Anda di halaman 1dari 7

1

Om Swastyastu
Om Awignamastu namo sidham
Om anobadrah kratavoyantu visvatah

Para Pinandita, Bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati, para yowana yang saya
banggakan, berbagai bencana alam yang melanda bumi akhir-akhir ini mulai dari
banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor gempa bumi patut membuat
kita prihatin terhadap berbagai penderitaan yang ditimbulkan oleh bencana
tersebut.Berbagai kerugian baik materiil maupun non materiil menjadi konsekuensi
dari berbagai bencana tersebut. Memahami bahwa setiap kejadian pasti ada
hikmahnya, mengantarkan kita pada suatu introspeksi diri apakah kita kurang
bersahabat dengan alam? Adakah kita telah menjalankan kewajiban penting dalam
menjaga kelestarian alam ? sarasamuccaya mengajarkan kepada kita, bahwa
pemanfaatan sumber alam harus memperhatikan kelestariannya.

Mantangnyan prihan tikang bhutahita, haywa tan masih ring sarwaprani,


apan ikang prana ngaranya, ya ika nimittaning kepagehan ikang
caturwarga, nang Dharma, artha, kama moksa, hana pwa mangilangaken
prana,ndya ta tan hilang de nika, mangkana ikang rumaksa ring
bhutahita, ya ta mamagehaken catur warga ngaranya abhutakita
ngaranikang tan keraksa denya

Sarasamuccaya, 135

Oleh karenanya, usahakanlah kesejahteraan mahluk itu jangan tidak


menaruh belas kasihan kepadanya, karena kehidupan mereka itu
menyebabkan tetap terjamin tegaknya catur warga, yaitu dharma, artha,
kama, moksa; jika mau mencabut nyawanya mahluk, betapa itu tidak
musnah olehnya; demikianlah orang yang menjaga kesejahteraan mahluk
itu, ia itulah yang disebut menegakkan catur warga; abhutahita jika sesuatu
itu tidak terjaga atau terlindungi olehnya.

Adalah jelas bagi kita bahwa pemanfaatan sumber-sumber alam harus disertai
dengan pelestariannya dan pemanfaatan yang tidak diiringi dengan pelestarian
itulah yang disebut dengan abhutahita, suatu perbuatan yang tidak didasari
pengendalian diri yang memadai.

Bapak-bapak ibu-ibu yang saya hormati dan saudara-saudara yang berbahagia,


sebagaimana halnya kebahagiaan di dunia ini dan pembebasan kelak setelah kita
mengakhiri tugas di dunia ini, Tri Hita Karana memberikan jalan kepada kita
untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut. Hubungan manusia dengan Tuhan, Alam
lingkungan dan sesama Manusia membentuk suatu keseimbangan yang harmonis
yang merupakan sumber (penyebab) kebahagiaan sesuai dengan tujuan Dharma.
Maka dari itu menjaga keharmonisan pada ketiga hubungan tersebut, sudah pasti
menjadikan jiwa dan alam ini berbahagia. Keharmonisan hubungan manusia dengan
Sang Pencipta, Brahman menumbuhkan kesadaran tentang adanya tugas penting
yang harus kita laksanakan dalam kesempatan hidup sebagai manusia saat ini, yaitu
2

meningkatkan kualitas hidup menuju pembebasan dari proses kelahiran kembali.


”Brahman Atman Aikyam”Menjadikan ajaran suci weda sebagai pedoman hidup
berarti kita telah menjadikan tubuh ini sebagai perahu bagi sang jiwatma untuk
menyeberangi lautan samsara menuju pada kebebasan.

Alam beserta sarwaprani adalah penyangga hidup manusia, melalui penyediaan


berbagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup bagi manusia. Pantaslah kita
berterimakasih, bersehabat dan menjaga keharmonisan hubungan dengannya
dengan menjaga kelestariannya.

Mitrasya ma caksusa sarvani


Bhutani samiksantam
Mitrayasham caksusa sarvani
Bhutani samikse
Mitrsya caksusa samiksamahe

Yajuurveda XXXVI.18

Semoga semua mahluk memandang kami dengan pandangan


mata seorang sahabat
Semoga saya memandang semua mahluk sebagai seorang
sahabat
Semoga kami saling berpandangan penuh persahabatan

Adalah tugas kita bersama untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan alam
melalui kesadaran untuk menjaga kelestariannya. Berbagai bencana alam yang
terjadi hendaklah menjadi bahan perenungan (introspeksi diri) seberapa kita telah
menjalankan kewajiban untuk menjaga kelestarian alam. Tidak menggunakan kayu
yang berasal dari penjarahan hutan adalah bentuk kesadaran untuk mencegah
terjadinya pembalakan hutan yang masih banyak terjadi saat ini.

Hubungan horisontal manusia dengan sesama merupakan bentuk hubungan yang


saling menghargai berdasarkan cinta kasih dan perdamaian.

Iyam kalyani – ajara


Martyasya amrta grhe
Atharvaveda X. 8. 26

Dewa yang kekal dan bertuah(Sang Jiwa Agung)


Bertempat tinggal di dalam tubuh manusia yang fana

Hubungan antar manusia menjadi dasar penting sebagai sumber kebahagiaan.


