Anda di halaman 1dari 8

NAMA

ANIESA MUARANDARI S.F.

NIM

20080310073

BAGIAN

OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI

PRECEPTOR

dr. SUGENG HARJADI Sp.OG

REFLEKSI KASUS
I. KASUS
Pasien atas rujukan dari dr.Sugeng Sp.OG G1P0A0, dengan kelainan letak (presbo), KPD 6
jam. Pasien merasa hamil 8 bulan., ketuban pecah 6 hari yang lalu. Pasien belum merasakan
kenceng-kenceng, gerak janin positif, lender darah belum keluar. HPM tanggal 04 Maret
2012; HPL 11 Desember 2012 dengan usia kehamilan 34 minggu.

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 88 kpm, laju
respires 24 kpm, suhu afebris. Pada palpasi abdomen didapatkan janin tunggal, letak
memanjang, presbo, djj 150 kpm regular, TFU 35 cm, . Pada pemeriksaan dalam didapatkan
vulva uretra tenang, dinding vagina licin, cervik tebal lunak, belum ada pembukaan, persentasi
bokong, bokong floating, STLD (-), AK (+). Pasien didiagnosis KPD 6 hari presbo
oligohidramnion pada primigravida hamil preterm belum dalam persalinan.
II. MASALAH YANG DIKAJI
Apa yang perlu diketahui dari Ketuban Pecah Dini ?dan apa saja kriteria KPD?
III. PEMBAHASAN
Ketuban pecah dini atau PROM ( Premature Rupture of Membrane) adalah suatu kondisi
medis yang patologis karena terjadinya ruptur selaput chorioamnion dalam kehamilan
( sebelum onset persalinan berlangsung ). Ketuban pecah dini dibedakan menjadi PROM

( Premature Rupture of Membrane ) dan PPROM ( Preterm Premature Rupture Of


Membrane) :
1. PROM ( Premature Rupture Of Membrane)
Proses pecahnya ketuban sebelum inpartu ( sebelum onset persalinan berlangsung).
PROM dapat terjadi kapan saja dan dapat menngkatkan risiko terhadap kehamilan.
Pada PROM terdapat periode laten yaitu interval waktu dari pecahnya ketuban dan
mulainya persalinan. Periode laten berbanding terbalik dengan usia kehamilan pda
aterm, 90% terjadi dalam 24 jam, sedangkan pada preterm biasanya lebih dari 24
jam; 50 % inpartu dalam 24 jam, 80% inpartu dalam 1 minggu. Pada primigravida,
dilihat dari dilatasi cerviks < 3cm, dan pada multigravida, dilatasi cerviks >5 cm.
2. PPROM ( Preterm Premature Rupture of Membrane)
Terjadi pada kehamilan preterm ( usia Kehamilan < 37 minggu). Insidensinya 2- 3%
Vaginosis bacterial bisa menjadi penyebab terjadinya PPROM dan persalinan
preterm dengan tanda discharge berbau amis.
Faktor Predisposisi terjadinya PROM
Adanya hiperkontraksi dari uterus, abnormalitas membran ( selaput Ketuban sangat tipis),
infeksi ( amnionitis, chorioamnionitis), multipara, malposisi,disproporsi, cervix
inkompeten, artifisial PROM ( terlalu cepat dilakukannya amniotomi)
Etiologi
Pecahnya ketuban bisa terjadi karena berbagai sebab. Pada saat hamil aterm, lemahnya
selaput ketuban sebagai dampak dari perubahan fisiologis dari kontraksi uterus. Infeksi
intrauterine juga berperan penting dalam PROM atauPPROM, khususnya pada awal
kehamilan. Faktor yang berhubungan dengan PROM adalah faktor sosial ekonomi yang

rendah, STD ( infeksi menular seksual), vaginal bleeding, cervical conization, merokok
saat hamil. Distensi uterus ( hidramnion, kehamilan ganda). Antibiotik antepartum,
idiopatik.

Lapisan Selaput Ketuban

Pengaruh Ketuban Pecah Dini

Bagi bayi bisa terjadi infeksi fetus oleh karena intrauterine infection, contohnya fetal
distress, asfiksia, lahir premature, IUFD. Bagi ibu bisa terjadi pada saat intrantal sampai
puerperium mulai dari infeksi, dry labour, fatigue, atonia uteri, perdarahan post partum

Patofisiologi PROM

Diagnosis
- Anamnesis Pasien hamil ... bulan ( G..P..A); sejak kapan ketuban pecah atau
merembes, kuantitas (jumlah), kualitas ( air ketuban jernih/
keruh,

disertai darah, mekonnium), gerakan janin

Pemeriksaan fisik Keadaan umum, kesadaran. Vital sign ( Tekanan darah,


denyut nadi, laju respirasi, suhu)

Pemeriksaan Obstetri inspeculo dan bimanual

Pemeriksaan penunjang USG untuk mengetahui cairan amnion masih ada atau
tidak (oligohidramnion, hidramnion)

Manajemen / rencana terapi


-

<37 minggu kehamilan:


Bed rest, antibiotik broad spectrum parenteral, spasmolitik, monitoring
denyut jantung janin dan kontraksi uterus. Pada usia kehamilan < 32 minggu,
diberikan betamethasone (2x12 mg i.m)atau dexamethasone ( 5 mg i.m tiap
12 jam dibagi jadi 4 dosis)

> 37 minggu usia kehamilan :


Bedrest, antibiotik profilaksis jika PROM berlangsung lama, jika tidak ada
perbedaan outcome segera lakukan induksi persalinan dengan oxytocine atau
prostaglandine, manajemen aktif / tergantung dari informed consent dari
pasien.

Seksio Sesaria
Seksio sesaria yang dilakukan tidak secara ekslusif biasanya dilakukan pada
keadaan-keadaan berikut ini :
1. Janin besar

2. Panggul sempit dalam derajat apapun, serta bentuk panggul yang tidak
memadai.
3. Kepala hiperekstensi
4. Belum inpartu, tetapi ada indikasi maternal maupun fetal untuk kelahiran,
misalnya hipertensi dalam kehamilan atau pecah ketuban sudah 12 jam
atau lebih.
5. Disfungsi uterus.
6. Presentasi kaki.
7. Janin yang tampak sehat tetapi preterm dengan usia gestasi 25-26 minggu
atau lebih dan sudah dalam fase persalinan aktif atau bayi harus segera
dilahirkan.
8. Pertumbuhan janin terhambat berat.
9. Riwayat kematian perinatal atau anak sebelumnya mengalami trauma
lahir.
10. Permintaan sterilisasi

Komplikasi PROM
-

Infeksi fetal

Infeksi padaibu

Kompresi tali pusat/ prolapsus tali pusat

Gagal induksi terminasi dengan SC

Komplikasi PPROM
-

Preterm labour and delivery

Infeksi fetal dan maternal

Hipoplasi paru

Deformitas janin

Anda mungkin juga menyukai