ELEKTIF-‐FORENSIK
CASE
1
FIRST
SESSION
Nyonya
Zaskia
datang
ke
UGD
RSAL
bersama
ibunya,
menurut
keterangan
ibunya,
Zaskia
sering
disiksa
oleh
suaminya
sendiri,
suatu
ketika
Zaskia
mengeluh
sesak
nafas
semenjak
dipukul
pada
daerah
dada
oleh
suaminya
sendiri.
Dia
menelepon
ibunya
utk
dibawa
ke
RS
terdekat,
alangkah
terkejutnya
ibunya
melihat
kondisi
anaknya
tersebut,
tubuh
Zaskia
mengalami
luka
lecet
dibagian
tangan
sepertiga
atas
sisi
kanan
dan
luka
memar
di
daerah
wajah
tepatnya
di
daerah
dahi
sisi
kiri.
1. Apa
pengertian
luka
akibat
benda
tumpul?
Adalah
benda
atau
alat
ayang
tdk
bermata
tajam
(tumpul),
mempunya
ikonsistensi
keras/kenyal
dan
permukaan
halus/kasar
yang
artinya
benda
keras
ini
tdk
dapat
utk
mengiris
atau
menusuk.
2. Bagaimana
pembagian
dan
penjelasan
luka
akibat
benda
tumpul?
Menurut
besar
kecilnya
tubuh
yang
terkena:
A. Lokal
(localized)
Hanya
mengenai
sebagian
kecil
dari
tubuh,
merupakan
akibat
kekerasan
dari
sesuatu
benda
dengan
luas
tertentu
yang
relatif
kecil.
Kekerasan
yang
timbul
dapat
pada
kulit,
jaringan
subkutan
ataupun
alat2
tubuh
yg
lbh
dlm.
Biasanya
dijumpai
pada:
-‐ Serangan
manusia
:
ditinju,
ditendang,
dipukul
dengan
kayu
dan
sebagainya
-‐ Serangan
binatang
:
disepak
kuda,
tertindih
binatang
besar
dan
sebagainya.
-‐ Tubrukan
atau
jatuh
B. Generalized
Kekerasan
mengenai
seluruh
tubuh
atau
sebagian
besar
tubuh
Cara
kejadiannya
ada
3
macam
yaitu:
i. Terlempar
:
kecelakaan
lalu
lintas,
terjatuh
dr
tempat
tinggi
dsb.
Trauma
yg
tjd
dapat
direct
dimana
kerusakannya
pada
tempat
kontak
ataupun
indirect
yg
tdk
pada
tempat
kontak.
ii. Tergilas/tertindih
:
misal
pada
kecelakaan
lalu
lintas,
tertimpa
bangunan
runtuh
dan
sebagainya.
Trauma
terutama
akibat
direct
kontak.
iii. Terkoyak
:
terjadi
bila
arah
kekerasan
tangensial,
misalnya
apda
kecelakaan
lalu
lintas.
Menurut
jaringan
atau
organ
yang
terkena
dan
mengalami
kerusakan:
I. Kulit
à
luka
lecet
(abrasion);
luka
memar
(contusion);
luka
retak,
robek,
koyak
(laceration)
II. Kepala
à
mengenai
tengkorak;
jaringan
intrakranial
(selaput
otak
dan
otak)
III. Leher
dan
tulang
belakang
IV. Dada
à
mengenai
tulang-‐tulang;
mengenai
organ
didalam
dada
(pericard,
jantung,
paru2,
diafragma)
V. Perut
à
mengenai
organ2
parenkima
dan
berongga
VI. Anggota
gerak
à
mengenai
tulang
dan
sendi2;
mengenai
jaringan
lunak.
Penjelasan
I
A. Luka
Lecet
Adalah
suatu
kerusakan
yg
mengenai
lapisan
atas
dr
epidermis
akibat
kekerasan
dengan
benda
yg
mempunyai
permukaan
yg
kasar,
shg
epidermis
menjadi
tipis,
sebagian
atau
seluruh
lapisannya
hilang.
Kadang2
luka
lecet
dpt
memberi
petunjuk
tentang
jenis
benda
yg
menyebabkannya,
misalnya
luka
tsh
berbentuk
ban
mobil.
