Anda di halaman 1dari 15

Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Kekerasan Tajam (4A) Definisi Kekerasan tajam adalah suatu ruda paksa

yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh yang disebabkan oleh benda-benda tajam. Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka seperti ini adalah benda yang memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing, yang bervariasi dengan menggunakan alat-alat seperti golok, pisau, dan sebagainya, hingga keping kaca, gelas, logam, sembilu bahkan tepi kertas atau rumput. Luka akibat benda tajam pada umumnya mudah dibedakan dari luka yang disebabkan oleh benda tumpul dan dari luka tembakan senjata api (Sjamsuhidajat, R., !"!#. Luka akibat kekerasan tajam merupakan salah satu kasus tersering dalam $lmu Kedokteran %orensik. Luka bisa terjadi pada korban hidup maupun korban mati. Secara medis, luka dipandang sebagai suatu kerusakan jaringan akibat dari trauma, sedangkan secara hukum luka merupakan bukti suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh suatu tindak pidana baik yang bersi&at intensional (sengaja#, recklessness (ceroboh#, atau negligence (kurang hati' hati#. (alam ilmu perlukaan dikenal istilah trauma tumpul dan trauma tajam ((ahlan, S., !!)#. Berdasarkan aspek medis, luka merupakan kerusakan atau hilangnya hubungan antara jaringan (discontinuous tissue# seperti jaringan kulit, jaringan lunak, jaringan otot, jaringan pembuluh darah, jaringan sara&, dan tulang. Bentuk luka bermacam-macam, tergantung dari penyebabnya, misalnya luka sayat atau vulnuss scissum disebabkan oleh benda tajam, sedangkan luka tusuk yang disebut vulnus punctum akibat benda runcing ((ahlan, S., !!)#. Patofisologi dan gambaran klinis Mekanisme luka *ubuh biasanya mengabsorbsi kekuatan baik dari elastisitas jaringan atau kekuatan rangka. $ntensitas tekanan mengikuti hukum &isika. +ukum &isika yang terkenal dimana kekuatan , - masa . kecepatan. Sebagai contoh, " kg batu bata

ditekankan ke kepala tidak akan menyebabkan luka, namun batu bata yang sama dilemparkan ke kepala dengan kecepatan "! m/s menyebabkan perlukaan. %aktor lain yang penting adalah daerah yang mendapatkan kekuatan. kekuatan dari masa dan kecepatan yang sama yang terjadi pada dareah yang lebih kecil menyebabkan pukulan yang lebih besar pada jaringan. 0ada luka tusuk, semua energi kinetik terkonsentrasi pada ujung pisau sehingga terjadi perlukaaan, sementara dengan energi yang sama pada pukulan dengan menggunakan tongkat mungkin bahkan tidak menimbulkan memar. 1&ek dari kekuatan mekanis yang berlebih pada jaringan tubuh akan menyebabkan penekanan, penarikan, perputaran, dan luka iris. Kerusakan yang terjadi tidak hanya pada jenis penyebab mekanisnya tetapi juga pada target jaringannya. 2ontohnya, kekerasan penekanan pada ledakan mungkin hanya sedikit perlukaan pada otot namun dapat menyebabkan ruptur paru atau intestinal, sementara pada torsi mungkin tidak memberikan e&ek pada jaringan adiposa namun menyebabkan &raktur spiral pada &emur. Klasi&ikasi luka ". 3brasi . Kontusi 4. Laserasi ). Luka insisi 3natomi &orensik kulit Bagian paling atas pada kulit adalah lapisan sel keratinisasi stratum korneum yang memiliki ketebalan bermacam-macam pada bagian-bagian tubuh tertentu. *umit dan telapak tangan memiliki lapisan yang paling tebal sementara pada daerah yang terlindungi seperti skrotum dan kelopak mata hanya pecahan dari millimeter. Berkaitan dengan &orensik pada perkiraan perlukaan penetrasi pada kulit. 0ada epidermis tidak terdapat pembuluh darah. Lapisan epidermis umumnya berkerut, permukaan ba5ahnya terdiri dari papilla yang masuk ke dalam dermis. (ermis (korium# terdiri dari jaringan ikat dan adneksa kulit, seperti6 &olikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. *erdapat banyak

