Anda di halaman 1dari 77

LUKA BAKAR

SKIN
………Juni 202219
GRAFT
Combutio
LUKA BAKAR
Luka bakar adalah
kerusakan jaringan
yang disebabkan oleh
kontak dengan sumber
panas; api, air panas,
bahan kimia, listrik,
dan radiasi, maupun
dingin.
• Luka bakar merupakan suatu
jenis trauma dengan morbiditas
dan mortalitas yang tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan
yang khusus sejak awal (fase
syok) sampai fase lanjut.
KULIT
ANATOMI KULIT
• 3 lapisan utama kulit :
epidermis, dermis dan
lapisan subkutis.

Lapisan Epidermis t.d 5 lapisan:


 stratum corneum,
 stratum lucidium,
 stratum granulosum,
 stratum spinosum
 stratum basale
(germinativum)
FISIOLOGI KULIT
proteksi,
 absorbsi,
 eksresi,
 persepsi,
 pengatur suhu tubuh,
 membentuk pigmen
 membentuk vitamin D, dan
 keratinisasi.
PATOFISIOLOGI LUKA BAKAR
- Pembuluh kapiler rusak & permeabilitas
edema bulla (membawa elektrolit)
volume cairan intravaskuler
- Sel darah rusak anemia
- cedera inhalasi (gang. sal. napas)
- gang. mekanisme bernapas
- gang. sirkulasi (keseimbangan cairan
elektrolit, syok hipovolemia)
Perubahan Patologis
• Stadium shock
• Stadium pelepasan
eschar/pengelupasan kulit
• Stadium Penyembuhan dan
Rekonstruksi
Stadium shock
 Berlangsung 2 – 3 hari
 Lebih lama pada orang tua
 Terjadi peningkatan permeabilitas kapiler disertai
dgn hilangnya protein dan cairan elektrolit dari
darah
Perubahan Utamanya adalah:
 Berkurangnya plasma darah
 Proporsi sel darah merah lebih banyak daripada
plasma darah
 Berkurangnya Cardiac Output
 Meningkatnya denyut jantung
Stadium pelepasan eschar/pengelupasan
kulit

• Kulit yang terbakar akan pecah-pecah


dan mulai mengelupas
• Mulai membentuk kulit pada sisi yang
dibawahnya
• Akan mengelupas setelah 3-4 minggu
Stadium Penyembuhan dan Rekonstruksi

 Untuk luka bakar pada area superfisial,


maka kulit akan sembuh dan dapat normal
kembali
 Untuk luka bakar yang merusak lapisan
epidermis, maka akan terjadi jaringan parut
 Setelah beberapa minggu berlangsung,
maka menjadi kontraktur
 Pada kerusakan yang eksesif akan tumbuh
keloid
FASE LUKA BAKAR

• Fase akut/awal/shock
• Fase sub akut
• Fase lanjut
Fase akut/awal/shock
• Pada fase ini permasalahan utama
berkisar pada gangguan yang terjadi pada
saluran nafas (misalnya, cedera inhalasi),
gangguan mekanisme bernafas oleh
karena adanya eskar melingkar di dada
atau trauma multipel di rongga toraks;
dan gangguan sirkulasi (keseimbangan
cairan-elektrolit, syok hipovolemia).
Fase akut
Cedera inhalasi
Inhalasi CO

Trauma panas langsung mengenai saluran nafas

Efek samping sisa pembakaran

Cedera termis
Paru: ARDS
Hepar : SPGT,SPOT
Ginjal : ARF AFN
Lambung : Stress Ulcer
Usus : Sepsis Peritonitis
Fase setelah syok berakhir, Fase
sub akut
Terjadi setelah shock teratasi, luka
terbuka disini akan menyebabkan:
• Proses inflamasi disertai eksudasi dan
kebocoran protein.
• Infeksi yang menyebabkan sepsis
• Proses penguapan cairan tubuh disertai
panas (evaporasi loss heat).
Fase lanjut

