Anda di halaman 1dari 29

JENIS DAN MACAM LUKA

dr. Fory Fortuna, Sp.BP-RE

BAGIAN BEDAH
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
DEFINISI LUKA
 Kerusakan kontinuitas (diskontinuitas) jaringan biologis,
termasuk lapisan epitel kulit, mukosa, dan jaringan

Herman TF, Bordoni B. Wound Classification. [Updated 2022 Apr 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.  Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554456/
Britto EJ, Nezwek TA, Robins M. Wound Dressings. [Updated 2022 Jun 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470199/
KLASIFIKASI LUKA
1. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
2. Berdasarkan tingkat kontaminasi luka
3. Berdasarkan tingkat kedalaman luka
4. Berdasarkan penyebab luka
BERDASARKAN WAKTU PENYEMBUHAN
LUKA
A. Luka Akut
 Luka akut adalah luka yang bisa sembuh menurut proses healing yang normal dan tepat waktu

B. Luka Kronis
 Luka kronis adalah luka yang mengalami kegagalan proses healing atau gagal merespon terhadap treatment
dalam jangka waktu penyembuhan yang diperkirakan normal.
 Stuck pada fase inflamasi, terjadi lebih dari 4-6 minggu

Demidova-Rice TN, Hamblin MR, Herman IM. Acute and impaired wound healing: Pathophysiology and current methods for drug delivery, part 1: Normal and chronic wounds:
Biology, causes, and approaches to care. Adv Ski Wound Care. 2012;25(7):304–14.
Frykberg RG, Banks J. Challenges in the Treatment of Chronic Wounds. Adv Wound Care. 2015;4(9):560–82.
BERDASARKAN TINGKAT KONTAMINASI
LUKA
1. Clean Wound (Luka Bersih)  Luka dianggap bersih. Tidak terinfeksi, tidak ada peradangan, dan
tertutup. Selain itu, luka ini tidak masuk ke saluran pernapasan, pencernaan, genital, atau saluran
kemih.

2. Clean-contaminated (Luka Bersih Terkontaminasi)  Tidak terinfeksi, dan tidak ada peradangan
akut. Tetapi, dapat masuk ke saluran pernapasan, pencernaan, genital, atau saluran kemih. Namun
dalam kondisi yang terkendali.

Herman TF, Bordoni B. Wound Classification. [Updated 2022 Apr 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554456/
BERDASARKAN TINGKAT KONTAMINASI
LUKA
3. Contaminated (Luka Terkontaminasi)
 Luka terbuka, segar (<4 jam), dan tidak disengaja

 Dapat diakibatkan oleh teknik steril atau kebocoran dari saluran pencernaan ke dalam luka

 Sayatan yang dibuat yang mengakibatkan peradangan akut atau yang tidak bernanah

 Infeksi aktif tidak ada pada luka yang terkontaminasi.

4. Dirty-infected (Luka Kotor/Infeksi)


 Luka traumatis lama (>4 jam) yang mengandung jaringan mati yang tertahan.

 Biasanya diakibatkan oleh perawatan luka traumatis yang tidak tepat

 Menunjukkan adanya jaringan yang rusak, paling sering disebabkan oleh mikroorganisme yang ada di dalam viscera yang perforasi
atau lapangan operasi.
 Ada purulen atau abses.

Herman TF, Bordoni B. Wound Classification. [Updated 2022 Apr 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.  Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554456/
BERDASARKAN TINGKAT KEDALAMAN
LUKA
 Stage I

ÞSuperfisial hanya melibatkan lapisan epidermis

 Stage II

ÞPartial Thickness yang mempengaruhi epidermis

dan dapat meluas ke bagian atas dermis.

The National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) scale


Edsberg LE, Black JM, Goldberg M, McNichol L, Moore L, Sieggreen M. Revised National Pressure Ulcer Advisory Panel Pressure Injury Staging System. J Wound, Ostomy
Cont Nurs. 2016;43(6):585–97.
BERDASARKAN TINGKAT
KEDALAMAN LUKA
 Stage III

ÞFull Thickness yaitu luka yang sampai pada lapisan

epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.

 Stage IV

ÞFull Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon,

dan tulang dengan adanya destruksi atau kerusakan yang luas.

