ASUHAN KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN LUKA BAKAR
kelompok 2 :
FreisiliaLuwuunaung(19142010174)
Viga Kilala (19142010181)
Paula Lukas (19142010187)
Rojaz Lumintang (19142010178)
Isna Ibrahim (19142010256)
Junita Rumende (19142010169)
Yasni Tadisiran (1714201040)
Selviana Mamonto (19142010296)
DEFINISI
Luka bakar disebabkan oleh dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut
mungkin di pindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik.
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar, beratnya luka bakar juga
dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas (misalnya
suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, sumber panas: api,
air panas dan minyak panas), listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat
terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup. Faktor yang mempengaruhi
beratnya luka bakar antara lain :
luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas
tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik, derajat
luka bakar yang berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan
yang terkena dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas. Kulit dengan luka bakar
mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung
pada penyebabnya. Terjadinya integritas kulit memungkinkan mikroorganisme masuk
ke dalam tubuh. Kehilangan cairan akan mempengaruhi nilai normal cairan dan
elektrolit tubuh akibat dari peningkatan pada permeabilitas pembuluh darah sehingga
terjadi perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstra vaskuler melalui kebocoran
kapiler yang berakibat tubuh kehilangan natrium, air, klorida, kalium dan protein
plasma. Kemudian terjadi edema menyeluruh dan dapat berlanjut pada syok
hipovolemik apabila tidak segera ditangani (Hudak dan Gallo, 1996). Menurunnya
volume intra vaskuler menyebabkan aliran plasma ke ginjal dan GFR (Rate Filtrasi
Glomerulus) akan menurun sehingga haluaran urine meningkat. Jika resitasi cairan
untuk kebutuhan intravaskuler tidak adekuat bisa terjadi gagal ginjal dan apabila
resitasi cairan adekuat, maka cairan interstisial dapat ditarik kembali ke intravaskuler
sehingga terjadi fase diuresis.
Pathway
Klasifikasi luka bakar
1.Klasifikasi luka bakar menurut Kedalamannya
Jenis Lapisan yang dilibatkan Tampilan tekstur Sensasi Waktu Prognosis
Penyembuhan
Superfisial Epidermis Merah tampah Kering Nyeri 5-10 hari Sembuh dengan baik :
(derajat I) lepuh sengatan matahari
yang berulang,
meningkatkan risiko
kanker kulit
dikemudian hari
Agak superfisial Meluas ke lapisan dermis Merah dengan Lembab Sangat nyeri Kurang dari 2-3 Infeksi lokal/sepuitis
mengenai (kapiler) superfisial lepuh yang jelas, minggu tapi biasanya tampah
sebagian lapisan pucat dengan parut
kulit (derajat II) tekanan
Cukup dalam, Meluas ke lapisan dermis Kuning atau putih. Agak Kering Tekanan dan 3-8 minggu Parut,kerut (mungkin
mengenai (retikuler) dalam Lebih tidak pucat. tidak nyaman memerlukan
sebagian Mungkin lebih eksisi dan cangkok
lapisan kulit melepuh kulit
(derajat II)
Seluruh lapisan Meluas ke seluruh lapisan Kaku dan tidak Kasar Tidak nyeri Lama (berbulan- Parut,kerut,
kulit (derajat III) dermis putih/coklat tidak bulan) dan tidak Ambutasi,
pucat sempurna (eksisi dini
dianjurkan)
Derajat IV Meluas ke seluruh lapisan Hitam hangus Kering Tidak nyeri Perlu eksisi Ambutasi gangguan
kulit, dan kedalam lapisan dengan eskar fungsional yang
lemak, otot dan tulang signifikan dan, dalam
dibawahnya beberapa kasus,
Lanjutan
2. Klasifikasi luka bakar berdasarkan luasnya
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan
ruleofnineofwallaceyaitu :
a.Kepala dan leher:9%
b.Lengan masing-masing 9%:18%
c.Badan depan 18%, badan bagian belakang :36%
d.Tungkai masing-masing 18:36%
e.Genitalia/perinium:1%
2. Sedang –moderate
Tingkat II : 15 –30%
Tingkat III: 1 –10%
3. Ringan –minor
Tingkat II: < 155
Tingkat III : < 1%
MANIFESTASI KLINIK
3.Grade III : Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri,
luka merah keputihan dan hitam keabu-abuan, tampak kering,
lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu Skingraf.
KOMPLIKASI
1.Segera
Sindrom kompartemen dari luka bakar sirkumferensial ( luka
bakar pada ekstremitas iskemia ekstremitas, luka bakar pada
toraks hipoksia dari gagal napas restriktif) ( cegah dengan
eskaratomi segera).
2.Awal
Infeksi ( waspadai steptococcus ) obati infeksi yang timbul ( 10%
organisme pada biopsi luka ) dengan antibiotik sistemis.