pembuluh darah, sara& pembuluh lim&e serta ujung sara& taktil, tekan,dan panas. Bagian ba5ah dari dermis terdapat jaringan adiposa dan &ascia (tergantung dari bagian tubuh#, jaringan lemak, dan otot yang berurutan di ba5ahnya. Abrasi 7erupakan perlukaan paling super&isial, dengan de&inisi tidak menebus lapisan epidermis. 3brasi yang sesungguhnya tidak berdarah karena pembuluh darah terdapat pada dermis. Kontak gesekan yang mengangkat sel keratinisasi dan sel di ba5ahnya akan menyebabkan daerah tersebut pucat dan lembab oleh karena cairan eksudat jaringan. Ketika kematian terjadi sesudahnya, abrasi menjadi kaku, tebal, perabaan seperti kertas ber5arna kecoklatan. 0ada abrasi yang terjadi sesudah kematian ber5arna kekuningan jernih dan tidak ada perubahan 5arna. *angensial atau abrasi geser 3brasi kebanyakan disebabkan oleh gerakan lateral daripada tekanan vertikal. Ketika tanda abrasi ini ditemukan, arah kekuatan dapat ditentukan dari sisa epidermis yang terba5a sampai ke ujung abrasi. 0emeriksaan visual, bila perlu menggunakan lensa dapat menunjukkan pergerakan dari tubuh. 3brasi 2rushing Ketika penekanan vertikal pada permukaan kulit, tidak ada goresan yang terjadi, namun epidermis hancur dan objek yang menghantam tercetak. 8ika hantaman tersebut kuat dan daerah permukaan kontak kecil, akan terjadi luka dengan lubang kecil dan abrasi hantaman terjadi. Kerusakan yang terjadi berupa penekanan hingga depresi ringan dari permukaan, paling tidak memar atau tonjolan udem lokal. 3brasi ini salah satu dari abrasi yang menunjukkan cetakan dari objek yang membuat luka. 3brasi kuku jari Sangat penting karena &rekuensi pada serangan khususnya pada penyiksaan anak, penyerangan seksual, dan penjeratan. Sering disertai dengan memar lokal. 3brasi kuku jari biasanya sering ditemukan pada leher, muka,

lengan atas, dan lengan depan. 7ungkin berupa goresan linear jika jari-jari tersebut menarik ke ba5ah, tanda kurva atau garis lurus jika tangan tersebut menggenggam. Lengan bagian depan sering merupakan lokasi untuk penggenggaman dan menahan baik pada penyiksaan anak atau serangan pada orang de5asa. 7emar umum ditemukan, namun tanda kuku jari dapat menumpang pada memar tersebut. 3hli patologi harus berhati-hati dengan interpretasi yang salah. 2ontohnya, memutuskan tanda kuku jari pada leher yang disebabkan oleh tangan dari depan atau belakang leher. 3brasi berpola 3brasi yang terjadi mengikuti pola objek. *idak hanya epidermis yang rusak, kulit dapat tertekan mengikuti pola objek, sehingga dapat terjadi memar intradermal. 2ontohnya, ketika ban motor mele5ati kulit, meninggalkan pola pada kulit dimana kulit juga tertekan mengikuti alur ban tersebut. 3brasi post-mortem (sesudah kematian# (apat disebabkan berbagai macam, antara lain penyeretan pada saat pemakaman atau akibat proses otopsi. 0ada saat proses pemakaman, khususnya setelah dibersihkan dengan air panas. 0ada otopsi kedua, perlu diperiksa dengan deskripsi sebelumnya atau dengan &oto, jika beberapa luka yang ditemukan diragukan. Kontusio atau memar 7eskipun sering bersamaan dengan abrasi dan laserasi, memar murni terjadi karena kebocoran pada pembuluh darah dengan epidermis yang utuh oleh karena proses mekanis. 1kstravasasi darah dengan diameter lebih dari beberapa millimeter disebut memar atau kontusio, ukuran yang lebih kecil disebut ekimosis dan yang terkecil seukuran ujung peniti disebut petekie. Baik ekimosis dan petekie biasanya terjadi bukan karena sebab trauma mekanis. Kontusio disebabkan oleh kerusakan vena, venule, arteri kecil. 0erdarahan kapiler hanya dapat dilihat melalui mikroskop, bahkan petekie berasal dari pembuluh darah yang lebih besar dari kapiler. Kata 9memar: mengacu pada lesi

yang dapat dilihat pada kulit atau yang terjadi pada subkutanea, sementara 9kontusio: dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja seperti limpa, mesenterium, atau otot. 0enggunaan kata memar lebih banyak digunakan dokter saat memberikan laporan atau keterangan pada kalangan non-medik. 7emar $ntradermal 7emar yang biasa terjadi akibat penekanan pada subkutanea, sering pada jaringan adiposa. 8ika dilihat, memar terjadi pada perbatasan dermis dan epidermis, namun kadang samar. Ketika memar terjadi akibat penekanan dengan objek berpola, perdarahan yang terjadi lebih dapat dilihat, jika berada di lapisan subepidermal. 8umlah darahnya sedikit namun karena posisinya yang super&isial dan lapisan tipis di atasnya yang jernih sehingga polanya dapat dibedakan. 7emar ini terjadi ketika objek yang menekan memiliki pinggiran dan alur, sehingga kulit dipaksa mengikuti alur dan bentuknya. %aktor-&aktor yang 7empengaruhi 7unculnya 7emar ". Kebocoran pembuluh darah. +arus ada ruangan yang cukup untuk darah yang keluar berakumulasi. $ni menjelaskan kenapa memar lebih mudah terjadi pada skrotum daripada tumit, dimana jaringan-jaringan &ibrosanya padat. Karena banyaknya jaringan subkutanea pada orang yang gemuk, mereka lebih mudah terjadi memar daripada orang yang kurus. 8ika &aktor lain seperti &ragilitas pembuluh darah dan umur . 8umlah darah yang keluar 4. Ruangan yang cukup ). Kedalaman memar yang terjadi ;. %ragilitas pembuluh darah <. 0ada orang yang berbaring lama 0ergerakan dari 7emar 0ada daerah super&isial memar muncul dengan cepat, sementara pada area yang dalam membutuhkan 5aktu untuk muncul ke permukaan. 7emar dapat bergerak mengikuti gaya gravitasi. 2ontohnya, perdarahan subkutanea dapat turun

mele5ati alis mata dan muncul di orbita mata yang memberikan gambaran 9mata hitam: yang dapat disalah artikan sebagai trauma langsung. Begitu juga memar pada lengan atas atau betis, dapat turun sampai siku atau tumit. 0erubahan 7emar oleh =aktu (engan berlalunya 5aktu, hematom yang terbentuk pecah oleh pengaruh en>im jaringan dan in&iltrasi seluler. Sel darah merah yang menutupi ruptur dan mengandung +b membuat degradasi secara kimia5i yang memyebabkan perubahan 5arna. +emoglobin pecah menjadi hemosiderin, biliversin, dan bilirubon yang menyebabkan perubahan 5arna memar dari ungu atau coklat kebiruan menjadi coklat kehijauan, kemudian hijau kekuningan sebelum akhirnya samar. 7emar kecil pada de5asa muda yang sehat akan menghilang dalam 5aktu " minggu. ?amun pada memar akibat 9gigitan asmara: (cupang# akan menghilang dalam 5aktu beberapa hari, ini dikemukakan oleh Roberts yang mengadakan penelitian. Beberapa &aktor yang berpengaruh antara lain6

