Anda di halaman 1dari 15

POLIOMYELITIS AKUTA

Dr. H. M. Adnan, Sp.A

Lab. IKA PPD UNMUL/SMF IKA RSUD. A.W. SJAHRANIE SAMARINDA 2004

POLIOMYELITIS AKUT
- Acute Anterior Poliomyelitis
- Infantile Paralysis -Penyakit Heine dan Medin

Definisi :
Penyakit menular akut disebabkan oleh virus pada sel anterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, menyebabkan kelumpuhan dan atropi otot.

Epidemiologi di Indonesia :

Prevalensi kelumpuhan + 2% Cepat terjadi serokonversi dalam 3 tahun pertama > 95% terdapat pada anak umur < 4 tahun

Etiologi :
Enterovirus yang terdiri dari 3 strain :
1. Type 1 (Bronhilde) Epidemi luas & ganas 2. Type 2 (Lansing) Kasus sporadik 3. Type 3 (Leon) Epidemi ringan Masa inkubasi : 5 - 35 hari (+ 17hari)

Pathogenesa :
Virus
Rongga oro faring Multiplikasi dalamGIT KGB Regional, RES Viremia (timbul minor illness)

Daerah yang biasa terkena :


1. Medula spinalis cornu Anterior 2. Batang otak : Nucleus vestibularis, inti-inti saraf cranial, formasio retikularis 3. Serebelum : inti-inti pada vermis 4. Mid Brain : masa kelabu, substansia nigra 5. Talamus dan hipotalamus 6. Palidum 7. Korteks cerebri daerah motorik

Gejala Klinis :
1. 2. 3. 4. Silent infection Poliomyelitis Abortif Poliomyelitis non paralitik Poliomyelitis paralitik : a. Bentuk spinal b. Bentuk Bulber c. Bentuk Bulbo spinal d. Bentuk encefalitis

1. Silent infection : * 90 - 95% * Gejala (-) * Setelah masa inkubasi 7-10 hari

imunitas

2. Poliomyelitis Abortif :
* 4-8% * Mendadak beberapa jam - hari * Gejala : Malaise, anoreksia, nausia, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorok, konstipasi, nyeri abdomen. * DD : Influenza dan infeksi nasofaring

3. Poliomyelitis Non Paralitik :


* Gejala > berat * Tanda khas : nyeri & kaku otot belakang leher, tubuh dan tungkai hipertonia. * Tripod sign (+), kaku kuduk, R. Patologis, Head Drop sign * DD : meningismus, tonsilitis akut, meningitis serosa

4. Poliomyelitis Paralitik
* Gejala poliomyelitis non paralitik+kelemahan satu atau leblih kelumpuhan otot skeletal atau kranial * Timbul paralisis akut a. Bentuk spinal : - Kelumpuhan asimetris, flaccid - Sering pada tungkai bawah - Nyeri dan spasme otot - Deep Tendon Reflex (-) - Terdapat gangguan otonom & Vasomotor

DD : * Pseudo paralisis non neurogen (kaku kuduk (-)) : trauma, osteo myelitis * Polineuritis : - Paraplegi, gangguan sensibilitas - paralisis palatum molle, gangguan otot bola mata. * Poliradikulo neuritis (SGB) : - Sebelum paralisis terdapat demam tinggi - Paralisis perlahan-lahan, bilateral, simetris - LCS : Prot - gangguan sensorik (+) - Prognosa :sembuh tanpa gejala sisa

b. Bentuk bulber - kesadaran c. Bentuk Bulbo spinal - Delirium d. Bentuk Encefalitik - Tremor kejang PX. LAB : 1. DL : LED 2. LCS : * Prot : - Stad dini normal - Phase Paralytik * TEK * SEL : PMN 3. Isolasi virus : Tenggorok, tinja, LCS 4. Test Serologik : Titer Spesific Complement Fixation & Neutralizing Antibody 5. X Ray : tulang lebilh pendek, osteoporotik, pemipihan epiphyse.

PENATALAKSANAAN : * Therapy causal (-) * Symptomatik : - Analgetik/Antipyretik - Pembalut hangat * Perawatan : - Silent infection (-) - Polio Abortif : Istirahat 7 hari - Paralitik/nonParalitik : Bedrest 2 mg * Fisioterapi & Rehabilitasi PENCEGAHAN : * Jangan masuk daerah epidemi * Jangan melakukan suntikan, chitan, tonsilektomi di daerah epidemi * Membatasi aktivitas jasmani * Imunisasi

VAKSIN : 1. Sabin (vaksin hidup), Keuntungan : * Oral, lebih disukai, mudah * Antibody timbul cepat * Imunitas seumur hidup * Imunitas humoral & local dalam usus * Tak perlu suhu beku * Mencegah penyebaran virus waktu epedemi * Murah tak perlu booster * Dapat dibuat dalam sel manusia

Kerugian : * Vaksin hidup bisa mengganas polio paralitik * Dapat menulari semua penghuni rumah * Penyebaran virus vaksin ke masyarakat yg tak diimunisasi * Didaerah panas perlu dosis berulang * Kontra indikasi pada gangguan imunitas atau yang medapat imunosupressif.

2. SALK : Keuntungan : * Imunitas humoral * Dapat diberikan dengan vaksin lain * Virus hidup (-) * Dapat diberikan pd anak dg gangguan imunitas dengan pengobatan imunosupressif * Dapat menurunkan kasus polio dengan cepat * Baik untuk daerah tropis Kerugian : * Stlh 3 dosis pemberian imunitas perlu boster * Imunitas lokal di usus (-) * Mahal * Pembuatan sulit karena kera langka * Bila pembuatan vaksin tidak baik bisa terdapat virus hidup.

KEKEBALAN PASIF : Dari ibu yang pernah terinfeksi polio : * Ig G trans plasenta * ASI terutama colostrum KOMPLIKASI : * Kontraktur sendi * Subluxasi * Sirkulasi kurang sempurna mudah ulcerasi PROGNOSA : * Tergantung beratnya penyakit * Type bolbar prognose jelek

REHAB MEDIK : 1. Stadium akut/sub akut + 6 minggu * Istirahat * Obat-obatan * Proper positioning * Hot Packs 2. Stadium Convalesent : a. Early Convalescent : 6 minggu - 3 bulan b. Late Convalescent : 3 bulan - 2 tahun * Latihan kekuatan elastisitas * Faradisasi, exercise, alat bantu ortholitik & Prosthetik. 3. Stadium Residual : * Brace * Orthopedi

Anda mungkin juga menyukai