Fase ini berlangsung sejak penutupan luka


sampai terjadinya maturasi ringan.
Masalah yang di hadapi adalah penyulit
dari luka bakar; berupa parut hipertrofik,
kontraktur, dan deformitas lain yang
terjadi karena kerapuhan jaringan atau
struktur tertentu akibat proses inflamasi
yang hebat dan berlangsung lama.
Pembagian zona kerusakan jaringan

1. Zona koagulasi / nekrosis


Daerah yg mengalami kontak dgn sumber panas.
2. Zona statis
Terjadi kerusakan endotel pembuluh darah,
trombosit dan leukosit→gangguan perfusi (no
Flow phenomena)
3. Zona Hiperemis
Mengalami reaksi berupa vasodilatasi tanpa
banyak melibatkan reaksi seluler.
KLASIFIKASI
LUKA
BAKAR
1. Berdasarkan kedalaman
kerusakan

jaringan
Hanya mengenai lap-epidermis
• Kulit tampak eritema, kering
tanpa terbentuk bulla.
Derajat I • Terasa nyeri/hipersensitif krn
ujung-ujung saraf sensrik
teriritasi
• Sembuh dlm 5 –10 hari

• Mengenai epidermis dan


superficial dermis
Derajat II • Kulit tampak hiperemis,
(DANGKAL) lembab, nyeri dan terbentuk
Bulla
• Sembuh 10-14 hari
• Mengenai epidermis dan
sebagian besar dermis
Derajat II • Sembuh > 3 minggu
(DALAM)
dengan meninggalkan
parut

Derajat •Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di bawahnya.


• Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih rendah dari
sekitarnya.

III
• Tidak ada bulla dan tidak nyeri
• Memerlukan skin graft, lama sembuh karena tidak ada proses epitelisasi
spontan dari dasar luka.
Kedalaman Penyebab Penampilan Warna Perasaan

Ketebalan Jilatan api, sinar Kering tidak ada Bertambah Nyeri


partial ultra violet gelembung. merah.
superfisial (terbakar oleh Oedem minimal atau
(tingkat I) matahari). tidak ada.
Pucat bila ditekan
dengan
ujung jari, berisi
kembali
bila tekanan dilepas.
Lebih dalam Kontak dengan Blister besar dan Berbintikbintik Sangat
dari ketebalan bahan air atau lembab yang Nyeri
partial bahan padat. yang ukurannya kurang jelas,
(tingkat II) Jilatan api bertambah besar. putih, coklat,
- Superfisial kepada pakaian. Pucat bila ditekan pink, daerah
- Dalam Jilatan langsung dengan merah coklat.
kimiawi. ujung jari, bila
Sinar ultra violet. tekanan
dilepas berisi
kembali.
Kedalaman Penyebab Penampilan Warna Perasaan

Ketebalan Kontak dengan Kering disertai Putih, kering, Tidak sakit,


sepenuhnya bahan cair atau kulit mengelupas. hitam, coklat sedikit
(tingkat III) padat. Pembuluh darah tua. sakit.
Nyala api. seperti Hitam. Rambut
Kimia. arang terlihat Merah. Mudah lepas
Kontak dengan dibawah bila
arus listrik. kulit yang dicabut.
mengelupas.
Gelembung
jarang,
dindingnya
sangat tipis,
tidak membesar.
Tidak pucat bila
ditekan.
DERAJAT
II(dalam)

DERAJAT
III

DERAJAT I

DERAJAT II
(dangkal)
2. Berdasarkan penyebab
• Suhu
Panas maupun dingin (frost bite), pd
ujung ekstremitas dpt menimbulkan
nekrosis akibat dingin.
• Listrik, akibat terkena petir.
• Kimia
• Radiasi
• Laser, CO2
Prognosis

• Usia dan adanya penyakit penyerta


• Luasnya area kulit yang terbakar
• Inhalation burn
• Usia > 70 thn dan < 10 tahun
berprognosis jelek
Komplikasi
SIRS •Suatu bentuk respon klinis sistemis terhadap berbagai stimulus klinik yang dapat berupa infection, injury, inflammation, inadequate blood flow dan ischemia

SDOM •Kumpulan gejala dengan adanya gangguan fungsi organ pada  pasien sedemikian rupa sehingga homeostasis tidak dapat dipertahankan tanpa intervensi

Sepsis •Bila  penyebab dari  SIRS adalah suatu infeksi

Kontraktur •Pemendekan jaringan otot


Resusitasi Cairan Pada Luka  Bakar

• Masalah yang dihadapi pada penenganan fase akut dari luka bakar
adalah gangguan pernapasan dan hipovolemik syok.

Syok merupakan suatu kondisi klinik gangguan


sirkulasi yang menyebabkan gangguan perfusi dan
oksigenasi sel atau jaringan . Jumlah cairan yang
hilang dalam syok lebih dari 25 % dari volume
cairan tubuh. Sel atau jaringan yang mengalami
gangguan perfusi akan menjadi iskemik dan
mungkin berakhir dengan nekrosis.

Pemberian cairan secara cepat menggunakan


beberapa jalur intravena bila perlu melalui
akses vaskuler langsung. >>>Cairan RL (ringer
laktat) untuk luka Bakar
Luas Luka bakar
• Luasnya luka bakar akan memiliki
persentase peluang selamat (PPS)

• PPS = 100 – (Usia + % Area Tubuh)


Rumus Rule Of
Nine(s) untuk orang
dewasa
• Kepala dan leher :
Rumus 10 – 15 – 9%
Rumus 10 – 20
20 untuk anak” • Ekstremitas atas
untuk bayi
• Jika tangan yang kanan : 9%
• Jika tangan dan • Ekstremitas atas kiri
terkena luka
kaki yang : 9%
bakar, maka
terkena, maka • Ekstremitas bawah
10%, jika kaki kanan:18%
10%, kepala,
15%, sementara • Ekstremitas bawah
leher dan badan
kepala dan badan kiri : 18%
depan belakang • Tubuh bagian
depan belakang
20% belakang:18%
20% • Tubuh bagian
depan : 18%
• Genetalia/
perineum : 1
Prognosis dan Berat ringannya luka bakar
ditentukan :
Kedalaman
  : derajat
I, II atau
III

Luasny
a  : Usia (>60
Anatomi ditentu thn dan
lokasi yang
terkena kan <5thn lebih
parah)
present
ase
Keadaan
kesehata
n
Indikasi rawat inap

Anak & orang tua dera


Dewasa derajat II > 15 %
>  10 %
Penanganan
Penanganan pertama pada luka bakar secara umum
adalah:

1. Jika masih ada api yang masih terdapat di baju, jangan


disiram dengan air, Lakukan stop – drop – roll, yaitu
berhenti dan bergulinglah sampai api yang masih ada di baju
padam.
2. Menjauhkan korban dari sumber panas(api, baju), Lepaskan
juga perhiasan, jam tangan, cincin, ikat pinggang.
3. Segera basuh luka dengan air dingin. Kira-kira selama 15
menit atau lebih sampai luka terlihat lebih baik. Jika bagian
tubuh yang terkena luka bakar tidak dapat disiram atau
direndam, kompres air dingin dengan kain handuk pada
daerah tersebut
4. Bila disebabkan oleh aliran listrik, lepaskan penderita dari bahan
yang mengandung aliran listrik, baru luka diguyur air. Penolong pun
harus terisolasi, misalnya dengan berdiri di atas papan kering,
tumpukan koran atau pakaian kering.
5. Oleskan luka bakar dengan krim yang mengandung antibiotik perak
sulfadiazin (misal dermazin cr, burnazin cr) pada daerah yang
terkena luka bakar.
6. Luka bakar yang mengenai wajah, leher, jalan napas, tangan, kaki,
kemaluan, harus segera dibawa ke rumah sakit.
7. Usahakan tidak menekuk seluruh atau bagian tubuh yang terkena
luka bakar
8. Jika penderita kehilangan kesadaran sementara memanggil tenaga
kesehatan, bila mampu lakukan resusitasi jantung paru dan
pernafasan buatan.
9. Segeralah periksakan luka bakar ke dokter untuk menghindari
infeksi bakteri
Hal” yang harus diperhatikan :

• Jangan sekali-kali mengobati luka bakar


dengan mengoleskan pasta gigi, mentega,
minyak, kecap, air kapur, dan semacamnya.
• Jangan memecah bula/lepuhan
• Jangan membalut luka dengan kapas karena
akan melekat pada luka. Untuk luka bakar
ringan dan sedang, ditutup dengan balutan
kering.
Yang boleh diberikan kepada penderita :

• Rendam daerah luka dengan susu selama 15 menit atau lebih


• 2 atau 3 hari setelah terluka, bubuhi daerah luka dengan
cairan daun lidah buaya 4-5X/hari tanpa ditutup dengan
perban.
• Irislah kentang lalu tutup daerah yang terbakar menggunakan
irisan tersebut.
• Madu akan meredakan nyeri dan mencegah infeksi kuman.
• Bersihkan daerah luka dengan air dan sabun. Campur minyak
lavender dengan minyak zaitun dengan perbandingan 1 : 3.
Selanjutnya tutuplah daerah luka dengan campuran tadi.
Luka Bakar Derajat 1

segera diguyur dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi panas dan
mencegah kerusakan jaringan yang lebih luas. Biasanya penyembuhan luka
bakar derajat satu ini membutuhkan waktu 5-10 hari.

Luka Bakar Derajat 2


Sembuh dengan sendirinya(10-14 hari), dibersihkan dengan obat
antiseptik. Benjolan berisi air yang timbul jangan sampai pecah, karena
dapat terjadi infeksi dan menimbulkan bekas luka yang sulit hilang. Jika
luka memang sudah terbuka, kita bisa ke dokter untuk minta obat cream
antibiotik sebagai pencegahan agar tidak terjadi infeksi.

Luka Bakar Derajat 3


Pertolongannya dengan cangkok kulit (Skin Graft)
Medikasi  :
• Pemberian antibiotik
• Nutrisi dan Roborantia
• Pemeriksaan Laboratorium
• Resusitasi Cairan Pada Luka  Bakar
Pemulihan
• luka bakar superfisial (derajat I dan derajat II
superfisial) :Lapisan kulit yang mati akan mengelupas dan
lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan
di bawahnya. Lapisan epidermis yang baru dapat tumbuh
dengan cepat dari dasar suatu luka bakar superfisial
dengan sedikit atau tanpa jaringan parut. Luka bakar
superfisial tidak menyebabkan kerusakan pada lapisan
kulit yang lebih dalam (dermis).

Luka bakar dalam menyebabkan cedera pada dermis.


Lapisan epidermis yang baru tumbuh secara lambat dari
tepian daerah yang terluka dan dari sisa-sisa epidermis di
dalam daerah yang terluka. Akibatnya, pemulihan
berlangsung sangat lambat dan bisa terbentuk jaringan
parut. Daerah yang terbakar juga cenderung mengalami
pengkerutan, sehingga menyebabkan perubahan pada kulit
dan mengganggu fungsinya.
Skin Graft dilakukan bila :

Luka grade II dalam 3


minggu tak sembuh

Luka grade III setelah eksisi

Terdapat granulasi luas


( diameter > 3 cm)
Definisi: pemindahan potongan kulit yang sehat ke kulit
yang mengalami kerusakan (cangkok kulit)

Alternative Names
Skin transplant; Skin autografting;
FTSG; STSG; Split thickness skin graft;
Full thickness skin graft • Daerah yang sering menjadi donor:
Paha, buttocks, below the collar
bone, depan dan belakang telinga,
upper arm.

