Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN

RIA ANDINA, SST

System Penghargaan / Reward


Penghargaan / reward adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan prestasi dalam kegiatan tertentu
Reward disini diartikan sebagai ganjaran, upah, pahala, hadiah atas tindakan / jasa yang telah dilakukan oleh bidan, dimana reward ini tergantung dari jabatan yang dimiliki oleh bidan tersebut. Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi jjuga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

Bidan di indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu ikatan bidan indonesia (IBI) yang berhak dan berkewajiban memberikan penghargaan dan sanksi bagi bidan

Menurut Gibson (1978) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang termasuk bidan, antara lain: 1. Faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman, tingkat sosial dan demografi seseorang 2. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja 3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan ( reward system )

Tujuan System Reward: Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu, maupun dalam kelompok setinggi-tingginya Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan meningkatkan hasil kerja melalui prestasi pribadi Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyampaikan perasaannya tentang pekerjaan sehingga terbuka jalur komunitas dua arah antara pimpinan dan staf

Pemeliharaan SDM dalam suatu organisasi, perlu diimbangi dengan system penghargaan ( reward system ) material maupun immaterial.

Contoh Reward:

1. Pemberian lisensi (izin penyelenggaraan pelayanan) 2. Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat izin praktek yang diberikan kepada tenaga profesional yang telah teregistrasi untuk memberikan pelayanan secara mandiri 3. Pemberian penghargaan terhadap bidan tersebut 4. Kenaikan pangkat / golongan bagi pegawai negeri sipil 5. Sertifikat bagi yang mengikuti pelatihan 6. Jabatan tertentu bagi yang bekerja di institusi pendidikan

Factor yang mempengaruhi kinerja bidan adalah iklim organisasi yaitu kurangnya semangat kelompok, kurangnya kerja sama antara pimpinan dengan karyawan baik structural maupun fungsional. Penghargaan yang diberikan kepada bidaan diharapkan dapat memotivasi bidan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Dalam rangka meningkatkan motivasi dan member penghargaan pada bidan atas darma baktinya dalam melayani masyarakat, bidan diberi penghargaan oleh IBI bekerjasama dengan koalisi Indonesia Sehat memberikan peghargaan dengan criteria Bidan Bintang yang mulai dilaksanakan tahun 2003.

Penghargaan Bidan Bintang diberikan setiap wilayah propinsi, diberikan kepada 1 bidan senior dan 1 bidan yunior. Diberikan kepada bidan yang telah melaksanakan peran dan fungsi bidan sesuai dengan kewenangan bidan, Kepmenkes No.900/SK/VII/2002

BIDAN B : Bersih kerjanya dan bersih hatinya I : Ilmu mengikuti perkembangan D : Dedikasi yang tinggi A : Akurat dalam memberikan pelayanan (sesuai standar) N : Nyaman bagi klien bila dilayani bidan

BINTANG B : ber-KB (melayani KB) I : infeksi (memperhatikan pencegahan infeksi) N : natal (prenatal,antenatal,natal,postnatal) T : TT(imunisasi) A : ASI N : Nutrisi G : Gawat darurat dirujuk tepat waktu

Berdasarkan pertimbangan yang ada seorang bidan berhak : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mendapat perlindungan hokum dalam melaksanankan tugas sesuai dengan profesinya Bekerja sesuai dengan standar profesi disetiap tingkat/jenjang pelayanan kesehatan Menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kode etik profesi Mempunyai privasi, menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien,keluarga, maupun profesi lain Mendapatkan kesempatan utuk meningkatkan jenjang karier dan jabatan yang sesuai Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui pendidikan maupun pelatihan Mendapat kompensasi da kesejahteraan yang sesuai

PENGHARGAAN BAGI BIDAN DI DESA a.Bagi bidan desa yang berhasil menciptakan atau membentuk wilayah/desa binaannya menjadi Desa Siaga, misalnya didaerah Cirebon,Kuningan. b. Bagi bidan desa yang berhasil menciptakan atau membentuk Suami Siaga, Donor Darah Berjalan wilayah/desa binaannya.

Bagi mahasiswa D3 Kebidanan yang berprestasi akan mendapatkan penghargaan berupa beasiswa dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) setiap 4 bulan sekali selama 3 tahun pendidikan Kebidanan.

Penghargaan juga diberikan kepada bidan yang berprestasi (Bidan teladan). Selain itu bidan juga dapat diberi beasiswa.

Adalah hukuman atau denda yang diberikan atau dikenakan terhadap seseorang yang melakukan penyelenggaraan yang secara nyata telah diatur dalam undang-undang Seseorang yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi. Pelanggaran itu bukan hanya pelanggaran terhadap hukum yang tertulis atau undang-undang, tetapi juga peraturan yang tidak tertulis. Pelanggaran yang biasa dilakukan disebut malpraktek

1. 2. 3. 4.

Gagal melakukan tugas / kewajiban kepada klien Tidak melakukan tugas sesuai standar Melakukan tndakan yang mencederai klien Klien cidera karena kegagalan melaksanakan tugas 5. Ceroboh, lupa, gagal mengkomunikasikan

Dalam organisasi IBI terdapat Dewan Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA),yang memiliki tugas : ~ merencanakan dan melaksanakan kegiatan dibidangnya sesuai dengan ketetapan pengurus pusat. ~melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya secara berkala. ~Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas pengurus pusat. ~ membentuk tim teknis sesuai kebutuhan,tugas dan tanggung jawabnya ditentukan pengurus.

Menurut pasal 191 uu no.36 th 2009 tentang kesehatan: Setiap orang yang tanpa izin melakukan praktek pelkes tradisional yang menggunakan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud dlm pasal 60 ayat (1) sehingga mengakibatkan kerugian harta benda, luka berat atau kematian dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 th dan denda paling banyak Rp. 100.000.000.00 (seratus juta rupiah) Pasal 194 Setiap orang yg dg sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dg ketentuan sebagaimana dimaksud dlm pasal 75 ayat (2) dipidana dg pidana penjara paling lama 10 thn dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) Pasal 200 UU No.36 thn 2009: Tentang Kesehatan Setiap org yg dg sengaja menghalangi program pemberian ASI Ekslusif sebagaimana dimaksud dlm pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pasal 35 Dalam melakukan praktek dilarang: Menjalankan praktek apabila tidak sesuai dg ketentuan yg tercantum dlm izzin praktek sesuai dg wewenang bidan dlm Kepmenkes No. 900/Menkes/VII/2002, antara lain: Pasal 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 36, dan 42

Bab VII Tentang Pencatatan dan Pelaporan Pasal 27 (1) Dalam melakukan prakteknya bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dg pelayanan yang diberikan (2) Pelaporan tersebut dilaporkan ke puskesmas dan tembusan kepada dinas kesehatan kabupaten / kota

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai