Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI III (LANJUTAN)

Penelitian Kesehatan, adalah sama dengan biomedical research menurut WHO, meliputi penelitian farmasetik, alat kesehatan, radiasi medis, imaging, prosedur bedah, catatan medis, sampel biologis, serta penelitian epidemiologis, sosial dan psikologis. Indonesia sekarang terjadi peningkatan jumlah dan mutu kegiatan penelitian kesehatan, bertambah banyak ilmuwan & lembaga yang ikut melakukan penelitian kesehatan. Hasil penelitian perlu dipublikasikan, sehingga seluruh masyarakat ilmiah mengetahui penemuan pengetahuan baru& dpt dikaji ulang keabsahannya.

Penelitian kesehatan yg dilakukan di Indonesia tdk terpisahkan lagi dari dunia internasional, meliputi aspek publikasi, kerjasama ilmiah & sponsorship. Penelitian Kesehatan di Indonesia sdh merupakan bagian intergal pene litian kesehatan secara internasional, tetapi tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan kebutuhan bangsa indonesia. Penelitian kesehatan yg dilaksanakan di labr. model in-vitro sdh berhasil, tetapi tetap dilaku kan percobaan pd hewan & relawan manusia.

Penggunaan hewan percobaan & relawan manusia dalam penelitian, telah membawa implikasi etik, hukum dan sosial.serta menimbulkan beranekaragaman reaksi masyarakat. Penelitian kesehatan akan selalu menghormati dan melindungi kehidupan, kesehatan, keleluasan pribadi (privacy) dan martabat (dignity) relawan manusia yg bersedia ikut serta sbg subjek penelitian, serta juga dpt menjamin kesejahteraan & penanganan manusia (humane) hwn percobaan, sesuai Deklarasi Helsinki butir 11 dan 12.

Etik penelitian biasanya adalah tanggung jawab pribadi pd setiap peneliti. Skrg banyak penelitian tdk dilaksanakan secara perorangan, ttp multicentered dgn lembaga yg otonom dgn banyak sponsor, maka pertang Gungnya tdk pd perorangan sendiri, tetapi terlibat banyak pihak. Di Indonesia dibentuklah KEPK (Komisi Etik Penelitian Indonesia) di bentuk oleh lembaga dan pemerintah.

PRINSIP ETIK UMUM Semua penelitian kesehatan yg mengikutsertakan relawan manusia sbg subjek penelitian hrs menglaksanakan 3 prinsip etik umum, yi. 1. Menghormati harkat martabat manusia (respect for persons), 2. Berbuat baik (benificence), 3. Tdk merugikan (nonmaleficence) dan keadilan (justice). Dgn penjelasan sbb:

Prinsip etik menghormati harkat martabat manusia.


Prinsip ini mencakup 2 konsiderasi fundamental, yi. a.Menghormati otonomi manusia dan mampu menalar pilihannya, kemampuanya dalam mengambil keputusan mandiri (self-determination) b.Melindungi otonomnya terganggu atau kurang, mempersyaratkan ketergantungan (dependent) atau rentan (vulnerable), perlu diberikan perlindungan terhadap kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse).

Prinsip etik berbuat baik. Menyangkut kewajiban etik utk mengupajakan manfaat maksimal dgn kerugian minimal.Prinsip ini melahirkan norma yg meminta bhw: a.Resiko penelitian hrs wajar (reasonable) dibandingkan manfaat yg diharapkan b.Desain penelitian hrs memenuhi persyratan ilmiah (scientifically sound) c.Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan sekaligus mampu menjaga kesejahteraan subjek penelitian

d.Diikuti prinsip do no harm (nonmaleficence) yi tdk sengaja merugikan subjek penelitian.


Prinsip etik keadilan mengacu pd kewajiban etik utk memperlakukan setiap orang dengan moral yg benar, pantas, serta memberi setiap orang yang merupakan haknya.Penelitian hrs memperhatikan distribusi usia, gender, status ekonomi, budaya dan konsideransi etnik.

KOMISI NASIONAL ETIK PENELITIAN KESEHATAN (KNEPK) Dibentuk oleh MenKesRI, dengan SK No. 1334/Menkes/SK/X/2002, tgl 29 Okt. 2002. Yg telah memberi dasar hukum pembentukan KNEPK, dan KNEPK telah menyusun Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan dan mengembangkan jaringan komunikasi nasional, sehingga etik penelitian kesehatan dpt berjalan dgn baik.

Anda mungkin juga menyukai