Graft classification:
Split-thickness - epidermis dan sejumlah dermis. Biasanya diambil dari
paha atau buttocks.
Full - thickness- epidermis dan all the dermis. Biasanya untuk muka
Composite graft – kombinasi dari skin dan fat, skin dan cartilage, atau
middle layer of skin dan fat. Misalnya, ear skin dan cartilage untuk
memperbaiki nasal.
• Autograft—Skin dari kulit pasien sendiri.
• Allograft—Skin dari jaringan yang diperoleh
dari spesies yang sama, misalnya dari cadaver
• Xenograft—skin diambil dari spesies yang
berebda, misalnya kulit binatang (babi)
• Pembuluh darah baru mulai tumbuh dalam
36 jam.
• The donor-site area ditutup dengan sterile
dressing selama 3-5 hari.
• Skin graft harus dilindungi dari trauma
seperti pukulan atau stretching yang keras
selama 2-3 minggu.
• Hindari Latihan yang dapat menyebabkan
stretch atau injury pada graft selama 3-4
minggu.
In split-thickness skin
grafting

In full-thickness skin
grafting
MANAGEMEN FISIOTERAPI pada
LUKA BAKAR
In Patient
Tujuan tindakan FT:
• Mencegah komplikasi respiratory
• Memelihara ROM sendi, dan mencegah
kontraktur dan deformitas.
• Memelihara panjang soft tissue
• Memelihara kekuatan otot
• Mengembalikan fungsi maksimal
ANAMNESIS
Umum :
• Nama
• Umur
DAPAT DILIHAT PADA
• jenis kelamin REKAMAN MEDIS
• Pekerjaan PASIEN

• Hobi
• alamat
Khusus :
- Keluhan Utama : nyeri, bergerak/tidak
Nyeri meskipun tidak bergerak
- Lokalisasi rasa sakit:
Di daerah yang mengalami injury …..dada
-
Sifat keluhan : Menjalar, sakit dlm keadaan gerak/istirahat,
sakit jika berbaring menyamping
Lokal
- Keluhan samping :
Kesulitan bernafas dan sering kehausan
-
Lama keluhan : akut/kronik
Akut
- Penyebab: trauma, atau ???
Trauma
INSPEKSI
• Menentukan derajat luka
• Area kulit yang tidak terbakar mungkin
dingin dan pucat
• Area kulit yang terbakar akan melepuh,
ulkus, nekrosis, atau jaringan parut tebal.
• Mukosa bibir kering
• Tanda-tanda inflamasi
PROGRAM FISIOTERAPI
1. Mencegah komplikasi respiratory
Membersihkan jalan nafas dgn cara shaking, clapping, postural drainage, coughing, dan
suction. (u/ pasien dgn luka bakar pd dada digunakan foam di bwh tangan saat melakuakan
teknik ini)
2. Memelihara ROM sendi, dan mencegah kontraktur dan deformitas.
Positioning, splinting, dan exercise.
3. Memelihara panjang soft tissue
Aktif Assisted Exercise dilakukan pd daerah yg mengalami cedera, sedangkan Aktif Exercise
dilakukan pd daerah yg tdk cedera. Latihan dpt dilakukan setiap jam untuk mengurangi
edema.
4. Memelihara kekuatan otot
Apabila pasien masih difiksasi maka dilakukan statik kontraksi, sedangkan apabila pasien
telah dpt menggerakkan sendinya, maka dpt diberikan latihan full Rom 2 kali sehari.
5. Mengembalikan fungsi maksimal
Melakukan beberapa latihan-latihan dengan repetisi tinggi, misalnya: skipping, ball
bouncing, jumping a height, dll
MANAJEMEN FISIOTERAPI
OUT PATIENT
Out Patient
Tujuan tindakan FT:
• Meminimalkan scarring
• Mengembalikan kemandirian pasien
PROGRAM FISIOTERAPI
1. Meminimalkan scarring
Menggunakan energi
elektromagnetik(HFC/MWD) 2x sehari salama
25 menit untuk proses penyembuhan. Laser jg
dapat digunakan u/ mempercepat penyembuhan
& mengurangi nyeri.
2. Mengembalikan kemandirian pasien
Melakukan latihan ADL
PRAKTEK PROSES FT pada
LUKA BAKAR
LEHER,DADA,dan SHOULDER
IN PATIENT

