Anda di halaman 1dari 2

Fenomena Body Image di Kalangan Wanita Nuradia Puspawati PKIP 2011

Siapa yang tidak kenal Barbie? Tokoh animasi ini terkenal dengan parasnya yang cantik, berambut pirang, kulit putih, serta tinggi semampai. Konsep yang sempurna tentang fisik seorang wanita. Di dunia nyata, mungkin kita dapat menjumpai sosok The Real Life Barbie adalah seperti aktris Korea yang kerap muncul di layar kaca. Mereka telah menginspirasi banyak wanita, baik anak anak, remaja, dan dewasa untuk memiliki penampilan yang serupa. !anyak usaha yang dilakukan, seperti diet, olahraga teratur, hingga ada yang rela melakukan "rombakan# besar dengan jalan operasi plastik. Sosok wanita memang dekat dengan kecantikan, termasuk menjaga tubuh agar tetap ideal. Dalam psikologi, kecenderungan wanita ini dikenal dengan sebutan body image atau citra tubuh. $danya sosok sosok The Real Life Barbie menggambarkan bagaimana tubuh begitu diagungkan. Secara ideal, tubuh merupakan sistem biologis alami yang bekerja sesuai fungsinya, terdiri dari rangka, otot, organ, dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan %aman, " In High Modernity tubuh menjadi sesuatu yang disembah dan dipuja. Menjadi masalah adalah ketika hal ini disikapi secara berlebihan, tubuh hanya dipandang sebagai barang estetik yang mengagungkan kecantikan, atau tubuh sebagai barang kapital yang dijadikan sumber ekonomi. &enomena body image dapat dikatakan sebagai sebuah kecemasan. 'al ini karena wanita seringkali merasakan kekhawatiran dan ketegangan akan bentuk fisik tubuhnya yang bisa jadi penyebab kecemasan itu sendiri tidak diketahui, atau bahkan tidak ada. Body image adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk serta ukuran tubuhnya. Menurut (oberta 'onigman dan Da)id *, body image adalah bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya dan bagaimana kira kira penilaian orang lain terhadapnya. Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan rasakan belum tentu benar benar mempresentasikan keadaan yang aktual namun lebih merupakan penilaian diri yang subjektif. +ara untuk mengatasi body image ini beragam, dari yang positif hingga negatif. +ara yang bersifat positif misalnya adalah dengan melakukan diet dengan cara yang benar, mengunjungi salon dan klinik kecantikan, pusat kebugaran, rutin mengonsumsi suplemen dan )itamin, serta olahraga ringan secara rutin. ,amun adapula cara cara yang negatif yang negatif seperti telah dicontohkan sebelumnya, misalnya dengan operasi plastik dan gejala Anorexia nervosa, yakni gangguan psikologis yang berhubungan dengan gangguan pola makan seseorang. -enyakit ini dapat muncul karena perasaan negatif dari dalam diri secara berlebihan dan perfeksionis yang tinggi. -ermasalahan yang berawal

dari cara cara yang negatif ini tidak boleh hanya dipandang sebelah mata karena dapat menimbulkan dampak yang serius seperti kematian. -ada akhirnya, wanita, atau bahkan seluruh manusia di muka bumi ini memiliki kecenderungan untuk memiliki tubuh yang ideal serta fisik yang sempurna. $dalah wajar ketika body image menjadi fenomena yang tak bisa lepas dari sosok wanita. 'anya saja yang dapat menimbulkan masalah adalah ketika perasaan serta cara caranya dilakukan secara berlebihan. Satu hal lagi yang juga penting adalah bahwa kecantikan pun tidak hanya timbul dari tubuh yang ideal dan sehat, tetapi kecantikan juga dilahirkan dari sehatnya aspek emosi dan spiritual. Selamat merawat diri. (eferensi / *urnal -sikologi 0olume 12 ,omor 3, Desember 3213

Anda mungkin juga menyukai