Kesadaran bahwa didalam diri setiap manusia berstana kekuatan abadi Sang Maha
Pencipta memunculkan rasa saling menghargai satu sama lain karena menghormati/
menghargai sesorang berarti juga kita menghormati dan menghargai Zat Abadi yang
berstana di dalam dirinya.
3

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara yang saya hormati, sikap hidup saling
menghargai dan bekerjasama antara sesama manusia akan menimbulkan
kebahagiaan dan kedamaian hati satu sama lain. Munculnya kesadaran bahwa
mengabdi kepada sesama adalah salah satu jalan pengabdian kepada Tuhan adalah
kristalisasi dari ajaran Tatwam Asi yang menjadi jiwa dari kesetiakawanan sosial
yang menumbuhkan kepedulian kepada sesama. Adalah Catur Paramita (empat
kebajikan yang luhur) dapat menjadi dasar manajemen hubungan antar manusia.
Cinta kasih dan ramah tamah terhadap sesama (maitri), prihatin dan kasih sayang
terhadap sesama yang papa, melarat dan tertindas (Karuna), sifat suka
menmaafkan (Upeksa) dan bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, bebas dari
rasa iri dan dengki (mudita) harus menjiwai kesetiakawanan terhadap sesama
manusia.
4

Om Swastyastu
Om Awignamastu namo sidham
Om anobadrah kratavoyantu visvatah

The Pinandita , ladies and gentlemen, the youth i'm proud of , the
various natural disasters that hit the earth lately ranging from flash
floods, tornados , landslides, earthquakes should make us
concerned about the sufferings caused by the disaster. Various loss
of material and non-material into the consequences of the
disaster. Understand that every event must have a silver lining ,
lead to a self-examination whether we are less friendly to nature ?
Do we have to run an important obligation in preserving nature?
sarasamuccaya teaches us , that the use of natural resources
should pay attention to sustainability.

Mantangnyan prihan tikang bhutahita, haywa tan masih ring


sarwaprani, apan ikang prana ngaranya, ya ika nimittaning
kepagehan ikang caturwarga, nang Dharma, artha, kama
moksa, hana pwa mangilangaken prana,ndya ta tan hilang de
nika, mangkana ikang rumaksa ring bhutahita, ya ta
mamagehaken catur warga ngaranya abhutakita
ngaranikang tan keraksa denya

Sarasamuccaya, 135

Therefore, see the welfare of beings that do not pity him, because
their lives upholding the cause remains guaranteed chess citizens,
namely dharma, artha, kama, moksha; if you want to take his life by
being, how it is not destroyed by it; so the people who maintain the
welfare of the creature, he that is called chess uphold citizens;
abhutahita if something is not properly maintained or protected by
it.
5

It is clear to us that the use of natural resources must be


accompanied by conservation and utilization that is not
accompanied with the preservation of what is called the
abhutahita, an act that is not based on adequate restraint.
Ladies and gentleman who I respect, as well as happiness in this
world and liberation later after we finish the task in this world, Tri
Hita Karana give way to us to get such happiness. Man's
relationship with God, Nature environment and fellow human
forms a harmonious balance which is the source (cause) of
happiness according to Dharma goal. Therefore maintaining
harmony in all three of the relationship, it is definitely making this
happy soul and nature. The harmony of man's relationship with the
Creator, Brahman raise awareness about their important task that
should we conducted in the opportunity to live as a human being
today, namely improving the quality of life for the liberation of the
rebirth process. "Brahman Atman Aikyam" Making the sacred
teachings of the Vedas as a way of life means that we have to make
this body as the boat for the jiwatma to cross the ocean of samsara
leads to freedom.
Sarwaprani nature and is a buffer of human life, through the
provision of a variety of means of subsistence for man. No wonder
we are grateful, friendly and maintain harmonious relations with it
by maintaining its sustainability.

Mitrasya ma caksusa sarvani


Bhutani samiksantam
Mitrayasham caksusa sarvani
Bhutani samikse
Mitrsya caksusa samiksamahe

Yajuurveda XXXVI.18
6

May all beings look at us with the eyes of a friend


Hopefully I view all beings as a friend
Hopefully we looked at each other full of friendship

It is our collective duty to maintain harmonious relationship with


nature through awareness to maintain its sustainability . Various
natural disasters let be a material reflection ( introspection ) how
we have been running an obligation to preserve nature . Do not
use wood from forest plunder is a form of awareness to prevent
logging that is still the case today .
Horizontal relationships with fellow human beings is a form
relationships of mutual respect based on love and peace .

Iyam kalyani – ajara


Martyasya amrta grhe
Atharvaveda X. 8. 26

Gods eternal and magical (the Great Spirit)


Residing in the human body is mortal

Human relations become an important base as a source of


happiness. The realization that every human being in the eternal
power live the Creator bring a sense of mutual respect for one
another out of respect / appreciate someone also means we
respect and appreciate the Eternal Substance live in him.
Ladies and Gentlemen, life attitude of mutual respect and
cooperation among people will lead to happiness and inner peace
with one another. The emergence of consciousness that serve to
others is one way of devotion to God is the crystallization of the
teachings Tatwam Asi which is the soul of social solidarity that
7

fosters caring for others. Chess is Paramita (four noble virtues) can
be the basis of human relations management. Love and hospitality
toward others (maitri), concern and compassion for others are
poor, destitute and oppressed (Karuna), the nature of love
forgiving (Upeksa) and sympathetic towards the happiness of
others, free from envy and jealousy (mudita) must animates
solidarity towards fellow human beings.
So that I can say on the occasion of this day , hopefully what I say
could benefit for all of us.

Om santhi santhi santhi om

Anda mungkin juga menyukai