Besarnya ekstravasasi @mur korban $dosinkrasi seseorang 8ika ditemukan memar yang tampak baru tanpa disertai perubahan 5arna, diperkirakan terjadi hari sebelum kematian 8ika memar terdapat perubahan 5arna kehijauan, diperkirakan terjadi tidak lebih dari "A jam sebelum kematian 8ika ada beberapa memar dengan beberapa 5arna yang berbeda, berarti tidak terjadi pada saat yang sama. 0enting pada kasus penyiksaan anak.

Beberapa observasi yang ditemukan6

7emar pada *anda Khusus Kumpulan memar bentuk koin kecil merupakan karakterisitik tekanan jari, baik pada pemegangan atau tusukan. Sering tampak pada kasus penyiksaan anak, dimana orang yang de5asa memegang dengan pegangan yang nyaman. Biasa

disebut 9memar si.penny:. Ketika permukaan kulit dilanggar oleh roda atau objek berpola seperti rotan, memar yang tampak mengikuti pola objek tersebut. Luka akibat *endangan *elapak kaki dapat meninggalkan pola memar pada tubuh, sering pada abdomen dan dada 5alaupun ini juga dapat dikenali pada leher dan 5ajah. *endangan yang cepat dapat menyebabkan luka lecet disertai memar, sedangkan menurut arahnya, tendangan vertikal menunjukkan memar intradermal dengan pola telapak kaki. Kasus luka akibat tendangan menjadi hal biasa dengan meningkatnya kekerasan pada masyarakat. Sebagian besar tendangan dilakukan pada korban yang telah duduk atau terjatuh ke tanah, yang sebelumnya disebabkan tindakan kekerasan lainnya seperti mendorong atau memukul, sehingga setelah korban lemas dan kaki pelaku menyerang bagian yang paling mudah seperti pinggang, paha, leher, dan area abdominal. Bariasi lain tendangan yaitu pelaku menyerang dari atas korban dengan cara loncat dan menendang dengan satu atau dua kaki, sehingga dada paling sering terkena dan dapat menyebabkan patah tulang iga maupun tulang dada. Bahaya umum yang terjadi pada tendangan ke arah muka adalah patah tulang mandibula, maksila, tulang hidung, dan >ygoma. *endangan pada satu sisi 5ajah dapat benar-benar melepas bagian ba5ah dari maksila dengan bagian lengkungan gigi dam palatum. 7emar post mortem dan arte&ak lainnya Khususnya pada kematian kongesti seperti tekanan pada leher, sistem vena dapat tersumbat dan dapat terjadi memar. Salah satu area yang penting yang dapat mendeskripsikan secara penuh dibandingkan yang lain adalah leher, dimana kumpulan dari darah antara esophagus dan tulang belakang servikal dapat menimbulkan memar dari stranhulasi. Luka gores/Laserasi Berbeda dengan luka iris dimana pada luka gores jaringan yang rusak menyobek bukan mengiris.