Ulkus akibat stres ( ulkus cerling) ( cegah dengan antasida,
broker H2 atau inhibitor pompa proton profilaksis)
Hiperkalsemia ( dari sitolisis pada luka bakar luas). Obati dengan
insulin, dekstrosa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
B. Penanganan Luka
Pendinginan luka
Debridemen
Tindakan pembedahana.Split cangkok kulitb.Flap
Terapeutik :
Pengertian: Kriterian hasil: •Lepaskan balutan dan plester secara
perlahan
Kerusakan kulit Menurun Cuku Seda Cukup Meni •Bersihkan dengan cairan NaCl atau
(dermis dan/atau p ng meni ngkat pembersih nontoksik
epidermis atau menu ngkat •Bersihkan jaringan nekrotik
jaringan (membran run
mukosa, kornea, •Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi
fasia, otot, •Pasang balutan sesuai jenis luka
tendon, tulang, Elastisitas 1 2 3 4 5 •Pertahankan teknik steril saat
kartilago, kapsul Hidrasi 1 2 3 4 5 melakukan perawatan luka
sendi da/atau •Ganti balutan sesuai dengan jumlah
ligamen) Perfusi 1 2 3 4 5 eksudat dan drainnase
jaringan
•Jadwalkan perubahan posisi setiap 2
Meningkat Cuku Seda Cukup Men jam atau sesuai kondisi pasien
p ng menu urun •Berikan diet dengan kalori 30-35
meni run kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5
ngkat
g/kgBB/hari
•Berikan suplai vitamin dan mineral
Edukasi :
Kerusakan 1 2 3 4 5 •Jelaskan tanda dan gejala infeksi
jaringa •
Anjurkan mengonsumsi makanan
Kerusakan 1 2 3 4 5 tinggi kalori dan protein
lapisan kulit •Ajarkan prosedur parawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi :
•Kolaborasi pemberian antibiotik
b. Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
(Halaman 316)
Observasi :
•Identivikasi penyebab gangguan
integritas kulit
Terapeutik :
•Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
•Bersihkan perineal dengan air hangat,
terutama selama periode diare
•Gunakan produk berbahan petrolium
atau minyak pada kulit kering
•Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada kulit
sensitif
•Hindari produk berbahan dasar alkoho
pada kulit kering
Edukasi :
•Anjurkan menggunakan pelembab
•Anjurkan minum air yang cukup
•Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
•Anjurkan meningkatkan asupan buah
dan sayur
•Anjurkan menghindari terpapar suhu
ekstrim
•Anjurkan menggunakan tabir surya SP
saat berada di luar rumah
•Anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
D.0142 Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Pencegahan Infeksi (I.14539)
diharapkan tingkat infeksi menurun
(Halaman 278)
Pengertian: Kriteria Hasil: Observasi :
Beresiko mengalami Memb Cukup Sedang Cukup Membaik •Monitor tanda dan gejala
peningkatan terserang uruk memburu membaik infeksi lokal dan sistemik
organisme patogenik k Terapeutik :
•Batasi jumlah pengunjung
Kadar sel 1 2 3 4 5 •Berikan perawatan kulit pada
darah putih area edema
•Cuci tangan sebelum dan
Kultur area 1 2 3 4 5 sesudah kontak dengan pasien
luka dan lingkungan pasien
•Pertahankan teknik aseptik
Menin Cukup Sedang Cukup Menurun
gkat meningka menurun pada pasien berisiko tinggi
t Edukasi :
•Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Demam 1 2 3 4 5 •Ajarkan cara mencuci tangan
Kemerahan 1 2 3 4 5
dengan benar
•Ajarkan etika batuk
Nyeri 1 2 3 4 5 •Ajarkan cara memeriksa
Bengkak 1 2 3 4 5 kondidi luka atau luka operasi
Menur Cukup Sedang Cukup Meningkat •Anjurkan meningkatkan asupan
un menurun meningkat nutrisi
•Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kebersihan 1 2 3 4 5
tangan
Kebersihan 1 2 3 4 5
badan
Nafsu 1 2 3 4 5
Nyaman Pengaturan Posisi (I.01019) (Halaman
D.0074 Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 293)
diharapkan status kenyamanan meningkat Observasi :
•Monitor status oksigenasi sebelum
Pengertian: Kriterian hasil: dan sesudah mengubah posisi
Perasaan kurang Membu Cukup Sedang Cukup Memb •Monitor alat traksi agar selalu tepat
senang, lega dan ruk mem membai aik Terapeutik :
sempurna dalam buruk k •Tempatka pada matras/tempat tidur
dimensi fisik, terapeutik yang tepat
psikospiritual,
lingkungan dan •Tempatkan pada posisi terapeutik
sosial Postur tubuh 1 2 3 4 5 •Tempatkan objek yang sering
digunakan dalam jangkauan
Kewaspadaan 1 2 3 4 5 •Tempatkan bel/lampu panggilan
dalam jangkauan
Mening Cukup Sedang Cukup Menur •Atur posisi tidur yang disukai
kat meni menuru un •Atur posisi untuk mengurangi sesak
ngkat n •Atur posisi yang meningkatkan
drainage
•Posisikan pada kesejajaran tubuh
Keluhan tidak 1 2 3 4 5 yang tepat
nyaman •Imobilikasi dan topang bagian tubuh
yang cedera dengan tepat
Gelisah 1 2 3 4 5 •Tinggikan bagian tubuh yang sakit
Menuru Cukup Sedang Cukup Menin dengan tepat
n menu meningk gkat •Tinggikan tempat tidur bagian kepala
run at •Berikan bantal yang tepat pada leher
•Berikan topangan pada area edema
Kesejahteraan fisik 1 2 3 4 5 •Posisikan untuk mempermudah
ventilasi/pefusi
Perawatan sesuai 1 2 3 4 5
kebutuhan
• Motivasi melakukan ROM akt
atau pasif
• Motivasi terlibat dalam
perubahan posisi
• Hindari menempatkan pada
posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
• Hindari posisi yang
menimbulkan ketegangan
pada luka
• Minimalkan gesekan dan
tarikan saat mengubah posisi
• Ubah posisi setiap 2 jam
• Jadwalkan secara tertulis
untuk perubahan posisi
Edukasi :
• Informasikan saat akan
dilakukan perubahan posisi
• Ajarkan cara menggunakan
postur yang baik dan mekanik
tubuh yang baik selama
melakukan perubahan posisi
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi.