= (1)
Persamaan ini menghasilkan metode yang mudah untuk pengukuran viskositas. Jika
fluida terdapat dalam jumlah yang terbatas, dalam hal ini berada di dalam sebuah tabung.
Pengaruh dinding-dinding tabung tersebut sedemikian sehingga koefisien hambatan yang
dihasilkan lebih tinggi daripada bila fluida tidak terbatas. Misalnya, bola pejal dengan diameter
(D) jatuh pada pusat sebuah tabung silinder vertikal berdiameter (Dc), kecepatan relatif fluida
yang bersebelahan dengan bola meningkat, hambatan juga meningkat, dan bola akan jatuh
dengan kecepatan yang lebih rendah dibanding di lingkungan fluida yang banyaknya tidak
terbatas. Kecepatan bola jatuh bola di dalam fluida yang terkoreksi (Us) dapat dicari dengan
menggunakan persamaan:
m
c
s
U
D
D
U
+ = 4 , 2 1 (2)
Gambar 1. Metode bola jatuh
Jika diketahui tinggi fluida di dalam tabung (L), dan waktu yang ditempuh di dalam fluida (t)
maka besarnya Um yang merupakan persamaan kecepatan standar (V) dalam menempuh jarak
dengan waktu tertentu dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
t
L
U
m
= (3)
Dengan memasukkan persamaan 1 sampai 3 diatas, maka besarnya viskositas fluida di dalam
tabung dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930
Simulasi Pengukuran Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 10-40 Dengan (Mujiman)
51
t
L
D
D
y y D
s
f s
) 4 , 2 1 ( 180
) (
2
+
= (4)
keterangan:
: Viskositas Fluida (Kg/m s)
D : Diameter Bola Pejal (m)
Dc : Diameter Tabung (m)
f : Berat Jenis Fluida (kg/m2s2)
s : Berat Jenis Bola (kg/m2s2)
L : Jarak/tinggi Fluida (m)
t : Waktu (s)
2.1. Perancangan Alat
Prinsip kerja alat dirancang agar jika pertama kali sistem dinyalakan, mikrokontroler
akan menjalankan program dari awal, yaitu mikrokontroler akan mendeteksi port yang
digunakan dan alamat-alamat RAM yang dipakai pada sistem ini. Setelah penginisialisasian
alamat dilakukan, mikrokontroler akan menginisialisasi alamat RAM pada LCD untuk
pengaktifasian LCD. Program diteruskan dengan pengaktifasian timer interupsi untuk
menjalankan cacahan waktu tempuh. Saat sensor telah siap digunakan, bola laker dijatuhkan
kedalam tabung yang telah berisikan fluida berupa oli. Saat bola laker memotong sinar infra
merah sensor start (atas) akan mengindra bola pejal pada awal yang yang berlogika 1 saat
benda melewatinya lalu waktu tempuh mulai dihitung.
Pada saat bola laker memotong sinar infra merah sensor stop (bawah) mengindra
benda pada akhir yang berlogika 1 saat benda melewatinya maka cacahan timer akan berhenti.
Dengan berhentinya cacahan timer tersebut, sistem kontrol akan mengeksekusi data masukan
yang berupa timer untuk dijadikan satuan viskositas (Kg/m s). Kemudian LCD yang berfungsi
sebagai penampil informasi akan menampilkan hasil kalkulasi dan juga menampilkan waktu
tempuh. Komponen meliputi sensor, mikrokontroller, tombol push button dan penampil.
Diagram blok yang menunjukkan interaksi masing- masing komponen ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Diagram blok bagian elektronik sistem pengendali
2.2. Validasi alat
Pada validasi sistem dilakukan pengecekan operasional kerja alat secara keseluruhan.
Validasi ini dilakukan untuk membuktikan bahwa semua komponen dan fungsi-fungsi program
telah sesuai dengan yang diharapkan. Hasil validasi pengukuran kekentalan oli Mesran dapat
dilihat pada Tabel 1.
2.3. Implementasi alat
Implementasi alat dilakukan didalam ruangan yang suhu serta kemiringan bidang tanah
yang tetap dan tidak berubah agar mendapatkan hasil yang di inginkan. Pengamatan viskositas
oli dilakukan dengan beberapa parameter, yaitu hasil pengamatan waktu tempuh, hasil validasi
viskositas oli Mesran. Untuk mengantisipasi adanya nilai yang lebih rendah maka alat ini diambil
beberapa sampling.
Tombol
Push boton
LCD
Unit pengendali
Berbasis mikrokontroler
AT89S51
Phototransistor
ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 49 - 56
50
Tabel 1. Hasil validasi terhadap fungsi bagian-bagian sistem
No Kerja Alat Kondisi Deskripsi Kerja Status
Tidak ditekan Alat bekerja normal. OK
1 Saklar reset
Ditekan
Mereset mikrokontroler dan mengulangi
pelaksanaan program dari awal.
OK
Sensor start
Mengindra bola pejal pada awal yang berlogika
1 saat benda melewatinya.
OK
2 Sensor
Sensor stop
Mengindra benda pada akhir yang berlogika 1
saat benda melewati nya.
OK
Mode tampilan
awal
Menampilkan frame utama. OK
3
LCD sebagai
penampil informasi
dan hasil kalkulasi Mode RUN
Menampilkan hasil kalkulasi dalam bentuk
validasi.
Menampilkan waktu tempuh.
OK
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan oli dari pengujian yang telah dilakukan sebanyak 10 kali percobaan,
dapat dilihat pada Tabel 2-6 dan Gambar 2-6, dimana dalam table-tabel tersebut ditunjukkan
beberapa hasil pengujian seperti waktu (T), suhu (t) dan juga nilai viskositas dari oli Mesran
SAE 10, SAE 20, SAE 30, dan SAE 40, dilakukan sebanyak 10 kali percobaan.
Tabel 2. Hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 10
No Percobaan
Waktu ( T )
( detik )
Viskositas ( V )
( kg/ms )
Suhu ruangan ( t )
(
0
C )
1 1 42 54 27
2 2 44 57 27
3 3 43 55 27
4 4 44 57 27
5 5 43 55 27
6 6 45 58 27
7 7 44 57 27
8 8 45 58 27
9 9 43 55 27
10 10 44 57 27
11 Rata-rata 43.7 56.3 27
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
r
a
t
a
-
r
a
t
a
Viskositas Waktu suhu ruang
Gambar 2. Grafik hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 10
TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930
Simulasi Pengukuran Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 10-40 Dengan (Mujiman)
51
Tabel 3. Hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 20
No Percobaan
Waktu ( T )
( detik )
Viskositas ( V )
( kg/ms )
Suhu ruangan ( t )
(
0
C )
1 1 30 39 29
2 2 29 37 29
3 3 29 37 29
4 4 28 36 29
5 5 31 40 29
6 6 30 39 29
7 7 29 37 29
8 8 32 41 29
9 9 29 37 29
10 10 31 40 29
11 Rata-rata 29.8 38.3 29
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
r
a
t
a
-
r
a
t
a
viskositas waktu suhu ruang
Gambar 3. Grafik hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 20
Tabel 4. Hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 30
No Percobaan
Waktu ( T )
( detik )
Viskositas ( V )
( kg/ms )
Suhu ruangan ( t )
(
0
C )
1 1 57 74 28
2 2 55 71 29
3 3 55 71 28
4 4 57 74 28
5 5 57 74 28
6 6 58 75 28
7 7 57 74 28
8 8 59 76 28
9 9 56 72 28
10 10 58 75 28
11 Rata-rata 56.9 73.6 28
ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 49 - 56
52
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
viskositas waktu suhu ruang
Gambar 4. Grafik hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 30
Tabel 5. Hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 40
No Percobaan
Waktu ( T )
( detik )
Viskositas ( V )
( kg/ms )
Suhu ruangan ( t )
(
0
C )
1 1 88 114 30
2 2 86 111 30
3 3 86 111 30
4 4 85 110 30
5 5 83 107 30
6 6 85 110 30
7 7 83 107 30
8 8 80 104 30
9 9 81 105 30
10 10 81 105 30
11 Rata-rata 83.8 108.4 30
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
vi skosi ts waktu suhu ruang
Gambar 5. Grafik hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE 40
TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930
Simulasi Pengukuran Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 10-40 Dengan (Mujiman)
53
Tabel 6. Data hasil pengujian Oli Mesran SAE 10, 20, 30 dan 40
0
100
200
300
400
500
600
700
SAE 10 SAE 20 SAE 30 SAE.40
C.600 C.300 Viskosi tas
Gambar 6. Grafik hasil pengukuran viskositas oli Mesran SAE10 - SAE 40
menggunakan Rheometer (Fann VG)
Berdasarkan pada pembacaan grafik hasil perbandingan antara pengujian terhadap
alat yang dibuat dengan hasil penelitian dari Laboratorium Teknik Perminyakan UPN, dan data
dari Pertamina dapat diketahui bahwa nilai viskositas antara alat yang dibuat dengan data dari
Pertamina tidak dapat dijadikan acuan mendasar karena yang mendekati hanya nilai viskositas
dari oli Mesran SAE30 dan SAE40, sedangkan dengan data dari UPN, sedikit banyak dapat
dijadikan acuan karena nilainya hampir mendekat.
4. SIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1) Rangkaian unit sensor sebagai sensor cukup sensitif dengan media oli Mesran baru SAE
10 SAE 40.
2) Kinerja dari alat ini sangat dipengaruhi oleh kemiringan tempat pengukuran dan suhu di
sekitarnya, serta diameter tabung dan bola pejal yang digunakan.
3) Untuk pengembangan selanjutnya, dalam mengukur kekentalan oli kita dapat dengan
langsung mengetahui perbedaan nilai viskositas dari alat yang dibuat dengan hasil
penelitian dari laboratorium Perminyakan UPN, dan data dari Pertamina dikarenakan
perubahan suhu saat pengambilan data dan juga adanya perbedaan metode yang
digunakan dalam pengujian menampilkan SAE berapa yang telah diukur dengan
menampilkan langsung pada LCD, dari hasil pengamatan oli Mesran SAE 10 SAE 40,
ternyata oli yang paling mendekati nilai viskositasnya dengan data dari pertamina adalah oli
N0 Sampel C.600 C.300 Viskositas
1 SAE 10 135 70 65
2 SAE 20 163 84 79
3 SAE 30 215 110 105
4 SAE 40 300 170 130
ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 6, No. 1, April 2008 : 49 - 56
54
Mesran SAE 30, sedangkan dengan data dari Laboratorium Perminyakan UPN adalah SAE
10 dan SAE 40.
4) Alat hanya untuk membantu mengetahui nilai kekentalan oli Mesran sesuai standart SAE
10 SAE 40.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Dugdale, R.H. Mekanika Fluida. Edisi Ket iga, Erlangga, Jakarta, 1986.
[2]. Olson, M., Reuben and Steven, J.W., Dasar-dasar Mekanika Fluida Teknik. Edisi
Kelima, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
[3]. Hilton, D.K, Van, S., and Steven, W., Gravitational Capi l lary Viscometer for Low-
temperature Liquids, Review of Scientific Instruments, Vol. 78, Issue 3, Mar 2007 pp.
033906-033915.
[4]. Ethier, C.R., Steinman, D.A., "Exact fully 3D NavierStokes Sol utions for
Benchmarki ng", International Journal for Numerical Methods in Fluids, 1994, 19 (5): 369
375.
[5]. LeBlanc, G. E., and Secco, R. A., High Pressure Stokes Vi scometry: A new in Situ
Technique for Sphere Velocity Determi nation, Review of Scientific Instruments, Vol. 66,
Issue 10, Oct 1995, pp. 5015-5018.