Derajat, luas dan lokasi luka bakar menetukan keputusan apakah korban perlu
mendapatkan tindakan medis di rumah sakit. Untuk mempermudah perhitungan, luas
luka bakar dibagi berdasarkan The Rule of Nines, dimana setiap anggota badan
dihitung berdasarkan kelipatan sembilan.
Patofisiologi
Akibat pertama luka bakar adalah syokbkarena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler
yang terpapar suhu tinggi rusak dan permeabilitas tinggi. Sel darah yang ada di
dalamnya ikut rusak sehingga dapat menjadi anemia meningkat peremeabiltas
menyebabkan udem dan menimbulkan bula dengan serta elektrolit . Hal itu
menyebabkan berkurangnya cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar
menyebabkan kehilangan cairan tambahan karena penguapan yang berlebihan, cairan
masuk ke bula yang terbenntuk pada luka bakar derajat III dan pengeluaran cairan
dari keropeng luka bakar derajat III. Akibat luka bakar fungsi kulit yang hilang
berakiba terjadi penurunan fungsi fisiologi diantaranya adalah:
1. Hilangnya daya lindung terhadap infeksi
2. Cairab tubuh berkurang
3. Hilang kemampuan mengendalikan suhu
4. Kelenjar keringat dan uap
5. Banyak kehilangan reseptor sensori
syok
Kerusakan cairan
Nyeri G3 perfusi
Vaskuler jaringan
Derajat luka dua: luka bakar meliputi lapisan pada epidermis dan lapisan dibawahnya
(dermis). Klasifikasi derajat luka bakar yang mencapai dermis dibagi menjadi 2 yaitu:
superficial partial thickness dimana hanya bagian atas dermis yang terbakar, serta
ditandai dengan kulit yang melepuh berisi cairan bening dan disertai rasa nyeri.
Deep partial thickness : luka bakar mencapai bagian dermis yang lebih dalam, kulit
berwarna merah, merah muda sampai putih, disertai gelembung cairan yang bisa
berisi darah.
Luka bakar derajat 2 bisa disebabkan oleh cairan mendidih atau terkena api. Luka
bakar derajat 2 ini mengenai lapisan kulit yang lebih dalam dan seringkali
mengakibatkan luka terbuka sehingga kemungkinan terjadi infeksi lebih besar. Segera
hubungi dokter jika daerah yang terkena berdiameter lebih dari 2 3 inches.
Antibiotik akan diberikan untuk mencegah infeksi, disamping obat antinyeri yang
lebih kuat.
Derajat 3 : luka bakar sampai pada lapisan dibawah dermis (subcutaneous) ditandai
dengan kulit berwana putih/coklat. Syaraf nyeri terdapat pada lapisan dermis,
sehingga luka bakar derajat 3 dimana lapisan dermisnya sudah rusak parah, penderita
tidak merasakan sakit lagi pada area ini, namun area disekitarnya terasa sangat nyeri.
Luka bakar derajat 3 bisa terjadi ketika pakaian yang dikenakan korban terbakar,
ataupun kontak langsung dengan api dalam waktu yang cukup lama.
Seorang yang sedang terbakar tentu merasa panik, dan biasanya akan belari untuk
mencari air atau pertolongan. Hal ini justru akan memperbesar kobaran api. Oleh
karena itu, segera hentikan (stop), jatuhkan (drop), dan gulingkan (roll) korban agar
api segera padam. Bila memiliki karung basah atau air segera gunakan untuk
memadamkan apinya.
Derajat 4 : luka bakar telah mencapai jaringan otot ataupun tulang, kerusakan yang
ditimbulkan hingga menimbulkan arang pada anggota yang terbakar.
Luka tampak pink cerah sampai merah (eritema ringan sampai berat).
Edema minimal.
Tidak ada blister.
Kulit hangat/kering.
Nyeri / hyperethetic
Terbentuk blister
Edema
Nyeri
Penyembuhan luka :
(Namun demikian penyembuhannya bervariasi tergantung dari kedalaman dan ada tidaknya
infeksi).
Mengenai semua lapisan kulit, lemak subcutan dan dapat juga mengenai permukaan
otot, dan persarafan dan pembuluh darah.
Luka tampak bervariasi dari berwarna putih, merah sampai dengan coklat atau
hitam.
Edema.
Dapat terjadi scar hipertropik dan kontraktur jika tidak dilakukan tindakan preventif.