No Problem Modalitas Metode Dosis


1 Komplikasi respiratory Breathing Exercise Deep breathing F:setiap hari
I :3x6 repetisi
T:pasien fokus
T:18 s

2 Mencegah keterbatasan Positioning Neck: small roll di -


ROM,mengurangi bawah leher
edema
Chest:lying

Shoulder:elevasi
over 90 ˚

3 Mencegah deformitas Splinting Static Dipasang sampai gerakan


dapat dimunculkan.
Splinting dapat dipasang
hanya pd malam hari saat
pasien tertidur u/
mencegah pemendekan
jaringan lunak

Digunakan untuk
Dynamic mengontrol gerakan agar
tidak terjadi gerakan yang
berlebihan
No Problem Modalitas Metode Dosis

4 Mencegah kontraktur dan Exercise therapy Assisted Active (U/ F:setiap hari
memelihara panjang soft daerah yg cedera) I:3x8 repetisi
tissue T:active assisted
T:24 s
Active Exercise
(anggota tubuh yg F:setiap hari
tdk cedera) I:6 hit,8x repetisi
T:gerakan aktif
T:48 detik

5 Memelihara kekuatan otot Statik Kontraksi Isometrik F:setiap hari


I:3 hit,6 repetisi
T:pasien fokus
T:40 s

6 Mengembalikan fungsi Free exercise Skipping Intensitas dan repetisi


maksimal ditingkatkan secara
Jumping a height progresif.Latihan ini
dilakukan 3x seminggu.
dll
OUT PATIENT

No Problem Modalitas Metode Dosis

1 Menimimalkan HFC IEM F:3xseminggu


scarring I:50-100 %
T:coplanar
T:15 menit

2 Mengembalikan ADL exercise Neck:menoleh,m F:setiap hari


kemandirian pasien enunduk,menen I:8x repetisi
gadah,mengangg T:pasien fokus
uk T:10 menit

Chest:gerakan2
yg melibatkan
pergerakan dada
Shoulder:
mengambil
benda,menyisir,
makan,melempa
r dan menangkap
benda.
Evaluasi

• Sebelum & setelah diterapi


– Nyeri (VAS)
– Limitasi LGS (goniometer)
– Rasa percaya diri klien (perasaan)

• Berkala
– Nyeri (VAS)
– Tingkat kekuatan otot (MMT)
– Spasme
– Limitasi LGS (goniometer)
– Gangguan ADL
– Rasa percaya diri klien (perasaan)
Dokumentasi

Catatat hasil pemeriksaan sampai program FT yang


akan dijalankan.

Catat semua kejadian serius selama pelaksanaan


Program FT
Modifikasi
Modifikasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Perubahan patologi
b. Perkembangan teknologi
c. Kondisi ekonomi
d. Budaya
e. Kepercayaan/agama
Hal-hal yang dimodifikasi :
a. Modalitas
b. Metode/teknik
c. Dosis
d. Parameter
Pengembangan>>> kemitraan
• Rujukan untuk mengalihkan penanganan
problematika yang dialami pasien kepada
profesi kesehatan lain yang dianggap mampu
untuk mengambilalih dan menangani
problematika pasien yang bersangkutan.

• Home program
Penatalaksanaan Fisioterapi
 Tujuannya adalah:
1. Mencegah komplikasi respiratory
2. Memelihara LGS dan mencegah
kontraktur atau deformitas
3. Memelihara Muscle Strenght
4. Memelihara fungsi aktivitas pasien sebaik
mungkin
5. Membantu pasien untuk kembali ke
aktivitas kehidupan sehari-hari
Respiratory care

• Pembersihan jup dengan shaking,


clapping dan postural drainage,
coughing dan (suction)
LGS

• Positioning
1. Kepala dan Leher
2. Anggota gerak atas
3. Anggota gerak bawah
• Splinting
Exercise

• Muscle strength
• Mencapai fungsi semaksimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai