1. Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) Merupakan aliran kas yang terjadi pada waktu investasi dilakukan, seperti biaya membangun unit instalasi baru sampai siap beroperasi, terdiri dari : a. Biaya prakonstruksi b. Pembelian material dan peralatan c. Konstruksi d. Start-up e. Modal kerja
2. Aliran Kas Operasional (Operating Cash Flow) Merupakan aliran kas yang dihasilkan dari operasi proyek. Dalam aliran kas operasi diperhitungkan : a. Aliran kas masuk dari penjualan produk b. Aliran kas keluar untuk biaya operasional tunai dan depresiasi. Pada umumnya aliran kas operasional adalah laba bersih ditambah depresiasi
Interest ( 1 T ) merupakan beban bunga sesungguhnya yang akan mengurangi laba. Mengapa beban bunga ini ditambahkan kembali ke dalam arus kas atau tidak diperhitungkan sebagai biaya ?. Karena beban bunga ini sudah diperhitungkan dalam biaya modal (WACC) yaitu dalam bentuk Kd*. Jika biaya bunga juga diperhitungkan dalam menentukan arus kas, akan terjadi perhitungan ganda.
Nilai sisa adalah taksiran harga jual aktiva tetap di akhir umur proyek. Umur proyek (umur ekonomis) adalah periode sejak awal siklus proyek sampai instalasi atau produk hasil pembangunan pisik tidak lagi beroperasi atau berfungsi secara ekonomis.
Recovery modal kerja adalah pengembalian modal kerja yang dibutuhkan pada awal proyek atau selama umur proyek karena pada saat proyek berakhir modal kerja tersebut tidak dibutuhkan lagi.
CFn
CF = Cash Flow
1.
Initial Cash Flow : a. Pembelian aset baru b. Pengeluaran yang dikapitalisasi (pengangkutan, asuransi, dll) c. Modal kerja d. Total Initial Cash Flow ( a + b + c ) Operational Cash Flow : e. Pendapatan f. Beban Operasi g. Depresiasi h. EBIT ( e f g ) i. Bunga j. EBT ( h i ) k. Pajak l. EAT ( j k ) m. Depresiasi n. Bunga (1-T) o. Total Operational Cash Flow ( l + m + n )
2.
3. Terminal Cash Flow : p. Nilai Sisa q. Pajak Terhadap Nilai Sisa r. Recovery Modal Kerja s. Total Terminal Cash Flow ( p q + r ) 4. Net Cash Flow ( d + o + s )
1. Pengeluaran untuk modal kerja dilakukan pada saat investasi akan dimulai dan sumber modal berasal dari modal sendiri. 2. Pengeluaran untuk modal kerja dilakukan selama umur proyek serta sumber modal berasal dari modal sendiri dan pinjaman dari bank
Keterangan Aliran Kas Awal : Harga Beli Mesin B. Transportasi & Instalasi Modal Kerja Total Aliran Kas Awal Aliran Kas Operasional: Pendapatan Beban Operasional : - Tunai - Beban Depresiasi Total Biaya Operasional
0 860 40 60 960
Laba Operasional (EBIT) Interest EBT Pajak (25%) Laba Bersih (EAT) Beban Depresiasi Total Aliran Kas Operasional
Aliran Kas Terminal : Nilai Sisa Pajak (25%) Nilai Sisa Setelah Pajak Recovery Modal Kerja Total Aliran Kas Terminal ALIRAN KAS BERSIH (960)
80 0 80 20 60 150 210
210
217,5
232,5
240
247,5
376,5
Keterangan Aliran Kas Awal : Harga Perolehan Mesin Aliran Kas Operasional: Pendapatan Beban Operasional : - Tunai - Beban Depresiasi Total Biaya Operasional Laba Operasional (EBIT) Bunga EBT Pajak (25%) Laba Bersih (EAT) Beban Depresiasi Bunga (1- 25 %) Modal Kerja Total Aliran Kas Operasional
350.000 500.000 325.000 70.000 395.000 105.000 10.000 95.000 23.750 71.250 70.000 7.500 - 20.000 128.750 550.000 350.000 70.000 420.000 130.000 8.362 121.638 30.410 91.228 70.000 6.272 -5.000 162.500 605.000 377.500 70.000 447.500 157.500 6.559 150.941 37.735 113.206 70.000 4.919 -8.000 180.125 665.500 407.750 70.000 477.750 187.750 4.557 183.193 45.798 137.395 70.000 3.412 -10.000 200.807 732.050 441.025 70.000 511.025 221.025 2.396 218.629 54.657 163.972 70.000 1.797 -15.000 220.769 150.000 37.500 112.500 58.000 170.500
Aliran Kas Terminal : Nilai Sisa Pajak (25%) Nilai Sisa Setelah Pajak Recovery Modal Kerja Total Aliran Kas Terminal ALIRAN KAS BERSIH (350.000) 128.750 162.500 180.125 200.807
391.269
Suatu proyek membutuhkan investasi pada tanah sebesar Rp 1.200.000 (pembayaran pada akhir tahun 2010), pada gedung Rp 9.000.000 ( Rp 4.500.000 pada akhir tahun 2011 dan Rp 4.500.000 pada akhir tahun 2012), dan mesin-mesin Rp 12.000.000 (pada akhir tahun 2012). Proyek ini diperkirakan memiliki umur 3 tahun tanpa nilai sisa. Pada akhir tahun 2012, proyek juga memerlukan tambahan modal kerja sebesar Rp 2.000.000.
Tanah Gedung Mesin Total Aktiva Tetap Modal Kerja Total Investasi
2011 2012 0 0 4.500.000 4.500.000 0 12.000.000 4.500.000 16.500.000 0 2.000.000 4.500.000 18.500.000
Selama umur proyek (2013 s/d 2015), setiap tahun proyek dapat menghasilkan 25.000 unit produk dengan harga jual Rp 2.000 pada tahun 2013. Harga jual naik 10 % setiap tahun karena faktor inflasi. Biaya variabel 50 % dari penjualan dan biaya tetap (overhead) konstan sebesar Rp 8.000.000 per tahun. Tarif pajak 25 %. Pada tahun 2013 dan 2014 dibutuhkan tambahan modal kerja masing-masing sebesar Rp 500.000. Pada tahun 2015 semua modal kerja dikembalikan (recovery).
2013 Volume Penjualan Harga Jual Total Penjualan Biaya Variabel (50%) Biaya Tetap Depresiasi Gedung Depresias Mesin Total Biaya Operasional Laba Sebelum Pajak Pajak (25 %) Laba Sesudah Pajak 25.000 2.000 50.000.000 25.000.000 8.000.000 3.000.000 4.000.000 40.000.000 10.000.000 2.500.000 7.500.000
2014 25.000 2.200 55.000.000 27.500.000 8.000.000 3.000.000 4.000.000 42.500.000 12.500.000 3.125.000 9.375.000
2015 25.000 2.420 60.500.000 30.250.000 8.000.000 3.000.000 4.000.000 45.250.000 15.250.000 3.812.500 11.437.500
Depresiasi
Modal Kerja Total Operating Cash Flow
7.000.000
- 500.000 14.000.000
7.000.000
- 500.000 15.875.000
7.000.000
18.437.500
2014
2015 3.000.000
2012 Initial Cash Flow Operating Cash Flow Terminal Cash Flow (24.200.000)
2013
2014
2015
(24.200.000)