Anda di halaman 1dari 28

TRAUMA TUMPUL

Paracetamol tab 500 mg/kali beri

Dosis (10-15 mg/kgBB/kali beri)


(300-450 mg/kali beri)
Paracetamol 1 tab/ kali beri
( 4 x ¾ tab )
Trauma Benda Tumpul
 Trauma benda tumpul adalah luka yang disebabkan karena
persentuhan tubuh dengan benda yang permukaannya
tumpul. Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka
antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan
lain-lain. (Idries, 2006)
Adapun definisi dari benda tumpul itu
sendiri adalah : (Vincent dan Dominick,
2001).

 Tidak bermata tajam


 Konsistensi keras/kenyal
 Permukaan halus/kasar
Jenis Luka Akibat Trauma Benda
Tumpul
 Luka akibat trauma benda tumpul dapat berupa salah satu
atau kombinasi dari luka memar, luka lecet, luka robek, patah
tulang atau luka tekan.
 Derajat luka, perluasan luka, serta penampakan dari luka
yang disebabkan oleh trauma benda tumpul bergantung
kepada:
 Kekuatan dari benda yang mengenai tubuh
 Waktu dari benda yang mengenai tubuh
 Bagian tubuh yang terkena
 Perluasan terhadap bagian tubuh yang terkena
 Jenis benda yang mengenai tubuh
Luka lecet (Abrasi)
Adalah luka akibat kekerasan benda yang berpermukaan kasar
sehingga epidermis sebagian/seluruh lapisannya hilang.
Benda kasar : terseret di jalan aspal
Tali tampar : gantung diri
Meninggalkan bekas : ban mobil
Karakteristik luka lecet :

 Sebagian/seluruh epitel hilang terbatas pada lapisan


epidermis
 Permukaan tertutup exudasi yang akan mengering (krusta)
 Timbul reaksi radang (Sel PMN)
 Sembuh dalam 1-2 minggu dan biasanya pada penyembuhan
tidak meninggalkan jaringan parut
Memperkirakan umur luka lecet
 Hari ke 1 – 3 : warna coklat kemerahan
 Hari ke 4 – 6 : warna pelan-pelan menjadi
gelap dan lebih suram
 Hari ke 7 – 14 : pembentukan epidermis baru
 Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap
Perbedaan Luka Lecet Ante Mortem
dan Post Mortem

Ante mortem Post mortem

Coklat kemerahan Kekuningan


Terdapat sisa sisa-sisa epitel  Epidermis terpisah
Tanda intravital (+) sempurna dari dermis
Sembarang tempat Tanda intravital (-)
Pada daerah yang ada
penonjolan tulang
Luka memar (Kontusio)
 Adalah : kerusakan jaringan subkutan dimana pembuluh
darah ( kapiler) pecah sehingga darah meresap ke jaringan
sekitarnya, kulit tidak perlu rusak, menjadi bengkak,
berwarna merah kebiruan.
Luka memar diklasifikasikan
 luka memar superficial (Superficial),
 Luka memar dalam (Deep), dan
 luka memar berbekas (Patterned/ imprint).
a. Luka memar superfisial
Luka memar superficial dapat terjadi secara segera, disebabkan
oleh akumulasi darah secara subkutan
b. Luka memar dalam
Luka memar dalam menandakan adanya akumulasi pendarahan
lebih dalam dari lapisan kulit subkutan. Biasanya jenis luka ini
memerlukan 1 sampai 2 hari untuk dapat terlihat di permukaan
kulit.
c. Luka memar berbekas
Luka memar berbekas disebabkan oleh penekanan pada
tubuh, biasanya objek yang menekan tubuh meninggalkan
bekas pada permukaan kulit. Pada mayat waktu antara
terjadinya luka memar, kematian dan pemeriksaan
menentukan juga karakteristik memar yang timbul. Semakin
lama waktu antara kematian dan pemeriksaan luka akan
semakin membuat luka memar menjadi gelap.
Memperkirakan umur luka memar :
 Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan
 Hari ke 2 – 3 : warna biru kehitaman
 Hari ke 4 – 6 : biru kehijauan–coklat
 > 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh
LUKA MEMAR LEBAB MAYAT

Di sembarang tempat Bagian tubuh yang terendah


Pembengkakan (+) Pembengkakan (-)
Tanda Intravital (+) Tanda Intravital (-)
Ditekan tidak menghilang Ditekan Menghilang
Diiris : tidak menghilang Diiris : dibersihkan dengan kapas
menjadi bersih
LUKA ROBEK (LACERATION)
 Adalah : kerusakan seluruh tebal kulit dan jaringan bawah
kulit.
 Mudah terjadi pada kulit yang ada tulang di bawahnya
 Biasanya pad penyembuhan, meninggalkan jaringan parut
KEKERASAN BENDA TUMPUL PADA
KEPALA
 1. KULIT : luka lecet, memar, robek
 2. TENGKORAK : - fraktur bassis cranii, fraktur calvaria
 3. OTAK : contusio cerebri, oedema cerebri, commotio
cerebri.
 4. SELAPUT OTAK : epidural hemoragic, subdural
hemoragic, sub arachnoid hemoragic
CONTUSIO CEREBRI (MEMAR OTAK)
 Perdarahan kecil di daerah substansia ALBA dan
SUBSTANSIA GRISEA
Laceratoin cerebri ( Robek otak)
 Kerusakan jaringan otak (white and grey mater) disertai
robeknya ARRACHNOID.
 2 macam :
 a. Direct laceration (coup)
 b. Countre coup laceration
 Bagian yang mengalami kekerasan langsung dengan benda
tumpul : COUP
 Sedang yang berlawanan : COUNTER_COUP
 Countre COUP terjadi bila : ada oscilasi (getaran) otak yang
membentur duramater dan ini terjadi bila :
 - kepala dalam keadaan bergerak
 - kepala bebas bergerak
Mekanisme terjadinya countre-coup :
 Pada trauma kepala terdapat :
 A. Acelerasi
 B. Decelerasi
 Pada waktu ACELERASI terjadi :
 A. Gerakan tengkorak ke arah impact
 B. Gerakan otak berlawanan dengan arah impact
 Waktu DECELERASI : kepala bergerak tiba-tiba membentur
benda tumpul. Sedangkan otak begerak ke arah yang
berlawanan dengan bagian kepala yang mengalami kekerasan
tadi, sehingga otak membentur bagian berlawanan dengan
bagian kepala mengalami kekerasan langsung.
Oedema cerebri
 Tanda tandanya :
 > permukaan gyrus menjadi lebih rata
 > sulci menjadi lebih dangkal
 > otak bertambah lebih berat
 > ventrikel-ventrikel mengecil
 > karena adanya kompresi maka terjadi bekas cetakan
foramen magnum pada cerebellum bagian bawah
 > mikroskopis terdapat timbunan cairan intracellular,
pericellular dan perivascular
Pasal yang menjelaskan luka berat :
 Yang dikatakan luka berat pada tubuh pada pasal 90 KUHP
adalah penyakit atau luka yang tidak bisa diharapkan akan
sembuh lagi dengan sempurna atau yang dapat mendatangkan
bahaya maut, terus-menerus tidak cakap lagi dalam memakai
salah satu panca indera, lumpuh, berubah pikiran atau akal
lebih dari empat minggu lamanya, menggugurkan atau
memnbunuh anak dari kandungan ibu (Satyo, 2006).
Thanks you
 Jika ada luka memar apa penatalaksanaan pertama yang
dilakukan
 Pada pemeriksaan VeR apa yg didapatkan pada luka memar

Anda mungkin juga menyukai