Laserasi dapat dibedakan dari luka iris 6 ". Caris tepi memar dan kerusakan memiliki area yang sangat kecil sehingga untuk pemeriksaannya kadang dibutuhkan bantuan kaca pembesar. . Keberadaan rangkaian jaringan yang terkena terdapat pada daerah bagian dalam luka, termasuk pembuluh darah dan sara& . 4. *idak adanya luka lurus yang tajam pada tulang diba5ahnya, terutama jika yang terluka daerah tulang tengkorak. ). 8ika area tertutup oleh rambut seperti kulit kepala, maka rambut tersebut akan terdapat pada luka. Laserasi terpola Laserasi tidak menciptakan kembali bentuk dari alat yang melukai, tendangan dapat menyebabkan laserasi, khususnya jika menggunakan sepatu boot yang besar dengan ujung kakinya yang keras. 0ukulan yang sangat keras dapat menyebabkan laserasi linier atau stellate. Luka akibat benda tumpul yang berpenetrasi Luka ini merupakan luka campuran antara luka laserasi dan luka iris. (apat terjadi akibat dari pukulan besi atau sebilah kayu. 0ada 5aktu alat tumpul dipukulkan ke kulit, maka akan ada lekukan dan lecet pada sisinya, 5alaupun bekas yang lebih dulu akan hilang jika alatnya telah ditarik kembali. 7aterial seperti karat, kotoran atau serpihan mungkin tertinggal pada luka dan harus sangat hati-hati dilindungi untuk pemeriksaan &orensik, jika alat yang digunakan belum diketahui. Luka Iris Luka iris adalah luka yang disebabkan oleh objek yang tajam, biasanya mencakup seluruh luka akibat benda-benda seperti pisau, pedang, silet, kaca, kapak tajam, dan lain-lain. 2iri yang paling penting dari luka iris adalah adanya pemisahan yang rapi dari kulit dan jaringan diba5ahnya, maka sudut bagian luar biasanya bisa dikatakan bersih dari kerusakan apapun.

Luka potong Luka potong adalah luka iris yang kedalamannya lebih panjang. Luka potong tidak lebih berbahaya dibandingkan tikaman, sebagaimana ketidakdalaman luka tidak akan terlalu mempengaruhi organ vital, khususnya target utamanya adalah tangan dan muka. Luka tikam dan luka ang ber!enetrasi *ikaman yang dilakukan biasanya menggunakan pisau, hal ini sering terjadi pada kasus pembunuhan dan pembantaian. Karakteristik dari alat tikam6 ". 0anjang, lebar, dan ketebalan pisau . Satu atau dua sisi 4. (erajat dari ujung yang lancip ). Bentuk belakang pada pisau satu sudut (bergerigi/kotak# ;. Bentuk dari pelindung pangkal yang berdekatan dengan mata pisau <. 3danya alur, bergerigi atau cabang dari mata pisau D. Ketajaman dari sudut dan khususnya ujung dari mata pisau Karakteristik luka tikam, dapat menerangkan tentang6 ". (imensi senjata . *ipe senjata 4. Kelancipan senjata ). Cerakan pisau pada luka ;. Kedalaman luka <. 3rah luka D. Banyaknya tenaga yang digunakan 0etunjuk dari luka tusuk 0etunjuk dari luka tusuk sering dianggap sebagai suatu masalah pembunuhan terutama sebagai persidangan, yang mengarah pada saat rekontruksi kejadian. Kejadian-kejadian penusukan sering bergerak dan dinamis sehingga korban jarang dalam keadaan statis. 0enjelasan mengenai petunjuk, berdasarkan gambaran luka dan jejak benda. Saat pisau dengan mata pisau kurang cukup besar, maka luka sering tampak terpotong bagian ba5ahnya mengenai jaringan

subkutan. 0ada otopsi menjelaskan, seperti pada luka tusuk di dada, kadang saat diotopsi luka terletak diba5ah puting. 0embedahan dari jaringan dan otot bisa mengungkapkan bah5a kerusakan dinding dada terletak di $2S berapa. $n&ormasi ini menjadi petunjuk luka dan mengambarkan jejak luka. 0erkiraan mengenai derajat kekuatan luka tusuk (iberikan keterangan mengenai6 ". Bagian dari tulang atau pengerasan tulang ra5an . Ketajaman dari ujung pisau 4. Kecepatan datangnya pisau ). Kulit yang elastis lebih mudah ditembus ;. Bariasi ketebalan kulit terhadap pisau, kulit telapak kaki lebih tebal dari bagian tubuh lain. <. Luka tembus yang disebabkan tusukan Luka oleh senjata lain selain pisau 0isau cukur dan pecahan gelas memiliki tepi tajam yang berbeda sehingga dapat memberikan jejak yang berbeda pula. 0ada derah luka yang berambut, maka akan terlihat rambut yang terpotong. Luka akibat Cunting Sering ditemukan pada kejadian rumah tangga, dimana biasanya pelaku adalah 5anita, menggunakan senjata yang gampang, dikenal, dan mudah diraih. Cambaran luka tergantung pada posisi gunting saat ditusukkan, terbuka atau tertutup. 0ada gunting yang terbuka, dengan satu sisi tertusuk, maka gambaran luka sukar dibedakan dengan gambaran luka tusuk oleh pisau. Sedangkan untuk luka akibat gunting yang tertutup, maka luka akan membentuk seperti huru& E atau seperti kilatan cahaya. Luka tangkis Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perla5anan korban dan pada umumnya ditemukan pada telapak tangan, punggung tangan, jari-jari tangan,

punggung lengan ba5ah, dan tungkai. Bila pada keadaan tangkis dengan cara menangkap mata pisau dengan telapak tangan, maka luka yang terjadi akan mengiris telapak tangan, melintasi lekukan jari, mengiris kulit, jaringan tendon, atau kadang teririsnya keempat jari tangan. Penentuan luka se"ara #istologi @ntuk keperluan &orensik, pemeriksaan histologi digunakan untuk menentukan &aktor6 ". 3pakah luka yang ditemukan pada saat otopsi terjadi pada saat sebelum atau sesudah kematian. . 3pabila telah terjadi kematian, berapa lama kematian itu sudah terjadi. Berikut ini adalah perubahan histologi akibat terjadinya luka6 ". 4! menit ' ) jam terjadi pengumpulan leukosit 07? pada luka F terbentuknya benang-benang &ibrin. . ) - " jam terjadi udem jaringan F pembengkakan endotel pembuluh darah 4. " ). ) jam terdapat peningkatan jumlah 7akro&ag dan dimulainya pembersihan jaringan mati. ) - D jam terdapat peningkatan jumlah leukosit sampai maksimal sekitar )A jam, perbaikan dimulai, &ibroblast muncul, pembuluh darah baru mulai terbentuk untuk membuat jaringan granulasi. ;. 4 - < hari, epidermis mulai tumbuh. <. "! - "; hari , epidermis menjadi tipis F datar. D. 7inggu - bulan, proses penyembuhan jaringan berlanjut, jaringan granulasi terbentuk. $ambaran klinis kekerasan tajam Secara klinis gambaran umum akibat dari kekerasan tajam memiliki ciri-ciri sebagai berikut6 ". Caris batas luka biasanya teratur, tepinya rata, dan sudutnya runcing

. Bila ditautkan akan mejadi rapat (karena benda tersebut hanya memisahkan, tidak menghancurkan jaringan# dan membentuk garis lurus dan sedikit lengkung. 4. *ebing luka rata dan tidak ada jembatan jaringan. ). (aerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar. Kekerasan tajam dikenal dalam tiga bentuk, yaitu luka iris atau luka sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) dan luka bacok (vulnus caesum) (Satyo, 3., !!<#. ". Luka sayat (Cuts or incised wound) Luka sayat ialah luka karena alat yang digunakan memiliki tepi tajam dan menimbulkan luka oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relati& ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit sehingga syok traumatik tidak terjadi, kecuali ditimbulkan oleh &aktor-&aktor yang lain seperti perdarahan. Komplikasi &atal dari luka iris yang paling sering terjadi adalah perdarahan sepsis. Luka iris pada kasus bunuh diri paling sering terjadi di kerongkongan, pergelangan tangan, dan lengan ba5ah sisi &leksor. Seseorang biasanya memegang senjata dengan tangan kanan dan memulai irisan dari sisi kiri ke sisi kanan, atau mungkin dia mengiris dari sisi kanan leher ke depan dan ke ba5ah. Seseorang yang kidal akan mengiris dirinya dengan cara yang sama, pada umumnya memulai irisan dari sisi kanan leher. . Luka tusuk (stab wound) Luka tusuk ialah luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh. 1&ek yang terjadi pada luka tusuk tergantung dari lokasinya pada tubuh. Luka dapat terjadi pada dada, abdomen, tulang belakang, leher, kepala, dan ekstremitas. 2ontoh6 belati, bayonet, keris, clurit, kikir, tanduk kerbau. 4. Luka bacok (chop wound)

Luka bacok ialah luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar. 2ontoh 6 pedang, clurit, kapak, baling-baling kapal. 0ada kematian yang disebabkan oleh benda tajam, 5alaupun tetap harus dipikirkan kemungkinan karena suatu kecelakaan, tetapi pada umumnya karena suatu peristi5a pembunuhan atau peristi5a bunuh diri. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium dapat berupa pemeriksaan darah rutin tapi tidak spesi&ik. 0emeriksaan radiologis rontgen 30 (ilakukan pada luka berat dan pada luka yang tak kunjung sembuh seperti ulkus. Luka dikatakan kronik atau gagal sembuh bila gagal menutup atau gagal mengalami epitelisasi dalam 4! hari. Diagnosa (ilakukan pemeriksaan secara teliti tentang ciri-ciri khas pada kekerasan tajam untuk memastikan apakah ada perdarahan yang harus dihentikan. Kemudian tentukan jenis trauma tajam, luasnya kematian jaringan, banyaknya kontaminasi, dan berat ringannya luka. 2iri luka sayat 6 a. 0inggir luka rata b. Sudut luka tajam c. Rambut ikut terpotong d. 8embatan jaringan ( - # e. Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh darah, tidak sampai tulang. 2iri luka tusuk (misalnya6 senjata pisau / bayonet# 6 a. *epi luka rata b. (alam luka lebih besar dari panjang luka c. Sudut luka tajam d. Sisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka kurang tajam e. Kadang-kadang ada memar / echymosis di sekitarnya 2iri luka bacok 6 a. Luka biasanya besar

b. 0inggir luka rata c. Sudut luka tajam d. +ampir selalu menimbulkan kerusakan tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang terkena bacokan e. Kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasi. Diagnosa differensial Kekerasan tumpul As!ek Medikolegal 0enentuan luka secara medikolegal seperti tindakan bunuh diri, kecelakaan atau pembunuhan dapat ditentukan dengan mengumpulkan semua data pemeriksaan korban. Beberapa &aktor yang dapat menunjang adalah 6 ". *empat dan jumlah luka . 8enis luka 4. Luas dan daerah luka ). 3rah luka ;. Letak dan posisi senjata <. 3danya darah atau benda asing pada senjata D. Letak dan si&at darah pada korban dan pakaian serta situasi sekitar kejadian A. G. 3da tidaknya robekan pada pakaian dan hubungannya dengan luka di tubuh korban *anda perla5anan yang dapat dilihat dari pakaian ataupun tubuh dan situasi tempat kejadian

Daftar Pustaka 3nonymous. Patofisologi Luka. 3vailable online at6 http6//555.&ree5ebs.com/pato&isiologi-luka diakses pada tanggal H I (ahlan, S. !!). Ilmu kedokteran forensik pedoman bagi dokter dan penegak hukum. Semarang 6 Badan 0enerbit @niversitas (iponegoro. Satyo, 3l&red 2. !!<. Aspek edikolegal Luka pada !orensik "linik. Majala# Kedokteran %usantara 4G(4# 6 )4!-)4 Sjamsuhidajat, R. !"!. #uku A$ar Ilmu #edah %$amsuhida$at & 'e (ong. 1ds 4. 8akarta 6 1C2 &iodata Penulis %ama ' To!an Ardian %IM Kuala0 ' ()(*+(+(+((+, Progam -tudi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran .ni/ersitas - ia#

Anda mungkin juga menyukai