Om Swastyastu
Om Awignamastu namo sidham
Om anobadrah kratavoyantu visvatah
Para Pinandita, Bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati, para yowana yang saya
banggakan, berbagai bencana alam yang melanda bumi akhir-akhir ini mulai dari
banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor gempa bumi patut membuat
kita prihatin terhadap berbagai penderitaan yang ditimbulkan oleh bencana
tersebut.Berbagai kerugian baik materiil maupun non materiil menjadi konsekuensi
dari berbagai bencana tersebut. Memahami bahwa setiap kejadian pasti ada
hikmahnya, mengantarkan kita pada suatu introspeksi diri apakah kita kurang
bersahabat dengan alam? Adakah kita telah menjalankan kewajiban penting dalam
menjaga kelestarian alam ? sarasamuccaya mengajarkan kepada kita, bahwa
pemanfaatan sumber alam harus memperhatikan kelestariannya.
Sarasamuccaya, 135
Adalah jelas bagi kita bahwa pemanfaatan sumber-sumber alam harus disertai
dengan pelestariannya dan pemanfaatan yang tidak diiringi dengan pelestarian
itulah yang disebut dengan abhutahita, suatu perbuatan yang tidak didasari
pengendalian diri yang memadai.
Yajuurveda XXXVI.18
Adalah tugas kita bersama untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan alam
melalui kesadaran untuk menjaga kelestariannya. Berbagai bencana alam yang
terjadi hendaklah menjadi bahan perenungan (introspeksi diri) seberapa kita telah
menjalankan kewajiban untuk menjaga kelestarian alam. Tidak menggunakan kayu
yang berasal dari penjarahan hutan adalah bentuk kesadaran untuk mencegah
terjadinya pembalakan hutan yang masih banyak terjadi saat ini.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang saya hormati, sikap hidup saling
menghargai dan bekerjasama antara sesama manusia akan menimbulkan
kebahagiaan dan kedamaian hati satu sama lain. Munculnya kesadaran bahwa
mengabdi kepada sesama adalah salah satu jalan pengabdian kepada Tuhan adalah
kristalisasi dari ajaran Tatwam Asi yang menjadi jiwa dari kesetiakawanan sosial
yang menumbuhkan kepedulian kepada sesama. Adalah Catur Paramita (empat
kebajikan yang luhur) dapat menjadi dasar manajemen hubungan antar manusia.
Cinta kasih dan ramah tamah terhadap sesama (maitri), prihatin dan kasih sayang
terhadap sesama yang papa, melarat dan tertindas (Karuna), sifat suka
menmaafkan (Upeksa) dan bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, bebas dari
rasa iri dan dengki (mudita) harus menjiwai kesetiakawanan terhadap sesama
manusia.
4
Om Swastyastu
Om Awignamastu namo sidham
Om anobadrah kratavoyantu visvatah
The Pinandita , ladies and gentlemen, the youth i'm proud of , the
various natural disasters that hit the earth lately ranging from flash
floods, tornados , landslides, earthquakes should make us
concerned about the sufferings caused by the disaster. Various loss
of material and non-material into the consequences of the
disaster. Understand that every event must have a silver lining ,
lead to a self-examination whether we are less friendly to nature ?
Do we have to run an important obligation in preserving nature?
sarasamuccaya teaches us , that the use of natural resources
should pay attention to sustainability.
Sarasamuccaya, 135
Therefore, see the welfare of beings that do not pity him, because
their lives upholding the cause remains guaranteed chess citizens,
namely dharma, artha, kama, moksha; if you want to take his life by
being, how it is not destroyed by it; so the people who maintain the
welfare of the creature, he that is called chess uphold citizens;
abhutahita if something is not properly maintained or protected by
it.
5
Yajuurveda XXXVI.18
6
fosters caring for others. Chess is Paramita (four noble virtues) can
be the basis of human relations management. Love and hospitality
toward others (maitri), concern and compassion for others are
poor, destitute and oppressed (Karuna), the nature of love
forgiving (Upeksa) and sympathetic towards the happiness of
others, free from envy and jealousy (mudita) must animates
solidarity towards fellow human beings.
So that I can say on the occasion of this day , hopefully what I say
could benefit for all of us.