Contoh
luka
lecet:
a. Karena
persentuhan
dgn
benda
runcing
spt
kuku,
duri
b. Krn
persentuhan
dgn
beda
kasar
misalnya
terseret
di
jalan
beraspal
c. Karena
tali
tampar
yaitu
pada
leber
orang
gantung
diri,
diikat
dengan
tali
tampar
d. Krn
persentuhan
dgn
beda
yg
meninggalkan
bekas
spt
ban
mobil
Ciri
luka
lecet:
a. sebagian
atau
seluruh
epitel
hilang
b. kemudian
permukaan
tertutup
oleh
eksudasi
yg
mengering
(krusta)
c. timbul
reaksi
radang
berupa
penimbunan
sel2
PMN
d. biasanya
tdk
meninggalkan
jaringan
parut.
Perkiraan
umur
luka
lecet:
Umur
luka
lecet
scr
makroskopis
maupun
mikroskopis
diperkirakan
sbb:
-‐ Hari
ke
1
–
3
berwarna
coklat
kemerahan
krn
eksudasi
darah
dan
cairan
limfe
-‐ 2
–
3
hari
kemudian
pelan2
bertambah
suram
dan
lebih
gelap
-‐ setelah
1
–
2
mgg
mulai
tjd
pembentukan
epidermis
baru
-‐ dalam
beberapa
minggu
akan
timbul
penyembuhan
lengkap.
B. Luka
Memar
Yang
mengalami
kerusakan
adalah
jaringan
subkutan
shg
pembuluh2
darah
(kapiler)
rusak
dan
pecah
shg
darah
meresap
ke
jaringan
sekitarnya.
Disini
permukaan
kulit
tdk
selalu
mengalami
kerusakan.
Bagian
tubuh
yg
mudah
mengalami
luka
memar
adlh
bagian
yg
mempunyai
jaringan
lemak
dibawahnya
dan
berkulit
tipis.
Luka
memar
tidak
bisa
dengan
pasti
menunjukkan
berat
ringannya
kekerasan,
juga
tdk
bisa
menunjukkan
jenis
benda
penyebabnya.
Orang
yg
mempunyai
kelainan
dlm
proses
pembekuan
darah
lbh
mudah
mengalami
luka
memar
yg
cukup
luas,
walaupun
penyebabnya
hny
kekerasan
yg
ringan,
misalnya
pada
penderita
hemophilia.
Luka
memar
harus
dibedakan
dgn
lebam
mayat,
adalah
sebagai
berikut
a. Lokasi
luka
memar
di
sembarang
tempat,
sedang
lebam
mayat
pada
bagian
tubuh
yg
terendah.
b. Luka
memar
disertai
dgn
pembengkakan
dan
tanda2
intravital.
c. Bila
ditekan
atau
diiris
warna
luka
memar
tdk
menghilang,
pada
lebam
mayat
warna
menghilang
dan
jika
diiris
keluar
darah
Umur
luka
memar:
a. Mula-‐mula
hy
timbul
pembengkakan
b. Kemudian
berwarna
merah
kebiruan
c. Pada
hari
ke
1
–
3
warna
menjadi
biru
kebiruan
d. Kemudian
warna
menjadi
biru
kehijauan,
berikutnya
coklat
dan
akhirnya
menghilang
dlm
1
–
4
minggu
Walaupun
demikian
umur
yg
pasti
dari
luka
memar
sulit
ditentukan
CI.
Luka
Robek
Seluruh
tebal
kulit
mengalami
kerusakan
dan
juga
jaringan
bawah
kulit.
Sehingga
epidermis
terkoyak,
folikel
rambut,
kelenjar
keringat
dan
sebacea
juga
mengalami
kerusakan.
Pada
umumnya
kalau
sembuh
akan
menimbulkan
jaringan
parut
(sikatrik).
Luka
robek
mudah
tjd
pd
kulit
dgn
adanya
tulang
dibawahnya.
Penyembuhan
luka
lecet,
memar,
ataupun
robek
tergantung
apda
-‐ Vaskularisasi
-‐ Kesehatan
tubuh
penderita
-‐ Ukuran
luka
-‐ Ada
tidaknya
komplikasi,
misalnya
infeksi
-‐
C2.
Luka
Retak
Yaitu
luka
pada
kulit
daerah
tubuh
yg
ada
tulang
tepat
dibawah
kulit
tsb.
Misalnya:
kepala
dan
tulang
kering.
Luka
ini
akibat
dari
kekerasan
benda
tumpul
yg
mempunyai
pinggiran,
misal:
tepi
meja,
tepi
kikir,
tepi
pintu,
dll.
Tabel
perbedaan
antara
luka
iris
dan
luka
retak
Ciri-‐Ciri
Luka
Iris
Luka
Retak
Tepi
luka
Tajam
Tdk
tajam
Sudut
Luka
Tajam
Tdk
tajam
Permukaan
luka
Rata
Tdk
rata
Jembatan
jaringan
Tdk
ada
Ada
Rambut
Terpotong
Tercabut
Memar/lecet
sekitar
luka
Tdk
ada
Ada
Kelainan
pd
tengkorak
dan
tulang
berupa
patah
tulang
(Penjelasan
II-‐III):
A. Kelainan
pada
tengkorak
berupa
patah
tulang
1. Fraktur
basis
cranii
(patah
tulang
dasar
tengkorak)
Pada
umumnya
dengan
gejala
keluarnya
darah
dari
hidung,
mulut,
dan
telinga.
Bila
atap
bola
mata
juga
patah,
terjadi
perdarahan
disekitar
bola
mata,
yg
disebut
Brill
Hematoma.
Basis
Cranii
posisinya
kurang
lebih
mendatar,
terdiri
dari
tulang2
dengan
tebal
yg
tdk
sama.
Dasar
dari
fossa
cranii
terdiri
dari
tulang2
tipis
dan
mudah
patah.
Disamping
itu
basis
cranii
banyak
berlubang2
yg
dilalui
pembuluh
darah
dan
saraf.
2. Fraktur
Vault
Cranii
(patah
tulang
atap
tengkorak)
Sifat
atap
tengkorak
melengkung
dengan
tebal
tengkorak
krg
lebih
sama.
Bagian2
yg
lemah
pada
sutura2
dan
os
temporalis.
Kekerasan
Benda
Tumpul
pada
Dada
(Penjelasan
IV-‐V):
1. Mengenai
tulang
a. Tulang
iga
a. Trauma
langsung
dpt
menyebabkan
transverse
fracture
b. Oblique
fracture
akibat
dari
crushing
(terjepit),
bending
(tertekuk),
grinding
(tergilas)
Kematian
patah
tulang
iga
karena
immediate
shock
haemathorax,
pneumothorax,
deformitas
dada
yg
menyebabkan
atelectasis
dan
secondary
pneumonia
serta
sepsis
krn
abses
dinding
dada.
b. Sternnum
a. Patah
tulang
menubrium
akhibat
benturan
pada
bagian
depan
dada
b. Kekerasan
tidak
langsung
biasanya
menyebabkan
fraktura
sternum
diantara
costa
2-‐4
Dapat
disertai
atau
tanpa
adanya
robekan
pericardium
dan
jantung.
c. Scapula:
jarang
terjadi
d. Clavicula
Sering
mengalami
fraktur
akibat
kekerasan
langsung/tdk
langsung.
Tdak
menyebabkan
kematian
dpt
pula
terjadi
dislokasi
sendi
di
sternum
atau
acromion.
2. Mengenai
organ2
dalam
dada
Kekerasan
Benda
Tumpul
pada
Anggota
Gerak
(Penjelasan
VI)
1. Tulang-‐tulang
adan
sendi
a. Kekerasan
langsung
dpt
menyebabkan
i. Dislokasi
sendi
ii. Patah
tulang,
yg
pada
umumnya
tdk
spesifik
utk
menunjukkan
bentuk
benda
tumpul
penyebab
kekerasan
tsb
iii. Kerusakan
hebat
pd
jaringan
sekitarnya.
b. Kekerasan
tdk
langsung,
menyebabkan
kerusakan
atdk
pada
tempat
kontak.
Misalnya
tungkai
tergilas
roda
ditengah2
femur,
dpt
tjd
keluarnya
caput
femoris
dan
acetabulum
c. Muscular
action,
jarang
terjadi.
2. Mengenai
bagian
lunak
a. Menimbulkan
luka
lecet,
memar,
dan
robek
dlm
berbagai
derajat
b. Gilasan
roda
mobil
dpt
menimbulkan
avulsi,
sebab
roda
yg
berputar
menekan
extremitas
bersamaan
dgn
arah
tarikan
tangensial
pd
kulit.
Pada
keadaan
yg
berat
avulsi
mengenai
kulit
dan
jaringan
lunak
subkutan
seluruh
lingkaran
ekstermitas
yg
berbentuk
kaos
kaki.
Kekerasan
yg
hebat
dpt
pula
menyebabkan
extremitas
teramputasi
dan
kerusakan
yg
hebat
(hancur).
Amputasi
dpt
pula
pada
jari2,
pergelangan
tangan,
lengan
bawah,
lengan
atas
atau
pujn
pada
sendi
bahu.
SECOND
SESSION
Ny.
Zaskia
diperiksa
oleh
dokter,
dgn
hasil
pemeriksaan
fisik
didapatkan
bekas
luka
iris
pd
tangan
sepertiga
bawah
bagian
belakang
sisi
kiri.
1. Apa
pengertian
luka
akibat
benda
tajam?
Adalah
kelainan
pada
tubuh
yg
disebabkan
persentuhan
dgn
benda
atau
alat
bermata
tajam
dan/atau
berujung
runcing
shg
kontinuitas
jaringan
rusak/hilang.
Benda
tajam
adlh
benda/alat
bermata
tajam
dan
atau
berujung
runcing
atau
dpt
juga
berujung
runcing
tetapi
tdk
bermata
tajam.
Bermata
tajam
artinya
dpt
utk
mengiris,
berujung
runjing
artunya
dpt
utk
menusuk/mengoyak
Contoh:
pisau
dapur,
pecahan
kaca,
silet,
pedang,
keris,
clurit,
kapak,
belati,
bayonet,
dll.
2. Bagaimana
macam
kelainan
akibat
persentuhan
dengan
benda
tajam?
Macam
kelainan
akibat
Persentuhan
dgn
benda
tajam
a. Luka
iris
(incised
wound)
b. Luka
tusuk
(stab
wound)
c. Luka
bacok
(chop
wound)
Ciri2
Luka
Akibat
Benda
Tajam
adalah:
a. Tepi
luka
rata
b. Sudut
luka
lancip
c. Rambut
terpotong
d. Tidak
ditemukan
jembatan
jraingan
e. Tdk
ditemukan
memar/lecet
disekitarnya.
Penjelasan:
Luka
Iris
(incised
wound)
Batasan:
Luka
akibat
benda/alat
yg
bermata
tajama
yg
tjd
dgn
suatu
tekanan
ringan
dan
goresan
pd
permukaan
tubuh
Contoh
alat:
pisau,
pecahan
kaca,
pisau
silet,
pedang,
potong
seng.
Bentuk
Luka
iris:
1. Bila
sejajar
arah
serat
elastis/otot
luka
berbentuk
celah
2. Bila
tegak
lurus
arah
serat
elastis/otot
luka
berbentuk
menganga
3. Bila
miring
terjadap
serat
elastis/otot
luka
berbentuk
asimetris.
Ciri
Luka
iris
1. Tepi
dan
permukaan
luka
rata
2. Sudut
luka
lancip
3. Tdk
ada
jembatan
jaringan
4. Rambut
terpotong
5. Tdk
ditemukan
luka
memar
atau
lecet
disekitarnya
6. Tdk
mengenai
tulang
7. Panjang
luka
lebih
besar
dari
dalam
luka
Ciri
Luka
Iris
Pd
Bunuh
Diri
a. Lokasi
luka
pada
daerah
tubuh
yg
mematikan
dan
dapat
dicapai
tangan
korban
sendiri,
misalnya:
leher,
pergelangan
tangan,
lekuk
siku,
lekuk
lutut,
pelipatan
paha.
b. Ditemukan
luka
iris
percobaan
disekitar
luka
iris
yg
fatal
kurang
lebih
sejajar
satu
dgn
yang
lain,
kedalaman
luka
tdk
sama,
hal
ini
disebabkan
karena
korban
mula2
belum
cukup
keberaniannya
utk
mengiris
tubuhnya.
c. Tdk
ditemukan
luka
tangkisan
dibagian
tubuh
yg
lain
d. Pakaian
disingkirkan
dahulu
pada
daerah
dimana
terdapat
luka
Ciri
Luka
Iris
Pada
pembunuhan
Sebenarnya
dalah
sulit
utk
membunuh
sesorang
dgn
irisan,
kecuali
kalau
fisik
korban
jauh
lebih
lemah
dari
pelaku
atau
kroban
dalam
keadaan/dibuat
tdk
berdaya.
Ciri
tersebut
adalah
a. Luka
dpt
disemmbarang
tempat,
juga
pada
daerah
tubuh
yg
tdk
mungkin
dicapai
tangan
korban
sendiri
b. Luka2
tangkisan
pada
anggota
gerak
korban
krn
korban
melakukan
perlawanan
c. Tdk
ditemukan
luka
iris
percobaan
d. Pakaian
ikut
terkoyak
akibat
benda
tajam
tersebut
Luka
Tusuk
(Stab
Wound)
Batasan:
Luka
akibat
benda/alat
yg
berujung
runcing
dan
bermata
tajam
atau
atumpul
yg
terjadi
dgn
suatu
tekanan
tergak
lurus
atau
serong
dengan
permukaan
tubuh
Contoh
alat:
belati,
bayonet,
pedang,
keris,
clurit,
pecahan
kaca,
benda2
berujung
runcing
dengan
penampang
bulat/persegi
empat/segitiga,
misalnya
kikir,
tanduk
kerbau,
dll.
Bentuk
Luka:
Tergantung
lokasi
luka
dan
bentuk
penampang
alat
penyebab
luka
1. Pada
alat2
tubuh
parenkim
dan
tulang,
bentuk
luka
tusuk
sesuai
penampang
alat
penyebabnya.
2. Pada
kulit
atau
otot:
a. Alat
pisau
i. Arah
sejajar
serat
elastis/otot:
bentuk
luka
seperti
celah
ii. Arah
tegak
lurus
serat
elastis/otot:
bentuk
luka
menganga
iii. Arah
miring
thd
serat
elastis/otot:
bentuk
luka
asimetris
b. Alat
ganco/lembing:
bentuk
luka
spt
celah
bila
luka
didaerah
pertemuan
serat
elastis/otot,
maka
bentuk
luka
bulat
(sesuai
dgn
penampang
alat)
c. Alat
penampang
segitiga
atau
segiempat:
bentuk
luka
binatang
berkaki
tiga
atau
empat.
Ciri-‐ciri
Luka
Tusuk
Tergantung
alatnya
bermata
tajam/tdk
Bila
alat
berujung
runcing
dan
bermata
tajam:
a. Tepi
luka
rata
b. Sudut
luka
tajam,
pada
sisi
tumpul
dari
alat,
sudut
luka
kurang
tajam
c. Pada
sisi
tajam
dari
alat,
rambut
ikut
terpotong
d. Bila
tusukan
dilakukan
sampai
pangkal
pisau,
kadang2
ditemukan
memar
disekitar
luka
e. Ukuran
dalam
luka
lebih
besar
daripada
panjang
luka.
Cara
kematian
pada
luka
tusuk:
pembunuhan,
bunuh
diri,
kecelakaan
Ciri2
luka
tusuk
pada
pembunuhan:
1. lokasi
di
sembarang
tempat,
juga
di
daerah2
yg
tdk
mujngkin
dijangkau
tangan
sendiri
2. jumlah
luka
dpt
1
atau
lebih
3. adanya
tanda2
perlawanan
dari
korban
yg
menyebabkan
luka
tangkisan
4. tdk
ditemukan
luka
tusuk
percobaan
(tentative
stabs)
Ciri2
luka
tusuk
pada
bunuh
diri:
1. Lokasi
pada
daerah2
yg
ada
alat
tubuh
penting
dan
dapat
dicapai
oleh
tangan/kroban
sendiri,
mislanya
dada,
perut
2. Jumlah
luka
yg
mematikan
biasanya
satu.
3. Ditemukan
luka
tusuk
percobaan
disekitar
luka
utama,
bergerombil,
dan
dengan
kedalaman
yg
berbeda2
4. Tdk
ditemukan
luka
tnagkisan
5. Bila
pada
daerah
yg
ada
pakaian,
maka
pakaian
akan
disingkirkan
terlebih
dahulu
6. Kadang2
tangan
yg
memegang
senjata
mengalami
cadaveric
spasm.
Luka
tusuk
dikepala:
-‐ Hampir
selalu
karena
pembunuhan
-‐ Kematian
sering
disebabkan
karena
perdarahan,
rusaknya
organ
vital,
yaitu
jaringan
otak.
-‐ Berntuk
luka
kepala
dapat
membantu
untuk
menentukan
identifikasi
senjata
yg
dipakai.
Luka
tusuk
di
leher:
-‐ korban
dapat
meninggal
karena
terpotongnya
ateria
carotis,
vena
jugularis,
pharynx,
dan
trakea.
-‐ Terpotongnya
arteri
carotis
dpt
menyebabkan
perdarahan
yg
byk
atau
dpt
menyebabkan
thrombus
yg
dpt
menyumbat
arteri
cerebralis.
-‐ Terpotongnya
vena
jugularis
dpt
menimbulkan
emboli
udara
yg
dpt
menyumbat
arteria
pulmonalis
-‐ Terpotongnya
trakea
dpt
menyebabkan
aspirasi
darah
kedalam
paru2.
Luka
tusuk
di
dada:
-‐ Dapat
menimbulkan
kerusakan
jantung,
paru2,
vena
atau
arteri
besar,
yg
dpt
menimbulkan
kematian.
Luka
tusuk
pada
abdomen:
-‐ Dapat
menimbulkan
kerusakan
pada
hepar,
lien,
gaster,
pankeras,
renal.
Vesica
urinaria,
usus
shingga
dapat
menimbulkan
perdarahan
yg
cukup
banyak.
Luka
Tusuk
pada
extremitas:
-‐ Sering
luka
tangkisan,
bila
jumlah
banyak
dapat
menimbulkan
kematian
akibat
perdarahan.
Luka
Bacok
(Chop
Wound)
Batasan:
Luka
akibat
benda
atau
alat
yg
berat
dengan
mata
tajam
atau
agak
tumpul
yg
terjadi
dengan
suatu
ayunan
disertai
tenaga
agak
besar.
Sebagai
contoh2
alat
yg
dapat
menimbulkan
luka
bacok
adalah:
pedang,
clurit,
kapak,
baling2
kapal.
Ciri-‐ciri
luka
bacok
1. Ukurannya
biasanya
besar
2. Tepi
luka
tergantung
pada
mata
senjata,
tajam
atau
kurang
tajam.
Makin
tajam
mata
senjata
yang
digunakan,tepi
luka
yang
ditimbulkan
makin
rata.
3. Sudut
luka
tergantung
mata
senjata
yang
digunakan
4. Hampir
selalu
menimbulkan
kerusakan
pada
tulang.
Kadang2
bagian
bagian
tubuh
yang
mengalami
luka
bagokan
ikut
terputus
5. Dapat
dijmpai
memar
atau
lecet
disekitar
luka.
Cara
Kematian:
pembunuhan,
kecelakaan
Sebab
kematian
pada
luka
akibat
persentuhan
dengan
benda
tajam
1. Penyebab
kematian
langsung
:
perdarahan,
emboli
udara,
aspirasi
darah
bila
luka
iris
mengenai
sal
napas.
2. Penyebab
kamatian
tdk
langsung:
infeksi
atau
sepsis.
THIRD
SESSION
Sambil
menangis
menahan
sakit,
Zaskia
menunjukkan
bekas
disulut
rokok,
disertai
luka
bakar
bekas
setrika
di
daerah
punggung.
1. Apakah
pengertian
trauma
termik?
Luka
bakar
termis
adalah
kelainan
akibat
kontak
permukaan
luar
dan
dalam
dari
tubuh
dengan
panas
fisik.
2. Bagaimana
pembagian
luka
termis?
Penyebab
luka
bakar
termis
ada
2
yaitu:
A. Luka
bakar
oleh
panas
kering
(burns/dry
heat)
misalnya:
Sinar
matahari,
nyala
api,
benda
padat
yang
panas.
B. Luka
bakar
oleh
panas
basah
(scalds/moist
heat):
Seperti
halnya
pada
kasus2
kematian
yg
lain,
sangatlah
penting
melakukan
pemeriksaan
di
TKP,
sehingga
kita
dapat
memperoleh
gambaran
tentang
cara
kematian
atuapun
penyebab
luka
bakar
tersebut.
Dengan
dilakukannya
pemeriksaan
TIKP
dan
pemeriksaan
korban,
maka
dapat
membantu
pihak
penyidik
dalam
mengungkap
kasus
tersebut.
Hyperthermis
I. Patofisiologi
Luka
bakar
a. Perubahan-‐perubahan
yang
terjadi
pada
luka
bakar
Korban
dengan
luka
bakar
akan
mengalami
beberapa
kemungkinan
antara
lain:
-‐ Sembuh
tanpa
bekas:
Bila
luka
bakarnya
hanya
berupa
eryhtema
atau
vesikel
yang
tanpa
disertai
kerusakan
jaringan
bawah
kulit.
-‐ Sembuh
dengan
Bekas
(jaringan
parut)
Bila
luka
bakar
tersebut
diserta
ikerusakan
seluruh
tebal
kulit
disertai
kerusakan
jaringan
bawah
kulit.
-‐ Berakhir
dengan
kematian
Secara
garis
besar,
perubahan1
yg
terjadi
pada
korban
yg
mengalami
luka
bakar
adalah
sebagai
berikut:
-‐ Panas
akan
menyebabkan
permeabilitas
kapiler
darah
meningkat,
shg
cairan
tubuh
yaitu
air,
elektrolit
(misalnya
Na
&
Cl),
protein
akan
keluar
dari
jaringan
itnravaskuler
ke
jaringan
interstisial.
Untuk
1%
luas
luka
bakar,
maka
cairan
tubuh
yang
keluar
ke
interstisial
adalah
0,5%
-‐
1%
dari
blood
volume.
Bila
blood
volume
hilang
sampai
20%,
maka
akan
terjadi
penurunan
tekanan
darah
sehingga
berakibat
terjadinya
cardiac
failure
yang
kemudian
akan
berakhir
dengan
shock.
Pengeluaran
cairan
tubuh
yang
terbanyak
yaitu
pada
6-‐8
jam
pertama.
Insensibel
water
loss
juga
akan
meningkat.
Pada
luka
bakar,
komposisi
cairan
bulla
hampir
sama
dengan
cairan
plasma
-‐ Eritrosit
menjadi
rapuh
dan
pecah
karena
panas
-‐ Dapat
terjadi
akut
renal
failure
oleh
karena:
shock
&
timbunan
Hb
dan
paecahnya
eritrosit.
-‐ Cortison
release
meningkat
-‐ Dapat
terjadi
curling
ulcers
pada
lambung,
juga
dapat
terjadi
akut
dilatasi/paralise
usus
-‐ Rasa
nyeri
yg
hebat
dapat
pula
menyebabkan
neurogenic
shock
-‐ Udara
padas/sangat
panas
yg
terhirup
dpt
menyebabkan
larynx
oedema
yg
mengakibatkan
asphyxia.
-‐ Dapat
terjadi
keracunan
akit
gas
CO
ataupun
gas
toksis
lainnya.
Gas
CO
ini
memiliki
affinitas
thd
Hb
jauh
lebih
besar
daripada
afiinitas
O2
thd
Hb.
Akibatnya
bila
Hb
lebih
banyak
yg
terikat
oleh
CO
(COHb),
maka
akan
sedikit
Hb
yg
terikat
dengan
O2
sehingga
akan
terjadi
Anoksia
dan
korban
dapat
mati
lemas.
Pada
korban
yg
meninggal
karena
keracunan
gas
CO,
maka
saturasi
COHb
dalam
darahnya
dapat
sampai
40-‐60%.
II. Gradasi
Luka
bakar
Gradasi
dari
luka
bakar
tersebut
ditentukan
oleh:
1. Luasanya
area
yang
terbakar
2. Tinggi
rendahnya
temperatur/panas
yg
membakar
3. Lamanya
kontak
dengan
kulit
Tinggi
rendahnya
temperatur
dan
lamanya
kontak
dengan
kulit
akan
menentukan
dalamnya
luka
bakar.
Untuk
menentukan
luasnya
luka
bakar,
kita
memakai
patokan
rumus
“Rule
of
Nine”
dari
Wallace
yaitu
sebagai
berikut:
o Permukaan
kepala
dan
leher
9%
o Permukaan
dada
9%
o Permukaan
punggung
9%
o Permukaan
perut
9%
o Permukaan
pinggang
9%
o Permukaan
ekstremitas
atas
kanan
9%
o Permukaan
ekstremitas
atas
kiri
9%
o Permukaan
ekstremitas
bawah
kanan
18%
o Permukaan
ekstremitas
bawah
kiri
18%
o Permukaan
alat
kelamin
1%
Menurut
Boyer
(1814)
dalamnya
luka
bakar
dibagi
menjadi
3
tingkat,
antara
lain:
1)
Tingkat
I
:
hanya
mengenai
epidermis
2)
Tingkat
Iia
:
superficial,
mengenai
epidermis
dan
lapisan
atas
corium
3)
Tingkat
Iib
:
dalam,
mengenai
epidermis
dan
lapisan
dalam
corium
4)
Tingkat
III
:
mengenai
seluruh
tebal
kulit,
subkutan,
otot,
dan
tulang
Tabel
tingkat
dan
ciri-‐ciri
luka
bakar:
Tk.
Luka
bakar
Klinis
Tusukan
Jarum
I
Hiperemia
Hiperaesthesia
Iia
Basah,
Bulla
(+)
Hiperaesthesia
IIB
Basah,
Bulla
keputihan
Hiperaesthesia
III
Kering,
putih,
hitam
Aesthesia
American
College
of
Surgeron
membagi
gradasi
dari
luka
bakar
menjadi
3
bagian:
I. Kritis
a.
Anak-‐anak
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
>
15%
-‐
Luka
bakar
Tk
III
>
10%
b.
Dewasa
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
>
30%
-‐
Luka
bakar
Tk
III
>
10%
c.
Luka
bakar
Tk
III
pada
tangan,
kaki,
wajah,
atau
yang
memberi
komplikasi
apda
traktus
respiratorius
ataupun
adanya
fraktura
tulang.
II. Sedang
a. Anak-‐anak
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
(10-‐15%)
-‐
Luka
bakar
Tk
III
(2-‐10%)
b. Dewasa
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
(15-‐30%)
-‐
Luka
bakar
Tk
III
(2-‐10%)
III. Ringan
a. Anak-‐anak
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
<
10%
-‐
Luka
bakar
Tk
III
<
2%
b. Dewasa
:
-‐
Luka
bakar
Tk
II
<15%
-‐
Luka
bakar
Tk
III
<2%
Trauma
termik
yg
terjadi
baik
pada
suhu
tinggi
maupun
pd
suhu
rendah
dapat
menyebabkan
kematian
yg
byk
dipengaruhi
oleh
beberapa
hal.
3. Kasus
untuk
brainstorming
mahasiswa
(dibagikan
pada
akhir
second
session,
dibahas
sebagai
diskusi
terbuka
dalam
third
session,
tanpa
guiding
answer)
Seorang
perempuan
berusia
30th,
bekerja
sebagai
asisten
rumah
tngga.
Sepuluh
hari
yll
ia
bertemu
dengan
tetangganya
sedang
menangis
di
tepi
jalan.
Saat
ditanya,
tetangganya
itu
mengatakan
bahwa
baru
dimarahi
majikannya,
karena
sll
kurang
bersih
dlm
membersihkan
rumah.
Tetangga
tsh
kemudian
juga
menunjukkan
ada
bekas
luka
bakar
pada
lengan
kanan,
dan
diantar
segera
ke
puskesmas
terdekat.
Langkah
apa
yg
saudara
lakukan
dlm
penanganan
kasus
pasien
tsb.