Kelompok:
Andika
Dede
M Amanu
Mumun
Yasfi
Wilda
Pengertian Etiologi
Luka bakar adalah luka yang Luka bakar banyak disebabkan
karena suatu hal, diantaranya
disebabkan kontak dengan suhu
adalah:
tinggi seperti api, air panas, bahkan
Luka bakar suhu tinggi
kimia dan radiasi, juga sebab kontak (Thermal Burn): gas, cairan,
dengan suhu rendah (frosh bite). bahan padat
Derajat-dua (partial- Epidermis dan Nyeri, hiperestesia, Melepuh, dasar luka Kesembuhan dalam
waktu 2-3 minggu,
thickness): tersiram air bagian dermis sensitif terhadap udara berbintik-bintik merah,
pembentukan parut
mendidih, terbakar oleh yang dingin epidermis retak,
dan depigmentasi,
nyala api permukaan luka basah,
infeksi dapat
terdapat edema mengubahnya
menjadi derajat-tiga
Derajat-tiga (full- Epidermis, Tidak terasa nyeri, Kering, luka bakar Pembentukan
thickness): terbakar keseluruhan syok, hematuria berwarna putih seperti eskar, diperlukan
nyala api, terkena dermis dan (adanya darah dalam bahan kulit atau gosong, pencangkokan,
cairan mendidih dalam kadang-kadang urin) dan kemungkinan kulit retak dengan bagian pembentukan parut
waktu yang lama, jaringan pula hemolisis lemak yang tampak, dan hilangnya
tersengat arus listrik subkutan (destruksi sel darah terdapat edema kontur serta fungsi
merah), kemungkinan kulit, hilangnya
terdapat luka masuk jari tangan atau
dan keluar (pada luka ekstrenitas dapat
bakar listrik) terjadi
Setiap area luka bakar mempunyai Dalam menetukan dalamnya luka
tiga zona cedera, yaitu : bakar kita harus memperhatikan
Resusitasi A, B, C.
Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus dicek Airway, breathing dan circulation-
nya terlebih dahulu.
Resusitasi Cairan
Dua cara yang lazim digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar yaitu :
a. Cara Evans
3. 3.2000cc glukosa 5%
Separuh dari jumlah (1). (2), (3) diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari
kedua diberikan setengah jumlah cairn hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan yang diberikan hari
kedua. Sebagai monitoring pemberian lakukan penghitungan diuresis
Pengkajian
Aktifitas/istirahat:
Tanda: Penurunan kekuatan, tahanan; keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit; gangguan massa otot, perubahan
tonus.
Sirkulasi:
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas
yang cedera; vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik); takikardia
(syok/ansietas/nyeri); disritmia (syok listrik); pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar).
Integritas ego:
Gejala: masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan. Tanda: ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal,
menarik diri, marah.
Eliminasi:
Tanda: haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin,
mengindikasikan kerusakan otot dalam; diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi);
penurunan bising usus/tak ada; khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai stres penurunan
motilitas/peristaltik gastrik.
Makanan/cairan:
Tanda: oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah.
Lanjutan….
Neurosensori:
Gejala: area batas; kesemutan. Tanda: perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan refleks
tendon dalam (RTD) pada cedera ekstremitas; aktifitas kejang (syok listrik); laserasi korneal;
kerusakan retinal; penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik); ruptur membran timpanik
(syok listrik); paralisis (cedera listrik pada aliran saraf).
Nyeri/kenyamanan:
Gejala: Berbagai nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara eksteren sensitif untuk
disentuh; ditekan; gerakan udara dan perubahan suhu; luka bakar ketebalan sedang derajat kedua
sangat nyeri; smentara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan
ujung saraf; luka bakar derajat tiga tidak nyeri.
Lanjutan….
Pernafasan:
Keamanan:
Tanda: Kulit umum: destruksi jarinagn dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5
hari sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada beberapa luka
Data Penunjang