Anda di halaman 1dari 34

NURSING MANGEMENT

BURN INJURY IN
EMERGENCY

Ns. Siti Nurlaelah


adeleyla77@gmail.com
Name : Ns. Siti Nurlaelah, Mkep, Sp.KMB
Birth date : Jakarta, 9 December 1977
▪ Nurse, Emergency at Department RSUPN. Dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM) Jakarta
▪ Nursing Manager, Emergency Department
▪ Nursing Manager, COVID -19 RSCM since March 2020
▪ Clinical instructur for master & Specialist nursing Program
▪ Board member of Indonesian National Nurses Association
(PPNI- INNA)
Prinsip Utama :
menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat.

Filosofi dalam PPGD :


”Time Saving is Life Saving”,
(henti nafas 4-6 menit dapat mengakibatkan kematian)
PRINSIP PENANGANAN KEPERAWATAN GADAR

▪ Cepat dan tepat


▪ Pelayanan utama: Penyelamatan hidup, stabilisasi,
pencegahan kecacatan
▪ Praktek Profesional dilakukan oleh perawat yang kompeten
▪ Melaksanakan tugas delegasi, sesuai dengan kompetensi
▪ Aman petugas dan pasien
▪ Alat penyelamat hidup siap pakai
▪ Dokumentasi, informasi & komunikasi tepat, benar, jelas,
mudah dimengerti, rekam medik, standart, SPO dsb
▪ Menjaga Aspek legal dan etika keperawatan serta Norma
Hukum
Peran perawat pada kondisi kritis di ruang
emergency

Mempercepat
Memastikan
Mempercepat dalam
respontime
alur dan waktu pengambilan Patient Safety in
berjalan
pemberian keputusan ER
sesuai dengan
pelayanan di IGD terkait kegawat
standar di IGD
daruratan
LUKA BAKAR
Luka bakar adalah luka yang terjadi bila sumber panas
bersentuhan dengan tubuh atau jaringan dan besarnya
luka ditentukan oleh tingkat panas atau suhu dan
lamanya terkena (Doengoes, Marilynn E .2000 )

Combustio (Luka bakar) adalah injury pada jaringan


yang disebabkan oleh suhu panas (thermal), kimia,
elektrik dan radiasi (Suriadi, 2010).
MEKANISME INJURI ??
PENYEBAB LUKA BAKAR

1. Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal Burn)


2. Luka Bakar Bahan Kimia (Chemical Burn)
3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
5. Frost bite (cedera akibat suhu yang sangat
rendah)
THERMAL BURN INJURY

Luka thermal diklasifikasikan beberapa agen


penyebab cidera, seperti : terbakar, kontak
dengan kobaran api, listrik, bahan kimia, radiasi
akibat sinar UV dan bahan radioaktif
Luka akibat zat kimia
seperti alkali, asam atau
bahan kimia lainya yang
merusak jaringan kulit.
ELECTRICAL BURN INJURY
Luka bakar yang dihasilkan dari
sengtan aliran listrik yang melewati
tubuhsehingga mneyebabkan cidera
Luka bakar yang dihasilkan
dari sengtan aliran listrik yang
melewati tubuhsehingga
mneyebabkan cidera
RADIATION BURN INJURY

Luka bakar radiasi adalah luka


bakar akibat paparan sinar UV
atau sumber radiasi lainnya
seperti sinar-X.
METODE PENENTUAN LUAS LUKA BAKAR
ROLE OF NINE MENURUT WALlACE
LUND AND
BROWDER
Persentasi
bagian-bagian
tubuh
menurut usia
HAND PALM → menggunakan telapak
tangan. Lebar telapak tangan
pasien kurang lebih 1% luas
permukaan tubuh
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
(kedalaman Luka)
KEDALAMAN PENYEBAB PENAMPILAN WARNA PERASAAN

TINGKAT 1 Jilatan api, Kering tidak ada Luka pink Nyeri


SUPERFISIAL sinar ultra gelembung/melepu cerah- (Nyeri
violet h/blister, Udema merah berkurang
(terbakar oleh minimal atau tidak (eritema dg
matahari). ada. Kulit memucat ringan- pendinginan
bila ditekan berat)
dengan ujung jari,
berisi kembali bila
tekanan dilepas.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR (kedalaman Luka)

KEDALAMA PENYEBAB PENAMPILAN WARNA PERASAAN


N
TINGKAT 2 •Kontak Blister besar dan Berbintik- Sangat
SUPERFISIA dengan bahan lembab serta bintik nyeri,
L DALAM air atau bahan ukurannya kurang sensitif
(Superficial padat, bertambah jelas, terhadap
partial •Jilatan api besar, edema terlihat udara dingin
thickness & melalui dan pucat bila warna
Deep partial pakaian, ditekan, luka merah-pink,
thickness ) •Jilatan mengenai bahkan
langsung epidermis dan coklat
bahan kimiawi dermis
•Sinar ultra
violet.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
(kedalaman Luka)
KEDALAMAN PENYEBAB PENAMPILAN WARNA PERASAAN
TINGKAT 3 cair atau Tanpa ada blister Putih, Sedikit
FULL padat, Api, Permukaan luka kering, nyeri/tidak
THICKNESS Kimia. kering, tektur hitam, nyeri,
Kontak kasar/keras coklat Rambut
Edema, kulit mudah lepas
dengan arus mengelupas. tua.
listrik. Hitam. bila dicabut.
Pembuluh darah Mengenai
seperti arang terlihat Merah.
semua lapisan
dibawah kulit yang kulit, otot,
mengelupas. saraf,
Gelembung jarang, pembuluh
dindingnya sangat darah dan
tipis, Tidak pucat bila tulang
ditekan.
Kedalaman
luka bakar

Luas luka
Usia
bakar

Faktor yg
Mempengaruhi
Beratnya Luka
Bakar

Mekanisme Lokasi luka


injuri bakar

Kesehatan
umum
DOOR – Emergency Room
MERAH

KUNING

HIJAU

HITAM

ALUR RUJUKAN RS
PERAWAT TRIASE DALAM
PENGELOLAAN DEKONTAMINASI
CBRNE (cemical, biological, Radiological, and
nuclear)
PRIMARY SURVEY
A : Airway & servical kontrol

kaji adanya stidor? Perubahan suara?