The National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) scale


Edsberg LE, Black JM, Goldberg M, McNichol L, Moore L, Sieggreen M. Revised National Pressure Ulcer Advisory Panel Pressure Injury Staging System. J Wound, Ostomy
Cont Nurs. 2016;43(6):585–97.
BERDASARKAN ETIOLOGI LUKA
1. Vulnus Contusum (luka memar) / Blunt Trauma Wound
2. Vulnus Excoratio (luka lecet) / Scratch Wound
3. Vulnus Scissum (luka sayat) / Insicional Wound
4. Vulnus Laceratum (luka robek) / Lacerated Wound
5. Vulnus Punctum (luka tusuk) / Puncture Wound
6. Vulnus Sclopetorum (luka tembak) / Gunshot Wound
7. Vulnus Morsum (luka gigitan) / Bites Wound
8. Vulnus Combustio (luka bakar) / Burn Injuries
KEKERASAN BERSIFAT MEKANIK

LUKA AKIBAT KEKERASAN LUKA AKIBAT


TUMPUL
KEKERASAN TAJAM
LUKA LUKA MEMAR
LUKA TUSUK
LUKA LECET

LUKA ROBEK LUKA IRIS/SAYAT


VULNUS CONTUSUM (LUKA MEMAR) / BLUNT
TRAUMA WOUND
Vulnus Contussum terjadi akibat
benturan keras sehingga pecahnya
pembuluh darah di bawah kulit
dan menimbulkan warna merah
kehitaman atau kebiruan pada
kulit.
VULNUS EXCORATIO (LUKA LECET)

• Luka yang di akibatkan terjadi gesekan


dengan benda keras.
• Panjang dan lebar
VULNUS LACERATUM (LUKA ROBEK) / LACERATED
WOUND
• Luka laserasi
• Pinggirnya compang-camping, tidak rata
• Akibat benda tumpul
VULNUS SCISSUM (LUKA SAYAT) /
INSICIONAL WOUND
• Luka sayat
• Pinggir halus dan rata
• Akibat benda tajam
VULNUS PUNCTUM (LUKA TUSUK) /
PUNCTURE WOUND
• Luka tusuk
• Pinggir rata
• Akibat benda tajam dan runcing
VULNUS PERFORATUM
 Suatu luka tembus yang merobek dua sisi tubuh
yg disebabkan oleh senjata tajam seperti panah,
tombak, ataupun proses infeksi yg sudah meluas
sehingga melewati selaput serosa/ephitel organ
jaringan tubuh.
VULNUS AMPUTATUM
 Luka yang diakibatkan terputusnya salah satu bagian
tubuh, bisa dikenal dengan amputasi.
VULNUS COMBUSTION
(LUKA BAKAR)
Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang dapat disertai
dengan kerusakan jaringan bawah kulit yang disebabkan oleh
trauma panas atau trauma dingin (frost bite)
PENILAIAN LUAS LUKA BAKAR 
RULE OF NINES
 Dikarenakan anak – anak memiliki proporsi paha dan
kaki yang kecil serta bahu dan kepala lebih besar
dibanding dewasa
 Setiap tahun setelah 12 bulan  1% dikurangi dari
area kepala dan 0,5% ditambahkan pada dua area kaki
anak
 Setelah usia 10 tahun, tubuh anak sudah proporsional
sesuai dengan tubuh dewasa
DERAJAT LUKA BAKAR
LUKA BAKAR LISTRIK

Emergency Management of Severe Burns (EMSB) Tahun 2013)


LUKA BAKAR LISTRIK
LUKA BAKAR KIMIA Alkali
Asam
 Penyebab: Asam pikrat,  Penyebab: Natrium, kalium, amonium,
sulfasalisilat, tannic, trichloroacetic, lithium, barium dan kalsium hidroksida
cresylic, asetat, format, klorida dan (sabun deterjen, pembersih dren, dan
flourida (kaca dan elektronik) penghilang cat)
 Paling umum terjadi di rumah
 Nyeri hebat
 Kerusakan jaringan tidak secepat zat asam, namun
 Penampilannya bervariasi mulai dari eritema kerusakan jaringan terjadi dalam kurun waktu panjang
(dangkal) hingga eskar hitam (dalam) karena terjadi likuifaksi (pencairan) yang menyebabkan
kerusakan lebih dalam
 Irigasi menggunakan air
 Irigasi lebih lama dibanding dengan asam (kurang lebih 1
 Diatasi dengan tindakan pembedahan seperti pada jam)
luka bakar termal  Untuk luka bakar dalam diperlukan operasi
LUKA BAKAR KIMIA

LUKA AKIBAT SUHU DINGIN (FROSTBITE)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai