Anda di halaman 1dari 10

AUTO SOLDERING MACHINE Berbasis PLC

Disusun Oleh : 1. 2. M. Faiza Abu Rizal

Rizka Cindyantika Tiara Ayu Pratiwi

PRODI : MEKATRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA


Jl.Gaya Motor Raya 8 Sunter II, Jakarta Utara 14330 Telp. (021) 6519555, Fax. (021) 6519821 http://www.polman.astra.ac.id 2013

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Auto Soldering Machine

1. Latar Belakang Dalam proses produksi, industri mengutamakan produktivitas industrinya, dalam hal ini, meminimalisir kesalahan, mengurangi biaya produksi, memproduksi barang secepat mungkin (short time), meningkatkan kualitas, kuantitas, sehingga terpenuhi target produksi yang diinginkan industri tersebut. Untuk mencapai target-target tersebut, industri manufaktur membutuhkan suatu sistem kontrol otomatis mesin. Dengan kemampuan mesin otomatis tersebut, lebih banyak hal yang mampu dikerjakan secara berulang-ulang, dalam waktu yang singkat dan hasil yang bagus. Begitupun untuk industri pembuatan instrument elektronik terutama PCB, sistem kontrol mesin otomatis akan sangat efektif dan efisien untuk pemasangan komponen dan penyolderan yang banyak, kecil, rumit dan butuh ketelitian tinggi itu. Poin utama perbedaan proses produksi khususnya proses penyolderan, secara manual dan otomatis terletak pada waktu dan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu, penulis mencoba mengulas mengenai mesin penyolder otomatis berbasis PLC (Programmable Logic Controller).

2. Tujuan penulisan Tujuan penulisan makalah ini antara lain : Memenuhi tugas dari instruktur mata kuliah PLC Mengetahui penerapan PLC di industri Menganalisa penggunaan mesin berbasis PLC Mengetahui manfaat mesin berbasis PLC Mampu membuat program PLC untuk mesin di industri Mengetahui wiring mesin yang dianalisa Mengetahui device-device yang dibutuhkan untuk menyusun mesin

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

3. Manfaat dan fungsi mesin untuk industri Apabila mesin ini digunakan dalam proses produksi di industri, manfaat yang dapat diperoleh antara lain : Reducing human error (Mengurangi tingkat kesalahan dalam penyolderan PCB) Cost, time & quantity (Mempercepat proses produksi dan menghemat biaya produksi) Quality of product (Hasil solderan lebih rapi, konsisten, sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih baik) Hemat tempat dan daya

4. Deskripsi Mesin Spesifikasi PLC Nama mesin yang dianalisa : Mesin Wave Soldering Jenis PLC : PLC Compaq Jumlah port I/O : 16 port input dan 14 port output Metode kontrol : metode penyimpanan program Bahasa program : ladder diagram Waktu pindai : 1 30 ms Waktu eksekusi : 0.72 16.2 s Kapasitas program : 2048 word Jumlah masukan/keluaran : 915 bit Jumlah timer maksimum : 128 timer Jumlah counter maksimum : 128 counter Cara Kerja Mesin Secara Umum 1) Manual insert PCB kedalam mesin (diletakkan di finger conveyor) dengan wave pallet. Wave pallet merupakan tools dengan bentuk sedemikian rupa, tahan panas, dimsns PCB diletakkan diatasnya dan menutupi bagian bawah PCB yang tidak ingin disolder (bagian yang akan disolder tidak tertutupi oleh wave pallet).

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

2) Sensor mendeteksi adanya PCB, nozel flux otomatis menyemprotkan flux ke bagian PCB yang terbuka di wave pallet. Flux berfungsi untuk melengketkan timah dan membersihkan PCB dari debu dan kotoran yang menempel sebelum disolder. 3) PCB masuk ke bagian pre-heater. Pre-heater berfungsi untuk memanaskan PCB agar nantinya ketika masuk ke solder pot, PCB tidak melengkung ataupun rusak karena kaget menerima panas berlebih. 4) PCB masuk ke solder pot, proses penyolderan terjadi 5) Setelah keluar dari solder pot, PCB langsung didinginkan dengan fan 6) PCB keluar dari mesin dan melalui proses selanjutnya Flow Chart Mesin

Saat ada gangguan

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Saat kondisi normal

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Proses Kerja mesin berdasar flow chart Dalam kondisi normal cara kerja mesin yaitu : - Mesin dapat diatur waktu operasinya (hari dan jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan produksi) - Conveyor inlet dihidupkan secara manual, dengan menggunakan control terpisah dan menggunakan pengatur kecepatan sendiri. - Conveyor finger dioperasikan dengan menekan tombol push button, Kecepatannya dapat diatur dengan mengatur frekuensi speed yang ada di monitor. - Mesin memiliki bagian per-heater yang berfungsi untuk memberikan pemanas awal pada PCB sehingga nantinya ketika menyentuh timah, PCB tidak akan melengkung. Panas pre-heater dapat diatur dengan mengatur suhu yang ada di thermocontrol. - Setelah melewati pre-heater, akan mengenai timah solder yang ada di bak solder (solder pot). Pemanas dapat diatur dengan thermocontrol. Panas disesuaikan dengan titik cair dari timah yang digunakan. Didalam bak solder terdapat 2 nozzle yang akan membentuk gelombang timah cair sehingga timah dapat menyentuh permukaan PCB. - Motor nozzle dioperasikan setelah temperature bak solder mencapai nilai pengaturan. Kecepatan motor dapat diatur dengan inverter. - Setelah melewati bak solder, PCB akan didinginkan dengan 2 buah fan.

Kondisi gangguan - Jika thermostat pre-heater atau heater rusak, maka lampu tanda overheat akan menyala dan motor nozzle akan mati serta sirine dan lampu indicatornya menyala. - jika conveyor macet atau berhenti maka lampu tanda konveyor trouble akan menyala dan motor nozzle akan mati serta sirine dan lampu tanda akan menyala.

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Input Output

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Program dan Wiring

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Meminimalkan Reject PCBA dan Mengurangi Sisa Pembakaran pada Wave Soldering Process di PT PCI Elektronik Batam. http://dc395.4shared.com/doc/eWV4Jzvu/preview.html. Diakses Selasa, 3 Desember 2013 jam 18.20. Kurniawan, Ade Wawan. 2005. Perancangan Kontrol Mesin Solder Otomatis. Skripsi S1. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Mekatronika 2012 | Auto Soldering Machine

10

Anda mungkin juga menyukai