Anda di halaman 1dari 9

Akidah dan Peranannya dalam Kehidupan

Pada asasnya tujuan maqasid syariah adalah untuk melindungi agama, jiwa, keturunan (anak-pinak), harta, dan kehormatan

Peranan akidah
Peranan akidah dalam lapangan kehidupan manusia mempunyai berbagai aspek seperti;

Kemuliaan Manusia Sumber Kebahagian Ketenangan Jiwa Senang, aman dan penuh harapan Cinta dan kasihsayang Berhati teguh menghadapi kesulitan Memelihara kesucian hati nurani (Membina moral) Menunaikan kewjiban (Harta benda) Menegakan Hukum dan memelihara Amanah Pemerintahan (Pentadbiran) negara dan Peradilan

Ruang lingkup dalam kehidupan

Ideologi, Agama (keyakinan) monoteism Muamalah (ekonomi) Politik (Siasah) Sosial Budaya Keamanan

1. Kemuliaan Manusia

Pandangan Kaum Material Manusia hanyalah sekepal tanah di bumi. Manusia itu, tidak lebih dari kumpulan daging, darah, urat, tulang, urat-urat dan alat pencernaan. Manusia tidak ada bedanya dan tidak ada istimewanya dari bermacam makhluk hidup di muka bumi ini, bahkan dimasukkan kedalam bangsa kera. Pandangan orang beriman Makhluk yang mulia dan terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dengan bentuk yang amat baik

Hakikat Iman

Manusia yang telah memperoleh kemuliaan dan kedudukan penting, akan bertambah kemuliaan dan perasaan harga diri. Kamu (orang-orang beriman) adalah umat yang paling baik, yang dilahirkan untuk keabaikan manusia,kamu menyuruh berbuat baik dan melarang perbuatan salah dan kamu beriman kepada Allah (Ali Imran 110) Kemuliaan (kekuasaan) itu kepunyaan Allah dan RasulNya dan kepunyaan orang-orang beriman(Al-Munafiqun, 8)

Perasaan harga diri tumbuh kuat dalam jiwa orang beriman, karena mengetahui dan menyakini adanya perlindungan, pertolongan dan bantuan Tuhan kepada mereka, serta pimpinan dan petunjuk Tuhan

Allah itu Pemimpin (pelindung) orang-orang yang beriman, mereka dikeluarkanNya dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan dari itu orang-orang yang kafir pemimpin mereka ialah syetan (orang-orang yag jahat), mereka dikeluarkannya dari cahaya yang terang kepada kegelapan (al-Baqarah, 257)

Sumber kebahagiaan

Kebahagiaan akan menjadi suatu kenyataan yang dapat dirasakan bila ada ketenangan, kenyamanan, keamanan batin, pengharapan, kepuasaan, cita-cita dan kasih sayang yang dilandasi iman. Dan siapa yang mengerjakan perbuatan baik, lelaki atau perempuan, sedang dia beriman, niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (al-Nahl 97) Dan sampaikanlah berita gembira, kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahawa mereka akan memperoleh taman surga yang mengalir di dalamnya sungaisungai al-Baqarah 25

Ketenangan jiwa

Tanpa akidah yang benar tidak ada ketenangan jiwa. Sesungguhnya Allah telah menolong Muhammad, ketika orang-orang kafir mengusirnya, hanya berdua sahaja, ketika keduanya dalam gua, di kala itu dia berkata kepada kawannya: janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita alTaubah 40

Senang, aman dan penuh harap

Akidah Islam menciptakan orang yang beriman sentiasa merasa bahawa Tuhan telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, datang dari kiri dan kanan, dihadapan dan dari belakang, dari atas dan dari bawah sehinggakan berhati senang

Diantara nikmat;

Nikmat menciptakan Nikmat kemanusiaan Nikmat kesanggupan menanggapi dan mengetahui Nikmat kesanggupan berbicara terang dan tahu tulis baca Nikmat rezeki Nikmat menempuh jalan yang lurus Nikmat persaudaraan dan kasih sayang

Rasa aman

Orang-orang yang memeliki akidah yang benar akan sentiasa merasa aman. Tidak menyesali dan menangisi masa lalu dan tidak menghadapi masa yang sedang dialaminya dengan kesal dan keluh kesah Dan kami wahyukan kepada ibu Nabi Musa: Susukanlah dia (Musa)! Dan kalau engkau cemas akan keselamatannya, jatuhkanlah dia ke dalam sungai! Jangan engkau berhati cemas dan janganlah berduka cita! Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepada engkau dan akan menjadikannya masuk golongan Rasul-rasul. Lalu Musa diambil oleh keluarga Firaun, nanti akan menjadi musuh dan duka cita buat mereka. Sesungguhnya Firaun dan Haman serta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah. al-Qashash 7-8

Anda mungkin juga menyukai