1. Lokalisasi
Letak luka terhadap garis ordinat atau absis pada tubuh. Garis yang melalui tulang
dada dan tulang belakang dipakai sebagai ordinat. Sebagai absisi dapat : garis
besar yang melalui pusat, garis datar puting susu, garis datar melalui ujung tulang
belikat. Pada luka tembak lokalisasi di ukur dari tumit dan dari garis yang melalui
2. Ukuran
dahulu, dalam luka diukur jaraknya dari organ yang terdalam yang terkena
c. Sifat luka, meliputi : sudut luka, tepi luka, dasar luka, ada atau
tidaknya jembatan jaringan, rambut terpotong atau tidak, sekitar luka terdapat
memar atau tidak, apa dari luka ada sesuatu yang keluar? Dari sifat dan
bentuk luka akan dapat ditentukan macam luka dan mungkin juga benda yang
menjadi penyebabnya.
d. Benda asing. Ada atau tidaknya benda asing pada luka : pecahan gelas,
Mekanik
Tembakan senjata
Fisika
Suhu
Akustik
Radiasi
Kimia
I. Kekerasan Mekanik
Luka akibat kekerasan benda tumpul
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini
adalah benda yang memiliki permukaan tumpul,. Luka yang terjadi berupa :
Suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan
vena yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Letak, bentuk dan luas luka
- Besarnya kekerasan
Pada jaringan yang lembut, longgar dan jaringan pembuluh darah seperti pada
kelopak mata lebih mudah terjadi memar jika dibandingkan telapak tangan.
- Usia
Pada anak-anak dan orang tua memar mudah terjadi karena jaringan ikat
- Jenis kelamin
Pada wanita terutama dengan obesitas lebih mudah. Sedangkan pada pria
- Penyakit
tergantung derajat dan berbagai faktor yang mempengaruhi. Dari sudut pandang
medikolegal, interpretasi luka memar dapat merupakan hal yang penting, apalagi
bila luka memar tersebut disertai luka lecet atau laserasi. Dengan perjalanan
waktu, baik pada orang hidup maupun mati, luka memar akan memberi gambaran
2. Luka lecet
Terjadi akibat akibat hilangnya sebagian atau seluruh lapisan kulit ari karena tubuh
bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya
kejadian kecelakaan lalulintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau sebaliknya benda
Daerah kulit yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat
Epidermis akan terdorong ke arah distal (ujung luka) dan akan muncul
pembunuhan dan pada luka akibat kecelakaan lalu lintas pada tabrak lari.
digunakan.3
1. Pembentukan keropeng
Terjadi pengumpulan serum, sel darah merah dan fibrin. Ini untuk
menunjukkan luka yang terjadi saat intravital. Saat 4-6 jam setelah
terjadinya pada luka akan terlihat infiltrasi sel PMN. Setelah 12 jam akan
terlihat 3 lapisan yaitu lapisan permukaan terdapat fibrin dan sel adarah
merah, lapisan selanjutnya terdapat infiltrasi sel-sel PMN, dan lapisan yang
terdapat kolagen. Kemudian setelah 12-18 jam terjadi infiltrasi sel PMN
secara progresif.
2. Regenerasi epitel
Regenerasi ini terjadi pada folikel rambut yang masih hidup dan tepi luka.
Fase ini terjadi 30 jam setelah luka terjadi dan jelas terlihat setelah 72 jam
luka.
3. Granulasi subepitel
Tahap ini menonjol pada hari ke 5 -8 yang muncul setelah epitel menutupi
luka yakni terjadi infiltrasi perivaskuler dan sel-sel infiltrasi kronis. Epitel
Dimulai setelah hari ke 12. Selama fase ini terjadi remodeling epitel yang
menjadi tipis dan atrofi. Serabut kolagen mulai muncul di akhir tahap ke 3.
3. Luka Robek
Merupakan luka terbuka yang terjadi karena trauma benda tumpul melampaui
elastisitas kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak
beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi
luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka memar atau luka lecet
di sekitar luka.
Luka robek sering terjadi pada daerah yang dibawahnya terdapat tulang. Umumnya
terjadi pada kulit kepala, wajah, siku, lutut, dan distal ekstremitas. Tetapi kurang
sering pada bagian yang lunak seperti pada abdomen dan bokong.4
4. Patah Tulang
Kekerasan tumpul yang cukup kuat dapat menyebabkan patah tulang. Patah atau
retaknya tulang akibat kekerasan benda tumpul mudah dibedakan dengan patah
tulang atau retak tulang akibat benda tajam atau senjata api. Pada kasus dimana
kepala seseorang dipukul dengan benda tumpul, sering dijumpai patah tulang
Pada kasus lalulintas dimana sering kali tubuh korban terlempar dan jatuh dengan
kepala menyentuh jalan, maka lebih sering akan dijumpai patah tulang dengan
garis patah yang linier. Denga demikian dapat dibedakan berdasarkan kelainan
yang terjadi pada tengkorak, yaitu apakah benda tumpul yang menghampiri kepala,
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini
adalah benda yang memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing, yang
bervariasi dari alat-alat seperti pisau, golok, dan sebagainya hingga keeping kaca,
Sudut luka yang lancip dapat terjadi dua kali pada tempat yang berdekatan akibat
pergeseran senjata sewaktu ditarik atau akibat bergeraknya korban. Bila dibarengi
gerak memutar, dapat menghasilkan luka yang tidak selalu berupa garis.
2. Luka Tusuk
Sudut luka dapat dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya, apakah pisau
bermata satu atau dua. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul, berarti
benda penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut lancip
apabila hanya bagian ujung benda saja yang menyentuh kulit, sehingga sudut luka
dibentuk ujung dan sisi tajamnya. Panjang luka biasanya tidak mencerminkan
lebar benda tajam penyebabnya, demikian pula panjang saluran luka biasanya
tidak menunjukkan panjang benda tajam tersebut. Hal ini disebbakna oleh factor
3. Luka Bacok
Luka ini disebabkan oleh benda tajam yang ukurannya besar, umpanya luka akibt
golok, klewang, mandau, kapak dan oleh clurit. Luka yang diakibatkan pada
umumnya lebih hebat dan lebih besar bila dibandingkan dengan luka yang
disebabkan oleh pisau. Faktor yang paling penting adalah faktor tenaga atau
kekuatan yang dipakai serta faktor ketajaman bagian benda tajam yang mengenai
tubuh . Pada senjata clurit misalnya maka luka akan diperberat dengan adanya
gerakan untuk menarik clurit dari tubuh korban, selain factor gerakan dari korban
sendiri.5
Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan, bunuh
disertai perkelahian. Tapi bila tanpa perkelahian maka lokasi luka biasanya pada
Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan
umumnya ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan, punggung
lengan bawah dan tungkai. Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena pisau
kelainan, bentuk robekan, adanya partikel besi (reaksi biru berlin dilanjutkan dengan
Bunuh diri yang menggunakan benda atajam biasanya diarahkan pada tempat
yang cepat mematikan misalnya leher, dada kiri, pergelangan tangan, perut (harakiri)
dan lipat paha. Bunuh diri dengan senjata tajamtentu saja akan menghasilkan luka-
luka pada tempat yang terjangkau oleh tangan korban serta biasanya tidak menmebus
pakaian terlebih dulu. Luka percobaan khas ditemukan pada kasus bunuh diri yang
percobaan tersebut dapat berupa luka sayat atau luka tusuk yang dilakukan berulang
Luka tembak
Ciri-ciri utama luka tembak ialah biasanya luka tembak menghasilkan 2 buah
luka:6
1. Jika hanya terdapat 1 luka tembak yaitu luka tembak masuk, hal itu
menunjukkan bahwa perlu masih terdapat di dalam tubuh. Pada kasus demikian
maka peluru harus diambil oleh ahli bedah dan pelurunya diserahkan ke
pemeriksaan sinar-X.
2. Luka tembak masuk biasanya lebih kecil dibandingkan pelurunya. Hal ini
3. Bentuk luka adalah bulat jika peluru menmebus kulit pada posisi tegak lurus.
Jika peluru menembus kulit membentuk sudut maka bentuk luka menjadi lonjong.
6. Pada luka mungkin terdapat sisa-sisa pakaian yang dikenakan korban, atau
bawah ini :
4. Tidak terdapat bagian kulit yang hangus atau seperti tato pada kulit di
sekitarnya.
Perbedaan antara luka tembak masuk dengan luka tembak keluar6
menembus kulit seperti bor dengan tidak teratur dibandingkan luka tembak
robekan jaringan.
2. Pinggiran luka melekuk kea rah 2. Pinggiran luka melekuk keluar
abrasi.
4. Bisa tampak kelim lemak. 4. Tidak terdapat kelim lemak
5. Pakaian masuk kedalam luka, dibawa 5. Tidak ada
monoksida.
9. Di sekitar luka tampak kelim 9. Tidak ada
ekimosis.
10. Perdarahan hanya sedikit. 10. Perdarahan lebih banyak
11. Pemeriksaan radiology atau analisa 11. Tidak ada
di sekitar luka.
1. Jenis peluru
2. Kecepatan peluru
Jenis Peluru6
2. Luka akibat peluru yang bulat lebih besar dibandingkan jika pelurunya
berbentuk kerucut.
bentuknya bulat memanjang. Peluru ini menembus tubuh dam keluar tanpa
mengalami defleksi. Dalam hal ini maka cedera yang terjadi pada luka temabk
masuk dan luka temabk keluar hamper sama ukuran dan bentuknya melingkar.
5. Peluru yang bentuknya tidak teratur mengakibatkan bentuk luka yang tidak
Kecepatan Peluru6
3. Karena peluru mungkin tertanam di dalam tubuh, mungkin tidak terdapat luka
tembak keluar.
4. Gambaran sisa mesiu cenderung mengalami distribusi yang merata dan jelas.
senjata.
atau putih di sekitar luka. Hal ini terjadi jika bubuk mesiu tidak berasap dan
pada lubang tempat masuk dan menyebabkan lecet, maka di sebut kelim lecet.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI, Jakarta. 2006
Referat
TRAUMATOLOGI
Oleh
I1A001074
Pembimbing :
Banjarmasin
September, 2007