Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mohammad Jazil Saidan

NIM : 200321614810
Offering : C
RANGKUMAN MATERI 4
TERMODINAMIKA
1. KONSEP KERJA
Kerja adalah salah satu bentuk interaksi energi antara sistem dan lingkungannya.
Kerja dapat diidentifikasi pada batas interaksi, jika satu-satunya pengaruh eksternal pada
sistem dapat direduksi dengan suatu perubahan posisi suatu beban. Definisi ini
menunjukkan bahwa satu-satunya pengaruh eksternal pada sistem dapat ditunjukkan
dengan ekuivalensi naik atau turunnya suatu beban. Jika hasil sistem secara keseluruhan
menimbulkan gaya pada lingkungannya dan terjadi pergeseran, kerja yang dilakukan oleh
sistem atau pada sistem disebut kerja eksternal. Kerja yang dilakukan oleh bagian sistem
pada bagian sistem yang lain disebut kerja internal. Jadi, bila gaya eksternal yang beraksi
pada sistem termodinamik berarah sama dengan pergeseran sistem, maka kerja dilakukan
pada sistem, dalam hal ini kerja ditentukan positif. Sebaliknya, bila gaya eksternal
berlawanan dengan pergeseran, kerja dilakukan oleh sistem, dalam hal ini kerja menjadi
negatif.
2. PROSES KUASISTATIS
Sistem dalam kesetimbangan termodinamik memenuhi persyaratan yang ketat yaitu
kesetimbangan mekanis, kesetimbangan termal, dan kesetimbangan kimia. Sekali sistem
dalam kesetimbangan termodinamik dan lingkungannya dibuat tidak berubah, tidak ada
gerak yang terjadi dan tidak ada kerja yang dilakukan. Namun, jika jumlah gaya eksternal
diubah sehingga terjadi gaya berhingga yang takberimbang beraksi pada sistem, maka
persyaratan kesetimbangan mekanis tidak lagi dipenuhi dan keadaan berikut ini timbul :
gaya tak berimbang timbul turbulensi dapat melakukan gerak dipecepat atau sejenis
sebagai akibat turbulensi timbul perbedaan temperatur. Perubahan gaya dan temperatur
dapat menimbulkan reaksi kimia atau pepindahan unsur kimia.Jadi, kita didorong untuk
menerima keadaan ideal dengan hanya mengubah sedikit gaya eksternal. Proses yang
dilaksanakan dengan cara ideal disebut kuasistatis. Selama proses kuasistatis berlangsung,
pada setiap saat keadaan sistem itu sangat menghampiri keadaan setimbang termodinamik.
Proses kuasistatis untuk segala sistem termodinamik, termasuk sistem listrik dan magnetik.
3. KERJA SISTEM HIDROSTATIS
Sistem hidrostatis adalah sistem yang keadaannya dapat digambarkan dengan koordinat
termodinamik (P,V,T) masing-masing dalam satuan (N/m2 , m3, K). Kerja infinitesimal
(proses kuasistatis ) dinyatakan δW=-PdV. Untuk proses kuasistatis berhingga dengan
perubahan volume dari Vi ke Vf. Kerja dapat dihitung dengan
𝑉𝑓

𝑊 = − ∫ 𝑃𝑑𝑉(𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒)
𝑉𝑖
Bila lintasannya kuasistatik 𝑊𝑖𝑓 = −𝑊𝑓𝑖
Hampiran yang cukup dekat pada proses kuasistatik dalam praktek dapat dicapai dengan
membiarkan tekanan eksternal berbeda sedikit sekali dengan yang ditimbulkan oleh sistem.
4. DIAGRAM PV
Kerja pada sistem hidrostatis secara grafik dapat digambarkan pada diagram P-V. Dalam
gambar 3.2a perubahan tekanan dan volum gas selama pemuaian di tunjukkan oleh kurva
I. Integral − ∫ 𝑃. 𝑑𝑉 untuk proses ini jelas sama dengan luas bidang berwarna kelabu
dibawah kurva I. Demikian juga untuk pemampatan, kerja yang diserap oleh gas
digambarkan oleh luas bidang berlwarna kelabu dibawah kurva II dalam gambar 3.2b.
sesuai dengan kesepakatan tanda untuk kerja, luas bidang tanah dibawah I dipandang
sebagai negatif dan dibawah II sebagai positif. Dalam gambar 3.2c kurva I dan II digambar
bersama sehingga bentuk sederetan proses yang membawa gas itu ke keadaan awal.
Sederetan proses itu digambarkan oleh gambar tertutup yang disebut dair. Luas di dalam
gambar tertutup itu jelas merupakan selisih antara luas bidan bawah kurva I dan II sehingga
menggambarkan kerja neto. Jika kerja neto dilalui dalam arah dilakukan oleh sistem
tersebut maka tandanya negatif dan kerja netto posistif jik arahnya dibalik dan kerja
dilakukan pada sistem

5. KERJA BERGANTUNG LINTASAN


Kerja bergantung lintasan berhubungan dengan sifat proses yang ada di dalamnya.
Interaksi kerja dinyatakan dengan luas dibawah lintasan prosesnya ditunjukkan gambar
berikut. Lintasan proses ini terdiri dari beberapa proses reversibel dari keadaan i ke
keaadaan f. Tekanan dapat dipertahankan dari i ke a (proses isobar), lalu volum
dipertahankan tetap dari a ke f (proses isovolum/isokhor). Adanya lintasan proses ini
menunjukkan bahwa kerja bukan merupakan fungsi keadaan, namun fungsi lintasan.
PERTANYAAN
1. Mengapa proses kuasistatik dapat diterapkan ke dalam sistem listrik dan magnetik ?
PROBLEM SOLVING
1. The pressure on 100 g of nickel is increased quasi-statically and isothermally from 0 to 500
atm. Assuming the density and isothermal compressibility to remain constant at values of
8,90 x 103 kg/m3 and 6,75 x 10-12 Pa -1 , respectively, calculate the work.
Sumber : Soal 3.7 Buku Heat And Thermodynamics Sevent Edition Mark W. Zemansky
and Richard H. Dittman.

Diketahui :
Volume 100 gram nikel = 0,1 kg
Tekanan awal P1 = 0 atm
Tekanan akhir P2 = 500 atm = 5,05 x 107 Pa
Nilai rho nikel = 8,9 x 103 kg/m3
Ditanya : W ?

Dijawab :
𝑚
0,1𝑘𝑔 = 1,12𝑥10−5𝑚3
𝑉= =
𝜌 8,9𝑥103𝑘𝑔/𝑚3
𝛿𝑉 𝛿𝑉
𝑑𝑊 = −𝑃𝑑𝑉 = − [( ) 𝑃𝑑𝑇 + ( ) 𝑇𝑑𝑃] = −𝑃𝑉𝛽𝑑𝑇 + 𝑃𝑉𝜅𝑑𝑃
𝛿𝑇 𝛿𝑃
Tetapi dT= 0 𝑃2 1
Jadi 𝑑𝑊 = 𝑃𝑉𝜅𝑑𝑃 𝑊 = 𝑉𝜅 ∫ 𝑃𝑑𝑃 = 𝑉𝜅(𝑃2 − 𝑃2)
𝑃1 2 2 1
1 2
𝑊 = . 1,12𝑋10−5𝑥6,75𝑥10−12𝑥[(5,05𝑥107) − 02] = 9,64𝑥10−2𝐽
2
Jadi kerja yang dilakukan adalah 9,64 x10-2 J

Anda mungkin juga menyukai