Contoh: Temperatur, tekanan, massa jenis, titik didih, pH, Tegangan muka, Indeks bias, kekentalan, panas spesifik Variabel ekstensif : variabel termodinamika yg tergantung pada jumlah materi. Contoh: massa, Volume, Energi Dalam, Entalpi, entropi
Proses Termodinamika
Proses termodinamika Operasi yang menyebabkan keadaan sistem berubah
Ada beberapa jenis proses termodinamika : Proses Isotermis , dT = 0, tidak ada perubahan temperatur sistem Proses Adiabatik, dq = 0, tidak ada pertukaran panas antara sistem dengan lingkungan Proses Isobaris , dP = 0, tekanan sistem konstan Proses Isokoris, dV = 0, tidak ada perubahan volume sistem Proses Siklis, dU = 0, dH = 0, Sistem melakukan beberapa proses yang berbeda tetapi akhirnya kembali pada keadaan semula Proses reversibel (Proses dapat balik ) : suatu proses yang berlangsung sedemikian hingga setiap bagian yang mengalami perubahan dikembalikan pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan lain. Proses irreversibel (proses tak dapat balik) : proses yang berlangsung dalam satu tahap, arahnya tak dapat dibalik kecuali dengan tambahan energi luar
Differensial eksak jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dx pada y konstan dinyatakan sebagai dz = (z/x)y dx jika z = f(x,y), perubahan kecil z sebesar dy pada x konstan dinyatakan sebagai dz = (z/y)x dy Perubahan z dengan merubah secara serentak dx dan dy dinyatakan: dz = (z/x)y dx + (z/y)x dy (1.1) Jika : (z/y)y = M(x,y) (z/y)x = N(x,y) Maka persamaan (1.1) menjadi : dz = M(x, y) dx + N(x,y) dy (1.2) Differensial tersebut dikatakan eksak jika dipenuhi : (M/y)x = (N/x)y atau (1.3) (2z/ydx) = (2z/xy) (1.4) Persamaan (1.3) dan (1.4) ditafsirkan sebagai : variabel z sebagai fungsi x dan y jika berubah sebesar dz sebagai akibat perubahan dx dan dy akan mempunyai harga yang sama jika diubah dengan cara : - dx dulu (pada y konstan) , kemudian dy (pada x konstan) atau - dy dulu (pada x konstan), kemudian dx (pada y konstan)
Aturan Rantai Siklis Dari persamaan (1.1): dz = (z/x)y dx + (z/y)x dy Pada perubahan yang sangat kecil pada y konstan (dy = 0) menjadi : dzy = (z/x)y dxy (1.5) Bila dibagi dengan dzy didapat : 1 = (z/x)yxy/zy = (z/x)y(x/z)y Sehingga : (z/x)y = 1 / (x/z)y (1.6) Dari persamaan (1.1) pada z konstan (dz=0) diperoleh : 0 = (z/x)y dx + (z/y)x dy Bila dibagi dengan dyz didapat : 0 = (z/x)y (x/y)z + (z/y)x (1.7)
(z/x)y(x/y)z (y/z)x = -1
Persamaan 1.8 disebut aturan siklis yang banyak berguna dalam penyelesaian termodinamika :
Koefisien Ekspansifitas () dan Koefisien kompresibiltas () Koefisien ekspansifitas didefinisikan sebagai laju perubahan volume sistem karena pengaruh suhu pada tekanan konstan, dirumuskan: = 1/V (V/T)p Koefisien kompresibilitas didefinisikan sebagai laju perubahan volume sistem yang disebabkan pengaruh tekakan temperatur konstan, dirumuskan: K = -1/V (V/p)T Hubungan antara dan K dinyatakan: /K = (p/T)V (buktikan!!!)
Soal-soal
1. Dengan menggunakan perumusan diferensial eksak dan non eksak, tentukan apakah fungsi berikut termasuk diferensial eksak atau non eksak z = xy3 dengan z = f (x,y) z = 2y3 + 3x2 dengan z = f(x,y) V = r2h dengan V = f (r,h) 2. Diketahui P = RT/(V-b) dengan V = f(p,T). Buktikan bahwa P, T, V merupakan fungsi keadaan 3. Tunjukkan bahwa kerja dan kalor adalah fungsi