Black sputum? Udema pada wajah?
PRIMARY SURVEY

B: Breathing & Ventilation


(kaji dan Menilai pernafasan seperti adanya
sesak, takipneu, bradipneu, hipo/hiperventilasi )
PRIMARY SURVEY

C : Circulation & Hemorrage Control


Kaji adanya Anemis? Shock? Nadi tidak teratur, sianosis?
TD, Fokuskan pada pencegahan dan penanganan syok

D: Disability : Kaji APVU dan respon pupil?


E : Exposure & Environment control
F: Fluid
G : Gastric tube jika diperlukan
H : Heart (EKG Monitoring)
SECONDARY SURVEY
SAMPLE
• Sign and Symptoms,
• Allergy,
• Medication,
• Past medical history
• Last meal,
• Event leading
MASALAH KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif


SKOR2. Gangguan pertukaran gasSKOR
3. Pola napas tidak efektif >6
2-3 4. Defisit volume cairan tubuh
5. Hipovolemia
6. Gangguan keseimbangan cairan dan ektrolit
7. Nyeri akut
8. Kerusakan integritas kulit
9. Resiko Infeksi
10. Kehilangan Citra tubuh
11. HDR
RESUSITASI LUKA BAKAR DEWASA
❑ Luka bakar derajat 2-3 > 20% atau
Luka bakar derajat 3 > 10%
❑ Jumlahcairan : 4ml x BB (kg) x TBSA burned (%) ml
❑ Jenis cairan : Ringer Laktat atau Asering, Cara pemberian :
• Beri ½ nya (kolf) dalam 8 jam pertama,
• sisa ½ nya (kolf) dalam 16 jam berikut.

❑ Monitor produkasi urin : 0,5-1 cc/kg/jam


❖ Bila < 0,5 ml/kg/jam : naikkan 10% dari volume sebelumnya.
❖ Bila telah dinaikkan sebanyak 3 kali dan tidak respons, berikan 1/3 cairan dengan
albumin 5% dan 2/3 sisanya dengan Ringer Laktat atau Asering.
❖ Bila > 1 ml/kg/jam : turunkan 10% dari volume sebelumnya.
❖ Bila > 2 ml/kg/jam : turunkan 20% dari volume sebelumnya.
RESUSITASI LUKA BAKAR ANAK
❑ Luka bakar derajat 2-3 > 10% atau
❑ Luka bakar derajat 3 > 5%.
❑ Jumlah cairan 2 x BB (kg) x TBSA burned (%) ml
❑ Jumlah cairan mantenance : 1500 x TBSA ml
❑ Jenis cairan : untuk cairan luka bakar Ringer Laktat atau Asering, untuk
maintenance N4 atau N5 (mengandung natrium lebih tinggi dan glukosa). Cara
pemberian :
▪ Cairan luka bakar diberi ½ nya (kolf) dalam 8 jam pertama, sedangkan
sisa ½ nya (kolf) dalam 16 jam berikut.
RESUSITASI LUKA BAKAR ANAK

❑ Monitor produksi urin dengan target 0.5 – 1 ml/kg/jam


▪ Bila < 1 ml/kg/jam : naikkan 10% dari volume cairan luka bakar sebelumnya.
▪ Bila telah dinaikkan sebanyak 3 kali dan tubuh tidak merespon maka berikan 1/3
cairan dengan albumin 5% dan 2/3 sisanya dengan Ringer Laktat atau Asering.
Jadi yang disesuaikan bukan cairan maintenance, tetapi cairan luka bakar.
▪ Bila > 1,5 ml/kg/jam : turunkan 10% dari volume sebelumnya.
▪ Bila > 2 ml/kg/jam : turunkan 20% dari volume sebelumnya.
PX. PENUNJANG
1. AGD : awal mungkin normal, lanjut : hipoksemia, metabolic acidosis
2. Hematologi:
Ht meningkat
Hb menurun SKOR
Leukosit meningkat
3. Spesimen urine : 2-3
Kultur dan sensitivitas utk deteksi dini UTI
Urinalisis dan urine 24 jam
4. Radiograpi (serial x-ray): Biasanya normal saat pasien masuk rs,
24-48 jam stlh cedera: atelektasis, ARDS, edema paru
5. Pulse oximetry : monitoring oksigenasi scr kontinu
6. Electrocardiogram (ECG)
KOMPLIKASI LB

1. Acut renal failure


2. Acut gastrointestinal
SKOR ileus or ulceration
3. Infection 2-3
4. Sepsis
5. Hipertroppy jaringan
6. Kontraktur
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN ANDA

“Being Rich is Not About How Much You Have


But How Much You Give..Somehow When You Give..
You’ll Be Happier”

Anda mungkin juga menyukai